Anda di halaman 1dari 4

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Kemampuan berinovasi untuk menciptakan produk dengan karakteristik baru atau


berbeda yang menawarkan manfaat baru atau tambahan kepada konsumen, telah menjadi
kebutuhan mendasar. Hal tersebut meliputi modifikasi produk yang sudah ada atau
formulasi produk yang sama sekali baru yang memenuhi sebuah keinginan pelanggan baru
atau market niche. Salah satu yang menjadi celah perkembangan teknologi dalam bidang
pangan adalah aplikasi nanoteknologi.
Nanoteknologi dan ilmu nano dalam industri pangan merupakan salah satu teknologi
yang penerapannya relatif baru dibandingkan pada industri-industri lainnya, tetapi diprediksi
penerapannya akan berkembang dengan cepat pada beberapa tahun mendatang terutama pada
industri yang mengahasilkan ingredien pangan, bahan tambahan pangan, kemasan pangan,
sanitasi, dan sensor pangan, serta kemamputelusuran dan keamanan pangan.
Potensi penerapan Nanoteknologi dalam industri pangan antara lain pertama,
penerapannya dalam pengolahan pangan, misalnya dalam memperbaiki rasa, masa awet,
tekstur dsb.; kedua, penerapannya dalam pengemasan pangan, ditujukan untuk memperbaiki
karateristik dan bahan pengemas pangan juga untuk meningkatkan performance dari material
kemasan dengan partikel nano sehingga, menjadi lebih ringan, sifat mekanis dan termal yang
lebih kuat, dan absorsi gas yang lebih sedikit.; ketiga, penerapannya untuk penginderaan
(sensor) dan keamanan pangan.
Namun, produk pangan hasil teknologi dan ilmu nano hingga sekarang masih
menyisakan isu keamanan dan risiko yang masih perlu diteliti dan digali secara lebih
mendalam dan komprehensif guna mengetahui karakteristik sifat produk pangan nano yang
sudah mulai diperdagangkan di pasar internasional dan di Indonesia.
Penanganan masalah pangan nano ini dapat dikoordinasikan oleh beberapa instansi
terkait antara lain, Departemen Pertanian, Deapartemen Kesehatan, Badan Pengawas Obat
dan Makanan. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan, Departemen Perindustrian, serta Departemen Kehutanan.

Hak-hak konsumen atas jaminan keamanan pangan harus ditegakkan secara benar dan
hal ini hanya dapat terjadi bila ada pengembangan regulasi produk pangan nano dan sistemn
yang mengaturnya dengan baik.

B. SARAN

Produk pangan nanoteknologi masih perlu diadakannya penelitian lebih lanjut secara
mendalam dan komprehensif.
Pemerintah sebaiknya perlu segera mengantisipasi dan mempersiapkan pengaturan
produk pangan nano melalui pengembangan regulasi produk pangan nano di Indonesia.
Penggunaan teknologi nano yang sangat luas, perlu diiringi dengan jaminan
keamanan penggunaan baik dengan regulasi, standar, maupun kode penggunaan yang
tercantum dalam SNI ISO/TS 80004-1:2011

DAFTAR PUSTAKA
Akbari, Z. 2006. Potential of Nanotechnology for food packaging industry. Institute of
Nanotechnology, Amsterdam.
Holley, C. 2005. Nanotechnology and Packaging Secure Protection for the Future.
Verpackkugs-Rundschau.
Icha. Blog ALPI Pengembangan Nanoteknologi perlu adanya regulasi.
Jones.

2004.

The

Future

of

Nanotechnology.

http://www.phycissweb.org/articles/world.
Sudibyo, Agus dan Djumarman. Jurnal Penerapan Nanoteknologi dalam Industri
Pangan dan Pengembangan Regulasinya. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai