Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
Nama : Davit Jupi Vichtora
NPM : 170610130056
Judul : Analisis Sistem Informasi SDM dalam Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pimpinan (Studi Kasus pada PT. Brodo Ganesha Indonesia)
Identifikasi Masalah
Industri sepatu merupakan industri yang mempunyai
peluang dan prospek pasar yang baik. Sepatu adalah
salah satu produk yang tidak hanya ditunjukan untuk
permintaan dalam negeri tetapi juga dikembangkan
untuk pasar ekspor. Menurut survey Asosiasi
Persepatuan Indonesia (Aprosindo, 2014) permintaan
sepatu untuk dieskpor pada tahun 2011 adalah US$
2,6 miliar dan pada tahun 2012 meningkat hingga
US$ 3,9 miliar dengan anggaran perkapita untuk
pembelajaan sepatu adalah Rp. 115.000,-. Data
tersebut merupakan data pada tahun 2014, saat ini
tentu saja lebih besar hingga 2-3 kali dari data
kelompok menegah keatas.
Berdasarkan fenomena diatas tentu saja pertumbuhan
industri sepatu berkebembang dengan pesat dan
membutuhkan pengeloaan SDM yang baik untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Peran dan fungsi manajemen sumber daya manusia
sangat penting dan strategis dalam menunjang
pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup
kegiatan manajemen SDM fokus dalam pengelolaan
karyawan untuk pencapaian sasaran kerja sesuai
target perusahaan. Pengelolaan manajemen SDM
yang optimal akan mendukung peningkatan
produktifitas dan kinerja karyawan sebagai asset
perusahaan.

Rancangan Teori
Variabel Penelitian

Metode Penelitian
Jenis dan Metode Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini


adalah Sistem Informasi SDM

Penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci,
teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif dan hasil dari penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi (Sugiyono,2009:1).

Definisi Konsep
Sistem Informasi SDM
Menurut
Obrien
(2006:9),an
information system is an organized
combination
of
people,
software,
hardware, communication networks, and
data resources that colletc, transform,and
dissemintates
information
in
an
organization. Jadi sistem informasi
merupakan sistem informasi meurpakan
kombinasi komponen dalam perusahaan
atau organisasi yang tediri atas orang,
sistem,dan prosedur, serta teknologi
informasi untuk melakukan pengolahan
data
menjadi
informasi
dan
menyalurkanya untuk digunakan oleh
organisasi.
Menurut Handoko (2008:237) Sistem
Informasi
Sumber
Daya
Manusia
(SISDM/HRIS) adalah suatu prosedur

Referensi
Aerep, H. I dam Tanjung. 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Universitas Trisakti
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D). Bandung: Alfabeta
Husein, M.Fahkri dan Amin Wibowo,
2002, Sistem Informasi Manajemen, Unit
Penerbit dan Percetakan AMP YKPN,
Yogyakarta.

Jenis dan Sumber Data


1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari
informan

melalui

menetapkan
teknik
sampling

wawancara.

informan

snowball
adalah

menggunakan

sampling.
teknik

Dalam

Snowball

pengambilan

sampel dengan bantuan key-informan, dan


dari key informan inilah akan berkembang
sesuai petunjuknya. (Subagyo,2006:31).
Adapun key informan dalam penelitian ini

Rivai, Veithzal, 2009, Manajemen Sumber


Daya Manusia untuk Perusahaan dari
Teori kePraktek, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Siagian, Sondang P, 2008, Sistem
Informasi Manajeman, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Handoko. T. Hani. 2008. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi 2.Yogyakarta. BPFE.
Runtuwene, Lastiko. 2009 Kepemimpinan
dan Pengambilan Keputusan Partisipatif

Dalam pengeloaan SDM ditentukan oleh pimpinan


perusahaan. Pimpinanlah yang akan melaksanakan
pengambilan keputusan dalam pengeloaan SDM.
Pimpinan akan mengambil alternatif mengenai suatu
cara bertindak yang merupakan inti dari perencanaan.
Suatu rencana tidak dapat dikatakan ada jika tidak
ada keputusan. Morgan dan Cerullo mendefinisikan
keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai
sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah
satu kemungkinan dipilih sementara yang lain
dikesampingkan. Pengambilan keputusan adalah
proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan
metode yang efisien sesuai situasi. Proses tersebut
untuk menemukan dan menyelesaikan masalah
organisasi. Suatu aturan kunci dalam pengambilan
keputusan ialah sekali kerangka yang tepat sudah
diselesaikan, keputusan harus dibuat (Hollenbeck,
2000). Dengan kata lain, keputusan mempercepat
diambilnya tindakan, mendorong lahirnya gerakan
dan perubahan.
Untuk mendukung pimpinan dalam pengambilan
keputusan maka dibutuhkannya yang namanya
informasi. Bagi beberapa orang, informasi adalah
sesuatu yang mereka tidak ketahui atau miliki dan
dapat digunakan dalam solusi satu permasalahan.
Data sering dapat menjadi dasar yang lebih yang
mengacu pada angka-angka, orang atau sesuatu.
Dalam pengertian ini, data menjadi informasi ketika
diakses oleh orang yang memerlukannya dan dapat
meneggakannya dalam solusi permasalahan. Ketika
data dan informasi diorganisir, sistematis dan
terpadu, kita mengacu padanya sebagai suatu sistem
informasi.Sistem informasi sumber daya manusia
adalah suatu sistem untuk mengumpulkan, dan
memelihara data yang menjelaskan sumber daya
manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi,

sistematik pengumpulan, penyimpanan,


pemeliharaan, perolehan kembali, dan
validasi berbagai data yang dibutuhkan
oleh suatu organisasi tentang sumber daya
manusia dalam satuan kerja.

adalah ketiga pimpinan perusahan yaitu


CEO, CFO dan CMO.
2. Data Sekunder

Menurut Azhar Susanto (2007:68) :


Sistem Informasi manajemen adalah
sekumpulan dari sub-sub sistem yang
saling berhubungan satu sama lain dan
bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan yaitu mengelola
data menjadi informasi yang diperlukan
oleh
manajemen
dalam
proses
pengambilan keputusan saat melakanakan
fungsinya.
Merupakan prosedur sistematik untuk
mengumpulkan, menyimpan,mempertahankan, menarik dan memvalidasi data
yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan
untuk meningkatkan keputusan tentang
SDM. Rivai 2009
Dimensi SISDM, Rivai 2009
Pemanfaatan Data
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyediakan laporan dari file


atau
dokumen tentang SISDM.
Kemudahan dalam mengakses
SISDM.
Masing-masing
dokumen
dirancang
untuk penggunaan yang efektif
Kemampuan karyawan untuk
memanfaatan SISDM yang ada.
Informasi yang dihasilkan dapat

dalam Organisasi Pendidikan-Sekolah

Data

yang

diperoleh

wawancara/interview

yang

dari

hasil

digunakan

untuk menjaring dan membandingkan


keabsahan data dari peneliti tersebut.
Teknik analisis data
Analisis data kualitatif dilakukan sejak
sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan, dan setelah selesai di
lapangan. Dalam hal ini Nasution
menyatakan bahwa analisis telah mulai
sejak merumuskan dan menjelaskan
masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan
hasil penelitian (Sugiyono, 2009:336).
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis
interaktif
menurut
Miles
dan
Hubberman. Menurut Miles dan
Hubberman, mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan
secara
interaktif
dan
berlangsung
secara
terus-menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah
jenuh. Berikut ini teknik analisis data
interaktif
menurut
Miles
dan
Hubberman, yaitu (Sugiyono, 2009:337345) :

Anggadini ,Sri Dewi. 2012. Analisis


Sistem Informasi Manajemen Berbasis
Komputer dalam Proses Pengambilan
Keputusan

dan melaporkan informasi itu kepada pemakai.


Salah satu perusahaan yang menggunakan SISDM
adalah PT.Brodo Ganesha Indonesia. Perusahaan ini
berdiri sejak Juni 2010. Sebagai insyinyur, brodo
yukka dan uta didik untuk selalu berpikir, bagaimana
mereka bisa membuat seuatu menjadi lebih baik lagi.
Bagaimana sebuah solusi elegan bisa dihasilkan dari
memecahkan masalah yang kompleks berupa
kesulitan dalam memperoleh ukuran sepatu yang
sesuai dengan ukuran kaki. Tahun 2015 adalah tahun
ke-5 Brodo beroperasi. Berawal dari sebuah ide di
kos kosan Bandung, Brodo telah berkembang
menjadi brand nasional. PT ini memproduksi sepatu,
tas, aksesoris dengan berbagai diferensisasi.
Brodo merupakan salah satu perusahaan baru
berbentuk PT pada tahun 2015 dengan jumlah
karyawan 114 orang dan 3 orang pemimpin
perusahaan terdiri dari 1 CEO, 1 CFO, 1 CMO.
Salah satu betuk pengeloaan data informasi SDM
dalam perusahan Brodo masih menggunakan semi
komputerisasi, sehingga tidak semua pengeloaan
SDM berjalan dengan baik. Dalam sistem absensi
peresuhaan menggunakan sebuah perangkat keras
scanner dan perangkat lunak. Merekam karakteristik
sidik jari yang spesifik dan menyimpan data tiap-tiap
pegawai ke dalam sebuah database, sehingga dapat
mengontrol dalam waktu kedatangan
dan
kepulangan setiap karyawan yang ada.
Sedangkan dalam sistem kontrol evaluasi kinerja
karyawan masih dikelola secara manual sehingga
terkadang terjadi kesalahan human error. Sehingga
laporan kinerja karyawan tidak dapat dinilai secara
akurat dan lambat, hal ini berdampak pada instrument
sumber daya manusia yang tidak dapat terpenuhi dan

7.

diperoleh dengan tepat.

Pemeliharaan Data
1.
2.
3.

Membatasi akses ke SISDM.


Perawatan sistem yang ada.
Pencarian data dapat dilakukan
dengan cepat.

Evaluasi Data
1. Mengevaluasi kinerja sistem
informasi sumber daya manusia.
2. Kualitas kerja yang diberikan
karyawan dalam melakukan
pekerjaan.
3. Komunikasi
dengan
menggunakan
sistem
dapat
dilakukan dengan mudah.
4. Aktivitas sudah sesuai dengan
target yang ditetapkan.

Pengambilan Keputusan
Setiadi
memberikan
pengertian
pengambilan keputusan adalah proses
memilih alternative terbaik dari beberapa
alternative secara sistematis untuk
ditindaklanjuti sebagai suatu cara
penyelesaian masalah (2008: 17).

1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pertama-tama dimulai
dengan menggali data dari berbagai
sumber, yaitu dengan wawancara,
pengamatan, yang kemudian dituliskan
dalam
catatan
lapangan
dengan
memanfaatkan
dokumen
pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto dan
sebagainya. Dalam penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan tiga
teknik yaitu dengan wawancara,
observasi dan dokumentasi. 3
2. Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum,
memilih
hal-hal
yang
pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting,
dicari tema dan pola nya dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian, data
yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan
data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu
dengan peralatan elektronik seperti
komputer, dengan memberikan kodekode pada aspek tertentu.
3. Penyajian Data

Stoner
(2007:205)
memandang
pengambilan keputusan sebagai proses
pemilihan suatu arah tindakan sebagai
cara untuk memecahkan sebuah masalah
tertentu.
Handoko (2008:129) melihat pengambilan
keputusan sebagai proses di mana

Setelah data direduksi, tahap selanjutnya


adalah
menyajikan
data.
Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan,
hubungan
antarkategori,
flowchart dan sejenisnya. Milles dan

dalam pengambilan
perusahaan.

keputusan

oleh

pemimpin

serangkaian kegiatan dipilih sebagai


penyelesaian suatu masalah tertentu.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis tertarik


untuk melakukan penelitian tentang

Tingkat-Tingkat
Pengambilan
Keputusan (Stoner, 2007)

ANALISIS SISTEM INFORMASI SDM DALAM


MEMPENGARUHI
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN PIMPINAN (STUDI KASUS PADA
PT. BRODO GANESHA INDONESIA)

(1). Pengambilan keputusan tingkat


strategis
Pengambilan keputusan strategis dicirikan
oleh sejumlah besar ketidak pastian dan
berorientasi ke masa depan. Keputusankeputusan ini menetapkan rencana jangka
panjang yang akan mempengaruhi
keseluruhan organisasi.
(2) Pengambilan keputusan tingkat taktis.
Pengambilan
keputusan
taktis
berhubungan dengan kegiatan jangka
pendek dan penentuan sumber daya untuk
mencapai tujuan. Jenis pengambilan
keputusan ini berhubungan dengan
bidang-bidang
seperti
perumusan
anggaran, analisis ariran dana, penentuan
tata ruang pabrik, masalah kepegawaian,
perbaikan produksi sertapenelitian dan
pengembangan.
(3) Pengambilan keputusan tingkat teknis.
Pada tingkat teknis, standar-standar
ditentukandan
output
bersifat
deterministik (sifatnya menentukan).
Pengambilan keputusan teknis adalah
suatu proses yang dapat menjamin bahwa
tugas-tugas spesifik dapat dilaksanakan
dalam cara efektif dan efisien. Tingkat ini
lebih ditekankan pada fungsi pengawasan
dan sedikit sekali fungsi perencanaan.

Hubberman menyatakan bahwa yang


paling
sering
digunakan
untuk
menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang
bersifat naratif.
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisa data
kualitatif
menurut
Milles
dan
Hubberman
adalah
penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan
data
berikutnya.
Tetapi
apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan
data,
maka
kesimpulan
yang
dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel atau dapat dipercaya.

Jatinangor, 16 Mei 2016


Pembimbing Matriks

Ratih Purbasari S.Sos., M.S.M


NIP 19840108 200812 2 003

Koordinator Program Studi


Administrasi Bisnis

Arianis Chan., S.IP.,M,Si.


NIP 19760429 200312 2 001

Anda mungkin juga menyukai