II.
ISTILAH-ISTILAH DALAM KEGIATAN REKLAMASI LAHAN
1. Penambangan ialah kegiatan untuk menghasilkan bahan galian yang dilakukan
baik secara manual maupun mekanis yang meliputi pemberaian, pemuatan,
pengangkutan dan pemimbunan.
2. Tambang permukaan ialah usaha penambangan dan penggalian bahan galian
yang kegiatannya dilakukan langsung berhubungan dengan udara terbuka.
3. Reklamasi ialah usaha memperbaiki (memulihkan kembali) lahan yang rusak
sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan, agar dapat berfungsi secara
optimal sesuai dengan kemampuannya.
4. Restorasi lahan bekas tambang ialah upaya mengembalikan fungsi lahan bekas
tambang menjadi seperi keadaan semula.
5. Rahabilitasi lahan ialah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan
meningkatkan kondisi lahan yang rusak (krisis), agar dapat berfungsi secara
optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air, maupun sebagai
unsur perlindungan alam lingkungan.
6. Rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (RLKT) ialah usaha memperbaiki
(memulihkan), meningkatkan dan mempertahankan kondisi lahan agar dapat
berfungsi secara optimal, bai sebagai unsur produksi, media pengatur tata air
maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan.
7. Revegtasi ialah usaha/kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambang.
!
!
!
!
!
Kegiatan pemupukan
Pemilihan jenis tumbuhan
Pengumpulan dan ekstraksi biji
Penyimpanan biji
Persiapan pembenihan
Buturan sianida tidak boleh ditimbun karena masih mempunyai potensi yang
membahayakan selama bertahun-tahun. Apabila kondisi tanahnya tetap kering dan
basa. Sisa sinida dan bahan berbahaya lainnya harus dimusnahkan dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
5.3. Tumbuhan Hama
tumbuhan hama mudah sekali tumbuh dan bertahan hidup di daerah yang
sedang direklamasi. Hindarkanlah tanah pucuk, searasah, peralatan yang digunakan
mengandung bibit tumbuhan hama. Daerah yang sedang dikerjakan jangan sampai
menjadi sumber perkembangbiakan tumbuhan hama.
5.4. Batuan Limbah
Batuan limbah dalam kegiatan penambangan pada umumnya sangat besar
jumlahnya, sehingga lokasi dan teknik penimbunan serta reklamasinya harus
direncanakan sedini mungkin. Semua batuan limbah tersebut sedapat mungkin
dikembalikan ke tempat asalnya. Apabila tidak memungkinkan maka batuan limbah
tersebut harus dibuang pada suatu tempat di luar kegiatan penambangan.
5.5. Teiling
Sifat kimia dan fisik teiling sangat bervariasi dan biasanya sulit dimantapkan
dan ditanami kembali. Oleh karena itu penelitian geoteknis dan teknis diperlukan
agar dan teiling memenuhi kriteria sebagai berikut : Tidak mengakibatkan
pencemaran, strukturnya stabil, serasi dengan bentang alam sekitarnya dan
mempunyai kapasitas yang cukup untuk menampung seluruh teiling.
Sifat kimia dan fisik mineral teiling akan menentukan jenis tumbuhan yang
dapat ditanam. Sifat teiling yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman adalah :
kurangnya unsur hara penting, konsentrasi logam berat dan garam yang tinggi,
jumlah dan jenis organisme mikrobiologi yang kurang, struktur dan tekstur tanah
yang membatasi aerasi dan infiltrasi, serta daya absorbsi pada tailing mengakibatkan
ketegangan pada tanaman.
Pengelolaan teiling dapat dilakukan dengan : (a) Lapisan air permanen. Lapisan
air ini akan mencegah terjadinya oksidasi tailing dan mengurangi kemungkinan
konsolodasi dari teiling. (b) Cladding, yaitu salah satu pelindung permanen untuk
melindungi permukaan teiling dari erosi ngin dimana permukaan atau cara perbaikan
lainnya tidak dapat dilakukan. (c) Capping. Dalam hal ini teiling dilapisi dengan clay
yang compak atau mineral yang kedap air, kemudian diatasnya dilapiskan tanah
yang tidak kedap air. Tanah pucuk selanjutnya dilapiskan kembali pada
permukaannya.
5.6. Limbah Rumah Tangga dan Oli Bekas
Sebelum dibuang ke perairan umum, limbah cair rumah tangga terlebih dahulu
diolah sesuai kondisinya. Limbah pada rumah tangga ditimbun di suatu tempat yang
khusus dan diusahakan limbah yang dapat terbakar yang tidak dapat terbakat
dipisahkan.
Oli bekas ditampung pada tempat-tempat khusus, seperti drum minyak,
penangkap oli atau ditanam pada suatu tempat yang konstruksinya manjamin tidak
terjadi rembesan oli ke lapisan tanah.
5.7. Air Tambang Asam (ATA)
Air tambang asam dapat dikenali dari endapan ferihidroksida didasar aliran dan
bau belerang tetapi hal ini tidak selalu terjadi. Sekali ATA terbentuk maka akan sulit
dan membutuhkan biaya yang besar untuk menanganinya. ATA seringkali
menyebabkan masalah terjadinya logam berat. Untuk pengolahan dan
pencegahannya perlu diketahui karakteristik dari penutup tanah atau bahan buangan
dan pengetahuan tentang hidrologi di daerah tersebut. Sehingga kemungkinan
timbulnya ATA bisa diduga dari material yang berpotensi menghasilkan asam
diseleksi dan diisolasi. Apabila diperkirakan akan terjadi ATA maka perlu ada
persiapan dalam tahap perencanaan untuk mencegah ATA tersebut.
VI.
PENUTUP
Pelaksanaan reklamasi lahan umumnya merupakan gabungan dari pekerjaan
teknik sipil dan teknik vegetasi. Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi lahan
tambang yang dilakukan secara tepat diharapkan dapat memperoleh hasil yang
optimal.
Pengelolaan sumberdaya alam tidak dapat dilakukan secara sektoral, tetapi
harus dilakukan secara terkoordinasi lintas sektoral. Dengan demikian kerjasama
antar lembaga-lembaga terkait harus ditindak lanjuti di lapangan demi suksesnya
pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Alberta Enviromental Protection. 1995. Reclamation Criteria for Well Sites and
Associated Facilities. Admonton. Alberta Enviromental Protection. Land
Reclamation Division. Unpublish.
Australian Mining fudustry Council. 1990. Mine Rehabilitation Rand Book. Australian
Mining Industry Council. Australia.
Direktorat Jenderal Pertambangan Umum. 1993. Pedoman Reklamasi Lahan Bekas
Tambang. Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.
Dirjen RRL. 1993. Pedoman Reklamasi Laban Bekas Tambang. Dirjen RRL Dephut,
Ditjen Pertambangan Umum Deptamben dan Kantor Menteri Negara
Lingkungan Hidup. Jakarta.
Dirjen RRL. 1998. Penilaian dan Pengukuran Hasil Rehabilitasi Rutan Bantuan OECF
di Sumatera Selatan. Dirjen RRL. Dephut. Jakarta. Tidak diterbitkan.