OLEH
LUCIANA LUTHAN
1525302041
PADANG
2016
I.
PENDAHULUAN
II.
mencapai tujuan yang diperlukan oleh sistem akuntansi komprehensif, untuk menyediakan data
dan informasi bagi pengambil keputusan.
Kesesuaian
Kredibilitas
Akurat
Tepat waktu
Dapat dipahami dan diserap
Penting bagi pengambilan keputusan
Memenuhi standar
H1
: Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan system informasi akuntansi terhadap
keuangan yang diserahkan ke departemen pajak pendapatan dan penjualan di Jordania.
III.
Metodologi Penelitian
Sampel terdiri dari 50 orang akuntan, 90% laki-laki dan 10% persennya perempuan. 76%
responden berusia antara 25-34 tahun, sedangkan 14% berusia antara 35-44 tahun. 84%nya
merupakan sarjana dan 16%nya merupakan master, tidak ada yang lulusan diploma atau doctor.
38% memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun dan 62% memiliki pengalaman 5 hingga 10
tahun, dan tidak ada yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.
Keterangan:
Sistem Informasi
Akuntansi
Variabel independen
Kualitas Laporan
Keuangan
variabel dependen
Hasil pengoperasiaan variabel disusun dalam bentuk pertanyaan (kuesioner/ angket) yang
terdiri dari 20 (dua puluh) pertanyaan. Variabel X, sistem informasi akuntansi, sebanyak 10
(sepuluh) pertanyaan dan variabel Y, kualitas laporan keuagan, sebanyak 10 (sepuluh)
pertanyaan. Setiap item dari kuesioner tersebut memiliki lima jawab dengan bobot atau nilai
yang berbeda.
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan,
mendukung pernyataan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif).
Pemberian skor atas pilihan jawaban dari pertanyaan yang bermakna positif dan negatif adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor Kuesioner Untuk Pertanyaan Positif dan Negatif
No.
Skor
Keterangan
Positif
Negatif
1.
Sangat Setuju
2.
Setuju
3.
Ragu-ragu
4.
Tidak Setuju
5.
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
Keterangan:
n( XY ) ( X )( Y )
Y b( X )
n( X 2 ) ( X ) 2
(Y Y )
(Y Y )
2
2
III.6.3 Uji-f
Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu menggambarkan
kondisi sesungguhnya.
H0: Diterima jika F hitung F tabel
H1: Diterima jika F hitung > F tabel
R 2 /( k 1)
1 R 2 /( n k )
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah garis
k = variabel
III.6.4 Uji-t
Digunakan untuk mengatahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho: Diterima jika t hitung t tabel
H1: Diterima jika t hitung > t tabel
IV.
X
64,8
X2
Y2
13996,8
4199,0
4
46656
54756
234
70,2
16426,8
4928,0
4
242
72,6
17569,2
5270,7
6
58564
230,5
69,15
15939,075
4781,7
23
53130,2
5
13356,3
4006,8
9
44521
50176
211
63,3
224
67,2
15052,8
4515,8
4
237
75,3
17846,1
5670,0
9
56169
234
70,2
16426,8
4928,0
4
54756
242
72,6
17569,2
5270,7
6
58564
64,8
13996,8
4199,0
4
46656
690,15
158179,87
5
47770,
22
523948,
25
216
2286,
5
XY
n( XY ) ( X )( Y )
n( X 2 ) ( X ) 2
= 0,76
Y b( X )
n
= 0,09
Hasil koefisien determinasi diatas menunjukkan nilai R 2 = 0,99. Ini berarti sistem informasi
akuntansi bisa menjelaskan 99% variabilitas dari kualitas laporan keuangan, sisanya dijelaskan
oleh variabel lain.
Uji-F atau ANOVA digunakan untuk menginvestigasi hubungan linear antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dalam hal ini menguji ada tidaknya hubungan sistem
informasi akuntansi dengan kualitas laporan keuangan
Nilai F-hitung
1947,01
Nilai F-tabel
3,18
= 5%
0,05
Kesimpulan
Linear
IV.1.4 Uji-T
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Table IV.4 Hasil Uji T
Variabel Independen
Sistem Informasi Akuntansi
Nilai T-hitung
1679,21
Nilai T-tabel
2,26
= 5%
0,05
Kesimpulan
Signifikan
Dari hasil Uji-T, dimana Thitung > Ttabel, sehingga sistem informasi akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Dari perhitungan diperoleh persamaan linear dari penelitian ini Y = 0,2 +2,7X. Berdasarkan
persamaan tersebut, berikut analisis proyeksi dari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap
kualitas laporan keuangan:
Jika besarnya penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 0, maka kualitas sistem
adalah 0,2. Artinya jika tidak ada penggunaan sistem informasi akuntansi samsa sekali,
peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 13,7 yaitu (0,2 + 2,7 (5))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 10 satuan, maka akan
terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 27,2 yaitu (0,2 + 2,7 (10))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 14 satuan, maka akan
terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 38 yaitu (0,2 + 2,7 (14))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 25 satuan, maka akan
terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 67,7 yaitu (0,2 + 2,7 (25))
Dan seterusnya
V.
Kesimpulan
Peneliti menemukan adanya pengaruh positif dari penggunaan system informasi
akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan yang diserahkan kepada departemen pajak
penghasilan dan penjualan di Jordania.
VI.
Daftar Pustaka