Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS

LAPORAN KEUANGAN YANG DISERAHKAN KE DEPARTEMEN PAJAK PENDAPATAN


DAN PENJUALAN DI JORDANIA

OLEH
LUCIANA LUTHAN
1525302041

Diserahkan sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Master

PADANG
2016

I.

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Semua organisasi mencari cara untuk meningkatkan kemampuan memperoleh
pendapatan dan laba melalui penggunaan seluruh sumber daya yang tersedia dan membuat
keputusan cepat yang akurat dan benar. Hal ini mendorong semakin pentingnya sistem informasi
manajemen. Sistem informasi akuntansi, sebagai bagian dari sistem informasi manajemen,
merupakan salah satu sistem yang penting dalam organisasi, baik swasta maupun pemerintah,
dimana satu sama lain berbeda penerapan dan juga berbeda kesadaran akan pentingnya sistem
ini.
Menurut Rivai, (2008), Peningkatan kualitas infotmasi akuntansi untuk mengurangi
kesulitan pengambil keputusan dan dengan demikian memungkinkannya untuk mengambil
keputusan yang optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan, hal ini dapat tercapai jika ada
ketersediaan ilmu kognitif dan pengalaman yang memungkinkan pengambil keputusan menyerap
dan menggunakan informasi dalam pengambilan keputusan, tetapi ketika pemahaman dan
penyerapan tidak tersedia untuk pengambilan keputusan dengan kualitas dengan keberadaan
laporan keuangan meningkatkan keragu-raguan pengambil keputusan, dengan kata lain,
pengambilan keputusan yang optimal tidak hanya perlu meningkatkan kualitas laporan
keuangan, tetapi juga membutuhkan perhatian untuk keputusan pembuat dan meningkatkan
tingkat ilmiah dan praktis mereka dan memperkuat tingkat mereka kepercayaan dalam kualitas
informasi akuntansi.

I.2 Identifikasi masalah


Penelitian ini akan mencoba menjelaskan masalah berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan sistem informasi akuntansi
terhadap kualitas Laporan Keuangan yang diserahkan ke departemen pajak pendapatan
dan penjualan di Jordania?

I.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat: (1) memberikan keyakinan kepada manajemen perlunya
mengimplementasikan sistem informasi akuntansi, (2) membantu manajemen mempersiapkan
laporan keuangan yang berkualialitas

II.

Teori dan Temuan Empiris

II.1 Sistem Informasi dan Kualitas Laporan Keuangan


II. 1.1 Konsep Sistem Informasi
Menurut Al-Kurdi dan Al-Abed (2002) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
"Sekelompok komponen terkait, yang berkumpul menjadi satu entitas. Morsi (2005) menjelaskan
bahwa komponen dari sistem utama meliputi empat komponen: Input, Prosesor, Output, Umpan
balik dan terakhir batasan sistem. Idris (2005) mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem
yang mencakup seperangkat elemen dan komponen reaktan timbal balik yang relevan, yang
bekerja sama untuk mengumpulkan, mengoperasikan, menyimpan, mendistribusikan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan proses dalam organisasi.

II.1.2 Sistem Informasi Akuntansi


Menurut Al-Najjar, Fayez, (2005) Sistem akuntansi dan keuangan informasi adalah
sistem yang menjaga aset keuangan perusahaan dan memberikan ramalan jangka panjang.
Menurut Romney & Steinbart (2012), Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang
mengumpulkan, catatan, menyimpan dan menggunakan data untuk memberikan informasi
kepada para pengambil keputusan melalui teknologi maju atau sistem sederhana atau di antara
keduanya. Sedangkan menurut Gill, (2010) system informasi akuntansi adalah kumpulan dari
bagian-bagian dan sub sistem yang terhubung satu sama lain dan dengan lingkungan sekitarnya
dan beroperasi sebagai hubungan yang saling melengkapi antara satu sama lain dan antara sistem
yang menggabungkan itu di mana masing-masing bagian tergantung pada lainnya dalam

mencapai tujuan yang diperlukan oleh sistem akuntansi komprehensif, untuk menyediakan data
dan informasi bagi pengambil keputusan.

II.1.3 Karakteristik Informasi Akuntansi


Menurut Ahmad (2006) Agar informasi akuntansi dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, ia harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kesesuaian
Kredibilitas
Akurat
Tepat waktu
Dapat dipahami dan diserap
Penting bagi pengambilan keputusan
Memenuhi standar

II.1.4 Kualitas Data Keuangan


Menurut Miller (2002), konsep sistem informasi akuntansi memperkenalkan model baru
yang menghasilkan manfaat yang luar biasa, yang memaksa manajer untuk mengubah kebijakan
mereka dalam laporan yang terkait dengan akuntansi informasi kepada penerima manfaat,
kualitas laporan keuangan menunjukkan perlunya administrasi untuk berkomunikasi dengan
pemegang saham untuk memahami kebutuhan mereka dan melayani mereka dengan cepat dan
dengan cara yang terbaik, juga konsep kualitas data mendefinisikan karakteristik sebagai
informasi akuntansi berguna harus dikategorikani. Karakteristik ini bertujuan untuk membantu
administrator ketika mengembangkan standar akuntansi dan membantu akuntan dalam
penyusunan laporan keuangan dalam menilai informasi akuntansi yang dihasilkan dari penerapan
alternatif metode akuntansi dan membedakan antara apa klarifikasi diperlukan dan apa yang
tidak sesuai dengan pengguna akuntansi informasi.

II.1.5 Pentingnya Kualitas Laporan Keuangan

Menurut Rivai, (2008), Peningkatan kualitas infotmasi akuntansi untuk mengurangi


kesulitan pengambil keputusan dan dengan demikian memungkinkannya untuk mengambil
keputusan yang optimal untuk mencapai tujuan yang diinginkan, hal ini dapat tercapai jika ada
ketersediaan ilmu kognitif dan pengalaman yang memungkinkan pengambil keputusan menyerap
dan menggunakan informasi dalam pengambilan keputusan, tetapi ketika pemahaman dan
penyerapan tidak tersedia untuk pengambilan keputusan dengan kualitas dengan keberadaan
laporan keuangan meningkatkan keragu-raguan pengambil keputusan, dengan kata lain,
pengambilan keputusan yang optimal tidak hanya perlu meningkatkan kualitas laporan
keuangan, tetapi juga membutuhkan perhatian untuk keputusan pembuat dan meningkatkan
tingkat ilmiah dan praktis mereka dan memperkuat tingkat mereka kepercayaan dalam kualitas
informasi akuntansi

II.2 Penelitian Terdahulu


Ada beberapa peneliti terdahulu melakukan penelitian terkait implementasi sistem
informasi akuntansi dan hubungannya dengan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.
Kennedy D (2013) menghasilkan penelitian yang menunjukkan adanya ketidakcukupan
implementasi pengendalian keamanan CAIS dan perbedaan yang besar antar perusahaan terkait
kecukupan implementasi pengendalian keamanan CAIS. Menurut Kaoud Study (2007), Kita
harus menyediakan perlengkapan berkualitas dari sistem informasi akuntansi elektronik untuk
adanya hubungan yang kuat antara karakter ini dengan kebutuhan untuk mengembangkan
pengendalian penting atas kekuatan penggunaan software akuntansi. Sedangkan Ismail & King
menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dengan halus karena ia menghubungkan
informasi dari atas ke bawah untuk membantu pekerja dalam perusahaan mencapai tujuannya,
dan tambahannya system ini memungkinkan perusahaan memberikan informasi akurat yang
relevan bagi pemerintah

II.3 Pengembangan Hipotesis


Dari penelitian terdahulu, melihat masih belum maksimalnya implementasi system informasi
akuntansi pada perusahaan yang menjadi sample, maka dibangun hipotesis:

H1

: Tidak ada pengaruh signifikan antara penggunaan system informasi akuntansi terhadap
keuangan yang diserahkan ke departemen pajak pendapatan dan penjualan di Jordania.

III.

Metodologi Penelitian

III.1 Ruang Lingkup Studi


Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi terhadap
Kualitas Laporan Keuangan yang Diserahkan ke Departemen Pajak Pendapatan dan Penjualan,
yang dilakukan di Jordania. Objek penelitiannya adalah laporan keuangan yang berada di
departemen pajak pendapatan dan penjualan.

III.2 Data dan Sumber Data


Menurut Sudjana (2005) data dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu primer dan sekunder.
Namun penelitian ini menggunakan data primer, berupa kuestioner yang berisi 10 pertanyaan
yang harus di jawab akuntan yang bekerja di Departemen Pajak Pendapatan dan Penjualan di
Jordania.

III.3 Populasi dan Sampel


Populasi terdiri atas akuntan yang bekerja di Departemen pajak pendapatan dan penjualan
di ibu kota Jordania, Amman, tempat dimana 85% aktivitas lebih banyak berlangsung.
Pengumpulan sampel dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang berisi 14 pertanyaan. Berikut
adalah statistik demografis dari sampel penelitian.
Tabel 3.1 karakteristik dari sample penelitian

Sampel terdiri dari 50 orang akuntan, 90% laki-laki dan 10% persennya perempuan. 76%
responden berusia antara 25-34 tahun, sedangkan 14% berusia antara 35-44 tahun. 84%nya
merupakan sarjana dan 16%nya merupakan master, tidak ada yang lulusan diploma atau doctor.
38% memiliki pengalaman kurang dari 5 tahun dan 62% memiliki pengalaman 5 hingga 10
tahun, dan tidak ada yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun.

III.3 Identifikasi Variabel


Variable dependen dari penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan, sedangkan
variable independennya adalah sistem informasi akuntansi.

III.4 Model Penelitian


Penelitian ini menguji pengaruh penggunaan sistem informasi akuntansi terhadap kualitas
laporan keuangan yang diserahkan ke departemen pajak pendapatan dan penjualan. Menurut
Gujarati (2013), untuk menguji pengaruh ini digunakan metode regresi linear sederhana yang
membentuk fungsi sebagai berikut:
Y =a+bX

Keterangan:

Y = Kualitas Laporan keuangan, variable dependen


a = konstanta
b = koefisien
X = Sistem Informasi Akuntansi

Hubungan antara kedua variabel dapat digambarkan seperti dibawah ini:

Gambar 3.1 Hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen

Sistem Informasi
Akuntansi

Variabel independen

Kualitas Laporan
Keuangan

variabel dependen

III.5 Metode Analisis


Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan analisis kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2009) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau generalisasi.
Sedangkan Menurut Rosgandika Mulyana (2005) pengertian analisis kuantitatif adalah metode
ilmiah untuk pencapaian validitas yang tinggi reabilitasnya dan mempunyai peluang kebenaran
ilmiah yang tinggi, sifat kuantitatif memberi bobot (rating), peringkat (rangking), atau skor
(scoring).Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Data dikumpulkan dengan cara sampling
2. Setelah metode pengumpulan data ditentukan kemudian ditentukan alat untuk
memperoleh data dari elemen yang akan diteliti, alat yang digunakan dalam penelitian ini
daftar pertanyaan atau kuesioner.
3. Setelah data terkumpul, data diolah dan dianalisis, kemudian diadakan uji statistik.

Hasil pengoperasiaan variabel disusun dalam bentuk pertanyaan (kuesioner/ angket) yang
terdiri dari 20 (dua puluh) pertanyaan. Variabel X, sistem informasi akuntansi, sebanyak 10
(sepuluh) pertanyaan dan variabel Y, kualitas laporan keuagan, sebanyak 10 (sepuluh)
pertanyaan. Setiap item dari kuesioner tersebut memiliki lima jawab dengan bobot atau nilai
yang berbeda.
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan,
mendukung pernyataan (item positif) atau tidak mendukung pernyataan (item negatif).
Pemberian skor atas pilihan jawaban dari pertanyaan yang bermakna positif dan negatif adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Skor Kuesioner Untuk Pertanyaan Positif dan Negatif
No.

Skor

Keterangan
Positif

Negatif

1.

Sangat Setuju

2.

Setuju

3.

Ragu-ragu

4.

Tidak Setuju

5.

Sangat Tidak Setuju

Sumber: (Sugiyono, 2009)


Dari setiap pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kedua variabel tersebut,
diukur dengan menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2009) skala likert adalah skala
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Skala likert dapat digunakan untuk mengukur sikap seseorang dengan
menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap subyek, objek atau kejadian tertentu. Untuk menilai
variable X dan varibel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masingmasing varibel. Nilai rata-rata ini diperoleh dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap
variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden.
Setelah diperoleh rata-rata dari masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan
kriteria yang penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner.

Untuk variabel X terdapat 10 pertanyaan, nilai tertinggi variable X adalah 5 sehingga (5 x 10 =


50), sedangkan nilai terendah adalah 1, maka (1 x 10 = 10). Atas dasar nilai tertinggi dan
terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian dapat ditentukan panjang kelas masing-masing variabel.
Untuk variabel Y terdapat 10 pertanyaan, nilai tertinggi variable Y adalah 5 sehingga (5 x 10 =
50), sedangkan nilai terendah adalah 1, maka (1 x 10 = 10). Atas dasar nilai tertinggi dan
terendah tersebut, maka dapat ditentukan rentang yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah
dibagi jumlah kriteria. Dengan demikian dapat ditentukan panjang kelas masing-masing variabel.
Berikut penentuan panjang kelas variabel X dan Y:
Gambar 3.2 Garis Kontinum
Kurang Sekali

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

(Sumber: Jonathan Sarwono, 2005)

III.6 Uji Hipotesis


Untuk menguji hipotesis yang ada digunakan uji regresi linear sederhana, uji-f dan uji-t
untuk menguji hipotesis dengan tingkat keyakinan 95%. Uji f digunakan untuk mendeteksi
model linear sedangkan uji-t digunakan untuk mendeteksi seberapa besarnya pengaruh.
Hipotesis bisa didefenisikan sebagai berikut:
H0 = sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
H1 = sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan

III.6.1 Regresi Linear Sederhana


Y =a+bX

Keterangan:

Y = Kualitas Laporan keuangan, variable dependen


a = konstanta
b = koefisien
X = Sistem Informasi Akuntansi

n( XY ) ( X )( Y )

Y b( X )

n( X 2 ) ( X ) 2

III.6.2 Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi dihitung untuk mengetahui seberapa besar kemampuan semua variabel
independen dalam menjelaskan varians dari variabel dependennya.
R2 1

(Y Y )
(Y Y )

2
2

III.6.3 Uji-f
Uji F digunakan untuk uji ketepatan model, apakah nilai prediksi mampu menggambarkan
kondisi sesungguhnya.
H0: Diterima jika F hitung F tabel
H1: Diterima jika F hitung > F tabel

R 2 /( k 1)
1 R 2 /( n k )

R2 = koefisien determinasi
n = jumlah garis
k = variabel

III.6.4 Uji-t
Digunakan untuk mengatahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Ho: Diterima jika t hitung t tabel
H1: Diterima jika t hitung > t tabel

Thitung = koefisien regresi (bj)


standar deviasi (Sbj)

IV.

Analisis dan Pembahasan

IV.1 Proses Perhitungan


Untuk melakukan proses perhitungan dalam penelitian ini digunakan beberapa formula yang
sudah dikemukakan pada bab 3. Agar formula tersebut dapat digunakan, maka diperlukan
bantuan tabel perhitungan sbb.

Tabel IV.1 Data Koefisien regresi


Y
216

X
64,8

X2

Y2

13996,8

4199,0
4

46656
54756

234

70,2

16426,8

4928,0
4

242

72,6

17569,2

5270,7
6

58564

230,5

69,15

15939,075

4781,7
23

53130,2
5

13356,3

4006,8
9

44521
50176

211

63,3

224

67,2

15052,8

4515,8
4

237

75,3

17846,1

5670,0
9

56169

234

70,2

16426,8

4928,0
4

54756

242

72,6

17569,2

5270,7
6

58564

64,8

13996,8

4199,0
4

46656

690,15

158179,87
5

47770,
22

523948,
25

216
2286,
5

IV.1.1 Regresi Linear Sederhana


Y = a + bX

XY

n( XY ) ( X )( Y )
n( X 2 ) ( X ) 2

= 0,76

Y b( X )
n

= 0,09

Maka persamaan linearnya menjadi:


Y = 0,2 +2,7X
IV.1.2 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur variabiliatas variabel dependen yang bisa
dijelaskan oleh variabel dependen
Tabel IV.2 hasil koefisien determinasi (R2)
Regression Statistics
0,99795
Multiple R
2
0,99590
R Square
8
Adjusted R
0,87090
Square
8
14,4303
Standard Error
1
Observations
9

Hasil koefisien determinasi diatas menunjukkan nilai R 2 = 0,99. Ini berarti sistem informasi
akuntansi bisa menjelaskan 99% variabilitas dari kualitas laporan keuangan, sisanya dijelaskan
oleh variabel lain.

IV.1.3 Uji-F atau ANOVA

Uji-F atau ANOVA digunakan untuk menginvestigasi hubungan linear antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dalam hal ini menguji ada tidaknya hubungan sistem
informasi akuntansi dengan kualitas laporan keuangan

Taberl IV.3 hasil uji F atau ANOVA


Variabel Independen
Sistem Informasi Akuntansi

Nilai F-hitung
1947,01

Nilai F-tabel
3,18

= 5%
0,05

Kesimpulan
Linear

IV.1.4 Uji-T
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Table IV.4 Hasil Uji T
Variabel Independen
Sistem Informasi Akuntansi

Nilai T-hitung
1679,21

Nilai T-tabel
2,26

= 5%
0,05

Kesimpulan
Signifikan

Dari hasil Uji-T, dimana Thitung > Ttabel, sehingga sistem informasi akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

4.2 Pembahasan Hasil


Dari data disimpulkan bahwa nilai Thitung > Ttabel, jadi hipotesis ditolak, dengan kata lain penelitian
ini menyatakan bahwa ada hubungan penggunaan system informasi akuntansi terhadap kualitas
laporan keuangan yang diserahkan kepada departemen pajak penghasilan dan penjualan di
Jordania. Memenuhi signifikansi 0 < 5%.

4.3 Analisis Proyeksi

Dari perhitungan diperoleh persamaan linear dari penelitian ini Y = 0,2 +2,7X. Berdasarkan
persamaan tersebut, berikut analisis proyeksi dari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap
kualitas laporan keuangan:

Jika besarnya penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 0, maka kualitas sistem
adalah 0,2. Artinya jika tidak ada penggunaan sistem informasi akuntansi samsa sekali,

maka kualitas laporan keuangan hanya 0,2 satuan.


Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 1 satuan, maka akan terjadi

peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 2,9 yaitu (0,2 + 2,7(1))


Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 5 satuan, maka akan terjadi

peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 13,7 yaitu (0,2 + 2,7 (5))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 10 satuan, maka akan

terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 27,2 yaitu (0,2 + 2,7 (10))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 14 satuan, maka akan

terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 38 yaitu (0,2 + 2,7 (14))
Jika kenaikan penggunaan sistem informasi akuntansi adalah 25 satuan, maka akan

terjadi peningkatan kualitas laporan keuangan sebesar 67,7 yaitu (0,2 + 2,7 (25))
Dan seterusnya

V.

Kesimpulan
Peneliti menemukan adanya pengaruh positif dari penggunaan system informasi
akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan yang diserahkan kepada departemen pajak
penghasilan dan penjualan di Jordania.

VI.

Daftar Pustaka

Ahmed, Bassam, "The role of accounting information systems in the rationalization of


administrative decisions in the Palestinian businesses: An empirical study on limited
contribution in private companies in Gaza Strip," Unpublished Master Thesis, Islamic
University, Gaza (2006).
Al-Kurdi, Manal, Al-Abed, Jalal, Introduction to Managerial Information Systems, Alexandria,
University House, (2002)
Al-Najjar, Fayez, Management Information, Amman, Hammed Publishing House, (2005)
Gel, Edmond, the effectiveness of accounting information systems in civil Iraqi commercial
banks from the standpoint of the administration, Unpublished Master Thesis, University of
the Middle East, Jordan, (2010)
Gunawardana Kennedy D. An Empirical Investigation of the Security of Computerized
Accounting Information Systems (CAIS) in the Selected Listed Companies in Sri Lanka,
www.ssrn.com, April,2013
Idris, Thabet and Morsi, Jamal, contemporary marketing, Alexandria, University House, (2005).
Ismail, Noor, and Malcolm King, Factor Influencing the Alignment of Accounting Information
System in Small and Medium Sized Malaysian Manufacturing Firms. Journal of
Information System and Small Business, 2007, Vol.1, No. 1-2, PP. 1-20.
Kaoud, Adnan Mohammed, study and evaluation of electronic accounting information system in
the Palestinian companies, Unpublished Master Thesis, Islamic University, Gaza (2007)
Miller, P. Finding Customer Focus through the Power of Competition Quality Financial
Reporting. The Journal of Accountancy, April, 2002.
Morsi, Nabil, modern information technologies, Alexandria, the new University House
Publishers, (2005)
Romney, Marshall B, and Paul J. Steinbart, Accounting Information Systems, Prentice Hall
Business Publishing, 2012, 12th Edition, P 26.

Anda mungkin juga menyukai