Dosen Pembimbing:
Dr. Timbang Sangiang Lalisang, Sp. KJ
Disusun Oleh:
Tanri Hadinata Wiranegara
Program Internship
Rumah Sakit Umum Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2016
BAB 1
Laporan Kasus
Identitas
Nama
: Ny. P
Usia
: 49 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Anak ke : 5 dari 9 bersaudara
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana Ekonomi
Suku
: Jawa
Status
: Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat
: Jl. Imam Bonjol RT 23 No. 72, TRK
Tanggal Pemeriksaan : 22/5/2016
Riwayat Psikiatri
Keluhan Utama : Bicara melantur sendiri
Autoanamnesa
bicara melantur dan bicara sendiri dengan seseorang
yang tidak ada.
Pasien baik dengan seluruh anggota keluarganya
kecuali dengan suaminya.
Menurut pasien suaminya memiliki banyak simpanan
perempuan lain di banyak tempat.
Pasien juga merasa suaminya sering meludah pada
makanannya, memfoto dia saat mandi dan merasa
suaminya mau melukai dia
Heteroanamnesa
bila kambuh sering berbicara melantur sendiri dan ketawa
sendiri seperti berbicara dengan seseorang didepannya.
Pasien juga pernah keluyuran keluar rumah tetapi tiap
malam hari dia pulang sendiri ke rumah.
Pasien tidak tidur semalaman mengerjakan tulisan di
kertas HVS semalaman dan tidak jelas apa yang tertulis.
Pasien pertama kali terkena gejala seperti ini ketika
pasien di rawat di RSUD tarakan dengan keluhan demam
tinggi 1 hari, selama dirawat 10 hari pasien mulai
berbicara melantur sendiri dan tertawa sendiri
Riwayat prenatal
Pasien lahir cukup bulan dengan
persalinan normal ditolong dukun
dirumah. Selama kehamilan dan kelahiran
tidak ada masalah, ibu pasien tidak
pernah mengontrol kehamilannnya
dengan bidan di posyandu
Riwayat pendidikan
Pasien sekolah SD, SMP, dan SMA hingga
tamat. Lalu pasien menikah dan melanjutkan
kuliah sarjana ekonomi hingga selesai
Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai resepsionis di hotel
mirama pada tahun 1989. Pasien juga pernah
mengajar sebagai guru ekonomi di SMA duta tarakan
tahun 2003. Pada tahun 2006-2007 pasien pernah
membuka salon dirumahnya dan menerima pesanan
kue.
Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dengan suaminya tahun 1990.
Pasien memiliki 4 anak. Pasien suaminya tidak benar
karena memiliki banyak wanita sumpanan lain.
Aktivitas social
Pasien sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dan tetangga. Pasien dikenal sebagai seorang yang
sangat ramah terhadap tetangganya.
Genogram
Keterangan :
Pasien
Laki- laki
berpisah
Kembar
Perempuan
Menikah
Meninggal
Sikap ke pemeriksa
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat. Pasien
menjawab pertanyaan melihat kearah
pemeriksa. Pasien dapat menjawab pertanyaan
kurang baik.
Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, selama
wawancara dapat mengontrol emosinya dengan
baik (tidak mengamuk atau menangis)
Daya nilai
Pasien memiliki daya nilai kurang baik. Dimana
pasien dapat menilai pada saat anaknya meninggal
pasien sangat sedih tetapi bisa dihidupkan kembali
Status Generalis
KU
Sensorium
Vital Sign
TD
Nadi
RR
Suhu
: Tampak Sehat
: CM (GCS: E4 V5 M6)
: 110/70 mmHg
: 81 x/menit
: 22 x/menit
: 36,8 oC
Status Internus
Kepala :Normocephali, rambut tidak mudah
dicabut, pertumbuhan rambut merata, dan warna
rambut hitam. Mata Biasa, tidak sipit, Sklera
ikterik -/-, conjungtiva palpbera anemis -/-, edema
palpebra -/-. Hidung Pesek, deformitas (-), tidak
ada sekret. Telinga Biasa, deformitas (-), liang
lapang, pengeluaran sekret (-). Mulut bibir tidak
sianosis, lidah kotor (-), papil lidah tersebar
merata, mukosa lidah merah. Leher Dalam batas
normal, tiroid tidak membesar
Status Internus
Thorax: Tidak terdapat scar, simetris kiri dan
kanan, Pernapasan Statis-Dinamis kiri = kanan,
Jantung iktus kordis tidak terlihat, batas dan
bunyi jantung normal.
Abdomen Datar, tampak benjolan (-), Bising
usus (+), Timpani (+) di seluruh regio abdomen,
Nyeri tekan di reg epigastrium (-)
Ektrimitas Superior, inferior, dekstra, sinistra
dalam batas normal
Formulasi Diagnosis
Perempuan 49 tahun, sudah menikah, tidak
bekerja, bila tinggal dirumah dengan suami, dan
anak-anaknya.
Penampilan pasien tampak rapi terawat
Riwayat stressor : meninggalnya anak yang
ketiga karena adanya penyakit jantung bawaan.
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat,
pembicaraan pasien terkadang koheren dan
terkadang inkoheren.
Diagnosis Multiaksial
Aksis I
F 20.0 Skizofrenia tipe Paranoid
Z 91.1 Ketidak patuhan minum obat
Aksis II
Tidak ada diagnosis
Aksis III
Tidak ada diagnosis
Aksis IV
Masalah dukungan keluarga
Aksis V
GAF scale 60 51
Prognosis
Quo Ad Vitam
Quo Ad Functionam
Quo Ad Sanationam
: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia Ad malam
Psikofarmaka
Alprazolam tablet 0,5 mg extra
Trihexylphenidil tablet 2 x 1 mg
Clozapin tablet 2 x 25 mg
Chlorpromazine 50 mg kalau perlu
Psikoterapi
psikoterapi reedukatif
Psikoterapi rekonstruktif
terapi kognitif-perilaku
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Delerium
Dementia
GANGGUAN
GANGGUAN
MENTAL
MENTAL
ORGANIK
ORGANIK
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
Skizofrenia
GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
Waham
Halusinasi tanpa tilikan akan sifat patologik kondisi
itu
Inkoheresi
SKIZOFRENIA
A. PENGERTIAN SKIZOFRENIA
1. Apa itu Skizofrenia
2. Gagguan Skizofenik : seelompok gangguan
jiwa berat yang umumnya ditandai oleh
distorsi proses pikir dan persepsi yang
mendasar, alam perasaan yang menjadi
tumpul dan tidak serasi, tetapi
kesadarannya tetap jernih dan kemampuan
intelektual biasanya dapat dipertahankan.
2. Epidemiologi
Prevalensi 1 %
Puncak onset : pria 15-25 th
wanita 25 35 th
Demensia prekoks
3. KURT SCHNEIDER
5. TEORI NEUROTRANSMITER
Hipotesis dopamin
Neurotransmiter lain : seortonin, norepinefrin
6. Teori GENETIK
7. Faktor PSIKOSOSIAL
PSIKOSIS FUNGSIONAL
0801
> 1 BULAN
AFEKTIF - / <
ya
Satu
gejala
pikiran aneh
Nonskizofrenia
Waham aneh
Halusinasi akustik
Waham tak mungkin
atau
halusinasi menetap
Dua
gejala
YA
Skizofrenia
tidak
TIDAK
Nonskizofrenia
KRITERIA DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA ( F20 )
A. Paling sedikit terdapat satu gejala yang
amat jelas dari kelompok (1) atau dua
gejala kelompok (1) yang kurang jelas
atau dua gejala yang jelas dari kelompok
(2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat jelas
atau dua gejala yang kurang jelas.
(c). KATATONIA
( gaduh; gelisah; mematung;fleksibilitas
serba; negativisme; mutisme; stupor )
(d). GEJALA NEGATIF
( sangat apatis; miskin pembicaraan;
ekspresi emosi tumpul/ tak serasi )
SKIZOFRENIA PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus
menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak
serasi, gejala katatonik, atau
inkoherensi tidak menonjol
SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul
atau tidak serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu
SKIZOFRENIA KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala
yang menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5) Rigiditas
(6) Fleksibilitas serea
(7) Otomatisme perintah
SKIZOFRENIATAK TERINCI
SKIZOFRENIA RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Perlambatan Psikomotor
Ekspresi Afektif Tumpul
Pasif dan inisiatif kurang
Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
Miskin komunikasi nonverbal
Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk
b. Antipsikotik
(I)
Kekurangannya :
Chlorpromazine ( 100 )
Trifluoperazine ( 5 )
Haloperidol
( 2-5 )
Thionidazine
( 100 )
Lebih efektif
Efek samping neurologik sangat berkurang
Dapat mengatasi poitif dan negatif symtomps
(III) Clozapine
C. Psikososial
Terapi perilaku
Famili terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual
X. PROGNOSIS
A. PROGNOSIS KEARAH BAIK
(1) Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas
(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik
( premorbid )
(3) Adanya gejala afektif ( depresi )
(4) Subtipe paranoid
(5) Subtipe katatonik
(6) Sudah menikah
(7) Banyak symptoms positif
(8) Kebingungan
(9) Tension, Cemas hostilitas
BAB 3
Pembahasan
Sekian
Terima Kasih