Anda di halaman 1dari 74

SKIZOFRENIA

Dosen Pembimbing:
Dr. Timbang Sangiang Lalisang, Sp. KJ
Disusun Oleh:
Tanri Hadinata Wiranegara
Program Internship
Rumah Sakit Umum Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2016

BAB 1
Laporan Kasus

Identitas

Nama
: Ny. P
Usia
: 49 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Anak ke : 5 dari 9 bersaudara
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana Ekonomi
Suku
: Jawa
Status
: Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat
: Jl. Imam Bonjol RT 23 No. 72, TRK
Tanggal Pemeriksaan : 22/5/2016

Riwayat Psikiatri
Keluhan Utama : Bicara melantur sendiri
Autoanamnesa
bicara melantur dan bicara sendiri dengan seseorang
yang tidak ada.
Pasien baik dengan seluruh anggota keluarganya
kecuali dengan suaminya.
Menurut pasien suaminya memiliki banyak simpanan
perempuan lain di banyak tempat.
Pasien juga merasa suaminya sering meludah pada
makanannya, memfoto dia saat mandi dan merasa
suaminya mau melukai dia

Saat 2003, pasien pernah mengalami keguguran


kandungan dan pasien merasa karena pernah diracuni oleh
teman kerjanya di SMA duta.
Selama pasien dirawat pasien mengaku sering berbicara
dengan barrack obama dengan jelas didepannya. Pasien
mengaku membahas tentang pekerjaan hak asasi manusia.
Pertama kali keluhan bicara melantur ini dimulai saat
pasien dirawat di RSUD tarakan dengan keluhan demam
tinggi 1 hari tahun 2004.
Pasien tidak mengaku sudah sering keluar masuk rumah
sakit. Pasien merasa dia sehat.

Heteroanamnesa
bila kambuh sering berbicara melantur sendiri dan ketawa
sendiri seperti berbicara dengan seseorang didepannya.
Pasien juga pernah keluyuran keluar rumah tetapi tiap
malam hari dia pulang sendiri ke rumah.
Pasien tidak tidur semalaman mengerjakan tulisan di
kertas HVS semalaman dan tidak jelas apa yang tertulis.
Pasien pertama kali terkena gejala seperti ini ketika
pasien di rawat di RSUD tarakan dengan keluhan demam
tinggi 1 hari, selama dirawat 10 hari pasien mulai
berbicara melantur sendiri dan tertawa sendiri

Pasien selama ini dirumah sering putus obat


karena tidak di ingatkan minum, bila keluhan
pasien kambuh pasien dibawa suaminya ke
rumah sakit jiwa.
Keluhan sering kambuh berulang tiam 1-2
blan. Pasien pertama kali dirawat masalah
kejiwaannya itu pada tahun 2004 karena
keluhan pasien bicara melantur muncul pertama
kali, saat itu terdapat kejadian salah satu anak
kembar ke tiga meninggal.

Riwayat Gangguan Psikiatri


Pasien pernah ada gangguan psikiatri
sebelumnya, pasien pernah dirawat
karena bicara melantur sejak tahun 2014
di RSUD Tarakan dan di terapi oleh
psikiater. Setiap pasien dirawat 1-2 bulan
membaik dipulangkan, 1 bulan lagi datang
lagi dirawat karena kambuh putus obat

Riwayat Gangguan Medik


Pada tahun 2014 pasien dirawat 10 hari
dengan keluhan Demam tinggi 1 hari dan
selama perjalanan perawatan 10 hari
pasien mulai berbicara melantur dan
tertawa sendiri. Tidak ada riwayat
hipertensi, tidak ada riwayat diabetes
mellitus dan riwayat sakit hipotiroid.

Riwayat Penggunaan Zat


Psikoaktif / Alkohol
Riwayat mengkonsumsi alkohol, rokok,
dan narkoba tidak ada.

Riwayat prenatal
Pasien lahir cukup bulan dengan
persalinan normal ditolong dukun
dirumah. Selama kehamilan dan kelahiran
tidak ada masalah, ibu pasien tidak
pernah mengontrol kehamilannnya
dengan bidan di posyandu

Riwayat masa kanak-kanak awal (0-3


tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa
bayi dan balita normal.

Riwayat masa kanak pertengahan (3-11


tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa
ini normal.

Riwayat masa remaja dan dewasa muda


Pasien saat remaja tetap berkembang
menjadi gadis yang periang. Pasien juga aktif
dalam kegiatan lomba menyanyi dan menari
antar RT di lingkungan warga sekitar.

Riwayat pendidikan
Pasien sekolah SD, SMP, dan SMA hingga
tamat. Lalu pasien menikah dan melanjutkan
kuliah sarjana ekonomi hingga selesai

Riwayat pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai resepsionis di hotel
mirama pada tahun 1989. Pasien juga pernah
mengajar sebagai guru ekonomi di SMA duta tarakan
tahun 2003. Pada tahun 2006-2007 pasien pernah
membuka salon dirumahnya dan menerima pesanan
kue.

Riwayat pernikahan
Pasien sudah menikah dengan suaminya tahun 1990.
Pasien memiliki 4 anak. Pasien suaminya tidak benar
karena memiliki banyak wanita sumpanan lain.

Riwayat kehidupan beragama


Pasien beragama Islam dan mengaku beribadahnya
kurang, pasien jarang sholat dan mengikuti kegiatan
ibadah.

Riwayat pelanggaran hokum


Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum dan
terlibat dalam masalah hukum

Aktivitas social
Pasien sering bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
dan tetangga. Pasien dikenal sebagai seorang yang
sangat ramah terhadap tetangganya.

Genogram

Keterangan :
Pasien
Laki- laki

berpisah
Kembar

Perempuan
Menikah

Meninggal

Situasi Kehidupan Sekarang


Pasien sekarang dirawat di ruang teratai
RSUD tarakan. Pasien sering bicara
melantur sendiri dan tertawa sendiri.
Pasien juga sering menulis nama dan
kalimat yang tidak dapat di mengerti.
pasien bila diajak berbicara pasien cukup
koperatif dan memiliki kontak mata yang
baik dengan pemeriksa. Pasien selama
dirawat pasien rutin minum obat.

Persepsi Pasien Terhadap


Dirinya dan Lingkungannya
Pasien merasa sebagai pejabat pejabat
tinggi yang ditugaskan untuk menangkap
segerombolan orang jahat.
Pasien juga menyangkal kalau dirinya
sakit dan diantar suaminya ke RS.
Pasien sangat membenci suaminya
karena suami banyak wanita simpanan.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Penampilan cukup rapi
Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Keadaan pasien tenang. Pasien memperlihatkan
gerak-gerik yang bertujuan, tidak berulang.

Sikap ke pemeriksa
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat. Pasien
menjawab pertanyaan melihat kearah
pemeriksa. Pasien dapat menjawab pertanyaan
kurang baik.

Mood : pasien tampak senang dan periang


Afek
: afek pasien terbatas
Keserasian afek : afek tidak serasi
Pembicaraan
: spontan, inkoheren
Presepsi
: halusinasi audiovisual
Proses pikir : terganggu, flight of idea
Isi pikiran: waham curiga, waham kebesaran

kesadaran : kompos mentis


orientasi dan memori
Pasien dapat mengigat kejadian kejadian jangka
panjang dan pendek secara baik. Pasien memiliki
orien tasi waktu, tempat dan orang dengan baik.

Konsentrasi dan perhatian


Pasien memiliki konsentrasi dan perhatian yang baik.
Pasien dapat menghitung maju dan mundur dan
dapat menjeja kata dengan baik dari depan maupun
dari belakang

kemampuanmembaca dan menulis: baik


kemampuan visuospasial: baik
pikiran abstrak: terganggu
kemampuan intelegensi dan informasi :
terganggu
Taraf pendidikan : Pasien lulusan Sarjana
ekonomi

Pengendalian Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, selama
wawancara dapat mengontrol emosinya dengan
baik (tidak mengamuk atau menangis)

Daya nilai
Pasien memiliki daya nilai kurang baik. Dimana
pasien dapat menilai pada saat anaknya meninggal
pasien sangat sedih tetapi bisa dihidupkan kembali

Tilikan derajat 1, karena pasien menyangkal


bahwa dia sakit. Pasien merasa dia sehat.

Taraf Dapat Dipercaya


Kemampuan pasien untuk dapat dipercaya
kurang cukup akurat, pasien terkadang
berkata dengan jujur mengenai peristiwa yang
terjadi, dan terkadang mengarang jika di
cross check juga dengan keterangan dari
suami dan anak pasien yang menceritakan
kejadian yang serupa.

Status Generalis
KU
Sensorium
Vital Sign
TD
Nadi
RR
Suhu

: Tampak Sehat
: CM (GCS: E4 V5 M6)

: 110/70 mmHg
: 81 x/menit
: 22 x/menit
: 36,8 oC

Status Internus
Kepala :Normocephali, rambut tidak mudah
dicabut, pertumbuhan rambut merata, dan warna
rambut hitam. Mata Biasa, tidak sipit, Sklera
ikterik -/-, conjungtiva palpbera anemis -/-, edema
palpebra -/-. Hidung Pesek, deformitas (-), tidak
ada sekret. Telinga Biasa, deformitas (-), liang
lapang, pengeluaran sekret (-). Mulut bibir tidak
sianosis, lidah kotor (-), papil lidah tersebar
merata, mukosa lidah merah. Leher Dalam batas
normal, tiroid tidak membesar

Status Internus
Thorax: Tidak terdapat scar, simetris kiri dan
kanan, Pernapasan Statis-Dinamis kiri = kanan,
Jantung iktus kordis tidak terlihat, batas dan
bunyi jantung normal.
Abdomen Datar, tampak benjolan (-), Bising
usus (+), Timpani (+) di seluruh regio abdomen,
Nyeri tekan di reg epigastrium (-)
Ektrimitas Superior, inferior, dekstra, sinistra
dalam batas normal

Formulasi Diagnosis
Perempuan 49 tahun, sudah menikah, tidak
bekerja, bila tinggal dirumah dengan suami, dan
anak-anaknya.
Penampilan pasien tampak rapi terawat
Riwayat stressor : meninggalnya anak yang
ketiga karena adanya penyakit jantung bawaan.
Pasien kooperatif, kontak mata adekuat,
pembicaraan pasien terkadang koheren dan
terkadang inkoheren.

Mood pasien labil, afek pasien tidak serasi


Terdapat halusinasi auditorik dan visual, waham
kebesaran dan waham curiga
Keluhan pertama kali muncul saat tahun 2004
dirawat di RSUD tarakan dan sudah
berlangsung selama 12 tahun.

Diagnosis Multiaksial
Aksis I
F 20.0 Skizofrenia tipe Paranoid
Z 91.1 Ketidak patuhan minum obat

Aksis II
Tidak ada diagnosis

Aksis III
Tidak ada diagnosis

Aksis IV
Masalah dukungan keluarga

Aksis V
GAF scale 60 51

Prognosis
Quo Ad Vitam
Quo Ad Functionam
Quo Ad Sanationam

: dubia ad bonam
: dubia ad malam
: dubia Ad malam

Psikofarmaka
Alprazolam tablet 0,5 mg extra
Trihexylphenidil tablet 2 x 1 mg
Clozapin tablet 2 x 25 mg
Chlorpromazine 50 mg kalau perlu

Psikoterapi
psikoterapi reedukatif
Psikoterapi rekonstruktif
terapi kognitif-perilaku

BAB 2
Tinjauan Pustaka

Delerium
Dementia
GANGGUAN
GANGGUAN
MENTAL
MENTAL
ORGANIK
ORGANIK

Sindroma Amnestik dan


halusinosis organik
Sindroma waham organik
Sindroma afektif organik
Sindroma Kepribadian organik
Intoksikasi dan Sindroma
Putus Zat

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK

Skizofrenia

GANGGUAN
GANGGUAN
PSIKOTIK
PSIKOTIK
FUNGSIONAL
FUNGSIONAL

Gangguan afektif berat


Gangguan Paranoid
Psikosis Non Organik lainnya

PERBEDAAN PSIKOSIS dan NON


PSIKOSIS
a. Gangguan psikosis adalah kondisi dengan
hendaya ( kerusakan ) yang berat dari daya
nilai realitas.
b. Bukti langsung hendaya dari daya nilai realitas
dapat ditentukan berdasarkan terdapatnya :

Waham
Halusinasi tanpa tilikan akan sifat patologik kondisi
itu
Inkoheresi

SKIZOFRENIA
A. PENGERTIAN SKIZOFRENIA
1. Apa itu Skizofrenia
2. Gagguan Skizofenik : seelompok gangguan
jiwa berat yang umumnya ditandai oleh
distorsi proses pikir dan persepsi yang
mendasar, alam perasaan yang menjadi
tumpul dan tidak serasi, tetapi
kesadarannya tetap jernih dan kemampuan
intelektual biasanya dapat dipertahankan.

GANGGUAN PROSES PIKIR :


Menonjol ke hal-hal yang kecil dan tidak
relevan
HALUSISASI l Pendengaran
SUASANA PERASAAN : dangkal,
berubah-ubah, tak serasi
Ambivalensi dan gangguan kemauan
Gejala skizofrenia meliputi hejala positif
dan negatip

GEJALA POSITIP : peningkatan atau


distorsi fungsi normal seperti : waham,
halusinasi, peningkatan pembiacaraan,
asosiasi longgar dan katatonia
GEJALA NEGATIP : pengurangan atau
kehilangan fungsi norma seperti : ekspresi
efektif tumpul atau datar, kemiskinan
pembiacaraan atau pikiran, anhedonia,
kurang motivasi, penarikan diri.

2. Epidemiologi
Prevalensi 1 %
Puncak onset : pria 15-25 th
wanita 25 35 th

Gejala negatif : pria > wanita


Fungsi sosial memburuk : pria > wanita
Lebih sering lahir pada musim dingin dan awal
semi
50 % pernah mencoba bunuh diri, dan 10 %
meninggal
Lebih banyak pada sosial ekonomi lemah, dan
penduduk perkotaan.

B. BEBERAPA KONSEP SKIZOFRENIA


1. EMIL KRAEPELIN ( 1856 1926 )

Demensia prekoks

2. EUGEN BLEULER ( 1857 1939 )

Istilah skizofrenia : perpecahan pikiran , emosi,


dan perilaku
Empat A : asosiasi , afektif, autisme, dan
ambivalensi

3. KURT SCHNEIDER

First rank symtoms


Second rank symptons

4. Model STRES DIATESIS


Ada kerentaan + stres

5. TEORI NEUROTRANSMITER
Hipotesis dopamin
Neurotransmiter lain : seortonin, norepinefrin

6. Teori GENETIK
7. Faktor PSIKOSOSIAL

Gejala Positip & Gejala Negatif


Skizofrnia
Gejala positif ( Positive Symptom ):
Berupa peningkatan atau distorsi dari
fungsi yang normal
waham
Halusinasi
Inkoherensi, sosialisasi longgar, peningkatan
pembiacaraan
Perilaku yang sangat kacau

Gejala Negatif ( Negative Symptom ) :


Berupa pengurangan atau kehilangan dari
fungsi normal
Ekspresi afektif yang datar
Alogia ( kemiskinan pembicaraan )
Avolition ( ketidakmampuan memulai dan
mempertahankan aktivitas yang bertujuan )
Anhedonia
Bloking
Penarikan sosial
Defisit kognitif
Defisit perhatian
Ketidak mampuan merawat diri

PSIKOSIS FUNGSIONAL
0801
> 1 BULAN
AFEKTIF - / <
ya
Satu
gejala

pikiran aneh

Nonskizofrenia

Waham aneh
Halusinasi akustik
Waham tak mungkin

atau
halusinasi menetap

Dua
gejala

Inkoherensi / tak relevan


Katatonia
Gejala negatif

YA
Skizofrenia

tidak

TIDAK
Nonskizofrenia

KRITERIA DIAGNOSTIK
SKIZOFRENIA ( F20 )
A. Paling sedikit terdapat satu gejala yang
amat jelas dari kelompok (1) atau dua
gejala kelompok (1) yang kurang jelas
atau dua gejala yang jelas dari kelompok
(2)
1. Paling sedikit satu gejala yang amat jelas
atau dua gejala yang kurang jelas.

(a) PIKIRAN ANEH


( Pikiran bergema , sisipan pikiran , pikiran dapat
disedot, atau pikiran dapat disiarkan )

(b) WAHAM ANEH


(waham dikendalikan , waham dipengaruhi,
waham tak berdaya, waham persepsi )
(c) HALUSINASI AUDITORIK
( suara mengomentari terus menerus ; suarasuara berdiskusi; suara salah satu bagian
tubuhnya
(d) WAHAM TAK MUNGKIN
( waham yang menurut budaya tidak wajar dan
tak mungkin )

2. PALING SEDIKIT DUA GEJALA


BERIKUT :
(a) HALUSINASI MENETAP

Setiap hari selama 1 bulan atau lebih ; atau


Disertai waham mengambang tanpa
kandungan afektif yang jelas ; atau
Disertai ide berlebihan dan menetap

(b) INKOHERENSI / PEMBICARAAN TAK


RELEVAN
( akibat NEOLOGISME ; aru8s pikiran
terputus/tersisipi )

(c). KATATONIA
( gaduh; gelisah; mematung;fleksibilitas
serba; negativisme; mutisme; stupor )
(d). GEJALA NEGATIF
( sangat apatis; miskin pembicaraan;
ekspresi emosi tumpul/ tak serasi )

B. Gejala berlangsung terus menerus paling


sedikit satu bulan
C. Bila memenuhi kriteria episode manik
atau depresif, maka gejala psikotik ( A )
harus mendahuluinya
D. Tidak disebabkan oleh penyakit otak atau
intoksinasi atau lepas zat.

SKIZOFRENIA PARANOID
A. Waham atau halusinasi harus
menonjol
B. Ekspresi afektif tumpul / tak
serasi, gejala katatonik, atau
inkoherensi tidak menonjol

SKIZOFRENIA HEBREFRENIK
A. Harus terdapat ekspresi afektif tumpul
atau tidak serasi
B. Harus terdapat salah satu dari :
(1) Perilaku tak bertujuan
(2) Inkoherensi atau pembicaraan tak menentu

C. Waham atau halusinasi tidak menonjol

SKIZOFRENIA KATATONIK
Selama dua minggu atau lebih terdapat gejala
yang menonjol dari :
(1) Stupor atau mutisme
(2) Gaduh gelisah
(3) Mematung
(4) Negativisme
(5) Rigiditas
(6) Fleksibilitas serea
(7) Otomatisme perintah

SKIZOFRENIATAK TERINCI

Tidak memenuhi salah satu


kriteria atau memenuhi
lebih dari satu kriteria
subtipe skizofrenia

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA


A. Pernah memenuhi kriteria skizofrenia
dalam 12 bulan terakhir
B. Salah satu dari gejala psikotik kelompok
(2) dari skizofrenia harus tetap ada
C. Memenuhi kriteria episode depresif yang
menonjol paling sedikit dua minggu

SKIZOFRENIA RESIDUAL
A. Saat ini tidak memenuhi kriteria skizofrenia
B. Paling sedikit terdapat empat gejala negatif
berikut ini untuk waktu 12 bulan atau lebih
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Perlambatan Psikomotor
Ekspresi Afektif Tumpul
Pasif dan inisiatif kurang
Kemiskinan kuantitas dan isi pembicaraan
Miskin komunikasi nonverbal
Perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk

8. INDIKASI MASUK RUMAH


SAKIT

Tujuan untuk diagnosis


Menstabilkan dosis obat
Keamanan pasien ( sucide/homicide)
Perilaku yang sangat kacau
Perawatan diri yang buruk

9. PENOBATAN YANG EFEKTIF


a. Terdapat 3 hal penting yang harus
diperhatikan dalam penanganan
penderita skizofrenia adalah :

Terapi harus disesuaikan dengan lingkungan


yang mendukung pasien
Strategis nonfarmakologik harus mengatasi
masalah-masalah nonbiologik
Terapi tunggal jarang memberi hasil yang
memuaskan, karena gangguan skizofrenia
adalah suatu gangguan yang kompleks

b. Antipsikotik

Terdapat 5 pedoman dalam penggunaan


antipsikotik pada penderita skizofrenia , yaitu :
(1) Tentukan target symtomps terlebih dahulu
(2) Antipsikotik yang telah berhasil dengan baik
pada masa lampau sebaiknya tetap
dipergunakan
(3) Pengganti jenis antipsikotik baru dilakukan
setelah jenis antipsikotik sebelumnya telah
dipergunakan 4 6 minggu
(4) Hindari polifarmasi
(5) Dosis mantenans adalah dosis efektif terendah

Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang


dipergunakan masa kini, yaitu :
Dopamin Reseptor Antagonis

(I)

Kekurangannya :

50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan


Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam
neuroleptik malignan sindrom )

Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan :

Chlorpromazine ( 100 )
Trifluoperazine ( 5 )
Haloperidol
( 2-5 )
Thionidazine
( 100 )

(II) Risperindon ( Risperidal )

Lebih efektif
Efek samping neurologik sangat berkurang
Dapat mengatasi poitif dan negatif symtomps

(III) Clozapine

Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal


Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia

C. Psikososial

Terapi perilaku
Famili terapi
Grup terapi
Psikoterapi individual

X. PROGNOSIS
A. PROGNOSIS KEARAH BAIK
(1) Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas
(2) Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang baik
( premorbid )
(3) Adanya gejala afektif ( depresi )
(4) Subtipe paranoid
(5) Subtipe katatonik
(6) Sudah menikah
(7) Banyak symptoms positif
(8) Kebingungan
(9) Tension, Cemas hostilitas

B. PROGNOSIS KEARAH BURUK


(1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus tidak
jelas
(2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk
( premorbid )
(3) Menarik diri , tingka laku yang artistik
(4) Tipe Hebepink dan tipe tak tergolongkan
(5) Belum menikah
(6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga
(7) Adanya gejala neurologik
(8) Banyak symptom negatif
(9) Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang jelas

BAB 3
Pembahasan

Dari hasil wawancara, tidak ditemukan


kelainan fisik yang berhubungan dengan
gejala-gejala psikiatrik yang dialami
pasien, seperti riwayat trauma atau
gangguan otak.
Dengan demikian, diagnosis banding
gangguan mental organik (F0) dapat
disingkirkan.

Selain itu, tidak ditemukan riwayat


konsumsi alkohol,merokok dan zat
psikoafektif.
Dengan demikian, diagnosis banding
gangguan mental akibat penggunaan zat
(F1) dapat disingkirkan.

Melalui hasil wawancara, ditemukan


adanya gangguan psikotik yang muncul
pertama kali saat pasien berusia 37 tahun
yaitu sejak 12 tahun yang lalu, yaitu
adanya halusinasi auditorik-visual dan
waham kebesaran dan waham curiga
yang menetap.

Juga tidak terdapat perilaku katatonik seperti


stupor, mutisme, negativisme, dan perilaku
rigiditas selama perawatan, dimana terjadi
penurunan fungsi sosial dan okupasi yang
sebelumnya normal dan semua gejala diatas
yang terjadi sampai saat ini.
Selain memenuhi kriteria gejala skizofrenia, juga
terdapat adanya halusinasi auditorik-visual yang
mengajak pasien untuk mengobrol melantur
sendiri.

Pada pasien ini skizofrenia tipe paranoid


karena menunjukkan gejala-gejala
paranoid. Pada tidak tampak gejala
afektif, gejala katatonik yang menonjol

Pada pasien ini diberikan Clozapin tablet yaitu


antipsikotik atipikal yang memiliki efek
ekstrapiramidal yang kecil.
Obat ini Memblokir aktifitas reseptor D2 dan D1,
tetapi memiliki efek dalam menghambat
nonadrenolitik, antikolinergik, antihistamin secara
signifikan, tepatnya antiserotonin. Resiko terbatasnya
penggunaan agranulositosis pada pasien
nonresponsif atau agen neuroleptik klasik tidak
ditoleransi.Dengan demikian obat ini efektif baik
untuk gejala positif (waham, halusinasi).

Tablet trihexyphenidyl diberikan jika efek


ekstrapiramidal muncul. Gejala tersebut seperti
distonia akut, akatisia dan sindrom
parkinsonisme (tremor,bradikinesia,rigiditas).
Obat ini tergolong obat antikolinergik sehingga
efek terhadap gejala ektrapiramidal.Pada pasien
ini sudah tepat untuk pengobatan gejala
psikotiknya dengan diberikan antipsikotik untuk
menghilangkan gejala positif dan negatif yang
ada pada pasien.

Tablet alprazolam adalah obat yang


termasuk dalam kelompok
benzodiazepines. Biasanya obat ini
digunakan untuk mengatasi kecemasan
dan serangan panik. Obat ini membuat
penderita merasa lebih tenang dan tidak
terlalu tegang.

Tablet chlorpromazine adalah obat tipikal


hanya bekerja sebagai Dopamine D2
receptor antagonis yaitu mem-blokade
Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik
neuron di Otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem Ekstrapiramidal. Obat ini
memiliki efek samping ektrapiramidal yang
tinggi. Obat ini sangat efektif bila diberikan
untuk gejala positif.

Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai