Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

OBSERVASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BK


SMA NEGERI 3 BREBES
Diajukan untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah Teknologi Informasi & Komunikasi Pend.
Dosen pengampu M. Arif Budiman, M.Pd

Semester

:2D

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga alhamdulilah saya bisa
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik tentang TI dalam Bimbingan dan Konseling di
SMA Negeri 3 Brebes yang akan di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi
informasi dan komunikasi pendidikan dengan dosen pengampu M. Arif Budiman S, M.Pd
Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan
tugas makalah ini dengan baik mengenai TI dalam BK di SMA N 3 Brebes. Saya menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga saya berharap adanya kritik dan saran
oleh pembaca,terima kasih.
1

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi semua orang yang membacanya
dan bermanfaat untuk menambah wawasan serta menambah ilmu pengetahuan.

Tegal,22 Mei 2016

DAFTAR ISI
COVER..i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang TI dalam Bimbingan dan Konseling............................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A.Pengertian Teknologi Informasi.3
B.Penggunaan Teknologi Informasi dalam BK.3
C.Komponen Sistem Teknologi Informasi.4
2

D. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi4


E.Fungsi TI dalam Bimbingan dan Konseling...5
F.Kelebihan dan Kekurangan TI dalam Bimbingan dan Konseling..6
BAB III PEMBAHASAN
1.Proses pelaksanaan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes..7
2.Perlunya TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes...8
3.Fungsi TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes..9
4.Pemanfaatan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes..10
5.Peranan dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes...11
6.Urgensi dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes...12
7.Kelebihan dan Kekurangan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes.......12
BAB IV PENUTUP
A.Simpulan..............................................................................................................................13
B.Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14
LAMPIRAN ...........................................................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang TI dalam Bimbingan dan Konseling
Teknologi informasi dan komunkasi banyak digunakan di semua bidang kehidupan, salah
satunya di bidang bimbingan dan konseling. Saat ini, kecanggihan teknologi informasi telah
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa adanya hambatan yang di
batasi oleh ruang dan waktu.
Kemajuan suatu bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan
masyarakatnya dalam memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas.
Karakteristik masyarakat seperti ini dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan.
Siapa yang menguasai pengetahuan maka ia akan mampu bersaing dalam era globalisasi.
Oleh karena itu, setiap negara berlomba untuk mengintegrasikan media seperti teknologi
informasi dengan tujuan dapat bersaing dalam era globalisasi.
Peranan teknologi informasi dalam aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar.
Teknologi informasi telah menjadi fasilitas bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan termasuk
juga pada bimbingan dan konseling. Keberadaan bimbingan dan konseling supaya tetap
diterima dalam masyarakat tentunya juga harus berkolaborasi dengan perkembangan
teknologi informasi. Penguasaan teknologi informasi bagi seorang konselor merupakan suatu
keharusan yang harus dilakukan dan tidak bisa ditawar lagi.
Kemudian salah satu faktor yang mempengaruhi pentingnya teknologi informasi dalam
bimbingan konseling yaitu karena berkembangnya teknologi informasi mampu membantu
konselor dalam melakukan pemberian layanan bimbingan dan konseling baik secara langsung
maupun secara tidak langsung misalnya konselor memberikan layanan bimbingan dan
konseling di dalam kelas bersama peserta didiknya secara klasikal(secara langsung) dan
konselor melakukan layanan bimbingan dan konseling melalui telepon, konseling melalui
video call, dan konseling melalui internet dengan tetap memperhatikan kode etik dalam
bimbingan dan konseling di sekolah.
Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih
menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan
kode etik dalam bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini mengenai observasi TI
dalam Bimbingan dan Koseling antara lain yaitu :
1.Bagaimana proses pelaksanaan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes ?
2.Mengapa perlu adanya TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes ?
3.Apa saja fungsi TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes ?
4.Bagaimana pemanfaatan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes ?
5.Apa saja peranan dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes ?
C.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat oleh kami di atas, maka tujuan kami
dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Untuk mengetahui proses pelaksanaan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes tersebut.
2.Untuk mengetahui perlunya TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes tersebut.
3.Untuk mengetahui fungsi TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes tersebut.
4.Untuk mengetahui pemanfaatan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes tersebut.
5.Untuk mengetahui peranan dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes tersebut.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan
informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan pemrosesan tertentu (Haag dan
Keen, 1996). Teknologi informasi tidak hanya sebatas pada teknologi komputer (perangkat
keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin,
1999).
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan
jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Williams dan
Sawyer, 2003). Dari ketiga pengertian di atas, maka pengertian teknologi informasi dapat
disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan
teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu.
B.Penggunaan Teknologi Informasi dalam BK
Penggunaan teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata pelajaran
wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke sekolah lanjutan atas dan sekolah
kejuruan bahkan Perguruan Tinggi. Namun demikian yang paling besar pengaruhnya adalah
di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua perguruan tinggi di Indonesia sudah
memanfaatkan teknologi ini dalam perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara
online. Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya
mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur teknologi di
dalamnya. Biasanya seorang dosen di Perguruan Tinggi tertentu dalam menyampaikan materi
kuliah ditampilkan dalam bentuk slide presentasi dengan bantuan komputer. Dengan
teknologi ini mahasiswa atau siswa bisa mengikuti mata kuliah dengan baik, karena materi
yang disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur
multimedia yang bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang dihubungkan
dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu menekan tombol keyboard atau papan
ketik melainkan cukup menekan remote control yang dipegangnya.

C.Komponen Sistem Teknologi Informasi


Sistem Teknologi Informasi adalah sistem yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan
teknologi informasi. Komponen utama Sistem Teknologi Informasi yaitu :
1.Hardware (perangkat keras).
2.Software (perangkat lunak).
3.Brainware (orang yang membuat, menggunakan dan memelihara sistem).
D. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi
Klasifikasi menurut cara melayani permintaan, pada lingkungan yang memiliki sejumlah
komputer yang saling berhubungan, dikenal dengan istilah client/server. Server adalah
komputer/software yang bertugas melayani permintaan komputer yang berkedudukan sebagai
client. Contoh: web server. Client adalah komputer yang memanfaatkan layanan yang
disediakan server. Kerena BK adalah bagian dari pendidikan, maka contoh TI dalam BK
sama dengan contoh TI dalam pendidikan yaitu pengajaran berbabis multimedia,
edutainment, e-Learning, dll, yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan sesuai
dengan kode etik yang berlaku.
Secara lebih teknis Hines, 2003 juga menawarkan keahlian yang perlu dikuasi oleh seorang
calon konselor sekolah yang berkaitan dengan kompetensi teknologi informasi, yaitu :
1.Word Processing / Publication Desktop untuk menciptakan dokumen layout menarik
2.Menciptakan laporan berkala visual menarik, efektif menggunakan grafik, informasi dan
menari
3.Database (dokumentasi siswa) dan spreedsheet (tabel dan grafik)
4.Presentasi multimedia
5.Sumber daya elektronik dan internet :
a.Membuat, mengirim, menerima email
b.Daftar, mengambil bagian dalam diskusi elektronik (milis atau mailinglist)
c.Mencari, menyaring informasi di internet
d.Mampu menggunakan search engine
e.Mampu ngobrol (chatting)

Meskipun banyak tawaran terhadap penyiapan penguasaan teknologi informasi bagi calon
konselor, perlu diingat bahwa komputer dan internet dalam hal ini hanya merupakan alat atau
sarana, Menjadi menarik apa yang dikatakan oleh Soemantri (2006) bahwa meskipun banyak
manfaat yang dapat diambil dari komputer dan internet, mahasiswa calon konselor perlu
diarahkan untuk memahami proses atau cara berfikir untuk bekerja menggunakan komputer
secara maksimal.
Bertolak dari pemahaman bahwa komputer merupakan alat bantu untuk mempresentasikan
informasi, Triyanto (2006) mengajukan tahapan yang perlu ditempuh dalam penyiapan
penguasaan calon konselor terhadap teknologi informasi ini, yaitu : pertama, mengajak
mahasiswa untuk memahami pengoperasian komputer, disini diperkenalkan konsep komputer
mulai dari istilah, perintah, cara kerja dan konfigurasi yang digunakan. Kedua,
mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk bekerja dan menganalisa masalah
menggunakan komputer. Konsep-konsep seperti basis data (database), aplikasi tabel
(spreadsheet), untuk memecahkan masalah mulai diperkenalkan. Ketiga, dikenalkan konsep
bermasyarakat dengan komputer. Konsep-konsep berdiskusi secara elektronik, tata cara yang
digunakan, serta kemungkinan kerjasama secara elektronik.
E.Fungsi TI dalam Bimbingan dan Konseling
Teknologi informasi dalam bimbingan dan konnseling memiliki beberapa fungsi, terutama
komputer dan internet, diantaranya :
1)Mempermudah konselor dalam menyusun,mencari, dan juga mengolah data.
2)Menjaga kerahasiaan suatu data karena dengan tekknologi memunngkinkan untuk
menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
3)Membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah
dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4)Memberikan kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan
menggunakan informasi yang mereka terima tanpa tanpa perlu secara fisik.
5)Menjadikan teknologi informasi untuk suatu program kegiatan.

F.Kelebihan dan Kekurangan TI dalam Bimbingan dan Konseling


*Kelebihan TI dalam bimbingan dan konseling
1.Pembelajaran bisa dimana saja dan kapan saja.
2.Bertambahnya interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru.
3.Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas.
4.Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi.
*Kekurangan TI dalam bimbingan dan konseling
1.Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar serius atau tidak.
2.Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas hanya komunikasi satu arah.
3.Kegiatan konseling melalui teknologi informasi dapat menimbulkan jarak baik secara fisik
maupun psikis diantara konselor dan klien.
4.Belum terdapat data-data, fakta, atau informasi.

BAB III
PEMBAHASAN
1.Proses pelaksanaan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes
Proses pelaksanaan teknologi informasi dalam BK disekolah SMA Negeri 3 kota Brebes ini
menggunakan teknologi yang informasinya diambil dari sebuah media penulisan dan media
Microsoft Excel yang ada pada sistem komputer seperti instrumen IKMS dan Daftar Cek
Masalah.
Guru BK disekolah SMA N 3 Brebes ini mempunyai pedoman untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan masalah siswa dan siswi di SMA Negeri 3 Brebes untuk memperoleh data dari
masing-masing tiap individu peserta didiknya.
Peraturan yang berlaku di SMA Negeri 3 Brebes bahwa disini bapak Imam Wahyudin
selaku guru BK dituntut untuk melakukan tugasnya agar bisa bertanggung jawab untuk bisa
menghargai siswa-siswinya sebagai pribadi yang utuh,menerima kondisi siswa-siswinya
dengan apa adanya serta guru BK harus berusaha membimbing peserta didiknya untuk dapat
mengembangkan konsep dirinya menjadi positif.
Kemudian guru BK menggunakan DCM atau Daftar Cek Masalah yang berarti daftar yang
berisi sejumlah kemungkinan masalah yang pernah atau sedang dihadapi oleh individu atau
sekelompok individu siswa yang haruus dipecahkan masalahnya. Nah, dengan adanya DCM,
guru BK dapat memudahkan individu siswa-siswinya untuk mengemukakan masalah yang
pernah atau sedang dialami saat ini. Dengan DCM juga memungkinkan individu mengingat
kembali masalah-masalah yang pernah dialaminya untuk dapat memudahkan guru BK
mengidentifikasi dan menganalisis masalah siswa-siswinya agar masalah tersebut dapat
terentaskan dengan baik.

2.Perlunya TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes


Perlunya TI dalam bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Brebes merupakan suatu
fasilitas yang sangat penting karena dengan adanya teknologi berupa sarana komputer dan
internet bisa mempermudah dalam memberi layanan bimbingan dan konseling bagi peserta
didiknya dari kelas X sampai kelas XII di SMA Negeri 3 Brebes tersebut.
Ketika kita tidak bisa mengikuti perkembangan zaman mengenai adanya kemajuan
teknologi informasi dan komunikaasi dalam pendidikan di bidang bimbingan dan konseling
pasti seorang konselor akan merasakan kesulitan dalam mengolah data siswa-siswi di SMA
Negeri 3 Brebes.
Kemudian pak Imam Wahyudin selaku guru BK di SMA Negeri 3 Brebes juga mengatakan
kepada kami bahwa semuanya, siapapun calon-calon konselor di masa depan kelak
khususnya kalian harus mampu memahami akan pentingnya teknologi informasi dan
komunikasi bimbingan dan konseling karena kebanyakan segala informasi yang berkaitan
dengan bimbingan dan konseling itu semua didapat melalui sarana intternet yang
meendukung untuk lebih mudah mendapatkan materi yang lebih banyak.
Penerapan komputer di SMA Negeri 3 Brebes juga digunakan sebaagai sarana untuk
melakukan serangkaian pekerjaan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling karena
sarana komputer dapat dimanfaatkan sebagai pemakaian surat elektronik atau email yang
digunakan untuk mengirim surat mengenai layanan bimbingan dan konseling di sekolah SMA
Negeri 3 Brebes serta email juga termasuk dalam pemanfaatan internet yang mengacu pada
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bimbingan dan konseling.

3.Fungsi TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes


Adapun dibawah ini mengenai fungsi teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling
yang berada di sekolah SMA Negeri 3 Brebes antara lain :
1.Menempatkan dan menyalurkan peserta didik di perguruan tinggi.
Dengan adanya teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3
Brebes bahwa teknologi informasi itu dapat digunakan untuk seluruh peserta didik khususnya
kelas XII yang ingin melanjutkan sekolahnya ke perguruan tinggi baik itu perguruan tinggi
negeri maupun perguruan tinggi swasta yang berada di kawasan pulau Jawa maupun yang
berada di luar pulau Jawa dengan melalui berbagai jalur masuk seperti SNMPTN, SBMPTN,
maupun UM atau Ujian Mandiri karena disini konselor hanya membantu dan mengarahkan
peserta didiknya dalam menempatkan siswa-siswinya ke perguruan tinggi.
2.Teknologi Informasi digunakan sebagai analisis himpunan data.
Jadi penggunaan teknologi informasi yang dimanfaatkan oleh guru BK di SMA Negeri 3
Brebes itu khusunya teknologi komputer yang difungsikan sebagai analisis himpunan data
yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menganalisis dan mengidentifikasi kebutuhan
peserta didik yang menggunakan microsoft excel pada komputer.
3.Teknologi Informasi digunakan sebagai aplikasi sosiogram
Berarti disini seorang guru BK di sekolah SMA Negeri 3 Brebes menggunakan sarana
teknologi informasi sebagai aplikasi sosiogram yang difungsikan sebagai alat untuk
mengukur data agar dapat mengetahui sejauh mana keadaan kelas apakah kelas tersebut
membentuk kelompok-kelompok tersendiri ataupun di dalam satu kelas tersebut masih berada
dalam kelompok yang komprehensif.
Oleh sebab itu dengan adanya penggunaan teknologi informasi dibidang bimbingan dan
konseling dapat memberi manfaat yang signifikan seperti menempatkan dan menyalurkan
peserta didik, TI digunakan untuk himpunan data, dan TI digunakan sebagai aplikasi
sosiogram yang di pakai untuk mempermudah proses layanan bimbingan dan konseling di
sekolah SMA Negeri 3 Brebes tersebut.

4.Pemanfaatan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes


Pemanfaatan teknologi disekolah SMA Negeri 3 Brebes menurut bapak Imam Wahyudin
bahwa dia mengatakan fasilitas teknologi yang ada di dalam sekolah ini sudah bisa
mendukung dengan baik sehingga saat guru BK memberikan informasi kepada peserta
didiknya bisa menggunakan media power point dengan didukung oleh teknologi seperti
komputer, laptop, proyektor, dan LCD.
Salah satu adanya pemanfaatan teknologi bisa mendukung sarana dan prasarana yang ada di
SMA Negeri 3 Brebes yang dijadikan sebagai dukungan sistem untuk dapat diterapkan dalam
bimbingan dan konseling yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan peserta didiknya.
Guru BK biasanya masuk ke dalam kelas untuk memberikan pengarahan terkait dengan
layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan media power point yang membantu
Guru BK dalam pemberian informasi untuk dapat disampaikan dengan baik kepada peserta
didiknya baik itu secara bimbingan dan konseling kelompok maupun bimbingan dan
konseling secara klasikal.
Beberapa manfaat TI dalam BK disekolah ini juga sudah banyak ditemukan dalam upaya
membantu proses pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling seperti
mempermudah guru BK dalam menyusun dan mengolah data siswa-siswinya dan yang lebih
pentingnya lagi saat guru BK memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pendidikan di sekolah dapat menjaga kerahasiaan suatu data karena dengan didukung oleh
teknologi memungkinkan untuk mengunci data dan tidak sembarang orang yang dapat
mengakses data tersebut.

10

5.Peranan dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes


Ketika teknologi informasi dapat dimanfaatkan dengan baik dalam bidang bimbingan dan
konseling maka akan berperan penting dalam mempermudah untuk memberikan suatu
informasi tentang pendidikan kepada siswa-siswinya di SMA Negeeri 3 Brebes.
Mempermudah disini beragam dan banyak manfaatnya mengenai peranan TI dalam
bimbingan dan konseling disekolah ini seperti saat guru BK menggunakan teknologi dalam
bimbingan dan konseling, Guru BK merasakan adanya manfaat yang positif seperti dapat
menghemat tenaga dan dapat menghemat waktu saat guru BK memberikan informasi
mengenai layanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.
Disisi lain peranan teknlog informasi dan komunikasi dalam pendidikan memberikan
informasi mengenai layanan bimbingan dan konseling yang lebih menarik, lebih interaktif,
dan bisa memunculkan suatu yang baru agar peserta didik juga tidak merasakan jenuh saat
guru BK memberi materi tentang layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Brebes.
Kemudian saat guru BK di sekolah SMA Negeri 3 Brebes menerangkan suatu materi
tentang pendidikan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling di dalam kelas
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam BK hendaknya guru BK juga harus
perlu memperhatikan azaz-azaz dan kode etik dalam bimbingan dan konseling di SMA
Negeri 3 Brebes tersebut.

11

6.Urgensi dari TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes


Dengan adanya urgensi dari teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling di SMA
Negeri 3 Brebes, maka disini kita dapat menggunakan media teknologi informasi yang
tersedia sebagai salah satu perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan proses
bimbingan dan konseling.
Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi perkembangan bimbingan dan
konseling di SMA Negeri 3 Brebes yang memungkinkan seorang guru BK harus bisa
mengikuti perkembangan teknologi yang saat ini telah maju dengan pesat karena jika guru
BK tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi maka pelayanan bimbingan dan
konseling juga akan tertinggal dan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman.
7.Kelebihan dan Kekurangan TI dalam BK di sekolah SMA N 3 Brebes
Kelebihan TI dalam BK disekolah SMA Negeri 3 Brebes seperti adanya teknologi yang
bisa digunakan sebagai sarana pengajaran disekolah agar lebih membantu guru BK dalam
penyampaian materi mengenai layanan bimbingan dan konseling di SMA Negeri 3 Brebes,
kemudian teknologi informasi juga bisa kita manfaatkan sebagai sarana untuk mengerjakan
tugas yang diambil dari data peserta didik yang ada untuk dapat diidentifikasi mengenai
kebutuhan dan masalah siswa-siswinya disekolah, dan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pendidikan juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi dalam pendidikan, contohnya
seperti Video call dan CD interaktif.
Kekurangan TI dalam bimbingan dan konseling disekolah SMA Negeri 3 Brebes seperti
ketika konselor memberikan materi menggunakan teknologi informasi dalam pendidikan
konselor tidak bisa memastikan bahwa peserta didiknya benar-benar serius atau tidak,
terkadang saat peserta didik menerima informasi yang diberikan konselor, informasi yang
diberikan konselor sangat terbatas karena hanya melalui komunikasi satu arah, dan saat
konselor menggunakan teknologi untuk melakukan proses konseling dengan kliennya dapat
menimbulkan jarak baik secara fisik maupun secara psikis.

12

BAB IV
PENUTUP
A.SIMPULAN
Saat ini adanya sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi tersebut, maka manusia dengan mudah untuk dapat mengakses
informasi/materi dari internet dengan sangat cepat sehingga kebutuhan manusiapun menjadi
semakin cepat terpenuhi dan tidak memerlukan waku yang lama pula.
Kemudian pesatnya kemajuan teknologi informasi tersebut juga sangat bermanfaat dalam
bidang pendidikan khususnya dibidang bimbingan dan konseling, salah satunya dengan
adanya teknologi informasi proses layanan bimbingan dan konseling sudah tidak harus
dengan bertatap muka lagi, melainkan bisa dengan menggunakan media informasi dengan
menggunakan internet. Contohnya bisa menggunakan via E-mail,CD interaktif, dan lain
sebagainya.
B.SARAN
Diharapkan agar calon konselor bisa mengikuti perkembangan zaman dalam upaya
memanfaatkan teknologi yang ada sehingga bisa melakukan layanan bimbingan dan
konseling dengan baik dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.
Hendaknya pihak sekolah harus bisa mengoptimalkan dengan baik sarana penggunaan
teknologi informasi untuk proses belajar mengajar pada peserta didik dalam bimbingan dan
konseling agar bisa digunakan secara maksimal dan efektif.
Diharapkan bagi seorang konselor untuk dapat bisa terampil dan terlatih menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan sehingga bisa menunjang proses
layanan bimbingan dan konseling di sekolah secara inovatif dan efisien.

13

DAFTAR PUSTAKA

-Sadiman, Arief. Dkk. (2002). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
-Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. (2002). E-education: Konsep, Teknologi dan Aplikasi
Internet Pendidikan. Jogyakarta: Andi.
-Association for Counselor

Education and Supervision, 1999. Ketrampilan teknis

penggunaan komputer dan internet.


-Setiawan, W. (2009). Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI
PRESS.
-riyanto, Agus. 2006. Aplikasi Teknologi Komputer untuk Bimbingan dan Konselling, dalam
Paradigma: Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling, No. 01 Tahun I, Januari 2006.

14

LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai