Anda di halaman 1dari 45

PERTUMBUHAN JANIN

TERHAMBAT INTRAUTERIN
(PJT)=INTRAUTERINE FETAL
RESTRICTION(IUGR)
Disusun Oleh : Aladin
Pembimbing : dr. Yanuarman, SpOG
(K)

Identitas
Nama : Ny. SF
Umur : 26 tahun
Alamat : Puskopkar Blok C
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Flores
Tanggal Masuk : 04-04-2016
No. Rekam Medik
: 149870

Anamnesis
Keluhan Utama
Os mengeluh perut mules-mules pada perut bagian bawah
sejak SMRS dan pusing serta lemes
Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu hamil datang ke IGD RSUD Embung Fatimah dengan
keluhan perut mulas, tegang, nyeri perut bagian bawah
dan menjalar kepinggang sejak pagi Pasien juga mengeluh
pusing, cepat lelah dan mata berkunang-kunang. Pasien
menyangkal ada keluar cairan lendir atau darah.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Hipertensi
: disangkal
Riwayat DM : disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat penyakit jantung
: disangkal
Riwayat alergi obat : disangkal
Lainnya
: disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat asma
: disangkal
Riwayat penyakit jantung : disangkal
Riwayat alergi obat
: disangkal
Lainnya : disangkal

Riwayat Haid
Pasien mengaku menstruasi teratur dengan jarak antar siklus sekitar 1 bulan
serta selama 5 hari dan nyeri berlebihan ketika haid disangkal.

Riwayat Perkawinan
1 kali

Riwayat Obstetrik
G5P4A1H3 : 1.Laki-laki, 2008, Dukun, 3400 gram, Normal, Hidup
2. Laki-laki, 2010, Dukun, 3600 gram, Normal, Hidup
3. Perempuan, 2013, Bidan, 2400gram, Normal, Hidup
4. Keguguran
5. Hamil ini.
HPHT : 13-07-2015
Gravid
: 38 minggu
Menarche
: 12 tahun
ANC : tidak pernah

Riwayat Kontrasepsi
Belum pernah menggunakan KB
sebelumnya
Riwayat Kebiasaan
Kebiasaan konsumsi alcohol atau
merokok disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi
Menengah kebawah
Riwayat Status Gizi Selama
Kehamilan
Kurang baik
Riwayat Operasi
Belum pernah melakukan operasi

C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Status Gizi
: Kurang Baik
TB
: 150 cm
BB
: 53 kg
IMT
: 17,6
2. Vital Sign
TD
: 100/70 mmHg
RR
: 20 kali/menit
Nadi
: 78 kali/menit
Suhu
: 36,6 c

3. Status Generalisata

Kepala
Mata : Konjungtiva anemis (+), Ikterik (-), Pupil isokor (+)
Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), Mukosa nasal normal
Mulut : Sianosis (-)
b. Leher
Pembesaran KGB (-)
Peningkatan JVP (-)
c. Thorak
Paru
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Vocal fremitus ka=ki
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler, ronki (-)/(-), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I dan II, Gallop (-)
d. Abdomen : Membesar (+)
e. Ekstremitas
Superior : Jari tabuh (+)
Inferior : Akral hangat (+)

4. Status Obstetrik
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, tinggi fundus 24 cm, Striae
gravidarum nigra (+), Hiperpigmentasi linea mediana (+),
Sikatrik (+).
Palpasi : L1 : teraba massa lunak dan bulat
L2 : teraba tahanan besar disebelah kiri dan bagian kecil-kecil
disebelah kanan
L3 : teraba massa lunak keras
L4 : bagian terbawah janin balum masuk PAP
TFU : 24 cm, LP : 91 cm, TBJ : 2.200 gram, His : 1x10 menit
Perkusi : tympani
Auskultasi : BU (+), DJJ 130 x/menit
Genitalia
Inspeksi : Vulva terlihat udem, tumor (-), Varikosis (-), Luka
bekas episiotomy (-)
Vaginal toucher : Pembukaan 1 cm, portio lunak, ketuban belum
pecah.

5. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 4,4 gr/dl
Hematokrit : 16 %
Eritrosit : 3,2 juta/ul
Leukosit : 9. 800/ul
Trombosit : 196.000/ul
GDS : 111mg/dl
Leukosit Urin : +++
Protein Urin : +
HbsAg : VCT : 6. Diagnosis
G5P4A0H3 gravid 38 minggu dengan IUGR dan Anemia Berat
7. Penalaksanaan
Transfusi PRC 4 kolf
IVFD NaCl 0.9 % 20 tpm
Nifedipine 3x1 tab
Dexametaxone 2 amp pre transfuse
Cek hasil lab post transfuse
Observasi KU dan TTV

Tanggal
03-04-2016

Os datang ke IGD K/U : baik


G5P3A1
gra
38 IVFD 20 tpm
dengan :
Kes : CM
minggu kala 1 fase Nifedipin 3x1
Mules
dari
pagi, TD : 110/70
laten dengan IUGR
Transfusi 4 kolf PRC
pusing, keluar darah RR : 22 x/m
atau cairan (-).
N :98 x/m
T : 36,6 c
BB : 48 kg
TB: 152 cm
TFU : 24 cm
TBJ :1860 gr
DJJ : 147 %
VT : portio tebal
lunak
Hb : 4,4 gr/dl
Hasil USG di RSUD
EF didapatkan hasil
Bayi kecil, laki-laki,
dan kepala di bawah

FOLLOW UP

DEFINISI

Kecil MasaKehamilan (KMK/SGA) :

menunjukkan bahwa janin gagal untuk


mencapai ukuran biometrik atau berat
badan tertentu pada usia kehamilannya.

Tidak semua janin dengan KMK (<10th


percentile) adalah PJT, dan tidak semua janin
PJT adalah KMK.

DEFINISI

Pertumbuhan Janin terhambat (PJT):


terjadi apabila janin yang belum lahir
memiliki berat pada atau dibawah 10
persentil di usia kehamilan saat itu
(dalam minggu). Janin tersebut
dipengaruhi oleh keadaan patologi
sehingga untuk kemampuan berkembang
terhambat

Berat badan lahir rendah (BBLR): bayi


dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
yang dapat berarti mengalami IUGR atau
prematuritas

PERTUMBUHAN JANIN
NORMAL

Kecepatan pertambahan berat dan


panjang setiap minggu tidak sama
Puncak pertumbuhan:
- Panjang 20 minggu (trim II)
- Berat 33 minggu (trim III)

Pada kehamilan 28 minggu:


- Panjang 71%
- Berat badan 32%

KECEPATAN
PERTUMBUHAN BERAT
BADAN
1. 0-15 minggu : 10 gr/minggu

1. 0-15 minggu : 10 gr/minggu


2. 16-27 minggu : 85 gr/minggu
3. 28-37 minggu : 200 gr/minggu
4. 38-42 minggu : 70 gr/minggu
20 minggu berat 10%
28 minggu kecepatan tumbuh maksimal,
berat badan 1.000 gr
Mempertahan partus prematurus
meskipun hanya beberapa minggu penting

PATOFISIOLOGI

Ada 3 fase pertumbuhan:

1. Hiperplasi trim I
2. Hiperplasi dan hipertrofi trim II
3. Hipertrofi trim III

Pertumbuhan tsb disokong oleh:

1. Ibu plasenta janin


2. Metabolisme anaerobe CO2
3. Sumber tenaga glukose
4. Sintesa protein asam amino
5 Kelebihan disimpan- glikogen dan lemak
6. Peranan hPL

PATOFISIOLOGI

Pemberian O2 dan nutrient


menurun khronis adaptasi untuk
menghemat tenaga dan asidosis.
Mekanismenya:
1. Penurunan/penghentian kecepatan
pertumbuhan
2. Penurunan aktifitas
3. Redistibusi cardiac output
4. Eritrosit bertambah

ETIOLOGI

Pertumbuhan janin tergantung :

1.
2.
3.
4.

Kecukupan substrat
Aliran uteroplasenter
Plasenta yang normal
Perkembangan janin normal & mampu
menggunakan substrat

Faktor ibu lebih sering tetapi jarang


menyebabkan akibat buruk selain
hambatan pertumbuhan semata
Faktor plasenta & janin jarang tapi
memberi kontribusi yang nyata pada
mortalitas & morbiditas janin

ETIOLOGI : MATERNAL

Hipertensi kronis
Hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan
Penyakit jantung sianotik
Diabetes Klas F atau lebih
Hemoglobinopathies/anemia berat
Penyakit autoimun
Malnutrisi kalori-protein /malabsorpsi
Merokok, alkohol
Narkoba
Malformasi uterus
Thrombophilia

ETIOLOGI : PLASENTA

Plasenta kecil (hipertensi)


Plasenta circumvalata
Lokasi implantasi abnormal
Infark
Solusio plasenta
Insufisiensi plasenta oleh sebab
lain

ETIOLOGI : FETUS

Kehamilan Ganda
Twin-to-twin transfusion
Anomali kongenital (trisomi 13, 18, 21)
Infeksi intrauterin : AIDS, TORCH
Tidak diketahui penyebabnya 40%

FAKTOR WAKTU
TIMBULNYA SEBAB
Ada hubungan etiologi-umur kehamilan
1. Pada trim I: PJT simetris(tipe I)

kepala dan abdomen proporsional

2. Pada trim II: PJT asimetri (tipe II)


kepala dan abdomen tidak
proporsional, kalau sebab timbul
pada akhir kehamilan dan sebentar maka
berat badan >10 persentil

3. Pada trim III: PJT intermediet (tipe III)

PJT Simetris dan


Asimetris

PJT simetris jika seluruh


badan secara
proposional kecil.
PJT Asimteris yaitu janin
yang kekurangan gizi
dan memakai seluruh
energi yang
dihasilkannya untuk
memelihara
pertumbuhan organ vital
seperti otak, jantung,
dan mengorbankan hati,
otot dan lemak. Tipe PJT
ini biasanya disebabkan
oleh insufisiensi
plasenta.

PJT Simetris dan Asimetris

Penting untuk membedakan


bentuk PJT ini dalam hal
diagnosis dan
penatalaksanaannya.
Saat ini. PJT simetris pada janin
dengan KMK memberikan hasil
luaran yang hampir sama dengan
yang SMK.

Klasifikasi
Simetris
Kepala dan badan janin
secara proposional kecil,
disebabkan janin
mengalami masalah sejak
awal pertumbuhannya.

Asimetris
Otak janin lebih besar
dibandingkan dengan hepar,
disebabkan janin
mengalami masalah pada
akhir perkembangannya.

Pada janin normal, berat otak kira-kira 3 kali berat hepar. Pada PJT
asimetris berat otak janin dapat mencapi 5-6 kali berat hepar.

KOMPLIKASI
Dalam persalinan:
1. Aliran darah dalam intervilli <<
Transfer O2 << hipoksia
Kontraksi uterus deselerasi
lambat
2. Progresif akumulasi as laktat
asidosis, defisit basa >>, pH turun

KOMPLIKASI
3. Asidosis hipoksia aspirasi
mekoneum fetal death
4. Oksigen << Polisitemia
trombosis multi organ, gagal
jantung, hiperbilirubinemia
5. Cadangan lemak sedikit
hipoglikemia

KOMPLIKASI

Neonatus dengan PJT yang bertahan akan


meningkatkan risiko gangguan
pertumbuhan neurologi dan mendapatkan
diabetes type 2 dan hipertensi pada usia
dewasanya.

FAKTOR RISIKO PJT


1. So-sek rendah
2. Riwayat keluarga PJT
3. Riwayat Obst jelek/pernah PJT
4. Berat badan/kenaikan berat badan
selama hamil rendah
5. Kehamilan dengan komplikasi obstetri
6. Kehamilan dengan komplikasi medik

DIAGNOSIS JTL

Klinis:

Mengenal faktor risiko


TFU

USG:

Menentukan um keh
Estimasi berat badan janin
BPD serial
AFI
Dinamika dan fungsi janin

Biofisik: CTG
Biokimia: Estriol, hPL

TINGGI FUNDUS UTERI

Metode leopold tidak akurat


Pita meter : diatas simpisis,
diletakkan di tengah menuju fundus
(cm) kurva normal/standar
PJT jika hasil-hasil pengukuran di
bawah 10 persentil dari kurva
normal
Syarat : VU kosong

TINGGI FUNDUS UTERI

Faktor yang mempengaruhi


pengukuran :
Kehamilan ganda
Hidramnion
Letak lintang
Turunnya kepala ke PAP
Hamil dengan mioma
Obesitas

PJT : bila TFU 2 cm dibawah tinggi


seharusnya

ULTRASONOGRAFI

Umur kehamilan pasti


Faktor risiko
USG: diukur antrometri janin BPD, AC,
HC, FL & TBJ, keln kongenital,
oligohidramnion
Paling baik : rasio HC/AC:
UK
32 : HC > AC
UK 32 36
: HC = AC
UK > 36 : HC < AC

PJT : bila PJT asimetris rasio HC/AC lebih


besar dari seharusnya menurut usia
kehamilan

ULTRASONOGRAFI

AFI Gawat janin


1 kuadran : 2 cm
4 kuadran : 5 cm

Profil Biofisik
Pemeriksaan doppler velosimetri
arteria umbilikalis : rasio S/D > 3
indikasi terminasi kehamilan

KARDIOTOKOGRAFI

NST
CST
Dikatakan pemeriksaan NST 2 x
seminggu lebih baik untuk memantau
kesejahteraan baik bila bersama BPP 1
kali seminggu
NST nonreaktif atau pada CST terdapat
deselerasi lambat yang persisten
gawat janin

UJI BIOKIMIAWI
Merupakan pemeriksaan fungsi
plasenta
Pemeriksaan :
Estradiol
hPL (human placental lactogen)

PENANGANAN PJT
1.
2.

3.

4.

Menghilangkan faktor penyebab


Pemantauan ibu dan janin (fetal
surveillance antepartum)
Terminasi jika ibu/janin dalam
keadaan bahaya
Awasi/tangani segera jika ada
gawat janin akut selama
kehamilan

PENANGANAN PJT
1.

2.

Kehamilan dengan JTL tanpa adanya


tanda gawat janin akut atau tanpa
tanda membahayakan ibu bukan
indikasi terminasi
Selama tidak ada tanda gawat janin
akut pertumbuhan janin
intrauterine bisa dilanjutkan sampai
matur jika tidak ada tanda gawat
janin akut.

PENANGANAN PJT

Tujuan untuk memperbaiki


pertumbuhan janin:
1. Pemberian nutrisi
2. Memperbaiki sirkulasi
Penambahan Intake 300 kalori/hari
Vitamin
Hindari rokok dan alkohol
Anemia dan infeksi: diobati

PENANGANAN PJT
Infus:
1. Maltose 10%: 70-80 tetes/menit

selama 5 hari berturut-turut


(untuk idiopatik)

2. Glukose: untuk malnutrisi


3. Asam amino

Obat anti trombose: heparin,


dipyridamole, aspilet
Obat vasodilator: hydralazine
Oabat tokolitik: beta simpatomimetik

CARA PERSALINAN
KEHAMILAN DENGAN
JTL
Cara persalinan tergantung pada:
- presentasi
- berat janin

Pres-kepala berat 1500-2000


pervaginam (pres-bo surviv rate <)
Pres-kep BBLRel < 70% - SC
Faktor lain:
- Ripening cervix
- Kemampuan pemantauan janin
- Kemampuan perawatan BBLR/BBLSR

Anda mungkin juga menyukai