Pengertian Intensitas
Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang berarti
semangat, giat (Echols, 1993). Sedangkan menurut Hazim (2005),
Intensitas adalah kebulatan tenaga yang dikerahkan untuk suatu usaha.
Jadi intensitas secara sederhana dapat dirumuskan sebagai usaha yang
dilakukan oleh seseorang dengan penuh semangat untuk mencapai
tujuan. Menurut Dewi (2014).
2.3.2 Pengertian Motivasi
Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi
kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini termasuk faktorfaktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah
laku manusia dalam arah tekad tertentu. (Stoner & Freeman,1995:134
dalam Suarli dan bachtiar, 2002:30)
Sedangkan menurut Mitchell (dalam Winardi, 2002) motivasi mewakili
proses-proses
psikologikal,
yang
menyebabkan
timbulnya,
terpenuhi.
Konsep
tersebut
dianggap
oleh
sendiri,
tanggung
jawab
dan
pertumbuhan
atau
kemajuan.
Konsep Herzerberg mudah dipahami yang menyatakan
bahwa individu memiliki hasrat melebihi higiene dan
bahwa motivator sangat penting bagi mereka.
d. Teori McClelland
Gagasannya adalah bahwa kebutuhan didapat disepanjang
kehidupan. Dengan kata lain, kebutuhan bukan bersifat
bawaan, tetapi dipelajari atau dikembangkan sebagai hasil
dari pengalaman hidup seseorang (McCelland, 1985). Teori
tersebut berfokus pada tiga jenis kebutuhan :
1) Kebutuhan akan prestasi
Menekankan padda hasrat untuk berhasil, untuk
menyelesaikan tugas, dan untuk mencapai tujuan.
2) Kebutuhan akan afilisi (ikatan)
Berfokus pada hasrat untuk menjalin hubungan dan
asosiasi dengan orang lain.
3) Kebutuhan
Berkaitan dengan hasrat terhadap tanggung jawab,
kendali, dan kuasa atas orang lain.
Keempat teori yang menggunakan pendekatan kebutuhan
tersebut berasal dari sudut pandang yang agak berbeda,
tetapi sangat membantu dalam memahami motivasi perawat
berdasarkan kebutuhan mereka. Namun, teori motivasi
yang lain juga telah dikemukakan dan perlu dipertimbangkan.
2.3.3 Pengertian Emosi (Gejala Perasaan)
Menurut Notoatmodjo 2010, Emosi adalah keadaan atau peristiwa
kejiwaan yang dirasakan atau dinilai dengan : Senang atau tidak senang,
suka atau tidak suka, baik atau tidak baik, suka atau tidak suka, setuu
atau tidak setuju, dan sebagainya. Oleh sebab itu emosi bersifat
subjektif ketimbang objektif. Suatu hal, benda atau pristiwa bagi
seseorang itu baik atau menyenangkan atau baik, tetapi bagi orang lain
hal yang sama dinilai tidak menyenangkan atau tidak baik. oleh sebab
itu unsur unsur perasaan atau emosi itu mempunyai ciri antara lain
sebagai berikut :
a. Bersifat subjektif
b. Bersangkut paut dengan persepsi terhadap objek atau fenomenal yang
diamati atau dikenal
c. Perasaan senang atau tidak senang, baik atau tidak baik, suka atau
tidak suka, setuju atau tidak setuju dan sebagainya mempunyai
tingatan yang berbeda. Dua orang menilai satu objek, sama-sama
baik, atau sama-sama tidak baik, tetapi penilaian baik atau penilaian
tidak baik tersebut tidak sama (bertingkat), mulai dengan sangat baik
sampai dengan sangat baik sekali.
1. Faktor-faktor emosi
Perasaan atau emosi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, dan
dikelompokkan menjadi tiga yakni :
a. Kondisi Kesehatan
Kesehatan seseorang baik fisik, maupun kesehatan mental
termasuk spritual mempengaruhi emosi seseorang. Misalnya
sekelompok orang yang menghadiri suatu pertunjukan
kesenian atau budaya, akan merasakan suasana yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Bagi orang-orang yang terganggu
kesehatannya atau merasa tidak enak badan, maka pertunjukan
yang tidak bermutu. Tetapi bagi orang-orang yang sehat akan
merasa sangat terhibur dan menilai pertunjukan tersebut sangat
baik dan dinilai sangat menyenangkan.
b. Pembawaaan
Perasaan
atau
emosi
seseorang
juga
ditentukan
oleh
2. Reaksi emosi
Setelah telah disebutkan bahwa perasaan atau emosi adalah
penilaian seseorang terhadap stimulus atau kondisi dan situasi
diluar dirinya. Hasil penilaian, emosi atau perasaan tersebut
terwujud dalam berbagai bentuk manifestasi, yang biasanya
disebut reaksi perasaan atau emosional. Reaksi-reaksi perasaan ini
dapat di bedakan antara lain:
a. Terkejut
Adalah reaksi yang tiba-tiba, dan biasanya terjadi kalau
stimulasi dari luar tersebut secara tiba-tiba tanpa disadarinya.
b. Sedih
Terjadinya rasa negative, yakni apabila adanya kekosongan
jiwa akibat suatu peristiwa atau kejadian yang tidak
mengenakkan. Sedih terjadi karena adanya trauma
psikologis.
c. Gembira
Terjadi karena rasa positif, yakni adanya peristiwa atau
kejadian yang menyenangkan terkait dengan dirinya.
d. Takut
Terjadi atau timbul, karena merasa lemah, tidak berdaya dalam
menghadapi kondisi, situasi atau peristiwa diluar dirinya. Takut
adalah perasaan ketidakmampuan dirinya dalam menghadapi
tantangan atau ancaman dari luar.
e. Giris
Adalah rasa takut yang sangat berat dan berlebihan.
f. Gelisah
Rasa takut terapi dalam tingkat yang masih ringan.
g. Khawatir
Adalah terjadinya perasaan kurang berdaya atau adanya rasa
terancam terhadap kondisi atau situasi diluar dirinya.
h. Marah
Adalah
suatu
bentuk
reaksi
terhadap
rintangan
atau
supaya
menghasikjan
perilaku
yang
terkendali,