Makalah SPM
Makalah SPM
Kata Pengantar
Puji syukur dan terima kasih yang amat dalam kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan.
Penulis menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna,oleh karena itu penulis
mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat kekurangan maupun kekeliruan.
DAFTAR ISI
Cover...........................................................................................................................................1
Kata Pengantar............................................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................4
Sejarah perusahaan Quality Metal Service Center..................................................................4
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................6
Alokasi Tanggung Jawab dan Pengukuran Kinerja................................................................6
Evaluasi Kinerja dan Insentif..................................................................................................7
Manajer Distrik Columbus......................................................................................................8
Permasalahan yang dihadapi...................................................................................................8
Landasan Teori Yang Mendukung Studi Kasus.......................................................................9
Strategi Dan Pemecahan Masalah ( S.L.O.T )......................................................................16
BAB III PENUTUP ..............................................................................................................22
Kesimpulan............................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
Quality Metal Service Center berdiri sejak satu abad yang lalu (dihitung dari
dilakukannya studi kasus ini yakni pada tahun 1992).
Pada tahun 1970 Quality Metal mengalami perubahan yakni merke menyadari bahwa
mereka dapat berkompetisi dangan jauh lebih efektif dalam lini produk khusus daripada pasar
komoditas baja karbon yang lebih luas dimana harga merupakan faktor yang paling
menentukan.
Pada tahun 1991 volume penjualan Quality Metal melebihi $750 juta.
Sejak terjadinya depresi besar (great depression), Quality mengalami pertumbuhan
penjualan yang pesat dan ekspansi wilayah yang luas pada tahun 1992 tercatat Quality Metal
beroperasi di 27 lokasi, menguasai pangsa pasar sebesar 75% dari total konsumsi metal di AS,
dan juga memiliki 4 wilayah regional yang masing masing mempunyai 6 distrik dari total 23
distrik, ada staff di departemen keuangan, pemasaran, operasi, dan sumber daya manusia.
Biasanya manajer distrik memimpin seorang pengawas gudang, seorang manajer
penjualan, manajer kredit, manajer pembelian dan manajer administrasi. Wewenang
pengambilan keputusan dari para manajer tersebut seperti gambar diatas.
Pengawas gudang mengawasi transportasi bongkar muat,gudang dan proses
reproduksi. Manajer penjualan mengatur staf yang termasuk agen penjualan internal yang
mengadakan kontak dan menerima pesanan melalui telepon dan tim eksternal yang
mengadakn kontak langsung dengan konsumen dan menyelesaikan penjualan besar. Harga
penjualan dan besarnya diskon biasanya ditentukan oleh manajer distrik, ongkos pengankutan
juga dibuat pada tingkat distrik.
4
Manajer kredit memperkirakan risiko dari rekening konsumen yang baru, menyetujui
periode kredit konsumen dalam jangka waktu yang ditetapkan kantor pusat dan melakukan
tagihan kepada konsumen.
Manajer pembelian mangambil persediaan dari gudang regional, distrik lain, dan
perusahaan luar. Distrik mempunyai kebebasan untuk membeli barang dari pemasok luar.
Meskipun demikian, manajer senior telah membuat panduan economic order quantity (EOQ)
untuk pembelian persediaan dan metal disimpan di gudang distrik hanya jika permintaan lokal
cukup efisien untuk menyeimbangkannya. Dengan pembatasan ini, manajer pembelian
mempunyai wewenang untuk memilih pemasok ditangani secara terpusat oleh kantor pusat.
Pengeluaran modal di atas $10.000 dan semua keputusan sewa guna usaha modal
(capital leasing) memerlukan persetujuan dari perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanah, bangunan pergudangan, dan peralatan dimasukkan kedalam basis asset pada nilai
buku kotor (groos book value)
2.
Gedung-gedung dan peralatan sewaan (kecuali truk sewaan) termasuk dalam dasar
aktiva pada nilai guna usaha yang dikapitalisasi (capitalized lease value). ( Truk sewaan
tidak dikapitalisasi; pengeluaran sewa truk dilaporkan sebagai beban operasi.)
3.
4.
Saldo rata-rata piutang untuk periode itu termasuk dalam dasar aktiva. (Kas tidak
dimasukkan dalam asset distrik; jumlahnya diragukan.)
5.
Sebaga ketentuan umum, utang usaha tidak mengurangi dasar aktiva. Meskipun
demikian, penyesuaian harus dilakukan jika periode jangka waktu kredit lebih besar dari
standar perusahaan yaitu 30 hari. Jika terjadi, deferre inventor, akun lawannya,
dikurangi dari jumlah nilai persediaan untuk standar 30 hari. Ini sama jumlahnya
dengan pengurangan aktiva persediaan yang berkaitan dengan periode kredit yang
berlebih. Sebai conto, jika distrik menegosiasikan periode kredit selama 50 hari, maka
pengeluaran persediaan dipindahkan dari basis asset selama 20 hari. Meskipun demikia,
suatu denda tidak akan diberikan jika negosiasi periode kredit kurang dari 30 hari.
Pendapatan sebelum pajak untuk tiap distrik diperhitungkan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, kecuali untuk biaya penjualan, yang diperhitungkan
berdasarkan nilai pengganti persediaan (inventory replacement value) saat itu. Pengeluaran
dipisahkan menjadi kategori terkendali dan tidak terkendali. Pengeluaran pengendalian
termasuk pos-pos seperti buruh gudang dan komisi penjualan; pengeluaran tidak terkendal
terdiri dari sewa, peralatan, dan pajak property.
Tidak ada pengeluaran overhead perusahaan yang dialokasikan untuk distrik. Beberapa
tahun sebelumny, perusahaan mempertimbangkan sebuah proposal untuk mengalokasikan
pengeluaran perusahaan ke distrik. Meskipun demikian, usulan tersebut ditolak dengan alas an
bahwa dasar alokasi adalah sewenang-wenang dan pengerluaran seperti itu tidak dapat
dikendalikan pada tingkat distrik.
menghalangi manajer dalam mencapai tujuan akan pertumbuhan yang agresif dan
ROA yang diatas rata-rata
Return on assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan
pajak (EBIT) dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Return on assets (ROA) yang
positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi,
perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on
assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan
mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka
perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total
aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan akan
mengalami kerugian dan akan menghambat pertumbuhan.
Baik profit margin maupun total asset turnover tidak dapat memberikan pengukuran
yang memadai atas efektivitas keseluruhan perusahaan. Profit margin tidak
memperhitungkan penggunaan aktiva ,sementara total asset turnover tidak
9
Kelemahan ROA
10
EVA memang diklaim sebagai alat ukur kinerja yang lebih baik ketimbang alat
ukur tradisional seperti rasio keuangan. Kinerja dan prestasi manajemen yang diukur
dengan rasio-rasio keuangan tidak dapat dipertanggungjawabkan karena rasio keuangan
yang dihasilkan sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang
digunakan.
Menurut Brigham (2006: 68) EVA (Economic Value Added) adalah nilai yang
ditambahkan oleh manajemen kepada pemegang saham selama satu tahun tertentu.
Sedangkan menurut Rahardjo (2005: 123) mendefinisikan EVA sebagai laba usaha
dikurangi dengan pajak dan biaya bunga atas hutang serta dikurangi cadangan untuk
biaya modal.
EVA (Economic Value Added) adalah EVA adalah ukuran kinerja keuangan yang
lebih mampu menangkap laba ekonomis perusahaan yang sebenarnya daripada ukuranukuran lain. EVA juga merupakan ukuran kinerja yang secara langsung berhubungan
dengan kekayaan pemegang saham dari waktu ke waktu.
EVA merupakan tujuan perusahaan untuk meningktkan nilai atau value added dari
modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Oleh
karenanya EVA merupakan selisih laba operasi setelah pajak (net operating profit after
tax atau NOPAT) dengan biaya modal (cost of capital).
Konsep Economic Value Added (EVA) mengukur nilai tambah dengan cara
mengurangi biaya modal (cost of capital) yang timbul akibat investasi yang dilakukan
oleh perusahaan. Economic Value Added (EVA) yang positif menandakan perusahaan
berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal Karena perusahaan mampu
menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat modalnya. Hal ini sejalan
dengan tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Sebaliknya Economic Value
11
Added (EVA) yang negatif menunjukan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat
pengembalian lebih rendah dari biaya modal.
Manfaat EVA
EVA memiliki manfaat yang banyak berkaitan dengan kepentingan internal
perusahaan seperti mengetahui ataupun mengevaluasi keberhasilan suatu proyek atau
investasi, mengetahui keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan
(menghasilkan nilai tambah yang signifikan atau tidak ) dan kompensasi insentif yang
bisa tergantung dari nilai EVA yang ditargetkan.
2.
Salah satu kebaikan EVA adalah targetnya dapat dialihkan kepada divisi dan
departemen ( kadang- kadang dalam bentuk pengendara EVA, berbagai pengganti
EVA-nya sendiri.
3.
4.
12
5.
EVA hanya mengukur hasil akhir (result), konsep ini tidak mengukur aktivitas
aktivitas penentu.
2.
Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus
dieliminasi.Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak
2.
3.
4.
Meningkatkan laba
Memperbaiki posisi persaingan perusahaan.
15
16
2.
3.
17
Strategi kerangka kerja untuk pengembangan tujuan dan sasaran yang spesifik,
menurut Brown, ada 3 tujuan fundamental yang menjadi pedoman Quality yakni sebagai
berikut :
1.
Untuk memusatkan diri pada pangsa pasar dari pengguna metal khusus
Selama tahun 1970 Quality menyadari bahwa mereka dapat berkomputisi
dengan jauh lebih efektif dalam lini produk khusus dari pada pasar komoditas baja
karbon yang lebih luas dimana harga merupakan faktor yang paling menentukan.
Akibatnya Quality memutuskan untuk mengurangi pertisipasinya dalam lini produk
komoditas dan menyalurkan sumber daya tersebut ke metal yang berteknologi lebih
tinggi, seperti batang campuran karbon (carbon alloy bar) baja tahan karat (stainless
steel) aluminium,campuran nikel,titanium,tembaga dan kuningan yang memberikan
tingkat pengembalian yang lebih tinggi dan memiliki kompetisi yang kurang ketat.
Lebih dari 60% dari pendapatannya diperoleh dari metal berteknologi tinggi pada tahun
1992, dibandingkan pada tahun 1982 yang hanya 29%. Quality telah membuat
komitmen jangka panjang dengan para pengguna metal berteknologi tinggi. Pengenalan
titanium perusahaan yang saat ini sedang dilakukan sebagai tambahan terhadap lini
produk yang ada merupakan indikasi dari strategi perusahaan dalam memperkenalkan
produk baru pada pasar untuk memenuhi permintaan konsumen. Sebelumnya titanium
tidak tersedia di pasar distribusi. Quality berencana untuk terus mendiversifikasi produk
berteknologi tinggi komplementer seiring dengan banyaknya permintaan konsumen di
pasaran.
2.
Untuk mengetahui pasar industri dan geografis dimana metal jenis ini dikonsumsi
Quality mengembangkan data base penggunaan metal yang pertama oleh
industri pada awal tahun 1980. Brown yakin bahwa data base ini yang terus menerus
18
3.
19
2.
3.
4.
5.
Produk dan layanan yang sangat baik , seperti ruang bersih , plastik berkualitas
tinggi.
6.
Fokus yang ditawarkan sangat menarik dan dapat mengidentifikasi posisi pasar
yang sangat jelas .
7.
8.
Limited :
1.
2.
3.
Karena ada dua bentuk perusahaan , dengan demikian, sangat sulit untuk
mengontrol seluruh organisasi .
4.
Struktur organisasi sangat jelas tapi sulit untuk berkomunikasi antara dewan dan
atasan .
5.
Opportunity :
20
1.
2.
3.
4.
Sedikit pesaing .
5.
Threat :
1.
Sangat kompetitif .
2.
3.
Masalah keuangan .
4.
Persaingan Harga.
5.
21
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan tinjauan kembali pada sistem perencanaan dan pengendalian
adalah Quality Metal sejak pertama kali didirikan pada satu abad yang lalu telah tumbuh
menjadi perusahaan besar yang tadinya hanya sebagai distributor lokal tumbuh hingga
menjadi perusahaan dengan distribusi nasional dengan penjualan melebihi $750 juta
pada tahun 1991, dan pada tahun 1992 ini CEO dari Metal Quality merasa mampu
mencapai tingkat penjualan dan laba yang lebih tinggi dilihat dari ekspansi pasar dan
kompetisi yang ada.
Namun dibalik itu semua telah terjadi masalah pada bagian Manajer Distrik
Columbus Ken Richards yakni Elizabeth Barret selaku Manajer Penjualan melaporkan
bahwa distrik kita harus mempertimbangkan untuk membeli peralatan pemrosesan yang
dibutuhkan untuk memenuhi permintan yang ada, dikarenakan banyak konsumen di
wilayah tersebut yang mengeluh bahwa karena adanya waktu transportasi , selang
waktu ( lead time ) yang sangat lama sehingga tidak memuaskan kebutuhan mereka.
Dijelaskan informasi tentang latar belakang nilai ekonomis dari proyek ini yang
dijelaskan pada tampilan 3, disitu dituliskan permohonan Manajer Penjualan agar
Manajer Distrik menyerahkan proposalnya ke kantor pusat sebagai pertimbangkan.
22