PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
sudah mencapai kondisi padat tangkap atau overfishing. Hal tersebut dapat
secara terpadu. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya data dan
tentang Perikanan) yaitu : (1) meningkatkan taraf hidup nelayan kecil, (2)
mengatur etika melakukan perikanan. Salah satu diantaranya yaitu FAO, Code of
1
Conduct for Responsibles Fisheries (CCRF) yang mengamanahkan dilakukannya
beberapa hal yang berhubungan dengan perikanan tangkap antara lain : (1)
ikan harus diarahkan pada alat penangkap selektif dan ramah lingkungan, (5)
ikan yang sangat besar. Dari 9 kabupaten saja, yaitu kabupaten Luwu, Wajo,
adalah kabupaten Bone dengan jumlah produksi 66.109 ton. Total produksi
sebagai berikut:
Bombang, Mappakasungu
2
f. Kota Makasar : Ujung Tanah, Tamalate, Tallo, Mariso, Ujung Pandang,
Biring Kanaya
Lembang
l. Kabupaten Sinjai
sebesar 620.480 ton/tahun, yang terletak sepanjang garis pantai 2.500 km. Untuk
terdiri dari nelayan di laut sebanyak 280.375 orang dan nelayan di Perairan
c. Perairan Teluk Bone, terdiri atas; Sinjai, Bone, Wajo, Luwu, Luwu Utara,
3
Gambar 1. Perairan Teluk Bone
Untuk perairan Teluk Bone masih memiliki potensi yang cukup besar,
sepanjang pesisir Teluk Bone. Wilayah penangkapan ikan disekitar Teluk Bone
dengan panjang pantai 127 km sampai puluhan Mil ketengah laut dengan
produksi tahun 2001 sebesar 68.384,2 ton, Perairan umum sebesar 859,5 ton.
Potensi yang ada tersebut kalau dikelola dengan baik akan endatangkan
4
tidak boleh dibiarkan terus menerus terjadi, kalau tidak ada upaya pencegahan,
sumberdaya ikan yang ada dapat menjadi punah. Hal ini tidak sejalan dengan
code of conduct for responsible fisheries (CCRF) dimana negara pemakai harus
Melihat potensi yang cukup besar tersebut maka perlu dilakukan suatu
5
I. 2 Tujuan Kegunaan
khususnya ikan tngkol di perairan teluk Bone, agar tidak terjadi over exploitasi
sehingga perikanan tangkap khususnya ikan tongkol di perairan teluk Bone dapat
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Selatan (di sebelah barat dan utara) dan Propinsi Sulawesi Tenggara (di sebelah
perairan Teluk Bone adalah Kabupaten Bulukumba, Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab.
Wajo, Kab. Luwuk, Kodya Polopo, Kab. Luwuk Utara, Kab. Luwuk Timur.
dengan perairan Teluk Bone adalah Kabupaten Bombana dan Kab. Kolaka. Laut
Flores adalah batas sebelah selatan dari perairan Teluk Bone. Teluk Bone
Cenrana menjadi muara dari sejumlah sungai besar dan kecil di Sulawesi
Selatan. Dimana air dari Sungai Cenrana ini kemudian mengalir ke Teluk Bone
(Wagey T, 2004).
genus Auxis, spesies Auxis thazard. Ikan tongkol masih tergolong pada ikan
Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada
melengkung, ujngnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan
perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip
punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada
tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut,
sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut
7
berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-
1.720 gr pada umur 5 tahun. Panjang pertama kali matang gonad ialah 29 – 30
cm. ikan tongkol temasuk ikan pelagis yang hidup pada kedalaman hingga 50 m
di daerah tropis dengan kisaran suhu 27 – 28 oC. Ikan tongkol merupakan jenis
ikan migratory yang tersebar disekitar perairan samudera atlantik, hindia dan
pasifik.
kebiru-biruan, ungu tua bahkan berwarna hitam pada bagian kepala. Sebuah
daerah scaleless diatas gurat sisi (linea lateralis). Bagian bawah agak putih
(cerah). Dada dan sirip perut ungu, sisi bagian dalam mereka hitam. Badan kuat,
memanjang dan bulat. Gigi kecil dan berbentuk kerucut, dalam rangkaian
tunggal. Sirip dada pendek, tapi mencapai garis vertikal melewati batas anterior
dari daerah scaleless atas corselet. Sebuah flap tunggal besar (proses
interpelvic) antara sirip perut. Tubuh telanjang kecuali untuk corselet, yang
dikembangkan dengan baik dan sempit di bagian posterior (tidak lebih dari 5
skala yang luas di bawah asal-sirip punggung kedua). Sebuah keel pusat yang
8
Gambar 2. Ikan Tongkol (Auxisthazard)
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Percomorphi
Family : Scromboidae
Genus : Auxis
rantai makanan, khususnya sebagai hijauan untuk spesies lain bagi kepentingan
komersial. Diincar oleh ikan yang lebih besar, termasuk tuna lainnya. Dipasarkan
segar dan beku juga digunakan kering atau asin, asap, dan kaleng. (fishbase.org,
2010).
9
II. 3 Alat Tangkap Yang Menangkap Ikan Tongkol di Perairan Teluk Bone
perairan teluk Bone, jenis alat tangkap ini dari tahun ke tahun mulai tahun 1999 –
2007 beberapa mengalami pergantian. Adapun jenis alat tangkap tersebut antara
lain :
1. Payang
Menurut Monintja (1991), jaring pada payang terdiri atas kantong, dua
buah sayap, dua tali ris, tali selembar, serta pelampung dan pemberat. Kantong
ujung kantong jumlah mata jaring semakin berkurang dan ukuran mata jaringnya
semakin kecil. Ikan hasil tangkapan akan berkumpul di bagian kantong ini,
meloloskan diri.
10
Keterangan:
1. Tali selembar kanan 4. Sayap kanan 7. pelampung
2. Tali selembar kiri 5. Sayap kiri 8. Buntut 10. Tal iris bawah
3. Pelampung bulat 6. Pemberat 9. Tal iris atas
sebagai penggiring dan dan pengejut bagi ikan sehingga ikan mengarah ke mulut
jaring. Sayap terdiri atas sayap kiri dan sayap kanan, memiliki ukuran mata jaring
Tali ris ada dua bagian, yaitu tali ris atas dan tali ris bawah. Tali ris atas
lebih panjang dan tali ris bawah yang menyebabkan bibir jaring bagian atas lebih
menjorok ke dalam. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari ikan eloloskan diri ke
bagian bawah perairan. Tali ris berfungsi untuk merentangkan jaring dan
adalah tali yang mengikat ujung sayap kiri dan kanan jaring, berfungsi
menghubungkan antaa jaring dan kapal / perahu (Subani dan Barus, 1989).
dengan yang diinginkan daan menjaga bukaan mulut jaring dari pengaruh angin
dan arus saat dioperasikan. Pemberat berfungsi agar bagian bawah jaring
(Monintja, 1991).
Pukat cincin atau jaring lingkar (purse seine) merupakan jenis jaring
dengan tali kolor yang dilewatkan melalui cincin yang diikatkan pada bagian
bawah jaring (tali ris bawah), sehingga dengan menarik tali kolor bagian bawah
11
Gambar 4. Pukat Cincin (Purse seine)
Pukat cincin atau purse seine adalah sejenis jaring yang di bagian
bawahnya dipasang sejumlah cincin atau gelang besi. Dewasa ini tidak terlalu
banyak dilakukan penangkapan tuna menggunakan pukat cincin, kalau pun ada
menarik purse line di antara cincin-cincin yang ada, sehingga jaring akan
membentuk seperti mangkuk. Kecepatan tinggi diperlukan agar ikan tidak dapat
meloloskan diri. Setelah ikan berada di dalam mangkuk jaring, lalu dilakukan
pada siang hari sering menggunakan rumpon atau payaos sebagai alat bantu
sebagai penghambat pergerakan atau ruaya ikan, sehingga ikan akan berada
lebih lama di sekitar payaos. Rumpon dapat menjaga atau membantu cakalang
12
3. Jaring Insang
empat persegi panjang, yang mempunyai ukuran mata jaring merata. Lembaran
jaring dilengkapi dengan sejumlah pelampung pada tali ris atas dan sejumlah
pemberat pada tali ris bawah. Ada beberapa gill net yang mempunyai penguat
Tinggi jaring insang permukaan 5 - 15 meter dan bentuk gill net empat persegi
dan bentuk gill net empat persegi panjang serta tinggi jaring insang dasar 1 - 3
meter dan bentuk gill net empat persegi panjang atau trapesium. Bentuk gill net
menghadang arah gerakan ikan. Ikan tertangkap dengan cara terjerat insangnya
pada mata jaring atau dengan cara terpuntal pada tubuh jaring. Satuan jaring
insang menggunakan satuan pis jaring (piece). Satu unit gill net terdiri dari
(drift gill-net), dilabuh (set gill-net), dilingkarkan (encircling gill-net). Jaring insang
khususnya jaring insang dasar (bottom set gill-net) atau yang lebih dikenal
13
Gambar 5. Jaring Insang (Gill-net)
Jaring insang hanyut adalah jenis gill net yang berbentuk empat persegi
panjang. Jaring insang hanyut termasuk dalam klasifikasi jaring insang hanyut di
permukaan air (surface drift gill net) atau jaring insang hanyut di pertengahan air
(midwater drift gill net) dengan panjang tali ris bawah sama dengan atau lebih
perairan mengikuti gerakan arus selama jangka waktu tertentu, salah satu ujung
unit gill net diikatkan pada perahu/kapal atau kedua ujung gill net dihanyutkan di
perairan. Pada perairan umum, jaring insang hanyut digunakan di danau atau
waduk.
14
Gambar 6. Jenis-jenis Jaring Insang Hanyut (Drift gill-net)
Hasil tangkapan antara lain : baung, keting, sepat siam, gabus, koan,
lukas, mas, mujair, botia, berukung, benteur, bilih, tawes, depik, hampal, jelawat,
kendia, lalawak, sili, nilem, parang, repang, salab, semah, seren, betutu, patin
panjang. Jaring insang tetap dapat dikategorikan dalam klasifikasi jaring insang
tetap di dasar air (bottom set gill net), jaring insang tetap di pertengahan air
(midwater set gill net) tergantung pada pemasangan gill net di dalam perairan.
Tali ris bawah sama dengan atau lebih panjang daripada tali ris atas.
pemberat selama jangka waktu tertentu. Pada perairan umum, jaring insang
15
Gambar 7. Jaring Insang Tetap (Set gill-net)
sama dengan jaring klitik yaitu jaring insang dasar menetap yang sasaran utama
tegak lurus, dapat juga diatur sedemikian rupa yang seakan-akan menutup
1998).
c. Jaring Lingkar
sebelumnya dikumpulkan melalui alat bantu sinar lampu. Stelah kawanan ikan
16
Gambar 8. Jaring Insang Lingkar (Encircling gill-net)
d. Jaring angkat
dengan menggunakan kerangka dari batang kayu atau bambu (bingkai kantong
4. Bagan
dan lampu sehingga alat ini dapat digolongkan kepada light fishing. Bagan
Selatan dan Tenggara pada tahun 1950-an. Kemudian dalam waktu yang relative
singkat sudah dikenal hamper diseluruh daerah perikanan laut Indonesia dan
terbuat dari benang katun atau nilon. Jaring tersebut diikatkan pada bingkai
berbentuk bujur sangkar yang terbuat dari bamboo atau kayu. Rumah bagan
17
berukuran 10 x 10 m, sedang bagian atas berukuran0,5 x 0,5 m (bagan tancap).
Pada bagian atas rumah bagan (pelataran bagan) terdapat alat penggulung
(roller) yang berfungsi untuk menurunkan dan mengankat jaring bagan pada
waktu penangkapan.
fishing) terutama pada hari gelap bulan dengan menggunakan lampu sebagai
alat bantu penangkapan. Dilihat dari bentuk dan cara pengoperasiannya bagan
dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu; bagan tancap, bagan rakit dan bagan
a. Bagan tancap
persegi empat yang ditancapkan sehingga berdiri kokoh di atas perairan. Pada
Bagian tengah bangunan dipasang jaring yang disebut Wareng dengan ukuran
bervariasi tergantung selera pemiliknya dengan mata jaring 0.4 cm, biasanya
ukurannya 7 x 7 meter.
Pada dasarnya alat ini terdiri dari bangunan bagan yang terbuat dari
bambu/kayu, jaring yang berbentuk segi empat yang diikatkan pada bingkai yang
rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, pelindung lampu dari hujan dan
tempat untuk melihat ikan/hasil tangkapan. Di atas bangunan ini terdapat roller
(semacam pemutar) yang terbuat dari bambu /kayu yang berfungsi untuk
menarik jaring.
tempat pemasangan alat tangkap ini rata-rata pada kedalaman 8 meter, namun
18
pada daerah tertentu ada yang memasang pada kedalaman 15 meter, karena
bercampur pasir.
Posisi jaring dari Bagan ini terletak di bagian bawah dari bangunan Bagan
yang diikatkan pada bingkai bambu/kayu yang berbentuk segi empat. Bingkai
berfungsi untuk menarik jaring. Pada ke empat sisi jaring ini diberi pemberat yang
berfungsi untuk menenggelamkan jaring dan memberikan posisi jaring yang lebih
jaring dan kemudian memasang lampu yang posisinya tepat di atas Jaring
(Wareng). Setelah beberapa jam kemudian (sekitar 4 jam) atau dianggap sudah
banyak ikan yang berkumpul di bawah Bagan maka penarikan jaring mulai
dan setelah jaring agak mendekati permukaan maka jaring diangkat dengan
ke air seperti semula. Dalam satu malam, operasi penangkapan bisa dilakukan
19
Gambar 9. Bagan Tancap
laut tempat beroperasinya alat ini menjadi sangat terbatas yaitu pada perairan
dangkal.
Alat ini dapat dipakai dengan efektif pada saat bulan gelap sebab sasaran
tangkapan akan tertarik kepada cahaya lampu Petromaks pada saat gelap dan
misalnya ikan Tamban, ikan Ciu, ikan Kepetek, ikan-ikan berukuran sedang
b. Bagan perahu
Bagan perahu merupakan bagan yang lebih sederhana dan lebih ringan
Bagan perahu ni terdiri dari dua perahu yang pada bagian depan dan belakang
20
sebagai tempat menggantungkan jaring bagan. Pada waktu penangkapan, maka
Rawai tuna atau tuna longline adalah alat penangkap tuna yang paling
21
Rawai tuna umumnya dioperasikan di laut lepas atau mencapai perairan
samudera. Alat tangkap ini bersifat pasif, menanti umpan dimakan oleh ikan
sehingga kapal dan alat tangkap akan hanyut mengikuti arah arus atau sering
disebut drifting. Drifting berlangsung selama kurang lebih empat jam. Selanjutnya
tahan di dalam air, dan tulang punggung kuat. Umpan dalam pengoperasian alat
tangkap ini berfungsi sebagai alat pemikat ikan. Jenis umpan yang digunakan
umumnya ikan pelagis kecil, seperti lemuru (Sardinella sp.), layang (Decopterus
sp.), kembung (Rastrelliger sp.), dan bandeng (Chanos chanos) (FBC, 2010).
Huhate atau pole and line khusus dipakai untuk menangkap cakalang.
Tak heran jika alat ini sering disebut "pancing cakalang". Huhate dioperasikan
sepanjang siang hari pada saat terdapat gerombolan ikan di sekitar kapal. Alat
tangkap ini bersifat aktif. Kapal akan mengejar gerombolan ikan. Setelah
pancing huhate tidak berkait seperti lazimnya mata pancing. Mata pancing
huhate ditutupi bulu-bulu ayam atau potongan rafia yang halus agar tidak tampak
dimodifikasi menjadi lebih panjang, sehingga dapat dijadikan tempat duduk oleh
beberapa tempat ikan umpan hidup. Sprayer adalah alat penyemprot air.
22
Pemancingan dilakukan serempak oleh seluruh pemancing. Pemancing
memancing.
mengangkat mata pancing berikan sebesar 50-60 ekor per menit. Pemaneing I
diberi posisi di bagian haluan kapal, dimaksudkan agar lebih banyak ikan
tertangkap.
orang yang baru belajar memancing dan pemancing berusia tua yang tenaganya
sudah mulai berkurang atau sudah lamban. Hal yang perlu diperhatikan adalah
pada saat pemancingan dilakukan jangan ada ikan yang lolos atau jatuh kembali
kapal.
ikan umpan dilempar ke perairan akan berusaha kembali naik ke permukaan air.
Hal ini akan mengundang cakalang untuk mengikuti naik ke dekat permukaan.
membedakan antara ikan umpan sebagai makanan atau mata pancing yang
23
BAB III
METODE PENELITIAN
Teluk Bone yang terdiri atas 7 kabupaten, yaitu kabupaten Sinjai, Bone, Wajo,
Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Palopo. Data diolah mulai dari tahun 1999
Data yang diolah merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas
dengan melihat potensi perairan teluk Bone sejak tahun 1999 sampai dengan
tahun 2007.
1. Standarisasi Effort
Unit effort sejumlah armada penangkapan ikan dengan alat tangkap dan
digunakan adalah :
tangkap lain,
24
b. total hasil tangkap ikan per unit effort alat tangkap standar lebih
(1) Alat tangkap standar yang digunakan mempunyai CPUE terbesar dan
memiliki nilai faktor daya tangkap (fishing power index, FPI) sama dengan 1. Nilai
dimana :
CPUEr = total hasil tangkapan (catch) per upaya tangkap (effort) dari alat
CPUEs = total hasil tangkapan (catch) per upaya tangkap (effort) dari alat
FPIi = fishing power index dari alat tangkap i (yang distandarisasi dan alat
tangkap standar)
(2) Nilai FPIi digunakan untuk menghitung total upaya standar, yakni :
dimana :
E = total effort atau jumlah upaya tangkap dari alat tangkap yang
25
Ei = effort dari alat tangkap yang distandarisasi dan alat tangkap standar (trip)
hasil tangkapan ikan yang didaratkan pada suatu wilayah dan variasi alat
tangkap per trip. Prosedur estimasi dilakukan dengan cara (Sparre dan Venema,
1999) :
persamaan :
dimana :
Catchn = total hasil tangkapan dari seluruh alat dalam tahun n (ton)
En = total effort atau jumlah upaya tangkap dari alat tangkap yang
dimana :
CPUEn = total hasil tangkapan per upaya setelah distandarisasi pada tahun n
(ton/trip)
26
c. Melakukan estimasi effort optimum pada kondisi keseimbangan
Fopt = - ½ (α / β)
MSY = - ¼ (α2 / β)
Nilai effort optimum dan MSY yang diperoleh melalui persamaan (3) dan
27
BAB IV
diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi Selatan, maka
Penangkapan ikan tongkol di perairan Teluk Bone yang meliputi tujuh kabupaten
Payang/Lampara, Pukat cincin (Purse seine), Jaring Insang Hanyut (Drift gill net),
Jaring lingkar (Enclircling gill net), Jaring klitik (Shrimp gill net), Jaring Insang
Tetap (Set gill net), Bagan Perahu (Boat lift net), Bagan Tancap (Bagan), Jaring
Angkat Lain (Other lift net), R.Hanyut lain S.R.T (Drift long lines), Rawai Tetap
(Set long line), Pancing yang Lain (Other pole and line), Pancing tonda (Troll
line), Huhate (Skipjack pole and line) dan alat tangkap lain-lain (others).
perairan Teluk Bone yang memperoleh hasil tangkapan berupa ikan Tongkol.
Terdapat beberapa jenis alat tangkap yang memperoleh jumlah tangkapan ikan
Tongkol terbesar, dimana dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Pada tahun
1999 – 2002 alat tangkap Huhate (Skipjack pole and line) memperoleh hasil
tangkapan ikan tongkol terbesar, tahun 2003 – 2006 alat tangkap pukat cincin
(Purse seine) memperoleh hasil tangkapan terbesar untuk ikan tongkol dan pada
tahun 2007 alat tangkap pancing tonda (Troll line) memperoleh hasil tangkapan
jenis alat tangkap yang banyak menangkap (CPUE) ikan tongkol pada tahun
tersebut (terlampir).
28
Tabel 1. Produksi Ikan Tongkol Perairan Teluk Bone tahun 1999-2007
1. 1999 6,100.00
2. 2000 6,104.50
3. 2001 9,745.30
4. 2002 14,521.30
5. 2003 9,993.40
6. 2004 10,468.50
7. 2005 10,499.30
8. 2006 10,728.20
9. 2007 15,725.90
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tangkapan ikan tongkol
terbesar ialah terjadi pada tahun 2007 sebesar 15.725,90 ton, sedang hasil
tangkapan terkecil terjadi pada tahun 1999 sebesar 6.100,00 ton. Hal ini
disebabkan karena alat tangkap yang menjadi standar penangkapan ikan tongkol
pada tahun 2007 memiliki jumlah trip lebih banyak dibanding alat tangkap yang
menjadi standar penangkapan pada tahun 1999. Pada tahun 2007 jumlah trip
alat tangkap ialah sebesar 27.326 trip sedang pada tahun 1999 ialah sebesar
17.233 trip.
Untuk melihat besarnya potensi ikan tongkol yang terdapat pada perairan
teluk Bone, maka kita dapat menghitungnya menggunakan model Schaefer dan
29
Tabel 2. Potensi Lestari Maksimum dan Effort Optimum Ikan Tongkol di perairan
Guland-Fox.
1 A 0.1436 -1.9424
2 B -3E-07 -4E-06
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai MSY antara dua model
tersebut cukup berbeda, dimana nilai MSY pada model Schaefer lebih besar bila
dibandingkan dengan nilai MSY pada model Guland-Fox. Nilai MSY tersebut
diperbolehkan (JTB) atau 80 % dari MSY, maka jumlah tangkapan ikan tongkol
13.876,80) nilai ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dengan model Guland-
Fox. Dari hasil yang diperoleh tersebut dan dihubungkan deng jumlah tangkapan
tiap tahun, maka dapat diketahui pada tahun 2002 dan 2007 telah mengalami
terjadinya penurunan hasil tangkapan ikan tongkol di perairan teluk Bone yang
dapat dihitung dengan melihat selisih antara produksi tahun 2002 dengan tahun
2003 sebesar 4.5271,90 ton atau turun sebesar 31,18 %. Penurunan hasil
30
tangkapan ikan tongkol pada perairan Teluk Bone dapat kita lihat melalui grafik
18,000.00
16,000.00
14,000.00
Total Catch (TON)
12,000.00
10,000.00
8,000.00
6,000.00
4,000.00
2,000.00
-
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TAHUN
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 1999 – 2001 hasil
akhirnya pada ahun 2002 terjadi overfishing yang menyebabkan produksi pada
dalam penangkapan ikan tongkol. Bisa diprediksikan bahwa pada tahun 2008
produksi ikan tongkol di perairan Teluk Bone akan mengalami penurunan. Maka
ikan tongkol di perairan Teluk Bone ialah dengan menggunakan model Schaefer
dan Guland-Fox. Dengan menggunakan data hasil tangkapan ikan tongkol mulai
dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2007, maka kita bisa memprediksi jumlah
tangkapan lestari.
31
Perhitungan dengan model Schaefer dan Guland-Fox ialah dengan
menghitung nilai CPUE dan LN CPUE seperti pada tabel di bawah ini.
Effort
No. TAHUN Catch(ton) CPUE LN CPUE
Stand(F)
1 1999 6,100.00 149,960 0.04068 -3.20208
regresi linear dengan memasukkan data Effort dan CPUE untuk Schaefer serta
data Effort dan LN CPUE untuk model Guland-Fox. Grafik regresi linear tersebut
32
0.24000
0.20000
y = -3E-07x + 0.1436
0.16000 R² = 0.415
0.12000
CPUE
0.08000
0.04000
0.00000
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
-0.04000
Effort
0.0000
-0.5000 - 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
-1.0000
y = -4E-06x - 1.9424
-1.5000 R² = 0.668
LN CPUE
-2.0000
-2.5000
-3.0000
-3.5000
-4.0000
-4.5000
Effort
Dari gambar diatas terlihat hubungan antara Effort dan nilai CPUE,
dimana semakin tinggi nilai dari Effort akan menyebabkan turunnya nilai CPUE.
Kemudian nilai A dan B yang di peroleh pada perhitungan regresi linear ini akan
digunakan sebagai nilai lestari dari suatu penangkapan. Dalam hal ini
33
penangkapan ikan tongkol di perairan teluk Bone. Nilai MSY yang diperoleh,
20000
18000
16000
Yield per Reqruit (ton)
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 100000 200000 300000 400000 500000
Effort
14000
Yield per Reqruit (ton)
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000 450000 500000
Effort
Berdasarkan grafik di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai MSY untuk
model Schaefer ialah sebesar 17.346,00 ton pertahun dengan effort sebesar
241.519,50 trip. Sedang nilai MSY untuk model Guland-Fox ialah sebesar
34
BAB V
V. 1 Kesimpulan
yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditari beberapa kesimpulan, antara lain
sebagai berikut :
1. Produksi terbesar ikan tongkol di perairan Teluk Bone terjadi pada tahun
2007 sebesar 15.725,90 ton dan produksi terendah terjadi pada tahun
2. Nilai MSY untuk model Schaefer ialah sebesar 17.346,00 ton pertahun
dengan effort sebesar 241.519,50 trip. Sedang nilai MSY untuk model
248.018,84 trip.
yaitu pada tahun 2002 dengan total penangkapan 14.521,30 ton dan
V. 2 Saran
perairan teluk Bone sesuai dengan nilai MSY dan jumlah tangkapan yang
perikanan tangkap khususnya ikan tongkol di perairan teluk bone, sehingga tidak
terjadi lagi overfishing dan perikanan tangkap ikan tongkol di perairan Teluk Bone
35
DAFTAR PUSTAKA
Genisa, A. S. 1998. Beberapa Catatan Tentang Alat Tangkap Ikan Pelagik Kecil.
Jurnal Oseana. Volume XXIII Nomor: 3 dan 4 Th: 1998. Jakarta: Balitbang
Biologi Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI. Hal. 19-34.
Kliping dunia ikan dan Mancing. 2010. Teknologi Penangkapan Ikan Tuna.
http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/30/teknologi-penangkapan-ikan-
tuna/. [online]. Diakses tanggal 20 Mei 2010.
Subani, W dan H. R. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di
Indonesia. Jurnal Perikanan Laut. Nomor: 50 Th: 1988/1989. Jakarta:
Departemen Pertanian, Balai Penelitian Perikanan Laut. Hal. 40-56.
Wagey T. 2004. Kajian Daya Dukung Lahan Laut Di Perairan Teluk Bone. Dinas
Kelautan dan Perikanan. Jakarta
36
LAMPIRAN
37
Lampiran 1. Standarisasi Effort (FPI) tiap tahun (1999 – 2007)
Tahun 1999
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Payang/Lampara 601.58 41,183 0.0146075 0.3591061 14,789
2 Pukat cincin-Purse seine 448.24 14,452 0.0310160 0.7624854 11,019
3 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,354.49 213,431 0.0063463 0.1560139 33,298
4 Jaring lingkar-Enclircling gill net 294.14 23,014 0.0127810 0.3142028 7,231
5 Jaring Insang Tetap-Set gill net 181.11 30,223 0.0059923 0.1473136 4,452
6 Bagan Perahu-Boat lift net 1,103.69 132,497 0.0083299 0.2047795 27,133
7 Bagan Tancap-Bagan 328.68 106,844 0.0030763 0.0756267 8,080
8 Jaring Angkat Lain-Other lift net 38.74 10,488 0.0036939 0.0908098 952
9 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 158.63 31,231 0.0050794 0.1248691 3,900
10 Rawai Tetap-Set long line 28.11 7,176 0.0039175 0.0963069 691
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 313.49 169,481 0.0018497 0.0454721 7,707
12 Pancing tonda-Troll line 548.10 41,032 0.0133578 0.3283842 13,474
13 Huhate-Skipjack pole and line 700.99 17,233 0.0406775 1.0000000 17,233
Total 6,100.00 149,960
Tahun 2000
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Payang/Lampara 452.43 54,180 0.0083504 0.1330974 7,211
2 Pukat cincin-Purse seine 447.15 25,755 0.0173617 0.2767286 7,127
3 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,556.94 220,452 0.0070625 0.1125688 24,816
4 Jaring lingkar-Enclircling gill net 297.53 30,836 0.0096487 0.1537903 4,742
5 Jaring Insang Tetap-Set gill net 158.57 42,443 0.0037360 0.0595479 2,527
6 Bagan Perahu-Boat lift net 1,081.00 104,626 0.0103320 0.1646823 17,230
7 Bagan Tancap-Bagan 387.82 79,400 0.0048843 0.0778512 6,181
8 Jaring Angkat Lain-Other lift net 38.42 11,658 0.0032952 0.0525220 612
9 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 148.56 27,740 0.0053555 0.0853613 2,368
10 Rawai Tetap-Set long line 36.34 7,582 0.0047929 0.0763935 579
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 240.75 61,776 0.0038971 0.0621166 3,837
12 Pancing tonda-Troll line 864.69 200,779 0.0043067 0.0686441 13,782
13 Huhate-Skipjack pole and line 394.32 6,285 0.0627393 1.0000000 6,285
Total 6,104.50 97,300
Tahun 2001
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Payang/Lampara 994.30 93,490 0.0106354 0.1744758 16,312
2 Pukat cincin-Purse seine 488.71 22,785 0.0214490 0.3518740 8,017
3 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 2,175.03 250,401 0.0086862 0.1424982 35,682
4 Jaring lingkar-Enclircling gill net 202.72 25,427 0.0079728 0.1307953 3,326
5 Jaring Insang Tetap-Set gill net 488.98 72,937 0.0067041 0.1099821 8,022
6 Bagan Perahu-Boat lift net 2,382.84 227,464 0.0104757 0.1718557 39,091
7 Bagan Tancap-Bagan 568.72 118,701 0.0047912 0.0785998 9,330
8 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 208.68 39,472 0.0052869 0.0867321 3,423
9 Rawai Tetap-Set long line 71.82 9,950 0.0072176 0.1184062 1,178
10 Pancing yang Lain-Other pole and line 222.92 59,209 0.0037650 0.0617658 3,657
11 Pancing tonda-Troll line 1,342.11 167,585 0.0080085 0.1313810 22,017
12 Huhate-Skipjack pole and line 598.47 9,818 0.0609563 1.0000000 9,818
Total 9,745.30 159,873
38
Tahun 2002
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Payang/Lampara 944.15 87,442 0.010797 0.315054 27,549
2 Pukat Pantai-Beach seine 195.45 40,517 0.004824 0.140756 5,703
3 Pukat cincin-Purse seine 367.20 33,738 0.010884 0.317573 10,714
4 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 2,975.55 302,836 0.009826 0.286696 86,822
5 Jaring lingkar-Enclircling gill net 446.28 14,210 0.031406 0.916380 13,022
6 Jaring Insang Tetap-Set gill net 1,254.61 177,403 0.007072 0.206353 36,608
7 Bagan Perahu-Boat lift net 4,118.43 354,198 0.011627 0.339272 120,170
8 Bagan Tancap-Bagan 503.37 74,914 0.006719 0.196058 14,687
9 Jaring Angkat Lain-Other lift net 19.77 5,906 0.003348 0.097681 577
10 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 152.61 25,615 0.005958 0.173845 4,453
11 Rawai Tetap-Set long line 59.70 11,209 0.005326 0.155407 1,742
12 Pancing yang Lain-Other pole and line 388.28 72,748 0.005337 0.155735 11,329
13 Pancing tonda-Troll line 1,081.67 129,858 0.008330 0.243047 31,562
14 Huhate-Skipjack pole and line 1,980.40 57,785 0.034272 1.000000 57,785
15 Lain-lain 33.82 7,766 0.004355 0.127072 987
Total 14,521.30 423,709
Tahun 2003
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Payang/Lampara 873.74 104,029 0.0083990 0.4172358 43,405
2 Pukat cincin-Purse seine 526.24 26,142 0.0201302 1.0000000 26,142
3 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 2,426.10 275,611 0.0088026 0.4372844 120,520
4 Jaring lingkar-Enclircling gill net 128.08 11,335 0.0112991 0.5612999 6,362
5 Jaring Insang Tetap-Set gill net 1,767.66 297,890 0.0059339 0.2947782 87,811
6 Bagan Perahu-Boat lift net 1,942.79 332,958 0.0058349 0.2898600 96,511
7 Bagan Tancap-Bagan 686.63 103,643 0.0066250 0.3291060 34,110
8 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 158.22 30,139 0.0052497 0.2607872 7,860
9 Rawai Tetap-Set long line 21.41 6,265 0.0034170 0.1697451 1,063
10 Pancing yang Lain-Other pole and line 626.09 140,535 0.0044550 0.2213105 31,102
11 Pancing tonda-Troll line 773.58 111,202 0.0069566 0.3455778 38,429
12 Lain-lain 62.85 8,331 0.0075444 0.3747798 3,122
Total 9,993.40 496,438
Tahun 2004
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Pukat cincin-Purse seine 2,590.84 11,452 0.2262346 1.0000000 11,452
2 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,524.33 121,425 0.0125537 0.0554896 6,738
3 Jaring lingkar-Enclircling gill net 277.89 6,573 0.0422778 0.1868758 1,228
4 Jaring klitik-Shrimp gill net 397.37 60,019 0.0066208 0.0292652 1,756
5 Rawai tuna-Tuna long line 660.79 26,360 0.0250680 0.1108055 2,921
6 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 79.25 4,458 0.0177774 0.0785795 350
7 Rawai tetap-Set long line 176.73 37,315 0.0047361 0.0209343 781
8 Pancing tonda-Trowl line 2,750.94 73,351 0.0375037 0.1657736 12,160
9 Pancing ulur 590.23 14,062 0.0419733 0.1855298 2,609
10 Pancing tegak 87.15 21,231 0.0041047 0.0181436 385
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 1,332.99 75,684 0.0176125 0.0778506 5,892
Total 10,468.50 46,273
39
Tahun 2005
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Pukat cincin-Purse seine 4,604.57 69,542 0.0662128 1.0000000 69,542
2 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,227.41 121,425 0.0101084 0.1526652 18,537
3 Jaring lingkar-Enclircling gill net 252.66 17,325 0.0145835 0.2202523 3,816
4 Jaring klitik-Shrimp gill net 327.33 57,688 0.0056742 0.0856965 4,944
6 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 85.09 61,272 0.0013887 0.0209736 1,285
7 Rawai tetap-Set long line 162.30 11,913 0.0136241 0.2057629 2,451
8 Pancing tonda-Trowl line 2,204.37 46,545 0.0473601 0.7152708 33,292
9 Pancing ulur 459.68 57,603 0.0079801 0.1205215 6,942
10 Pancing tegak 75.18 18,165 0.0041388 0.0625076 1,135
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 1,100.70 75,684 0.0145434 0.2196464 16,624
Total 10,499.30 158,569
Tahun 2006
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Pukat cincin-Purse seine 4,449.06 69,585 0.0639370 1.0000000 69,585
2 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,232.15 119,382 0.0103211 0.1614253 19,271
3 Jaring lingkar-Enclircling gill net 262.84 17,325 0.0151710 0.2372805 4,111
4 Jaring klitik-Shrimp gill net 337.78 57,688 0.0058553 0.0915788 5,283
5 Rawai tuna-Tuna long line 493.87 16,187 0.0305104 0.4771948 7,724
6 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 86.57 7,671 0.0112854 0.1765084 1,354
7 Rawai tetap-Set long line 158.93 11,913 0.0133406 0.2086520 2,486
8 Pancing tonda-Trowl line 2,110.53 46,545 0.0453439 0.7091953 33,009
9 Pancing ulur 446.18 51,050 0.0087401 0.1366988 6,978
10 Pancing tegak 67.79 18,165 0.0037316 0.0583641 1,060
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 1,082.51 75,684 0.0143030 0.2237042 16,931
Total 10,728.20 167,793
Tahun 2007
No. Jenis Alat Tangkap Total Catch Effort CPUE FPI F Stand
1 Pukat cincin-Purse seine 4,642.47 114,902 0.04040374 0.21593372 24,811
2 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 1,227.69 24,489 0.05013220 0.26792646 6,561
3 Jaring lingkar-Enclircling gill net 266.28 25,778 0.01032972 0.05520613 1,423
4 Jaring klitik-Shrimp gill net 370.57 14,327 0.02586534 0.13823469 1,980
5 Rawai tuna-Tuna long line 734.15 13,447 0.05459593 0.29178243 3,924
6 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 930.47 33,300 0.02794212 0.14933382 4,973
7 Rawai tetap-Set long line 120.39 4,333 0.02778392 0.14848835 643
8 Pancing tonda-Trowl line 5,113.02 27,326 0.18711178 1.00000000 27,326
9 Pancing ulur 1,080.52 8,742 0.12360110 0.66057360 5,775
10 Pancing tegak 67.31 2,892 0.02327485 0.12439007 360
11 Pancing yang Lain-Other pole and line 1,173.03 17,476 0.06712234 0.35872859 6,269
Total 15,725.90 84,045
40
Lampiran 2. Analisis MSY Model Schaefer dan Guland-Fox
a. Schaefer
0.24000
0.20000
y = -3E-07x + 0.1436
0.16000 R² = 0.415
0.12000
CPUE
0.08000
0.04000
0.00000
- 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
-0.04000
Effort
a 0.1436
b -3E-07
MSY 17,346.00
Fopt 241,519
41
b. Guland-Fox
0.0000
-0.5000 - 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000
-1.0000
y = -4E-06x - 1.9424
-1.5000 R² = 0.668
LN CPUE
-2.0000
-2.5000
-3.0000
-3.5000
-4.0000
-4.5000
Effort
a -1.9424
b -4E-06
MSY 13,080.36
Fopt 248,019
42
Lampiran 3. Data hasil Produksi Ikan tongkol di Perairan Teluk Bone Tahun
1999-2007
No. TAHUN Catch(ton)
1 1999 6,100.00
2 2000 6,104.50
3 2001 9,745.30
4 2002 14,521.30
5 2003 9,993.40
6 2004 10,468.50
7 2005 10,499.30
8 2006 10,728.20
9 2007 15,725.90
18,000.00
16,000.00
14,000.00
Total Catch (TON)
12,000.00
10,000.00
8,000.00
6,000.00
4,000.00
2,000.00
-
1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
TAHUN
43
Lampiran 5. Jenis Alat tangkap yang Menagkap Ikan Tongkol di perairan Teluk Bone dan nilai CPUE mulai Tahun 1999-2007
CPUE
NO JENIS ALAT TANGKAP
2007 2006 2005 2004 2003 2002 2001 2000 1999
1 Payang/Lampara - - - - 0.008399 0.010797 0.010635 0.008350 0.014608
2 Pukat Pantai-Beach seine - - - - - 0.004824 - - -
3 Pukat cincin-Purse seine 0.040404 0.063937 0.066213 0.226235 0.020130 0.010884 0.021449 0.017362 0.031016
4 Jaring Insang Hanyut-Drift gill net 0.050132 0.010321 0.010108 0.012554 0.008803 0.009826 0.008686 0.007062 0.006346
5 Jaring lingkar-Enclircling gill net 0.010330 0.015171 0.014584 0.042278 0.011299 0.031406 0.007973 0.009649 0.012781
6 Jaring klitik-Shrimp gill net 0.025865 0.005855 0.005674 0.006621 - - - - -
7 Jaring Insang Tetap-Set gill net - - - - 0.005934 0.007072 0.006704 0.003736 0.005992
8 Bagan Perahu-Boat lift net - - - - 0.005835 0.011627 0.010476 0.010332 0.008330
9 Bagan Tancap-Bagan - - - - 0.006625 0.006719 0.004791 0.004884 0.003076
10 Rawai tuna-Tuna long line 0.054596 0.030510 - 0.025068 - - - - -
11 Jaring Angkat Lain-Other lift net - - - - - 0.003348 - 0.003295 0.003694
12 R.Hanyut lain S.R.T-Drift long lines 0.027942 0.011285 0.001389 0.017777 0.005250 0.005958 0.005287 0.005356 0.005079
13 Rawai tetap-Set long line 0.027784 0.013341 0.013624 0.004736 0.003417 0.005326 0.007218 0.004793 0.003918
14 Pancing tonda-Trowl line 0.187112 0.045344 0.047360 0.037504 0.006957 0.008330 0.008009 0.004307 0.013358
15 Pancing ulur 0.123601 0.008740 0.007980 0.041973 - - - - -
16 Pancing tegak 0.023275 0.003732 0.004139 0.004105 - - - - -
17 Pancing yang Lain-Other pole and line 0.067122 0.014303 0.014543 0.017613 0.004455 0.005337 0.003765 0.003897 0.001850
18 Huhate-Skipjack pole and line - - - - - 0.034272 0.060956 0.062739 0.040677
19 Lain-lain - - - - 0.007544 0.004355 - - -
44