Anda di halaman 1dari 19

Sep 8, '07 3:43 AM

Memilih Minyak Goreng yang Sehat


for everyone

Oleh: Ika Puspitasari**)

Kalau ibu-ibu pergi berbelanja, adakah pertanyaan yang


sempat terlintas saat menentukan pilihan membeli minyak goreng? Mungkin
pilihan akan jatuh kepada jenis minyak yang menurut ibu menyehatkan,
kalau bisa murah. Atau malah memilih jenis minyak goreng yang sudah
biasa dikonsumsi dengan alasan takut masalah perubahan rasa. Iklan
minyak goreng yang digembar-gemborkan produsen sebagai ‘ bebas
kolesterol’ tampaknya juga sangat mempengaruhi pilihan konsumen.

Minyak jelas mengandung lemak, namun dengan memperhatikan jenis-jenis


lemak yang ada maka kita bisa menjadi konsumen yang ‘smart’ dalam
memilih minyak goreng. Setidaknya di dalam minyak goreng terkandung
Lemak Jenuh (saturated fat/lipid)= LJ dan Lemak Tak Jenuh (unsaturated
fat/lipid)=LTJ golongan mono dan polyunsaturated. Lemak Tak Jenuh/LTJ
adalah lemak yang menyehatkan karena dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan sel-sel baru, serta proses imunologis/ pertahanan tubuh
terhadap infeksi dan alergi.

Yang terkenal sebagai LTJ golongan polyunsaturated antara lain asam


omega 3 dan 6 yang telah diteliti sebagai antioksidan handal. Oleh karena
itu, demi kesehatan anggota keluarga sangat berasalan jika dalam memilih
minyak goreng, ibu-ibu harus memilih jenis minyak yang lebih banyak
mengandung LTJ.

Salah satu tanda yang paling mudah dikenali untuk membedakan di dalam
minyak lebih banyak terkandung LTJ yakni dengan mengamati apakah
minyak tidak membeku bila hawa di ruangan dingin. Di Indonesia, saat
musim hujan dimana suhu lebih dingin maka akan jelas kelihatan minyak
yang mengandung lebih banyak LJ dan sedikit LTJ akan mudah membeku. Di
Negara dengan 4 musim, akan mudah diamati saat winter bahkan akhir
autumn. Hindarilah jenis minyak goreng ini karena berarti lebih banyak
lemak tak sehat yang dikandungnya. Selain dengan memgamati konsistensi
minyak di saat hawa dingin, maka ibu-ibu dapat pula mencocokkan jenis
minyak dengan kandungan lemaknya. Berikut ini table yang mungkin sangat
bermanfaat.

Jenis minyak Lemak jenuh/LJ (%) Lemak tak jenuh/LTJ (%)


monounsaturated polyunsaturated
Butter 66 30 4
Canola 6 62 32
Coconut 92 6 2
Corn 13 25 62
Cottonseed 24 26 50
Grapeseed 12 17 71
Margarine hard 80 14 16
Margarine soft 20 47 33
Olive oil (extra virgin, 14 73 11
virgin, refined)
Palm (sawit) 52 38 10
Peanut 18 49 33
Soybean 15 24 61
Safflower 10 13 77
Sunflower 11 20 69

Butter (yang terbuat dari lemak hewani)


mengandung jenis LJ sangat tinggi dibandingkan LTJ, maka lemak ini perlu
dikonsumsi dengan hati-hati. Jika dikonsumsi kadang-kadang saja mungkin
masih bisa ditorerir. Begitu pula minyak kelapa, minyak sawit dan margarine
yang jenisnya hard harus tidak menjadi bagian dari konsumsi sehari-
hari jika ibu-ibu ingin menghindarkan timbulnya berbagai macam penyakit
degeneratif (diabetes mellitus/DM, jantung koroner, hipertensi, stroke,
perlemakan di hepar). Pilihan dapat jatuh pada minyak-minyak yang lebih
banyak mengandung LTJ seperti dan Canola, Corn, Soybean, Saffflower
dan sunflower yang masih terjangkau harganya.
Minyak kacang walaupun lebih banyak mengandung
LTJ dan harganya murah, namun ada yang perlu menjadi kehati-hatian
yakni alergi kacang (peanut) yang terkadang tidak disadari padahal efek
sampingnya bisa jadi fatal bahkan kematian. Minyak zaitun/olive mahal
harganya dan bukanlah top-nya minyak seperti yang selalu dibayangkan
konsumen karena sesungguhnya canola, corn, soybean, safflower dan
sunflower lebih baik karena kandungan LTJ khususnya polyunsaturated
yakni omega 3 dan 6 sebagai antioksidan sangat tinggi.

Bagaimana dengan vegetable oil (minyak sayur)? Minyak ini biasanya


merupakan campuran dari minyak kelapa/sawit, ditambah dengan minyak
kedelai, canola dan jagung. Jadi masih ada LJ yang banyak walaupun sudah
tak sebanyak minyak kelapa dan sawit.

TIPS :

1. Pilih minyak yang lebih banyak mengandung LTJ


2. Jangan selalu menganggap minyak yang ditambahi omega 3 dan 6
selalu baik, karena pada minyak dengan kandungan LTJ banyak,
biasanya kandungan polyunsaturatednya (omega 3 dan 6) juga sudah
ada dan mencukupi.
3. Double/ganda penyaringan tidak serta merta menghilangkan
kandungan LJ dalam minyak.
Assalamu'alaikum wr. wb.

Pak Anton, saya dari tuban mau bertanya tentang minyak goreng.
Dalam sebuah iklan di TV, disebutkan bahwa minyak goreng yang baik, yang
non-cholestorel, setelah dilakukan pengetesan di bagian freezer dari lemari
es, tidak akan membeku. Istilah dari produk minyak goreng tersebut bahwa
produk minyak gorengnya telah dilakukan "penyaringan" dua kali.
Seperti yang telah bapak sampaikan sebelumnya, bahwa minyak goreng
mengandung asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Jika asam lemak
jenuh
diletakkan dalam sebuah freezer, menurut saya, menjadi beku seperti di TV
itu.
Dengan kata lain, produk minyak goreng ini hanya mengandung asam lemah tak
jenuh atau sedikit sekali asam lemak jenuhnya.
Saya sudah melakukan pengetesan dengan minyak goreng yang biasa dipakai
dirumah dan hasilnya semuanya membeku seperti sabun putih.
Apakah minyak goreng yang saya pakai ini tidak layak untuk dikonsumsi ?
Apakah pengetesan yang dilakukan di iklan TV tersebut sudah sesuai dengan
prosedure pengetesan kandungan asam lemak dari suatu produk minyak goreng ?
Mohon penjelasannya.
Atas perhatiannya, diucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
riv

----- Original Message -----


From: Anton Apriyantono <apriyant@...>
To: <halal_baik_enak@yahoogroups.com>
Sent: Wednesday, March 28, 2001 10:31 PM
Subject: Re: [halal_baik_enak] minyak goreng [was : yang suka gorengan]

> Wa'alaikumsalam Wr. Wb.


>
> Saya akan jawab pertanyaan ini, akan tetapi untuk lebih lengkapnya saya
> minta pak Eman dari Lincoln untuk melengkapinya. Bagaimana pak Eman, lama
> tidak terdengar suaranya (tulisannya)?
>
>
> >1. biasanya saya pakai ulang minyak goreng paling banyak 3 kali (masih
> >amankah itu??)
>
> Untuk tiga kali menggoreng masih relatif aman, saya yakin masih relatif
aman.
>
>
> >2. mengenai endapan/polimer, mohon untuk dishare ciri-cirinya (warna,
bau,
> >dsb)
> >karena begitu selesai menggoreng, sisa minyak yang ada di penggorengan
saya
> >saring dulu sehingga saya jarang melihat ada endapan dibawahnya..
> >kalo warnanya kadang memang berubah menjadi kecoklatan , apalagi kalo
> >dibuat menggoreng yang berat-berat...atau kurang bagus penyimpanannya..
> >(kalo sudah berubah warna biasanya saya buang)
>
> Polimer tersebut ciri-cirinya adalah cairan kental yang memisah dan ada di
> bagian bawah minyak goreng.
>
>
> >3, bagaimanakah cara penyimpanan yang baik untuk minyak goreng yang
akan
> >dipakai ulang?
>
> Cukup disimpan dalam botol bertutup dan jangan disimpan terlalu lama
karena
> minyak yang sudah dipanaskan lebih cepat tengik.
>
>
>
> >4.saat ini saya sedang mencoba menghindari penggunaan minyak goreng
palm
> >oil (kebetulan suami kolesterolnya agak tinggi), saya lihat di
hypermarket
> >banyak dijual alternatif seperti minyak jagung, minyak bunga matahari,
> >minyak kedelai (soya bean oil) . apa perbedaan kandungan antara ketiga
> >alternatif diatas selain bahan dasarnya?
> >manakah yang paling kecil resikonya untuk memacu kolesterol??
>
> Informasi yang tidak tepat mengenai palm oil ini dari mana? Jangan-jangan
> termakan iklannya Amerika karena Amerika sangat memusuhi minyak sawit,
> soalnya mereka nggak punya, punyanya minyak jagung dan minyak kedele.
>
> Yang benar, minyak sawit hampir tidak mengandung kolesterol (kalaupun ada
> hanya sedikit sekali), lagipula yang ada pada tanaman itu namanya
> fitosterol, kolesterol hanya ada pada minyak hewani, pernah memang
> ditemukan pada minyak sawit tapi hanya sedikit atau hampir tidak ada sama
> sekali. Minyak sawit termasuk minyak yang cukup sehat karena disitu ada
> asam lemak jenuh dan juga asam lemak tidak jenuh dengan proporsi yang
> relatif seimbang. Perbedaannya dengan minyak jagung dan minyak kedele
> adalah minyak jagung dan minyak kedele mengandung proporsi asal lemak
tidak
> jenuh yang lebih tinggi daripada minyak sawit. Beberapa ahli menganggap
> asam lemak tidak jenuh lebih sehat daripada asam lemak jenuh, akan tetapi
> sebenarnya yang benar adalah rasio yang seimbang antara yang jenuh dengan
> yang tidak jenuh. Keduanya dibutuhkan oleh tubuh. Kalau kebanyakan salah
> satu memang tidak sehat, terutama yang jenuh dan ini banyak berasal dari
> lemak hewani.
>
> Wassalam Wr. Wb.
>
> Anton Apriyantono
>
>
> >terimakasih atas pencerahannya
> >wassalam,
> >-diah-
>>
> >=======================================
> >Di rumah, jika kita menggoreng, gunakan minyak goreng sebelum terbentuk
> >polimer yang terlihat seperti endapan di bagian bawah. Gunakan minyak
> >goreng beberapa kali saja, jangan terlalu banyak berulang-ulang.
>>
> >Wassalam Wr. Wb.
>>
> >Anton Apriyantono
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
> >Mohon agar dapat mempromosikan milis ini pada kerabat/ saudara yang anda
> >sayangi dengan mengirim email kosong ke
halal_baik_enak-subscribe@egroups.com
>>
> >To unsubscribe from this group, send an email to:
> >halal_baik_enak-unsubscribe@egroups.com
>>
>>
>>
> >Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/
>
>
>
> Mohon agar dapat mempromosikan milis ini pada kerabat/ saudara yang anda
sayangi dengan mengirim email kosong ke
halal_baik_enak-subscribe@egroups.com
>
Minyak yang menyehatkan
Written by Juliana Djulie Friday, 20 February 2009 09:47

Anda yang sedan berdiet pasti berusaha untuk menjaga pola


makan yang sehat, dan hal yang paling diingat tentunya bahwa beberapa jenis lemak adalah
bagian dari pola makan yang sehat. LifestyleRoll - Kebanyakkan dari kita akan segera
mengasosiasikan minyak dengan konotasi negatif yang berarti lemak, tapi minyak yang akan
dijelaskan disini adalah minyak yang berperan penting dalam pola makan yang sehat.

Minyak Zaitun
Salah satu ciri khas minyak zaitun adalah kadar antioksidan yang kaya. Minyak ini juga
mengandung asam lemak tidak jenuh yang melindungi kesehatan jantung dengan menjaga level
kolesterol LDL yang jahat dan meningkatkan level kolesterol HDL yang baik. Minyak zaitun
yang segar dari pemerasan dapat langsung dikonsumsi. Minyak seperti inilah yang dibernama
"exstra virgin olive oil". Pemerasan yang kedua menghasilkan apa yang disebut "virgin olive
oil," sementara yang disebut "pure" dan "light" adalah minyak zaitun yang menjalani proses yang
lebih lanjut. Minyak zaitun aman bagi perut dan dapat meringankan gejala maag. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa minyak zaitun bisa mengurangi resiko kanker kolon.

Minyak kelapa
Minyak kelapa kaya akan asam lauric yang dikenal sebagai antivirus, antibakteri, dan anti jamur.
Minyak yang satu ini sangat baik untuk Anda dari dalam dan luar tubuh. Lemak yang terkandung
dalam minyak kelapa hampir serupa dengan lemak yang ditemukan dalam air susu ibu. Asam
lauric adalah asam lemak dengan rantai sedang yang baik untuk kesehatan. Minyak kelapa
dipercaya dapat mempercepat metabolisme tubuh dan memberikan energi yang cepat saat tubuh
Anda membutuhkannya. Selain itu minyak kelapa juga memperkuat daya tahan tubuh sehingga
tubuh cepat memperbaiki kerusakkan jaringan dan mempercepat penyembuhan. Minyak ini baik
untuk menumis, melembabkan rambut, dan juga kulit.

Minyak wijen
Minyak yang terkenal di India dan Cina ini sangat kaya akan antioksidan. Khasiatnya diperkaya
dapat memperlambat penuaan dan memperpanjang usia. Minyak ini juga mengandung vitamin
A, B, dan E. Di India minyak wijen digunakan untuk memijat dan diyakini dapat membersihkan
racun sampai kejaringan tubuh yang terdalam. Minyak wijen bisa digunakan untuk menambah
kelezatan bumbu rendaman atau sebagai "salad dressing" dan bahkan bisa ditambahkan begitu
saja pada masakan sebelum dihidangkan. Minyak wijen dapat membantu dalam menurunkan
tekanan darah tinggi dn dikenal luas sebagai penguat tubuh sekaligus sebgai tonik untuk ginjal
dan hati. Antioksidan yang banyak terdapat dalam minyak wijen adalah asam phytic yang dapat
mencegah kanker. Untuk menjaga kesehatan dan makanan yang lezat minyak yang satu ini
memang luar biasa.

Minyak kanola
Minyak ringan yang rendah kandungan lemak jenuhnya dan sumber asam lemak omega-3 yang
baik. Minyak kanola juga mengandung vitamin E, yang dapat membantu menurunkan resiko
penyakit kronis seperti penyakit jantung. Minyak kanola bisa dipakai begitu saja atau dicampur
dengan minyak lain sebagai dressing untuk saad atau aneka saus, bahkan untuk cake dan kue
kering. Rasanya yang hambar sangat sesuai untuk segala makanan dimana Anda tidak ingin rasa
lain menggangu rasa utama masakan.

Dengan beberapa penjelasan di atas diharapkan Anda dapat mengubah pendapat Anda bahwa
minyak dapat merusak kesehatan atau rencana diet Anda. Percaya atau tidak lemak bisa
membuat Anda merasa kenyang dan puas, dan bahwa minyak adalah bagian dari gaya hidup
sehat. Bereksperimenlah dengan jenis minyak yang berbeda dan temukan jenis yang paling Anda
sukai. Jangan jadikan minyak sebagai musuh Anda tapi jadikanlah minyak sahabat untuk
kesehatan Anda.
HATI - HATI MAKAN DI WARUNG..!!!

Author:
Fenny_Usakti
[ Next Thread | Previous Thread | Next Message | Previous Message ]
Date Posted: 10:30:19 06/11/07 Mon
Beberapa hari ini harga Minyak Goreng naik drastis, akibatnya minyak jelanta semakin dicari
oleh industri makanan. Minyak jelanta adalah minyak goreng bekas yang sudah dipakai
berulang-ulang dan sudah tidak layak dipakai untuk menggoreng makanan karena kualitasnya
sudah rusak. Minyak yang rusak dapat memicu penyakit kanker dan kolesterol. Sangat tidak
baik untuk kesehatan. Ciri minyak rusak adalah warnanya sudah hitam pekat, kental seperti oli
dan berbusa bila dipakai menggoreng.

Saat ini banyak warung makan yang sangat licik dengan menggunakan minyak jelanta untuk
keperluan memasak. Penggunaan minyak jelanta banyak digunakan untuk :
1. Menggoreng makanan seperti ayam, ikan, sapi,
dll. Penggunaan minyak jelanta juga bisa untuk
semua jenis masakan sea food & Chinese food.
Misalnya untuk menggoreng ayam sebelum dimasak
dan diberi kuah asem manis menjadi ayam
keluyuk asem manis, contoh lainnya : sapi lada
hitam, dll.

SARAN : SEBELUM MENDEKATI WARUNG HAL PERTAMA YANG


PERLU DIINGAT ADALAH APAKAH DAPUR
PENYAJIAN LETAKNYA DI DEPAN? MISALNYA
KALAU ANDA INGIN MAKAN AYAM GORENG MAKA
ANDA HARUS BISA MELIHAT PENGGORENGANNYA.
ANDA HARUS DAPAT LANGSUNG MELIHAT
DAPURNYA UNTUK MEMASTIKAN MINYAK GORENG
YANG DIPAKAI ADALAH MINYAK BARU DAN MASIH
BAGUS, SEHINGGA ANDA YAKIN BAHWA MAKANAN
YANG ANDA MAKAN ADALAH MAKANAN SEHAT DAN
TIDAK AKAN MERUGIKAN KESEHATAN DALAM
JANGKA PENDEK ATAU JANGKA PANJANG.
BIASANYA PEMILIK WARUNG DENGAN KONSEP
DAPUR DI DEPAN SENGAJA MENANTANG KONSUMEN
UNTUK MENENGOK DAPURNYA. HAL INI SANGAT
DISADARI OLEH PEMILIK WARUNG KARENA ITU
BIASANYA PEMILIK AKAN MEMBERIKAN BAHAN-
BAHAN TERBAIK. INI YANG MENJADI KONSEP
ANDALAN WARUNG TERSEBUT.
JANGAN SEKALI-KALI MAKAN DI
WARUNG/RESTORAN YANG DAPURNYA TIDAK DAPAT
ANDA LIHAT MESKIPUN RUANG MAKANNYA INDAH
DAN BERSIH. KALAU ANDA NEKAD MEMAKANNYA
KEMUNGKINAN ANDA SEDANG MEMAKAN PENYAKIT.

2. Jangan senang dulu jika anda makan ayam bakar,


meskipun tidak digoreng dengan minyak, tetapi
sambal ayam berupa sambal goreng kemungkinan
besar menggunakan minyak jelanta yang dijual
murah per dirigen. Jumlah minyak yang
diperlukan untuk membuat sambal goreng adalah
sangat banyak apalagi untuk menggoreng cabe 5 -
10 kg per sekali masak sambal. Banyak penjual
makanan mencurangi kebutuhan minyak untuk
sambal ini dengan minyak jelanta karena harga
murah, sehingga penjual bisa menjual ayam
goreng dengan harga murah. Patokan harga
wajar untuk sepotong ayam
goreng adalah Rp. 7.000.
Perhitungan harga Rp. 7.000 didapat setelah
menjumlahkan harga mentah sepotong ayam buras
di pasar, minyak goreng baru, minyak tanah
untuk merebus dan menggoreng ayam, bumbu masak
ayam, plastik pembungkus, dll. Tanyakan di
pasar berapa harga mentah sepotong ayam? Anda
mungkin kaget karena mentahnya saja sudah
mahal.

Hemat itu baik tapi jangan pelit. Jika anda


bertemu dengan ayam goreng / ayam bakar dengan
harga Rp. 6.000 per potong atau bahkan lebih
murah, kemungkinan besar anda sedang mencari
penyakit. Sesuatu yang tidak beres pasti
sedang dimainkan, perhatikan bahan-bahan yang
dipakai, seperti minyak goreng, dan sambal.
Perhatikan apakah sambalnya merah atau hitam
dekil? Sambal yang digoreng dengan minyak baru
pasti berwarna merah dan minyak sambal tampak
berwarna merah transparan (tembus pandang)
meskipun sudah diberi kecap dan terasi. Sambal
yang dibuat dengan minyak jelanta akan
berwarna hitam dan dekil.

SARAN : SELALU PERGUNAKAN LOGIKA DAN PERHATIKAN


MAKANAN ANDA SECARA DETAIL. SEKALI LAGI
HEMAT ITU PERLU TETAPI JANGAN PELIT.
HARGA TIDAK AKAN BERBOHONG KARENA SELALU
BERHUBUNGAN DENGAN MUTU, MESKIPUN TIDAK
SESALU HARGA MAHAL BERARTI MUTU BAIK,
TETAPI PERCAYALAH BAHWA HARGA MURAH PASTI
ADA YANG TIDAK BERES...!!!

Karena itu tetap waspada memilih warung makan, kalau perlu kenali pemiliknya sehingga anda
bisa mengenal karakternya, kalau perlu latar belakang pendidikannya. Semakin tinggi
pendidikan maka semakin baik wawasan tentang kesehatan. Kenali juga apakah ia adalah
pebisnis yang hanya mementingkan keuntungan dengan mengorbankan kesehatan
pelanggannya? Atau pebisnis yang mencari keuntungan dengan mengindahkan kesehatan
pelanggannya dan beretika bisnis?
Akan lebih baik jika berlangganan pada warung makan yang bisa diandalkan dan dipercaya,
karena kesehatan mahal harganya...
Minyak goreng memang termasuk dalam kebutuhan sehari-hari. Bahkan, minyak goreng
termasuk dalam sembako atau sembilan bahan pokok sehari-hari. Namun, terkadang kebanyakan
orang tidak menyadari dampak penggunaan minyak goreng terhadap kesehatan jika digunakan
tak sesuai kaedah kesehatan.

Misalnya dengan menggunakan minyak goreng berulang-ulang, hal ini jelas miliki pengaruh
buruk bagi kesehatan karena bisa menyebabkan kanker. Berikut ini ada beberapa penjelasan
mengenai cara atau tips memilih minyak goreng dan mencegah dampak negatifnya.

Pilihlah minyak goreng yang sesuai dengan kebutuhan, jangan lupa baca label dan informasi
yang lengkap. Bagi yang memiliki kadar kolesterol darah tinggi, hendaknya memilih minyak
yang banyak mangandung asam lemak tidak jenuh seperti minyak jagung dan minyak kedelai.
Jangan memilih minyak goreng hanya dengan warna dan penampilan.

Minyak yang jernih tak selalu lebih baik dari minyak yang berwarna kuning pekat. Warna
dipengaruhi oleh karotenoid dan komponen lain dalam minyak. Dalam beberapa hal karotenoid
sangat menguntungkan bagi kesehatan. Sedapat mungkin bahan pangan yang digoreng
menggunakan minyak yang sedikit. Hal ini menghindari penyerapan minyak yang berlebihan dan
menghindari pemakaian minyak yang berulang-ulang.

Agar minyak goreng tidak mudah rusak, sebaiknya panas yang digunakan tidak terlalu tinggi.
Simpan minyak goreng di tempat yang tertutup rapat, dingin dan terhindar dari panas matahari.
Dengan demikian minyak goreng terhindar dari oksidasi dan tidak mudah tengik.

Bersihkan penggorengan dengan deterjen sehingga bebas dari kerak dan kotoran lainnya. Jangan
membiasakan menggunakan minyak bekas. Untuk mencegah kadar minyak yang berlebihan pada
makanan gorengan, tiriskan makanan tersebut secara sempurna sebelum dimakan.
Quo Vadis Kebijakan Stabilisasi Harga Minyak Goreng

Minyak goreng merupakan salah satu dari kebutuhan yang primer bagi rumah
tangga. Namun demikian pergerakan harga minyak goreng dalam setahun terakhir sulit ditebak.
Hal ini menyebabkan konsumen rumah tangga menjadi resah. Jika harga minyak goreng semakin
tinggi tentu saja akan banyak rumah tangga yang berteriak.

Indonesia adalah negara penghasil kelapa sawit (CPO) terbesar kedua di dunia setelah Malaysia.
Pangsa produksi minyak sawit Indonesia saat ini kurang lebih sebesar 36 persen dari total
produksi dunia, sedangkan Malaysia telah mencapai kontribusi sebesar 47 persen. Sehingga
secara bersama-sama, Indonesia dan Malaysia praktis menguasai 83 persen produksi dunia.

Peluang Indonesia untuk menggenjot produksi masih sangat besar, terutama dengan ketersediaan
lahan, kesesuaian iklim, ketersediaan tenaga kerja relatif murah yang melimpah, serta biaya
pembangunan dan perawatan per hektar yang juga lebih murah.
Industri kelapa sawit dalam satu dasawarsa ini sangat berkembang cukup pesat dengan banyak
tumbuh dan berkembangnya perusahaan kelapa sawit di tanah air. Sistem agroindustri kelapa
sawit di Indonesia semakin lama semakin berkembang karena dipengaruhi oleh kondisi industri
yang mempengaruhinya yang saling kompetitif.
Dalam perkembangannya sistem agroindustri kelapa sawit mengalami berbagai macam
perubahan strategi. Kondisi tersebut menuntut untuk menjaga kelangsungan efisiensi dan
efektivitas operasional sistem agroindustri kelapa sawit.

Salah satu strategi untuk menciptakan suatu efisiensi dan efektivitas di dalam agroindustri kelapa
sawit di Indonesia adalah dengan menerapkan sistem integrasi vertikal sehingga semua sistem
dan subsitem yang ada di agroindustri kelapa sawit dapat berjalan terintegrasi dan saling terkait
sehingga akan menimbulkan suatu unit usaha atau unit kerja yang berjalan secara efisien.

Dalam pola pemilikan dan pengusahaan kelapa sawit di Indonesia, terdapat perusahaan minyak
goreng yang terintegrasi dengan perkebunan CPO dan ada pula perusahaan minyak goreng yang
tidak terintergrasi dengan perkebunan CPO. Di Indonesia, Karakteristik industri minyak goreng
adalah sebanyak 32% non integrasi, sisanya sebanyak 66% terintegrasi.

Saat ini pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan terkait dengan upaya stabilisasi harga
minyak goreng antara lain adalah Domestic Market Obligation (DMO), pajak ekspor (PE), pajak
pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN-DTP) hingga program kebijakan
MINYAKITA. Namun demikian fakta di lapangan tidak selalu sesuai dengan apa yang
diharapkan melalui kebijakan ini.
Melalui kebijakan DMO, pemerintah mengharapkan pasokan input dalam industri minyak
goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pertimbangannya adalah bahwa
Indonesia merupakan penghasil bahan mentah untuk membuat minyak goreng yaitu Crude Palm
Oil (CPO) atau dengan kata lain minyak kelapa sawit. Selain Indonesia, negara tetangga kita
Malaysia juga merupakan produsen CPO yang besar.

Saat ini minyak kelapa sawit telah diperdagangkan sebagai komoditas di pasar internasional. Jika
kondisi ini tidak mendapatkan campur tangan pemerintah maka eksportir CPO akan berlomba-
lomba menjadi spekulan dengan menimbun stok CPO untuk menunggu kenaikan harga jual.
Dampaknya eksportir akan menjual dengan harga mahal dengan biaya produksi yang tidak
berubah.

Domestic Market Obligation sendiri merupakan kebijakan pemerintah dalam upaya stabilisasi
harga minyak goreng dengan mewajibkan pelaku usaha produsen CPO untuk memasok
kebutuhan bahan baku industri minyak goreng.

Pada mulanya DMO hanya didasarkan melalui komitmen ataupun kesepakatan diantara para
produsen CPO pada tanggal 16 Mei 2007. Namun kemudian kesepakatan tersebut diwadahi
dalam bentuk kebijakan pemerintah melalui SK Menteri Pertanian No. 339/Kpts/PD.300/5/2007.

Tidak jauh beda dengan kebijakan DMO, pemerintah juga menerapkan kebijakan Pajak Ekspor
(PE). Kebijakan ini juga dilahirkan dengan tujuan untuk mengurangi insentif eksportir untuk
mengekspor CPO ke luar negeri sehingga pasokan CPO di Indonesia cukup untuk memenuhi
kebutuhan industri minyak goreng.
Sejak tanggal 3 September 2007, formulasi pengenaan Pajak Ekspor mengalami perubahan dari
yang sebelumnya single rate menjadi progresif mengikuti perkembangan harga internasional.
Tarif PE CPO dan produk lainnya sesuai Peraturan Menteri Keuangan adalah sebagai berikut:

Besaran Harga CPO dan PE


> US$550 0%
US$550 – US$649 2,5%
US$650 – US$749 5%
US$750 – US$849 7,5%
> US$850 10%

Besaran PE untuk produk turunan CPO


> US$550 0%
US$550 – US$649 1,5%
US$650 – US$749 4%
US$750 – US$849 6,5%
> US$850 9%
Keterangan: Produk turunan CPO seperti minyak gorend curah (Crude Olein), refined bleached
deodorizer (RBD) olein (minyak goreng kemasan), RBD PKO serta stearin, kernel stearin, olein,
dan RBD palm oil

Intervensi pemerintah dari sisi output juga dilakukan antara lain dengan menerapkan kebijakan
peluncuran porduk minyak goreng kemasan sederhana dan higienis serta terjangkau bagi
masyarakat. Minyak tersebut kemudian diberi merk Minyakita.

Program Minyakita merupakan program kerjasama antara pemerintah dengan produsen minyak
goreng nasional untuk menyediakan produk minyak goreng kemasan sederhana yang higienis
dan terjangkau bagi masyarakat. Latar belakang pemerintah melaksanakan program minyakita
adalah masih banyaknya perdagangan minyak goreng yang dilakukan dalam keadaan curah,
dimana kondisi sanitasi, higienitas, dan keamanannya masih sangat rendah.

Selain itu, jika dilihat dari sisi harga, fluktuasi harga minyak goreng curah di pasar domestik
dianggap tidak menguntungkan konsumen dalam negeri, khususnya pada saat harga minyak
goreng tinggi seperti saat ini. Atas dasar tersebut pemerintah menetapkan kebijakan program
minyakita untuk mencapai dua tujuan utama, yaitu meningkatkan keamanan pangan serta
menjaga stabilisasi harga minyak goreng di pasar domestik.
Selain program Minyakita, pemerintah juga menerapkan fasilitas pembebasan PPN atau PPN
yang ditanggung pemerintah (PPN-DTP). untuk jenis minyak goreng curah dan tidak bermerek
ditingkat produsen terhitung mulai tanggal 25 September 2007. Dalam pelaksanaannya, setiap
faktur Pajak Keluaran produsen dan penjual minyak goreng di-cap “DTP”.

PPN sendiri merupakan pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang dan atau
jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen. Indonesia menganut sistem tarif tunggal
PPN yaitu sebesar 10%.

Dengan demikian secara definitif dapat dikemukakan bahwa PPN-DTP adalah pajak terutang
suatu perusahaan, baik swasta maupun BUMN yang ditanggung pemerintah melalui penyediaan
pagu anggaran dalam subsidi pajak. Kebijakan tersebut diadopsi pemerintah dalam rangka
mendorong investasi dan melakukan stabilisasi harga pada saat perekonomian global melambat
dan harga komoditas meningkat.

Namun demikian ternyata pada tahun 2008 harga CPO bergejolak sangat fluktuatif sehingga
menyebabkan harga minyak goreng juga terimbas. Berbagai kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah ternyata tidak cukup efektif untuk menjaga stabilitas harga CPO dan minyak goreng.

Intervensi pemerintah dari sisi input seperti terhadap CPO melalui kebijakan DMO pada bulan
Mei 2007 dan kebijakan PE progresif pada bulan Agustus 2007 belum mampu untuk mendorong
terjadinya penurunan harga minyak goreng di pasar domestik. Bahkan pada periode bulan
Januari 2006 s/d Maret 2008 saat kenaikan harga CPO, harga minyak goreng baik curah maupun
kemasan menunjukkan kecenderungan untuk naik mengikuti pergerakan harga CPO dunia.

Pemerintah juga telah melakukan intervensi dari sisi output. Kebijakan PPN-DTP maupun
peluncuran minyak dengan merk Minyakita masih juga belum dapat mendorong penurunan
harga minyak goreng di pasar domestik sebagaimana yang diharapkan.

Relatif tidak berpengaruhnya implementasi kebijakan DMO maupun PE progresif terhadap


penurunan harga input (CPO) yang diperdagangkan di pasar domestik dapat diduga karena
hampir 70% industri minyak goreng sawit di Indonesia memiliki karakteristik pola pengusahaan
yang terintegrasi secara vertikal. Sehingga kebijakan yang membebani pemasaran produk pada
lini hulu (output berupa CPO) akan dialihkan pada proses produksi berikutnya yang
mengakibatkan kenaikan harga minyak goreng

Relatif tidak berpengaruhnya implementasi kebijakan PPN-DTP dan kebijakan MINYAKITA


terhadap penurunan harga output (minyak goreng) yang diperdagangkan di pasar domestik dapat
diduga karena dua hal.

Pertama, karakteristik permintaan minyak goreng bersifat inelastis, sehingga perubahan pada
harga tidak akan mempengaruhi jumlah konsumsi minyak goreng di pasar. Hal ini yang
kemudian dimanfaatkan oleh produsen untuk tetap menetapkan harga minyak goreng pada level
harga yang tinggi;

Kedua, Implementasi kebijakan MINYAKITA belum menurunkan harga minyak goreng


(terutama kemasan) di pasar domestik dikarenakan substansi kebijakan tersebut praktis hanya
akan dimanfaatkan para pelaku usaha dalam industri bersangkutan dalam mendeferensiasi
produknya di pasar

Perilaku pelaku usaha minyak goreng di dalam negeri yang secara bersama-sama menjadikan
harga CPO internasional (Rotterdam) sebagai acuan dalam menentukan harga jual minyak
goreng mengindikasikan telah terjadinya praktek conscious parallelism antar pelaku usaha
minyak goreng di dalam negeri. Tindakan tersebut akan merugikan konsumen karena membayar
harga minyak goreng yang tidak wajar;

Dengan mencermati perbandingan margin antara harga rata-rata input CPO dengan harga output
minyak goreng (olein) pada dua pasar yang berbeda (Indonesia dan Malaysia), terlihat adanya
indikasi kinerja industri minyak goreng di Indonesia tidak efisien dibandingkan dengan industri
minyak goreng di Malaysia.

Di sisi lain, masih rendahnya tingkat rata-rata utilisasi kapasitas terpasang industri minyak
goreng sawit Indonesia, dan masih terus tumbuhnya angka pengembangan kapasitas baru untuk
pengolahan minyak goreng sawit di Indonesia, menunjukan kecenderungan arah strategi pelaku
usaha bidang bersangkutan untuk memanfaatkan besarnya potensi pasar minyak goreng ataupun
produk turunan CPO di pasar dunia.
Asam pantotenat

Kebutuhan

Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan cukup adalah
antara 4 sampai 7 mg perhari .

Sumber utama

Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan, unggas (ayam, itik
dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.

Fungsi

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A. Koenzim ini
berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam lemak dan
metabolisme energi.

Gejala kekurangan

Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit tidur dan kelelahan.

Keracunan

Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.


Pro-Vitamin B5

Untuk diketahui, pro-vitamin adalah senyawa awal suatu vitamin. Pro-vitamin tidak dapat
berfungsi sebelum tubuh mengubahnya menjadi vitaman. Untuk membuatanya menjadi vitamin
diperlukan reaksi yang tidak sederhana. Perlu juga diketahui bahwa didalam tubuh, tidak semua
pro-vitamin yang dikonsumsi dapat diubah menjadi vitamin (efisiensi tidak 100%).

Vitamin-vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) umumnya mempunyai pro-vitamin,


sedangkan vitamin yang larut air (vitamin B dan C) umumnya tidak mempunyai pro-vitamin.
Tetapi terdapat sampo dan minyak rambut yang diiklankan diberi tambahan pro-vitamib B5. Dari
literatur yang penulis baca, yang dimaksud vitamin B5 adalah asam pantotenat (yang dikenal
pula sebagai pantotheine dan pantothenol). Entah kalau ada senyawa lain yang disebut vitamin
B5 yang penulis tidak ketahui.

Sebelum berhasil diisolasi pada tahun 1938 dan disintesis pada tahun 1940, pantotenat elah
dikenal sebagai faktor pertumbuhan pada khamir ( yeast ), serta efektif untuk pencegahan
penyakit kulit (dermatitis) pada ayam dan pencegahan terbentuknya uban pada tikus percobaan.
Tetapi menurut Guthrie (1988), asam pantotenat tidak terbukti dapat mencegah maupun
mengobati terbentuknya uban pada manusia. Sekarang diketahui bahwa asam pantotenat
merupakan bagian dari koenzim A (CoA). Sedangkan koenzim A tersebut berfungsi dalam
metabolisme sumber energi, sintesis lemak dan kolesterol, pembentukan hemoglobin, serta
stimulasi antibodi.

Umumnya vitamin B dari makanan dapat diserap dengan mudah oleh usus (meskipun demikian,
tidak semua vitamin dapat diserap oleh usus), dan kemudian masuk ke dalam aliran darah dan
akhirnya digunakan oleh sel-sel tubuh. Penulis tidak mengetahui bagaimana mekanisme
penyerapan pro-vitamin B5 melalui rambut (diiklankan mulai dari akar hingga ujung rambut
dapat menyerapnya). Kalau pro-vitamin tersebut terdapat dalam minyak rambut yang melekatnya
pada kulit dalam waktu yang relatif lama, mungkin difusi pasif dapat terjadi. Tetapi kalau
terdapat dalam sampo, berapa lama sampo tersebut harus melekat pada rambut agar pro-vitamin
B5 yang dikandungnya dapat terserap dalam jumlah relatif banyak.

Tidak diketahui berapa banyak jumlah pro-vitamin B5 yang ditambahkan ke dalam sampo atau
minyak rambut tersebut, dan berapa banyak pro-vitamin B5 yang dapat diserap oleh rambut
(efisiensi penyerapan), serta berapa banyak pro-vitamin B5 yang dapat diubah oleh sel-sel tubuh
menjadi vitamin B5 (efisiensi pembentukan). Selanjutnya di atas telah disebutkan bahwa vitamin
B5 tidak terbukti dapat mencegah atau mengobati terbentuknya uban pada manusia. Lalu timbul
pertanyaan apa gunanya penambahan pro-vitamin B5 pada sampo dan minyak rambut tersebut?

Anda mungkin juga menyukai