Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

OLEH :
NAMA : MUHAMMAD PARHANI
NIM : J1FI09039
KELOMPOK : 4
ASISTEN : TATI HIDAYAH
NIM : J1D107060

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
OKTOBER, 2009
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural dan
fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun
1665 seorang ilmuwan asal Inggris yang bernama Robert Hooke mengamati
sayatan sel gabus botol mikroskop yang amat sederhana yang terlihat olehnya
adalah struktur dari ruang kecil , dimana dinamakan sel. Nehemiah grew
menuliskan deskripsi pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada tahun 1671.
Pada tahun 1980, Heinstein menggunakan istilah protoplas bagi satuan
protoplasma dalam sel (Gabriel, 1988).
Pada tahun 1381 Robert Hooke menemukan semacam benda bulat didalam
sel epidermis tanaman anggrek yang kemudian disebut inti sel (nukleus). Pada
tahun 1846 Hugo Van Mohl membedakan antara protoplasma dan cairan sel
kemudian pada tahun 1862 koliker memperkenalkan istilah protoplasma
(Soenarto, 1992).
Sebagai suatu system terkecil, sel mempunyai andil dalam menyusun
tubuh suatu organisme yang sangat besar, juga dalam menyokong kehidupan
suatu organisme, karena itulah kehidupan dapat ditunjang dengan keberadaan sel
yang jumlahnya banyak sekali atau dapat juga dikatakan semua unsur yang
bernyawa dikatakan sebagai sel. Jaringan pada tumbuhan yang khususnya tumbuh
dikotil dan tumbuhan monokoyil, perbedaan keduanya terlihat pada bijinya dan
adanya cambium diantara keduanya dimana penyusun semua itu adlah sel
(Soenarto, 1992).
Jika kita mengamati suatu organisme yang agak besar dan agak mudah
untuk dilihat maka kita didak akan mengalami kesulitan untuk mengenali bagian-
bagiannya. Pada tahun 1543 seorang ahli anatomi yang bernama Adreas Vesalius
menerbitkan karyanya yang sangat penting yaitu buku tentang struktur tubuh
manusia. Pada abad ke-17 Antonion Van Leeuwenhoek bukanlah satu-satunya
penyelidik yang menggunakan mikroskop tetapi lensa-lensa yang dibuat oleh Van
Leewenhoek memang yang terbaik, kira-kira 15 tahun sebelum Van Leewanhoek
mengirim surat petama pada Royal Society of London, seorang Otali yang bernam
Marcello Malphigi, telah melihat pembuluh-pembuluh darah yang kecil dan
berdinding tipis yang dinamakan pembuluh kapiler (Johnson, 1985).
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel, penemu pertama
adalah Robert Hooke, ia menentukan sel gabus yang tidak mempunyai membrane
atau tidak mempunyai protoplasma (sel mati). Sel terdiri dari sel tumbuhan dan
sel hewan. Penemu sel tumbuhan adalah Sc Sel yang terdapat pada tumbuhan
berbeda dengan sel yang terdapat pada hewan, salah satu perbedaan khas yang
dimiliki sel tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya dinding sel pada sel
tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel ini berfungsi untuk
melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel. Apabila dalam sel terdapat
protoplasma, maka sel itu dikatakan hidup karenma pada protoplasma sel
tumbuhan terdapat plasma sel, inti sel, butir-butir plastida dan mitokondria
(Gabriel, 1988).
Sel gabus merupakan tumbuhan Quercus suber termasuk sel mati karena
sudah tidak memiliki inti sel dan sitoplasma sehingga ruang selnya tampak
kosong. Bentuk selnya heksagonal, tersusun rapat antara satu dengan lainnya,
dengan pewarnaan safranijn dan hematoxilin akan nampak bayangan merah
(Gabriel, 1988).
Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan penyusun tubuh yang paling
luar, umumnya terdiri dari selapis sel saja dengan dinding sel berlapis kutikula
menghadap ke udara. Untuk mencegah penguapan air yang terlalu besar kadang-
kadang masih terdapat lapisan lilin atau rambut epidermis di sebut juga dengan
jaringan pelindung. Diantara epidermis terdapat alat tambahan yang disebut
derivat epidermis, berupa rambut daun , stomata dan sel kipas (Djamnur, 1986).
Perbedaan yang mendasar antara sel hewan dan tumbuhan yaitu adanya
dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Apabila dalam
ruang sel terdapat protolasma maka sel tersebut bisa dikatakan hidup karena pada
protoplasma sel terdapat plasma sel yang mengandung inti sel, butir-butir plastida
dan mitokondria (Subowo, 1992).
Sel tumbuhan memiliki organel khas yaitu vakuola, plastida, dan dinding
sel. Vakuola terdapat di dalam sitoplasma, berisi cairan (getah) sel, memiliki
membran tunggal yang disebut tonoplas yang bersifat semipermiabel (diferensial
permeabel) (Syamsuri, 1997).
Fungsi vakuola :
1. Menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein,
gula,asam organik, asam amino)
2. Berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel
3. Dapat memberi warna pada bunga dan buah karena
mengandung pigmen antosian yang berguna untuk menarik serangga, burung,
dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan pemencaran biji.
4. Sebagai lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma
ketika sel mati dan tonoplas pecah menyebabkan autolisis.
5. Tempat penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat,
alkaloid, tanin, lateks.
(Solikhin ,2001)
Plastida memiliki membran rangkap, berkembang dari proplastida di
daerah meristematik. Macam-macam plastida :
1. Leukoplas : plastida tidak berwarna, sebagai gudang
simpanan makanan. Amiloplas (berisi amilum), proteinoplas (protein), dan
elailoplas (berisi minyak dan lemak).
2. Kloroplas : plastida berwarna hijau, mengandung klorofil,
pigmen karotenoid, berfungsi untuk fotosintesis.
3. Kromoplas : plastida berwarna merah atau kuning,
mengandung karotenoid (karoten dan xantofil), non fotosintesis
Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak
antara 2 dinding primer yang berdekatan. Zat penyusun dinding primer adalah
serat selulosa, sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel.
Beberapa sel (xilem, skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan dengan
zat lignin membentuk dinding sekunder yang keras dan kaku. Bagian dinding sel
yang tidak mengalami penebalan membentuk celah yang di sebut noktah. Melalui
noktah terjadi komunikasi antar sel dengan perantaraan plasmodesmata (benang
sitoplasma) (Syamsuri, 1997).
Sel kapas dan sel gabus mempunyai bentuk sel yang hampir sama yaitu
membujur seperti benang-benang, perbedaan diantara keduanya hanyalah kapuk
mempunyai inti sel (Azidin,1986).
1.2 Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,
memahami fungsi dan terampil menggunakannya. Tujuan dari praktikum ini
adalah untuk mengamati susunan jaringan dan bentuk-bentuk sel pada tumbuhan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada tumbuhan istilah sel meiliputi protoplasma dan dinding sel yang ada
scdangkan pada organism multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu
jaringan dan organ. Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan
lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap
sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel akan tetapi baru-baru ini
makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara
protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda (Saktiono,1989).

Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat
persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi
dari bagian sel tersebut. Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah
membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi,
lisosom, plastida, kloroplast, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti,
mikrofilamen, dan dinding sel (Winarto,1981).

Dari sini diketahui bahwa secara umum scl tumbuhan adalah sebagai
berikut:
No Sel Tumbuhan
1. Memiliki dinding sel
2. Memiliki plastida
3. Tidak memiliki lisosom
4. Tidak memiliki sentriol
5. Vakoula pada sel muda lebih kecil dan

benyak , dan pada sel dewasa tunggal

dan besar
6. Tidak mempunyai flagellata
No Sel Tumbuhan
7. Memiliki membran sel/plasma yang

terketak di sebelah dalam dinding sel


8. Diantara dua sel yang berdekatan

terdapat lamela tengah dan


plasmodesmata

Satah satu perbedaan yang khas antara sel tumbuhan dengan sel hewan
adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada
yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular.
Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu
vakuola, plastida dan dinding sel. Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup
dart sel tumbuhan dan disebut protoplas. Sedangkan dinding sel yang berfungsi
untuk melindungi isi sel/lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sell yang
mati. Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena
hanya memiliki inti set dan sitoplasma, sehtngga ruang antar selnya kosong.
Bentuk sel gabus heksagonal,tersusun rapat antara satu dan lainnya. Adapun
jaringan-jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan yaitu :

Jaringan epidermis, tertetak panda permukaan akar, daun, dan


batang. Epidermis dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kitin.
1. Jaringan parenkim dan kolenkim, parenkim atau jaringan dasar
fungsinya memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain. Jaringan
ini terdapat di seluruh tumbuhan.
2. Sklerenkim, merupakan kumpulan dari sel-sel.
3. Jaringan meristem, yaitu seketonmok se l-sel yang aktif
membelah dan memperbanyak diri.
4. Jaringan pengangkut Berfugsi untuk mengantarkan dan
menyebarkan suatu zat makanan yang diperlukan sel tubuh.
(Winarto,1981)
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum dilaksanakan pada pukul 08.00 WITA sampai dengan pukul
16.00 WITA, hari rabu, tanggal 21 Oktober 2009. Bertempat di Laboratorium
Biologi Dasar 1, Laboratorium Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

3.2 Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu mikroskop, kaca
benda, dan kaca penutup, cutter / silet, pipet tetes, dan kain.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah penampang
melintang sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima), rambut buah kapuk
(Ceiba pentandra), rambut biji kapas (Gossypium sp.), penampang melintang
daun Ficus elastica, daun Hidrylla verticillata, selaput bagian dalam umbi lapis
bawang merah (Allium cepa), preparat bagian kulit reptil yang mengelupas,
preparat jadi otot polos, selepitelium rongga mulut, preparat jadi sel darah merah
(eritrosit), dan aquades.

2.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan mikroskop, kaca benda dan kaca penutupnya pada posisi yang
tepat
2. Siapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah mikroskop,
sesuai caranya.
3. Amati bentuk sel, bagian-bagian sel yang hidup dan gambarkan hasil
pengamatan saudara.
4. Lengkapi gambar dengan keterangan yang jelas, buatlah pembahasan hasil
pengamatan dan kesimpulannya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari pengamatan yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil yaitu


mengenai bagian-bagian sel penyusun jaringan pada hewan. Dengan hasil
pengamatan yang kami lakukan, kami dapat mengetahui ciri-ciri atau bagian-
bagian sel hewan.

Keterangan :
Keterangan :
1. Sitoplasma
2. Dinding sel
3. Ronggal sel

Gambar 1. Sel gabus batang ubi kayu (Manihot utilissima)


dengan perbesaran 10 x10.

Keterangan :
1. Dinding sel
2. Rongga sel
Gambar 2. Rambut buah kapuk (Ceiba pentandra)
dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Torsi
2. Dinding sel

Gambar 3. Rambut biji kapas (Gossypium sp)


dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Lapisan Kutikula
2. Epidermis ganda
3. Jaringan tiang / pagar
4. Sistokit
5. Litokis
6. Jaringan bunga karang
Gambar 4. Sel Daun Karet,. 7. Epidermis
Dengan perbesaran 10 x 10 8. Stomata
9. Xilem
10. Floem

Keterangan :
1. Intisel
2. Dinding sel
3. Sitoplasma
Gambar 5. Daun Hydrilla verticillata
dengan perbesaran 10 x 10
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Protoplasma
3. Nukleus
4. Ruang antar sel

Gambar 6. Bawang merah (Allium cepa)


dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Inti sel
2. Dinding sel
3. Ruang antar sel

Gambar 7. Preparat bagian kulit reptil yang mengelupas


dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Inti Sel
2. Dinding Sel
Gambar 8. Preparat jadi otot polos
dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Sel Epitel Pipih
2. Inti Sel
3. Dinding Sel

Gambar 9. Sel epitalium rongga mulut


dengan perbesaran 10 x 10

Keterangan :
1. Sel Darah Merah
2. Plasma Darah

Gambar 10. Preparat jadi sel darah merah/eritrosit


dengan perbesaran 10 x 10

4.2 Pembahasan
Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktural
dan fungsional. Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme.
Perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dapat kita lihat dari
organel-organel yang dimiliki oleh masing-masing sel hewan dan sel
tumbuhan. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dapat kita lihat dari
tabel berikut.
No Organel Sel Hewan Sel Tumbuhan
1. Mitokondria Ada Ada
2. RE Ada Ada
3. Badan Golgi Ad a Ada
4. Ribosom Ada Ada
No Organel Sel Hewan Sel Tumbuhan
5. Lisosom Ada Tidak Ada
6. Badan Mikro Ada Ada
7. Plastida Tidak Ada Ada
8. Vakoula Tidak Ada Ada
9. Sentriol Ada Tidak Ada
10. Kloroplas Tidak Ada Ada
11. Sitoskeleton Ada Ada

Sel yang dikatakan hidup adalah sel yang masih memiliki inti sel
dan sitoplasma. Sel Hewan tidak memiliki dinding sel dengan bentuk
yang tidak tetap sedangkan sel tumbuhan memiliki dinding sel, membran
sel, kloroplas dan bentuk yang tetap (memiliki bentuk).
Sel bawang merah (Allium cepa) berbentuk heksagonal, di
dalamnya terdapat protoplasma sehingga sel bawang merah dinyatakan
hidup dengan warna merah muda. Perbesaran yang dilakukan sebesar 10
x dengan menggunakan mikroskop listrik.
Sel gabus (Manihot utilissima) yang dipotong melintang tampak
berbentuk heksagonal, sel yang satu dengan sel yang lainnya tersusun
rapi dan rapat, di dalam dinding sel terlihat kosong, sel gabus adalah sel
mati.
Daun Hydrilla verticillata adalah tumbuhan air yang memiliki
klorofil, sehingga terlihat berwarna hijau, selnya berbentuk heksagonal
panjang seperti susunan bata, di dalamnya terdapat bintik-bintik
berwarna hijau yang disebut kloroplas.
Sel kapas (Gossypium sp) memiliki batas-batas yang jelas yang
disebut sigma, selain itu sel kapas juga terdapat torsi. Di dalam sel
terlihat kosong, ini menandakan bahwa sel kapas adalah sel mati.
Perbesaran yang digunakan untuk mengamati sel kapas adalah 10 x. Sel
berwarna bening.
Sel kapuk (Ceiba pentandra) memiliki batas-batas yang jelas, sel
kapuk berbentuk seperti tabung panjang yang kosong. Perbesaran yang
digunakan untuk mengamati adalah 10 x. Warna dari sel kapuk sendiri
agak kehitaman, bening.
Daun Ficus elastica yang dipotong melintang, terlihat bagian-
bagian daun secara jelas dengan mikroskop listrik dengan pembesaran
10x. Memiliki xilem dan floem di bagian epidermis bawah, terdapat
stoma yang berwarna putih dan bergaris.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Sel dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma
(kosong). Contohnya sel gabus pada penampang melintang ubi kayu.
2. Sel - sel yang hidup pada umumnya mempunyai dinding sel, inti sel /
nukleus, di dalam sel terdapat organel-orgenel/ruang selnya tidak kosong,
serta protoplasma.
3. Pada sel tumbuhan :
a. Memiliki membran sel yang terletak di bagian dalam
dinding sel
b. Pada sel tumbuhan sitoplasma tidak mengandung sentriol
dan sentroso
c. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen hijau
daun yaitu klorofil, yang memberi warna hijau pada tumbuhan dan
sangat penting dalam peristiwa fotosíntesis.

5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum sebaiknya kita harus tahu dulu
bagaimana cara nya dan harus memeriksa segala peralatan yang akan digunakan.
Terjalinnya kerja sama antar praktikan dengan asisten sangat diperlukan untuk
dapat mencapai target yang dinginkan. Selain itu asisten sebaiknya mendampingi
praktikan dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Azidin, 1986. Ringkasan Biologi. Ganeca Exact; Bandung.

Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan; Jakarta.

Gabriel, F. J.1986. Fisika Kedokteran. EGC; Jakarta

Gabriel, J.F. 1988. Fisika Kedokteran. Departemen Fisika. Universitas Udayana;


Denpasar Bali.

Johnson, 1985. Anatomi Tumbuhan. Universitas Gajah Mada; Yokyakarta.

Saktiono. 1989. Biologi Umum. Gramedia; Jakarta.

Subowo, 1992. Histologi Umum. Bumi Aksara; Jakarta.

Syamsuri, 1997. Biologi Umum. Erlangga; Jakarta.

Syamsuri., I. 2000. Biologi 2000. Erlangga; Jakarta.

Winarto, L.M. 1981. Penuntun Pelajaran Biologi. Ganeca Exack; Bandung.

Anda mungkin juga menyukai