Disusun oleh :
EDITHA FAJARINA T
04711073
Pembimbing :
dr. Darmono Sp.B
1
Lembar Pengesahan
Laporan Kasus
“HERNIA INGUINALIS DEXTRA REPONIBLE”
Oleh :
Editha Fajarina T
04711073
2
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.RA
Umur : 1 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jln kapten ismail gg salak RT 8/RW 1
No CM : 506807
Masuk Rumah Sakit : 29 Maret 2010
Bangsal : Lavender
3
5 4. Riwayat Penyakit Keluarga
6 - Riwayat dengan keluhan serupa disangkal.
- Riwayat tumor/kanker disangkal.
- Post Natal : pasien tidak pernah sesak napas, sampai umur 12 bulan pasien
masih minum ASI, ditambah dengan makanan tambahan,
imunisasi terakhir diberikan pada umur 9 bulan yaitu campak.
III. RESUME
Pasien anak,laki-laki, umur 1 tahun datang dengan keluhan adanya benjolan
pada lipatan paha kanan,berjumlah satu,mudah digerakkan, benjolan timbul jika
pasien batuk atau menangis dan hilang jika pasien berbaring dan sudah tenang. Kulit
pada benjolan agak menegang dan tidak kemerahan,luka,bernanah maupun kebiruan,
sebelumnya pasien tidak mengalami demam.
4
Paru
Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi interkosta (-).
Palpasi : simetris statis dinamis.
Perkusi :-
Auskultasi : Suara Dasar :Vesikuler normal
Suara Tambahan : wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi :-
Auskultasi : Bunyi jantung S1 = S2 reguler, gallop (-), murmur (-)
11. Abdomen
Inspeksi : Kembung (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), defans muskular (-)
Perkusi : Timpani seluruh lapangan abdomen
Auskultasi : Bising usus (+), lemah
13. Ekstremitas
- Oedem (-), nyeri sendi (-), kekakuan (-), kelemahan anggota gerak (-)
Status Lokalis
- Regio Inguinalis dextra
Inspeksi : Tampak benjolan pada inguinal dextra, sebesar telur puyuh, kulit
kencang, tidak terdapat perubahan warna kulit.
5
Palpasi : Teraba pembesaran di inguinalis dextra. Berbentuk bulat,
konsistensi kenyal, mobil, dapat dimasukkan.
Perkusi : Tidak dilakukan.
Auskultasi : Peristaltik (-).
Hasil Intepretasi
Leukosit 8,4 10³/UL Normal
Eritrosit 5,26 10 ³/UL Normal
Hb 15,7 g/dL Normal
Trombosit 203 10 ³/UL Normal
Hmt 47,4 % Normal
DIAGNOSIS BANDING
- Hernia inguinalis dextra reponible
- Lipoma
- Limfadenitis inguinalis
- Abses inguinalis
VI. DIAGNOSIS KERJA
Hernia inguinalis dextra reponible
VII. TERAPI
1. Operatif : Hernioraphy
2. Post Operasi :
6
PEMBAHASAN
HERNIA
Secara umum hernia merupakan penonjolan (protrusi) sebagian atau seluruh viscus dari
posisi normalnya melalui suatu celah (defek atau bukaan) dimana organ dalam itu berada.
Hernia eksternal merupakan protrusi abnormal organ intra-abdominal melewati defek fascia
pada dinding abdominal. Hernia yang sering terjadi adalah inguinal, femoral, umbilical, dan
paraumbilikal.
Hernia inguinalis merupakan protrusi viscus (organ) dari kavum peritoneal ke dalam canalis
inguinalis.
Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding
abdomen yang dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang berulang atau
berkelanjutan
Kausa :
1. Defek congenital
Kantong peritoneal kongenital merupakan factor predisposisi terjadinya hernia pada awal
kehidupan, dapat berupa:
• Prosesus vaginalis persisten yang dapat menyebabkan terbentuknya hernia inguinal indirek
• Obliterasi inkomplit dari umbilicus yang mnyebabkan terjadinya hernia umbilical
2. Defek aquisita
Kelemahan pada dinding abdomen anterior yang dapat disebabkan oleh:
• Insisi pembedahan yang menyebabkan hernia insisional
• Kelemahan otot akibat obesitas dengan infiltrasi lemak, kehamilan, atau proses ketuaan
normal
Faktor presipitasi
Herniasi terjadi ketika tekanan intraabdomen naik karena beberapa factor seperti:
• Batuk kronis
• Konstipasi
• Obstruksi leher vesika atau uretral
• Parturisi
7
• Muntah
• Penggunaan otot berlebihan
• Keganasan abdomen dengan ascites
Macam-macam hernia:
Berdasarkan keadaaan klinisnya:
1. Hernia reponibilis
Merupakan hernia yang dapat direposisi tanpa operasi
2. Hernia ireponibilis
Adalah hernia yang tidak dapat kembali ke cavum abdominale kecuali dengan bantuan
operasi
3. Hernia incarserata
Merupakan hernia ireponibilis yang sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit
sehingga aliran makanan tidak bisa lewat)
Berdasarkan arah hernia:
1. Hernia eksternal
Merupakan hernia yang arah penonjolannya dapat dilihat ke arah luar
Klasifikasinya adalah:
• Hernia inguinalis
• Hernia femoralis
• Hernia umbilical dan para-umbilikal
• Hernia epigastrika
• Hernia insisional
• Hernia obturator
• Hernia spigelian
• Hernia lumbar
• Hernia gluteal
• Hernia skiatik
• Hernia perineal
2. Hernia internal
Jika isi hernia masuk ke dalam rongga lain, misalnya masuk ke cavum thorax, bursa
omentalis, atau masuk ke dalam cavum abdomen
8
Pada cavum abdominal:
• Hernia epiploica winslowi
• Hernia bursa omentalis
• Hernia mesenterika
• Hernia retroperitonealis
Pada cavum thorax:
• Hernia diafragmatica traumatic
• Hernia diafragmatica non-traumatica