Anda di halaman 1dari 8

SIMULASI SPRINGBACK BENCHMARK PROBLEM CROSS

MEMBER NUMISHEET 2005

Akhmad Arif Wahyudi, Waluyo Adi S., Tri Widodo B.R.


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Sukoharjo
E-mail: abatran@plasa.com

ABSTRAK
Numisheet 2005 merupakan suatu konferensi internasional yang membahas
tentang perubahan konsep dan teknologi baru pada lingkup simulasi sheet metal
forming, konsep dan teknologi baru tersebut dimasudkan untuk memenuhi
kebutuhan semua industri metal forming. Untuk memenuhi kebutuhan para
desainer dan juga ilmu pengetahuan, konferensi menentukan tiga permasalahan
yang lebih dikenal dengan BENCHMARK PROBLEM, yaitu Benchmark I,
Benchmark II, dan Benchmark III. Benchmark problem ini dimaksudkan agar
designer dapat mengevaluasi model pada proses sheet metal forming dengan
melakukan pengujian eksperimental maupun simulasi model.Penelitian tugas
akhir ini bertujuan untuk menganalisis komponen cross member benchmark II
Numisheet 2005 dengan menggunakan metode simulasi numerik. Untuk keperluan
proses simulasi numerik pada komponen cross member digunakan File Nas dari 2
jenis file yang tersedia pada benchmark II numisheet 2005 yaitu IGES File dan
NAS File.Proses penelitian dan simulasi numerik komponen cross member ini
menggunakan solver ABAQUS V64 PR11 dengan bantuan solver MSC. PATRAN
dengan prosedur mengikuti guidelines numisheet 2005.Springback selalu terjadi
pada sheet metal forming untuk itu perlu diperhatikan karena pengaruhnya
sangat penting terhadap perubahan bentuk dan ukuran pada produk akhir yang
dihasilkan. Perolehan informasi tentang springback digunakan untuk mendesain
dies serta mengontrol ketelitian pada saat memproses bentuk komponen dan
memprediksi kegagalan pada proses stamping yang dilakukan.

Kata kunci : Numisheet 2005, Abaqus 6.4, Simulasi, Springback.

PENDAHULUAN terjadi lewat kontur-kontur warna yang


Pada penelitian ini, dengan ditampilkan, sehingga dapat diprediksi
mengaplikasikan teknologi CAD/CAM bagian-bagian kritis atau bagian yang
pada aplikasi software atau dalam istilah berpotensi mengalami kerusakan. Peng-
teknik disebut dengan solver berbasis gunaan FEA/FEM pada proses simulasi
Metode Elemen Hingga non linear untuk numerik komponen cross member dengan
simulasi sheet metal forming. bantuan program ABAQUS untuk meng-
Pada kasus ini dengan bantuan solver hasilkan gambaran pada komponen cross
ABAQUS dapat dilihat secara visual proses member problem benchmark II
simulasi springback dan forming dan juga Numisheet 2005 seperti yang terlihat pada
ditampilkan besarnya tegangan, regangan, gambar1.
gaya, displacement dan lain-lain yang

24 Akhmad Arif Wahyudi, Waluyo Adi S, Tri Widodo BR, Simulasi Spring back
BenchMark Problem Cross Member Numisheet 2005
Gambar 1. Komponen cross member problem benchmark II Numisheet 2005

Prosedur penelitian ini adalah sebagai sheet metal terhadap bentuk die.
berikut : Springback selalu terjadi pada sheet metal
1. Data komponen cross member forming untuk itu perlu diperhatikan karena
benchmark II mengikuti guidelines pengaruhnya sangat penting terhadap
numisheet 2005. perubahan bentuk dan ukuran pada produk
2. Untuk proses simulasi numerik, penulis akhir yang dihasilkan. Springback dapat
memanfaatkan solver ABAQUS, diamati pada proses bending dimana sudut
dengan berdasarkan pada Analysis bending pada saat bending dilepas(setelah
model yang di impor dari file nastran terjadi springback) akan lebih kecil
cross member benchmark II Numisheet dibandingkan dengan sudut bending pada
2005 melalui bantuan solver MSC. saat bending dilakukan pada plat,
PATRAN. sedangkan jari-jari bending pada plat pada
Perhatian penelitian ini diutamakan pada saat bending dilepas (setelah terjadi
simulasi springback melalui proses drawing springback) lebih besar dibanding pada saat
pembentukan pelat mengikuti desain dies bending dilakukan. Springback tidak hanya
yang telah ditentukan sehingga terbentuk terjadi pada plat tipis atau plat datar, tetapi
komponen cross member. juga terjadi pada bentuk poros pejal, kawat,
batang dengan luas area tertentu, serta pada
TINJAUAN PUSTAKA pipa. Pada prakteknya springback dapat
Pada proses sheet metal forming plat dikurangi dengan memberikan bending
akan ditekan untuk menghasilkan deformasi lebih lama, beberapa trial sangat diperlukan
plastis, pada saat bending dihilangkan akan untuk mengamati fenomena springback
terjadi perubahan bentuk atau penyim- yang terjadi sehingga produk yang
pangan terhadap permukaan die yang digu- dihasilkan mempunyai bentuk dan ukuran
nakan untuk penekanan, hal ini disebabkan yang sesuai dengan desain die. Hubungan
karena plat memiliki sifat elastis sehingga antara besar sudut bending dengan radius
sebagian deformasi akan sedikit kembali ke bending dapat diukur pada panjang busur
titik tertentu. Penyim-pangan bentuk dan yang dihasilkan pada daerah yang
ukuran karena sifat elastisitas bahan ini mengalami bending menurut persamaan:
dikenal dengan istilah springback, atau t
W = α b ( Rb + ) ....................... (1)
regangan elastis sisa pada daerah bending 2
pada saat bending dihilangkan yang atau
menyebabkan penyimpangan bentuk pada Panjang busur setelah springback

MEDIA MESIN, Vol. 7, No. 1, Januari 2006, 24-31 25


αs α
αs b

Gambar 2. Perubahan sudut plat pada teori prediksi springbac

Dimana:
t Rs = Radius akhir setelah
W = α s ( Rs + ) ....................... (2)
2 mengalami springback
Dimana: Rb = Radius selama bending
α b = Sudut bending saat bending berlangsung
h = Ketebalan plat
α s = Sudut bending setelah terjadi
E = Modulus elastisitas
springback σy
Rb = Radius bending saat bending = Tegangan bending
Rs = Radius bending setelah terjadi ν = Poisson ratio
springback Pada teori ini, springback yang terjadi pada
t = Ketebalan plat plat didefinisikan sebagai berikut (Wu,
Banyak peneliti memfokuskan penelitian Ying-Hui, 1996):
mereka tentang springback pada defleksi ∆α Rb ⎛ R⎞⎛σy ⎞
(αb −αs ) /αb = =1− = 2 3(1−ν 2)⎜ ⎟⎜⎜ ⎟⎟
(lendutan) pada plat bentuk lingkaran dan αb Rs ⎝ h ⎠⎝ E ⎠
bentuk lembaran, Johnson dan Singh (1982) .................................................. (4)
adalah orang yang petama melakukan Dimana:
eksperimen dengan menggunakan die α b = Sudut selama bending
silinder dan meneliti pengaruh radius tool,
panjang dan tebal plat serta properti dari α s = Sudut akhir setelah terjadi
plat yang digunakan, dan banyak penelitian springback
lain yang melakukan pendekatan analitis b. Teori Force Discharge
dengan menggunakan metode numerik. Berbeda dengan teori yang telah
Pada dasarnya ada dua macam teori yang dikemukakan Yu et al (1984), untuk
berkembang untuk memprediksi adanya perlakuan stamping dan springback pada
springback yaitu discharge moment applied plat lingkaran yang dideformasi dengan die
(momen yang hilang ) dan discharge of in- setengah lingkaran sesuai dengan analisa,
plane force (gaya dalam bidang yang springback pada plat berbentuk lingkaran
hilang), disini akan diperkenalkan secara dapat mendekati prediksi yang didasarkan
singkat tentang dua teori yang berkembang pada distribusi gaya membran yang
tersebut. merupakan gabungan dengan metode
a. Teori Momen Discharge singkat Calladine (Yu et al, 1984). Teori ini
Menurut Lo’s (1995) atau analisis menjelaskan penurunan regangan elastis
Hosford dan Caddell’s (1993) didapatkan pada lingkaran yang menyebabkan sisi
persamaan: bagian luar akan bergerak atau bertambah
1 1 2 3σ y (1 − ν 2 ) lebar. Gaya membran tersebut didefinisikan
− = ..... (3) sebagai berikut:
(10)
Rb Rs h.E

26 Akhmad Arif Wahyudi, Waluyo Adi S, Tri Widodo BR, Simulasi Spring back
BenchMark Problem Cross Member Numisheet 2005
N αb = −σ y .h ............................ (5) m = faktor radius, sesuai dengan Yu
Dimana: et al (1984) sebesar 9/4
N αb = Gaya pada membran. ∆α = α b − α s adalah perubahan sudut

Untuk plat dengan bentuk persegi maka mengalami bending dan sudut
gaya yang terjadi saat beban dihilangkan akhir setelah terjadi springback.
sebesar 2α y .h / 3 karena termasuk dalam
METODE PENELITIAN
regangan bidang. Metode ini dimulai dengan melakukan
Regangan yang terjadi pada plat bagian luar survei dan studi pustaka. Kemudian
bending adalah: dilakukan pemisahan dan menconvert
ε = 2σ y (1 − ν 2 ) / 3 ................. (6) komponen die dari file nastran benckmark
Untuk plat bagian dalam bending akan II numisheet 2005 menggunakan MSC.
mengalami tekanan atau pemendekan. Jika Patran untuk selanjutnya dilakukan simulasi
numerik menggunakan ABAQUS V.64
perbandingan σ y (1 − ν 2 ) / E sangat kecil
PR.11 yang diharapkan memperoleh hasil
maka akan didapatkan persamaan untuk yang dinginkan. Bila hasil tidak diperoleh
memprediksi terjadinya springback (Wu, maka dilakukan editing model dengan
Ying-Hui, 1996). mengurangi jumlah elemen dan
∆α 2m(1 − ν )σ y cos α b
2
penambahan signifikan pada velocity.
= ..... (7) Editing model tersebut dilakukan untuk
αb 3E (1 − cos α b )
menyesuaikan dengan kemampuan fasilitas
Dimana: komputer dalam melakukan analisis model.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Deformasi Ketebalan Elemen

(a)

MEDIA MESIN Vol. 7, No. 1, Januari 2006, 24-31 27


A
A (b)

Gambar 3. (a) Fully loaded A-A, (b) Sumbu 1,2 untuk fully loaded A-A

Gambar 4. Diagram deformasi ketebalan pada fully loaded A-A

Terjadi deformasi ketebalan elemen pada dimana displacement cenderung keluar dari
fully loaded A-A. Penebalan dan penipisan elemen ini.
elemen diwakili oleh kontur warna berbeda Diagram deformasi ketebalan
yang ditunjukkan pada gambar 3. ditunjukkan pada gambar 4 yang
Penebalan pada elemen 2347 terjadi karena merupakan seleksi elemen yang diambil
posisi elemen ini terletak pada alur dari fully loaded A-A yang menampilkan
melengkung yang diperlihatkan pada kontur warna berbeda. Meskipun terjadi
gambar 3.(b). Penebalan ini terjadi karena penipisan elemen pada fully loaded A-A
adanya strain negatif pada proses formed ke tetapi tidak menunjukkan adanya sobek
arah sumbu 3 dimana terjadi konsentrasi ataupun mengkerut akibat dari adanya
displacement ke arah elemen ini. penebalan elemen. Hal ini menginfor-
Sedangkan penipisan elemen tampak terjadi masikan bahwa simulasi ini masih
pada elemen 2931. Hal ini disebabkan oleh menghasilkan blank deformable yang
adanya strain positif pada proses formed halus atau baik.

28 Akhmad Arif Wahyudi, Waluyo Adi S, Tri Widodo BR, Simulasi Spring back BenchMark
Problem Cross Member Numisheet 2005
2. Distribusi Energi

Gambar 5. Grafik hubungan energi kinetik, energi regangan dengan time

Gambar 6. Grafik hubungan velocity dengan time

Pada grafik gambar 5 menunjukkan memperkecil energi kinetik, dapat


energi kinetik yang lebih besar dari energi dilakukan pengurangan velocity sehingga
regangan. Energi kinetik yang berlebihan simulasi dapat diaplikasikan pada industri
artinya memperlihatkan bahwa tabrakan manufaktur dalam proses sheet metal
yang terjadi antara die up dengan material forming sebagai suatu perhitungan numerik
deformable pada awal proses sheet metal yang aman.
semakin besar dimana hal ini dapat Pada simulasi ini tidak dilakukan
menyebabkan terjadinya kerusakan pada langkah perencanaan untuk simulasi yang
elemen atau bahkan menyebabkan error aman dengan menggunakan velocity yang
pada proses simulasi. Hubungan antara kecil yang lebih aplikatif untuk industri
grafik gambar 5 dengan grafik gambar 6 sheet metal forming. Hal ini dikarenakan
yaitu energi kinetik harus lebih kecil keterbatasan fasilitas komputer untuk
daripada energi regangan untuk menganalisa model.
menghasilkan simulasi yang aman. Untuk

MEDIA MESIN, Vol. 7, No. 1, Januari 2006, 24-31 29


3. Fenomena Springback

a b

Gambar 7. (a) Frame 20 step formed (b) Frame 20 step springback

B B Y= 260

C C Y= -32

D D
Y= -409
a
b
Gambar 8. (a) Fully loaded B-B, C-C, D-D (b) Posisi blank setelah mengalami stamping

0.12

0.1
Z-DIRECTION

0.08

0.06

0.04

0.02

0
-0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1
X-DIRECTION
FORMED SPRINGBACK

Gambar 10. Grafik fenomena springback


Gambar 9. Koordinat y untuk fully loaded B-B (Y = 260 mm)
fully loaded pada file asli

Gambar 7 frame 20 step formed dan Pada modeling tersebut terjadi


frame 20 step springback merupakan perubahan koordinat y dari file aslinya pada
referensi yang digunakan untuk fully loaded di atas. Melakukan modeling
memvisualisasi twisting yang terjadi, artinya hanya melakukan pendekatan yang
sedangkan gambar 8 merupakan fully memberikan gambaran bahwa model yang
loaded yang dipilih untuk menampilkan dibuat adalah mirip dengan file aslinya.
koordinat frame gambar 7. Koordinat y pada fully loaded file aslinya
ditunjukkan pada gambar 9.

30 Akhmad Arif Wahyudi, Waluyo Adi S, Tri Widodo BR, Simulasi Spring back BenchMark
Problem Cross Member Numisheet 2005
0.12 0.12

0.1 0.1
Z-DIRECTION

Z-DIRECTION
0.08 0.08

0.06 0.06

0.04 0.04

0.02 0.02
0 0
-0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3
X-DIRECTION X-DIRECTION
FORMED SPRINGBACK FORMED SPRINGBACK

Gambar 11. Grafik fenomena spring Gambar 12. Grafik fenomena spring
back fully loaded C-C (Y = -32 mm) back fully loaded D-D (Y = -409 mm)

KESIMPULAN pada elemen deformable atau bahkan


Dari penelitian ini dapat disimpulkan menyebabkan error pada simulasi,
beberapa hal: untuk itu perlu dilakukan pengurangan
1. Pada simulasi ini menunjukkan bahwa velocity.
pada deformasi ketebalan elemen tidak 3. Springback dapat dikurangi dengan
memperlihatkan adanya robek akibat memberikan pembebanan lebih lama,
terjadinya penipisan elemen dan beberapa trial sangat diperlukan untuk
mengkerut akibat adanya penebalan mengamati fenomena springback yang
elemen. Hal ini menginformasikan terjadi sehingga produk yang dihasilkan
bahwa simulasi ini masih menghasilkan mempunyai bentuk dan ukuran yang
blank deformable yang halus atau baik. sesuai dengan desain die.
2. Energi kinetik berlebih dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan

DAFTAR PUSTAKA

Cook, R. D., 1981, Concepts And Aplications Of Finite Element Analysis, John Wiley &
Sons, inc, Canada.

Makinouchi, A., 1996, Sheet Metal Forming in Industri. Journal of Material Processing
Technology, V.60, hal. 19-26.

Marciniak, Z., et.al., 2002, Mechanics Of Sheet Metal Forming, Butterworth-Heinemann,


London

Singer, F.L., dan Andrew Pytel, 1995, Ilmu Kekuatan Bahan (Teori Kokoh-Strength of
Material), alih bahasa Darwin Sebayang, Edisi II, Erlangga, Jakarta.

Siswanto, W. A., 2001, Single Stage Sheet Metal Forming Simulation Using ABAQUS
Coupled Explicit-Implicit, Benchmark Problem Square Cup Deep Drawing in
Numisheet 1993.

MEDIA MESIN, Vol. 7, No. 1, Januari 2006, 24-31 31

Anda mungkin juga menyukai