Anda di halaman 1dari 4

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat
disimpulkan antara lain:
a. Rata-rata pelaku pergerakan dengan persepsinya setuju bahkan
sangat setuju dengan nilai mean antara > 2,75 beberapa
kriteria penentu lokasi halte (berdasarkan sintesa teori)
dengan nilai mean antara ≥ 2,75. Tetapi terdapat 3 kriteria
yang kurang sesuai dengan persepsi pelaku pergerakan (nilai
mean < 2,75 ) yaitu jarak halte dengan lokasi pergantian moda
moda maksimal 100 m, jarak halte fasilitas penyeberangan
maksimal 100 m dan jarak antar halte 300-700 m. Adapun
kriteria yang telah sesuai dengan persepsi pelaku pergerakan,
yaitu :
• Jarak halte dengan jenis kegiatan maksimal 200 m
• Jarak halte dengan lokasi pergantian moda maksimal 50 m
• Jarak dengan fasilitas penyeberangan maksimal 50 m
• Jarak antar halte minimal 300 m
• Halte harus berada pada lokasi yangmembangkitkan jumlah
penumpang yang tinggi
• Adanya tingkat permintaan pelaku pergerakan akan bus
kota
• Ketersediaan ruang ( trotoar/bahu jalan)
• Mempertimbangkan kondisi lalu lintas
• Jarak halte dengan persimpangan minimal 50 m.
b. Karateristik halte dan pola penggunaannya, dibagi menjadi 2
yaitu halte yang digunakan dan tidak digunakan. Untuk halte
yang tidak digunakan, rata-rata lokasi halte tersebut lebih dari
50% tidak memenuhi (sesuai) kriteria. Sedangkan untuk halte
yang digunakan, rata-rata telah memenuhi (sesuai) kriteria
menurut persepsi yaitu lebih dari 50%. Maka kriteria-kriteria

151
152

tersebut konsisten atau berpengaruh dalam penentuan lokasi


halte karena sesuai dengan implementasinya di lapangan.
c. Kriteria penentu lokasi halte yang tepat untuk rute Purabaya-
Darmo-Perak adalah :
• Jarak halte dengan jenis kegiatan maksimal 200 m
• Jarak halte dengan lokasi pergantian moda maksimal 50 m
• Jark halte dengan fasilitas penyeberangan maksimal 50 m
• Halte harus berada pada lokasi yang membangkitkan
jumlah penumpang yang tinggi
• Adanya tingkat permintaan pelaku pergerakan akan bus
kota
• Jarak antar halte minimal 300 m
• Ketersediaan ruang ( trotoar/bahu jalan)
• Mempertimbangkan kondisi lalu lintas
• Jarak halte dengan persimpangan minimal 50 m.
d. Alternatif lokasi halte bus kota pada rute Purabaya-Darmo-
Perak telah memenuhi semua kriteria penentu lokasi halte.
Sehingga dimungkinkan alternatif lokasi halte tersebut akan
dipergunakan oleh pelaku pergerakan. Adapun alternatif lokasi
halte bus kota pada rute Purabaya-Darmo-Perak adalah:
Rute Berangkat :
• A.Yani : Depan Lahan Kosong (setelah persimpangan
Dukuh Menanggal), Depan Carrefour, Persimpangan Jl.
Gayung Kebonsari, Persimpangan Jl. Ketintang Baru I,
Persimpangan Jl. A.Yani-Jl. Ketintang Baru IV (Samping
Royal)
• Raya Darmo : Seberang Taman Bungkul
• Urip Sumoharjo : Setelah Persimpangan Jl. Pandegiling,
• Embong Malang : Ruko antara Tunjungan Plaza Sogo dan
UFO
• Blauran : Depan Pasar Blauran
• Bubutan : Persimpangan BG. Junction
• Perak Barat : Setelah persimpangan Perak Barat-Jl. Gresik,
Setelah Persimpangan Perak-Jalan Tol
153

Rute Kembali :
• Perak Timur : Seberang Persimpangan Jl.Tol-Perak
• Rajawali : 50 m setelah Persimpangan JL. Perak Timur-Jl.
Rajawali
• Kramat Gantung : Persimpangan Jl. Kramat Gantung
• Tunjungan : Depan TEC
• Panglima Sudirman : Wisma Dharmala
• Urip Sumoharjo : Sebelum Persimpangan menuju Jl.
Keputran
• A.Yani : 100 m setelah Persimpangan Jl. Siwalankerto

5.2 Rekomendasi
Dari hasil studi ini, rekomendasi yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut :
a. Dalam penentuan lokasi halte, mempertimbangkan
persepsi pelaku pergerakan. Dikarenakan pelaku
pergerakan adalah sebagai pengguna yang menuntut
adanya kemudahan mencapai halte
b. Dalam meningkatkan penggunaan halte, selain
menentukan lokasi yang tepat, juga harus
mempertimbangkan aspek kenyamanan, kebersihan,
keamanana dan meningkatkan kesadaran untuk disiplin
baik untuk penumpang maupun sopir.
c. Diharapkan penentuan alternative lokasi halte ini, halte
dapat digunakan secara optimal oleh pelaku pergerakan
dan memberi masukan kepada Dinas Perhubungan dalam
menyelesaikan masalah transportasi di Surabaya.

5.3 Studi Lanjutan


Penentuan alternatif lokasi halte pada rute Purabaya-
Darmo-Perak di Surabaya ini merupakan studi awal dalam
penentuan alternative lokasi halte di Surabaya, sehingga dapat
direkomendasikan studi lanjutan, yaitu studi penentuan alternative
lokasi halte selain halte rute Purabaya-Darmo-Perak di Surabaya.
154

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai