Anda di halaman 1dari 2

Berpetualang di dunia lain Dino Land

Time Traveller Sat, 31 Jan 2004 10:25:00 WIB

Penikmat dan pecinta binatang reptil raksasa yang akrab disebut dinosaurus kini tidak sekadar
menjumpainya dalam film ataupun gambar. Keluarga besar 'dino' telah hadir di Dino Land kawasan
Cisarua, Puncak Bogor.

Tidak sekadar nuansa dan suasana kehidupan puluhan sampai ratusan juta tahun lalu yang siap
menyapa pengunjung, dengan patung-patung batu berbagai jenis binatang purba itu. Pengunjung dapat
melihat langsung fosil-fosil dinosaurus, berupa telur, cakar, tengkorak asli dan lainnya di museum
Dino. Fosil yang sangat berharga bagi ilmu pengetahuan itu secara khusus didatangkan dari sebuah
museum Dinosaur Society New York, USA.

Pengelola sengaja merancang taman itu sebagai wahana pendidikan dan rekreasi sekaligus, terutama
bagi segmen keluarga dan pelajar.

"Kami yakin suatu ketika fosil dinosaurus akan ditemukan di Indonesia," kata Rudy Priyadi, direktur
Marvel Group, pemilik taman rekreasi Dino Land.

Peluang ditemukan fosil dinosaurus di Indonesia itu, katanya, karena di kawasan lain di Asia telah
berhasil ditemukan, seperti Cina dan India. Ratusan juta tahun lalu, kawasan Asia menyatu dalam satu
lempengan, sebelum terpisah seperti sekarang pasca melelehnya zaman es.

Kehadiran Dino Land itu, menurut Rudy, menjadi wahana sosialisasi sekaligus edukasi bagi semua usia
dan kalangan. "Siapa tahu suatu ketika warga masyarakat menemukan fosil itu di daerah. Jangan
sampai dijadikan mainan."

Dia mencontohkan peristiwa yang terjadi di satu wilayah negara Mongolia ketika sejumlah anak
menemukan fosil telur dinosaurus untuk main bola, setelah digulung dengan plastik.

Keesokan harinya orang tua si anak menemukan bungkusan telur itu, yang kebetulan seorang guru
biologi dan setelah diteliti lebih lanjut oleh ahlinya, ternyata benda itu adalah fosil telur dinosaurus.

Fosil dinosaurus sejauh ini memang belum satupun ditemukan di tanah air, kendati Indonesia
mempunyai biawak komodo-yang dianggap sebagai penerus nenek moyangnya di zaman Jurassic- serta
mempunyai situs purba Sangiran.

Sarana edukreasi
Mereka yang terbiasa menghabiskan liburan akhir pekan di kawasan Puncak, yang hampir pasti lewat
taman Dino itu, sekilas hanya melihat patung-patung binatang itu dari jalan. Lokasinya persis di depan
restoran pesawat terbang, atau tepatnya di bekas lahan kapal Pinisi.

Sepintas memang kurang membangkitkan minat wisatawan atau kebetulan mereka yang lewat di jalan
raya Cisarua untuk berkunjung ke lokasi Dino Land. Boleh jadi, daya magnitnya kurang kuat
dibandingkan dengan obyek lain yang ada di kawasan Puncak.

Tetapi, begitu masuk di dalamnya pengunjung akan merasakan nuansa berbeda, seolah mengalami
kehidupan di alam nyata binatang prasejarah yang hidup jutaan tahun lalu itu.

Pemilik Dino Land sebenarnya telah memperkenalkan wahana rekreasi itu sejak 1997 melengkapi
fasilitas restoran dan karaoke kapal Pinisi. Tetapi ketika sebatas menampilkan berbagai jenis
dinosaurus buatan, dengan memanfaatkan teknologi mekanik listrik untuk menggerakkan puluhan
dinosaurus buatan yang menimbulkan kesan seram dan sungguhan, serta koleksi fosil yang sangat
terbatas.

Setelah dari segi bisnis kapal Pinisi tidak lagi menguntungkan akibat demonstrasi massa 2001. Itu
mengakibatkan pengunjung tidak lagi datang karena khawatir dan tidak lagi merasa nyaman.

Kejadian itu membuat pemiliknya memutar otak sebelum mewujudkan ide kreatif itu. Latar belakang
hobi terhadap ilmu pengetahuan yang terkait dengan dinosaurus-dan secara sederhana telah
menampilkan replika dan patung binatang reptil raksasa itu di sekitar kapal Pinisi-membuat pemiliknya
lebih total mengembangkan tempat rekreasi bernuansa dinosaurus.

Lokasi wisata yang menonjolkan kegiatan rekreasi dan edukasi (edukreasi) itu menempati areal seluas
700 meter persegi. Fasilitas yang ditawarkan di lahan itu adalah restoran taman teratai, pasar seni,
tempat bermain anak, kolam dinosaurus, dan museum.

Konsep yang ditawarkan taman itu adalah wahana rekreasi, edukasi dan restoran bagi keluarga.

Tetapi, lokasi itu sangat tepat menangkap kunjungan keluarga yang hendak turun dari kawasan Puncak.
Semakin sore pengunjung semakin padat. Daripada terjebak macet, sambil menunggu mereka singgah
ke Dino Land.

"Taman rekreasi ini sangat menarik dan membuat anak betah bermain,selain dapat mengetahui secara
langsung fosil dinosaurus. Hanya saja, pengelola perlu menciptakan atraksi menarik dan event yang
berbeda, misalnya, lomba menggambar atau atraksi tertentu yang dikaitkan dengan kegiatan liburan
resmi, seperti Idul Fitri dan Natal," kata Karel, seorang pengunjung setelah menemani anaknya bermain
di kolam Dino.

Dengan demikian, lanjutnya, wisatawan tidak hanya sekali berkunjung.

"Kami kira lokasinya sangat strategis untuk kegiatan santai keluarga. Tetapi kami mengharapkan agar
pengelola dapat lebih menciptakan daya tarik unik, bukan sekedar menampilkan patung raksasa," kata
Endy, pengunjung lainnya yang mengajak istri dan tiga anak remajanya.

Anda mungkin juga menyukai