Anda di halaman 1dari 18

PEMECAHAN MASALAH

(Berdasarkan)
Pemecahan Masalah Kesehatan Lebih Baik
(PSBH) ®
Oleh: R Kurnia, S. Kep., Ns
11

Mengapa ® PSBH?

o Telah diterapkan di banyak negara (lebih dari 30 negara)


o Membantu dalam pengembangan skala kecil memecahkan masalah proyek, yang secara langsung akan
menguntungkan banyak orang
o Transformasi individu dan komunitas melalui proses pemecahan masalah yang memberdayakan mereka untuk
mengubah diri dan lingkungan mereka untuk lebih baik

o Mendorong untuk menghasilkan ide-ide baru dan metode untuk lebih efektif menggunakan sumber daya yang
saat ini tersedia bagi mereka untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan tertentu di wilayah mereka

Program yang jatuh di bawah payung PSBH:

o Problem Solving for Better Health Initiative TM (PSBHI TM)) menekankan membangun koalisi yang lebih luas
dan kemitraan untuk dampak kesehatan dan kualitas hidup.
o Problem Solving for Better Kesehatan - Perawatan TM (PSBHN TM) mendorong perawat untuk merealisasikan
pemecahan masalah mereka potensial sehingga mereka dapat mengakibatkan individu, keluarga, dan
masyarakat untuk menangani masalah-masalah kesehatan yang lebih baik.
o Komunikasi for Better Health ® (CBH ®) yang inovatif, dinamis, dan pusat interaktif untuk menyebarluaskan
informasi kesehatan internasional dan lokal.

99

PSBH proses ®
o Didirikan pada tahun 1988 oleh The Dreyfus Health Foundation,
diluncurkan tahun 1989 di Chengdu, Cina
o Tidak Alasan ® pendekatan!
(Masalah apa pun, tidak peduli seberapa besar atau kecil, dapat
diselesaikan)
o 5 langkah sederhana!

o Sekali kita telah menguasai proses tersebut, kita dapat

menerapkannya untuk memecahkan masalah di semua bidang


aktivitas pribadi dan profesional, tidak hanya kesehatan
10 10

Langkah 1
Tentukan masalahnya!
Negara jelas masalah
(Ukuran, menyebabkan, kontribusi faktor)
Jika Anda tidak mengetahui hal-hal, Anda tidak dapat memulai untuk
memecahkan masalah DAN tidak akan tahu bila dipecahkan
Mungkin tidak sesederhana kedengarannya ....
11 11

Langkah 1
Kasus
Perawat Neni melihat begitu banyaknya jumlah ibu hamil yang positif
terkena syphilis saat dilakukan ANC di kliniknya. Dia menyimpulkan
bahwa ini bisa menjadi masalah kesehatan yang cukup besar di
kotanya.
Berdasarkan hal ini, perawat Neni membuat pernyataan masalah :
“Banyaknya kasus syphilis yang terjadi pada ibu
hamil di kota 'X' “
Mari kita kritik .... 
12 12

Langkah 2
Prioritaskan masalah!
Ambil sepotong realistis dari masalah
Satu kita bisa melakukan sesuatu tentang menjadi!  bagian yang
berlaku ..
Menyelesaikan setiap bagian sebelum mengambil yang lain ...
13 13

2
Kasus
Perawat Neni memfokuskan penanganan masalah pada area yang
dapat dikerjakannya,dg memanfaatkan sumberdaya yang tersedia . Dia
mengambil bagian kecil dari masalah besar yang ada. 
Berdasarkan ini, perawat Neni membuat pernyataan masalah yg lebih
tepat :
“Tingginya prevalensi (15%) syphilis pada ibu
hamil yang melakukan ANC di klinik 'B' di kota
'X' “ "14 14

Langkah 2
Kasus
Perawat Neni menambahkan :
Tahun lalu ada 2000 wanita yg melakukan ANC
di kliniknya, 300 orang terdeteksi syphilis. 15
Bayi lahir dg sifilis kongenital.
Dengan mempersempit permasalahan pada ibu hamil yang datang di
kliniknya, Perawat Neni telah meletakkan dasar thd solusi kasus di
kotanya di waktu yang akan datang.
15 15

Step 3 Langkah 3
Tentukan solusi!
Tanyakan pertanyaan yang bagus ..
Akan melakukan apa, dengan siapa, di mana, dan berapa
lama mencapai tujuan yang diinginkan?
Anda harus memutuskan apa yang paling penting bagi Anda untuk
lakukan untuk memecahkan masalah ... ..
Optimalisasi penggunaan sumber daya yang tersedia ...
16 16

Langkah 3
Kasus
Perawat Neni mendaftar beberapa tipe solusi yang mungkin dapat
dilakukanEdukasi - Biomedik
o Psikologi - Ekonomi

o Legislatif - Pelatihan

o Lingkungan
Akhirnya perawat Neni memformulasikan pertanyaan :
“ Apakah program pendidikan kesehatan tentang bahaya syphilis thd
kehamilan seperti pentingnya deteksi dini dan pengobatan, bagi 20 ibu
hamil trimester I tiap bulan, yang melakukan ANC di klinik 'X' dapat
menurunkan jumlah kelahiran bayi dengan kongenital syphilis sebanyak
50% dalam 2 tahun ?
17 17

Langkah 4
Membuat rencana aksi yang baik!
Mempersiapkan dan menulis sebuah rencana proyek  mengatur
pikiran Anda, memberikan solusi detail, bagan tindakan, daftar sumber
daya
Tidak teoritis, praktis!
Termasuk bagaimana Anda akan mengevaluasi pekerjaan Anda ....
18 18

Langkah 4
Membuat rencana aksi yang baik!
4 komponen utama:
MENGAPA  Latar belakang masalah
APA penyajian kembali masalah dipecahkan sebagai PERTANYAAN YANG BAIK
CARA  yang METODOLOGI yang akan digunakan untuk mengatasi masalah
EVALUASI  mengukur dampak atau efektivitas proyek Anda
19 19

Langkah 4
Sumber daya yang dibutuhkan Alur
Memiliki Perlu

1. Personil

2.Peralatan

3Senggang

Etc….

LANGKAH 1
LANGKAH 4
LANGKAH 2
LANGKAH 3
Jan '10
Februari '10
Mar '10
April '10
20 20
Langkah 5
Ambil tindakan!
Sehingga terjadi akan membutuhkan keahlian Anda dan energi
Pikirkan kecil ...
Jika Anda memulai dengan masalah kecil, masalah besar menjadi lebih
mudah untuk memecahkan ....
21 21

Kisah Sukses ....


22 22

Upaya Menurunkan Penggunaan Sarung Tangan Secara Tidak Tepat Guna


Oleh Perawat Dalam Melakukan Tindakan Keperawatan Di Instalasi Rawat Inap
B Lantai IV Kanan
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo
Jakarta, 2007
Problem solver : Ns.Yandih Mardean,S.Kep
Masalah
Sebagai ruang percontohan Model Praktek Keperawatan Profesional
(MPKP) dimana penerapan asuhan keperawatan dilaksanakan sesuai
standar termasuk penggunaan sarung tangan sebagai sarana Universal
Precaution. Dan sebagai tempat mahasiswa keperawatan melakukan
praktek lapangan serta sering menerima kunjungan profesi untuk
belajar, maka dirasakan sangat penting untuk mengajarkan
penggunaan sarung tangan yang tepat guna sehingga tepat dampak
bagi subyek maupun objek dan berpengaruh pada efisiensi manajemen
secara lebih luas.
Dari pengamatan terdapat 40% tindakan keperawatan yang
menggunakan sarung tangan tidak tepat guna dilakukan di ruangan ini,
hal ini berdampak pada sikap profesional perawat dan  keselamatan
pasien serta pemborosan yang bisa dicegah.
23 23

Intervensi
Membuat Lembar Observasi Penggunaan Sarung Tangan dalam
tindakan keperawatan berdasarkan literatur tindakan keperawatan.
Menyusun SOP Tindakan keperawatan berkaitan dengan penggunaan
sarung tangan berdasarkan hasil konsultasi dengan Kepala Ruangan dan
Supervisor Rawat Inap
Mensosialisasikan SOP dengan terlebih dahulu diujicoba dengan
bantuan para perawat primer ruangan.
Melakukan bimbingan kepada perawat assosiat.
Melakukan monitoring dan evaluasi dalam pertemuan rutin bulanan
ruangan untuk memperoleh masukan tentang pelaksanaan kegiatan ini.
Waktu : 4 bulan
Anggaran : Rp. 0,- - tidak diperlukan anggaran
Hasil :
Dalam kegiatan PSBH yang dilakukan tampak hasil yang sangat
signifikan tentang Penggunaan Sarung Tangan yang tepat guna dalam
tindakan keperawatan, yang pada awal kegiatan hanya 60% (Februari
2007) menjadi 98%( per 25 mei 2008), hal ini sangat berdampak pada
pembiayaan operasional pengadaan sarung tangan.
24 24
Upaya Menurunkan Angka kerusakan Tensimeter Beroda Di Instalasi Rawat
Inap RS Kanker Dharmais Jakarta
Tahun 2007
Problem solver : Wisnu Handoyo,ST
Masalah
Berdasarkan data kerusakan di Instalasi Pemeliharaan Sarana terdata
sebanyak 12,5% per bulan terjadi kerusakan pada tensimeter beroda.
Hal ini terjadi karena cara membawa tensimeter yang salah dan
tensimeter jatuh karena roda macet terlilit rambut. Masalah ini
sangat mempengaruhi pelayanan di Instalasi Rawat Inap yang
merupakan revenue centre dari RS.

25 25
Intervensi
 Menyusun SOP Pemeliharaan Tensimeter Beroda serta petunjuk/

tips membawa tensimeter beroda yang benar.


 Menyusun jadwal pelaksanaan pemeliharaan dan checklist

evaluasi pemantauan, pengecekan dan pembersihan tensimeter.


 Melakukan sosialisasi SOP saat penyerahan kembali tensimeter

beroda yang telah selesai dilakukan pemeliharaan dan perbaikan


kepada perawat ruangan dan penanggungjawab peralatan di
Instalasi Rawat Inap.
 Melakukan demonstrasi atau peragaan cara membawa

tensimeter beroda yang benar kepada user.


Waktu : 3 bulan
Anggaran : Rp. 0,- (tidak diperlukan dana tambahan)
Hasil :
Dalam kegiatan PSBH yang dilakukan tampak hasil yang sangat
signifikan tentang Penurunan Angka Kerusakan Tensimeter Beroda di
Instalasi Rawat Inap dari 12,5% menjadi 0%.
26 26

Anda mungkin juga menyukai