Anda di halaman 1dari 8

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

RENCANA JUDUL SKRIPSI


JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNPAD

NAMA : IRMA MUTHIA ARJUNI


NPM : 170110070035
RENCANA JUDUL : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN OLEH DINAS
PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH

Variabel Bebas Teori Referensi


Dimensi pertama yang menjadi pokok Kebijakan publik merupakan suatu Buku :
perhatian Administrasi Negara ialah public keputusan pemerintah yang dilakukan dengan Edwards III, George C. 1980.
policy. Bidang kajian ini amat penting maksud untuk mengatasi masalah publik (public Implementing Public Policy.
dalam Administrasi Negara karena selain problem) dan mewujudkan tujuan pemerintah Congresinal: Quartely Press
ini menentukan arah umum yang harus atau negara yang tertulis dalam peraturan
ditempuh untuk mengatasi isu-isu perundang-undangan serta memiliki cara-cara Nugroho, Riant. 2004.
masyarakat, ia pun dapat digunakan pula atau kegiatan yang harus dilakukan untuk Kebijakan Publik: Formulasi,
untuk menentukan ruang lingkup mencapai tujuan dari dibuatnya kebijakan publik Implementasi dan Evaluasi.
permasalahan yang dihadapi oleh itu sendiri. Jakarta: PT Gramedia
pemerintah.
Thomas R. Dye dalam bukunya yang Santosa, Pandji. 2008.
Salah satu contoh permasalahan yang berjudul Understanding Public Policy, Administrasi Publik, Teori dan
dihadapi pemerintah tersebut adalah mengemukakan bahwa kebijakan itu adalah : Aplikasi Good Governance.
permasalahan pendidikan sebagai salah satu “whatever goverment choose to do or not to Bandung: PT Refika Aditama
aspek penting pembangunan bangsa do”. “Kebijakan adalah setiap pilihan
Indonesia. Berbagai kebijakan telah tindakan atau keputusan pemerintah apapun Wahab, Solichin A. 2002.
dikeluarkan oleh pemerintah guna bentukny termasuk untuk tidak melakukan Analisis Kebijaksanaan: dari
memajukan dan meningkatkan kualitas apa-apa.” (Santosa, 2008:27) Formulasi ke Implementasi
pendidikan di negara ini, termasuk Kebijaksanaan Negara.
kebijakan yang beberapa tahun belakangan Carl J. Friedrick memberikan definisi Jakarta: Bumi Aksara

1
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

ini menjadi perbincangan hangat di kebijakan sebagai berikut:


kalangan tokoh pendidik tanah air, yaitu ”Kebijakan ialah suatu tindakan yang
kebijakan sertifikasi guru yang bertujuan mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh Dokumen:
untuk meningkatkan mutu dan seseorang, kelompok, atau pemerintah Undang-Undang Republik
profesionalitas guru, sehingga diharapkan dalam lingkungan tertentu sehubungan Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
akan menghasilkan sumber daya manusia dengan adanya hambatan-hambatan tentang Guru dan Dosen.
yang berkualitas. terntentu seraya mencari peluang-peluang
untuk mencapai tujuan atau mewujudkan Peraturan Pemerintah Republik
sasaran yang diinginkan”. (Wahab, 2002:3) Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
Realitas dan Data tentang Standar Nasional
Dari observasi awal yang dilakukan peneliti Kebijakan publik dapat dikatakan sebagai Pendidikan.
mengenai Implementasi Kebijakan keputusan pemerintah yang memiliki kekuatan
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Oleh Dinas hukum yang bersifat mengikat bagi pemerintah Peraturan Pemerintah Republik
Pendidikan Kota Payakumbuh, peneliti dan publik. Artinya kebijakan publik pasti Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
menemukan beberapa indikasi masalah mempunyai payung hukum guna melindungi tentang Guru.
sebagai berikut : proses implementasi atau pelaksanaan kebijakan
1. Kurangnya komunikasi baik antara publik itu sendiri sehingga dapat dilaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan
panitia sertifikasi guru dengan guru dengan baik dan semestinya. Nasional Nomor 16 Tahun 2005
peserta sertifikasi, hal ini terlihat dari tentang Standar Kualifikasi dan
sosialisasi yang seharusnya dilakukan Hal ini sesuai dengan pendapat pendapat Kompetensi Pendidik.
oleh panitia sertifikasi guru ke sekolah- Mazmanian dan Sebastian yang dikutip oleh
sekolah dan langsung Pandji Sentosa dalam bukunya yang berjudul Peraturan Menteri Pendidikan
menginformasikan penetapan peserta Teori Administrasi Publik dan Aplikasi Good Nasional Nomor 10 Tahun 2009
dan pengisian dokumen portofolio Governance : tentang Sertifikasi bagi Guru
kepada kepala sekolah serta guru Implementasi kebijakan adalah pelaksanaan dalam Jabatan.
peserta dan menginformasikan secara keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam
langsung kepada seluruh peserta bentuk undang-undang, namun dapat pula
sertifikasi guru. Tapi pada bentuk perintah-perintah atau keputusan-
kenyataannya panitia sertifikasi guru keputusan eksekutif yang penting atau

2
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

hanya melakukan sosialisasi dengan keputusan peradilan. Keputusan ini


mengumpulkan seluruh peserta mengidentifikasikan masalah yang ingin
sertifikasi tanpa langsung ke sekolah- ditangani, menyebutkan secara tegas tujuan
sekolah dan sosialisasi hanya terjadi yang akan dicapai dan berbagai cara untuk
sekali tanpa berkelanjutan guna menstrukturkan proses implementasinya.
mengontrol pengisian portofolio. Proses ini berlangsung setelah melalui
sejumlah tahapan-tahapan tertentu, biasanya
2. Sosialisasi pengisian dokumen diawali dengan tahapan pengesahan undang-
portofolio yang dilakukan oleh panitia undang, kemudian output kebijakan dalam
sertifikasi guru, tidak secara detail. bentuk pelaksanaan keputusan-keputusan
Adapun dokumen portofolio yang berisi tersebut oleh kelompok sasaran, dampak
berbagai kompetensi guru tidak nyata baik yang dikehendaki atau tidak dari
diinformasikan secara lengkap misalkan output tersebut, dampak keputusan sebagai
untuk pendidikan dan pelatihan (jenis dipersepsikan oleh badan-badan sebagai
pendidikan dan pelatihan yang sesuai yang mengambil keputusan, dan akhirnya
dengan atau tidak dengan mata perbaikan-perbaikan terhadap undang-
pelajaran), karya pengembangan profesi undang atau peraturan yang berlaku.
(jenis karya tulis dan karya tulis yang (Santosa, 2008 : 42)
berhubungan dengan mata pelajaran
serta penelitian), pengalaman organisasi Kebijakan publik dibuat oleh pemerintah
bidang pendidikan dan sosial serta agar mewujudkan tujuan suatu pemerintahan
keikutsertaan dalam forum ilmiah. khususnya dan negara pada umumnya sehingga
Selain itu juga panitia sertifikasi guru dapat membawa hasil (output)¸ manfaat
tidak menginformasikan berapa skor (outcome) dan dampak (impact) yang positif bagi
yang didapat untuk masing-masing masyarakat, pemerintah dan negara. Esensi dari
jenis portofolio. Hal ini menurut penulis kebijakan publik terletak pada proses
berdampak kepada tingkat kelulusan implementasinya.
peserta sertifikasi.
Menurut Kamus Webster (Webster

3
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

Tabel Kelulusan Peserta Sertifikasi Guru Dictionary) yang dikutip Wahab, definisi
Kota Payakumbuh Tahun 2010 implementasi :
N Jenjang LULUS PLPG TIDAK
O Pendidikan LULUS
“To implement to provide the means for
1 TK 2 3 - carrying out, to give practical effect”
2 SD 67 57 - “Mengimplementasikan berarti
3 SMP 80 30 - menyediakan sarana untuk melakukan
4 SMA 18 11 1 sesuatu dan untuk menimbulkan dampak
5 SMK 19 10 1 dan akibat terhadap sesuatu (Wahab, 2002 :
(Sumber: Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, 64)
2010)

Sebagus apapun suatu kebijakan publik jika


Dari data diatas dapat dilihat bahwa
tidak dilaksanakan maka tidak akan membawa
masih banyak peserta sertifikasi yang
manfaat bagi publik. Sebaliknya, sesederhana
tidak lulus sehingga harus mengikuti
apapun suatu kebijakan publik jika dilaksanakan
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
maka akan membawa manfaat dan dampak positif
(PLPG). Hal ini dikarenakan oleh tidak
bagi publik atau masyarakat. Oleh karena itu,
lengkapnya portofolio yang
penekanan kebijakan publik terletak pada proses
dikumpulkan dan point yang dicapai
implementasi atau pelaksanaannya. Hal ini sesuai
untuk memenuhi syarat lulus masih
dengan pendapat Udoji mengenai implementasi
belum mencukupi.
kebijakan publik, yaitu :
“The execution of policies is an important
3. Kurangnya pemahaman panitia
than policy making. Policies will dream or
sertifikasi guru dalam melaksanakan
blue print the file jackets unless they are
tugasnya, karena tugas tesebut diluar
important”.
dari tugas pokok sebagai pegawai
“Pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang
Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh.
penting daripada pembuatan kebijakan.
Panitia sertifikasi guru hanya
Kebijakan-kebijakan akan sekedar berupa
melaksanakan apa yang ditugaskan
impian dan rencana bagus yang tersimpan
sebagai panitia, tanpa mengetahui
rapi dalam arsip jika tidak

4
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

secara kesleuruhan tentang sertifikasi diimplementasikan”. ( Santosa, 2008 : 42)


guru dalam jabatan, terutama mengenai
persyaratan pengisian portofolio. Dalam bukunya Kebijakan Publik, Riant
Padahal panitia sertifikasi guru Nugroho (2004: 158) menyebutkan bahwa
kabupaten/kota adalah instansi langsung implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah
berhadapan dengan para peserta “cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai
sertifikasi untuk mensosialisasikan tujuannya. Tidak lebih dan tidak kurang”.
informasi dari LPTK atau dinas Ditambahkan pula, bahwa untuk
pendidikan provinsi. mengimplementasikan kebijakan publik, ada dua
pilihan langkah yang ada, yaitu: langsung
mengimplementasikan dalam bentuk program
atau melalui formulasi kebijakan derivat atau
turunan dari kebijakan publik tesebut.

Suatu kebijakan publik pasti ada yang


berhasil atau gagal. Hal ini sangat bergantung
pada bagaimana proses implementasinya di
lapangan. Oleh karena itu, perlu beberapa
indikator untuk mengukur dan menilai
implementasi keberhasilan suatu kebijakan, salah
satunya adalah model implementasi kebijakan
publik yang dikemukakan oleh George C. Edward
III (1980) dalam bukunya Implementing Public
Policy, terdapat 4 syarat suksesnya pelaksanaan
kebijakan yaitu :
1. Communication
2. Resource
3. Disposition
4. Bureaucratic Structure

5
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

(Edward, 1980 : 17)

(Sumber : George III Edward :


Implemeting Public Policy, 1980)

Adapun penjelasan mengenai indikator


keberhasilan implementasi kebijakan publik
menurut George C. Edward III adalah sebagai
berikut :
1. Komunikasi
Keberhasilan implementasi kebijakan
mensyaratkan agar implementor
mengetahui apa yang harus dilakukan.
Apa yang menjadi tujuan dan sasaran
kebijakan harus ditransmisikan kepada

6
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

kelompok sasaran (target group)


sehingga akan mengurangi distorsi
implementasi. Apabila tujuan dan
sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau
bahkan tidak diketahui oleh kelompok
sasaran, maka kemungkinan akan terjadi
resistensi dari kelompok sasaran.
2. Sumber Daya
Walaupun isi kebijakan sudah
dikomunikasikan secara jelas dan
konsisten, tetapi implementor
kekurangan sumberdaya untuk
melaksanakan, implementasi tidak
berjalan secara efektif. Sumberdaya
tersebut dapat berwujud sumber daya
manusia, yakni kompetensi
implementor, dan sumberdaya finansial.
Sumberdaya adalah faktor penting untuk
implementasi kebijakan agar efektif.
Tanpa sumberdaya, kebijakan hanya
tinggal di atas kertas menjadi dokumen
saja.
3. Disposisi
Disposisi adalah watak dan karakteristik
yang dimiliki oleh implementor, seperti
komitmen, kejujuran, sifat demokratis.
Apabila implementor memiliki disposisi
yang baik, maka dia akan dapat
menjalankan kebijakan dengan baik

7
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Jln. Raya Bandung-Sumedang Km.21 Jatinangor 45363 Tlp. (022) 7796626

seperti yang diinginkan oleh pembuat


kebijakan. Ketika implementor memiliki
sikap atau perspektif yang berbeda
dengan pembuat kebijakan, maka proses
implementasi juga menjadi tidak efektif.
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi yang bertugas
mengimplementasikan kebijakan
memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap implementasi kebijakan. Aspek
struktur yang memegang peranan
penting dari setiap organisasi seperti
kemudahan prosedur kebijakan dan
koordinasi antara pihak yang terlibat
dalam implementasi kebijakan. Jika
aspek-aspek tersebut dapat terpenuhi
dengan baik makan implementasi
kebijakan dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan masalah penelitian dan Implementasi Kebijakan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Oleh Dinas
faktor penyebab di atas, maka penulis Pendidikan Kota Payakumbuh
mengajukan judul skripsi sebagai berikut:
Jatinangor, Februari 2011
Sekretaris Jurusan

Nina Karlina, S.IP., M.Si


NIP. 19711104 200212 1 001

Anda mungkin juga menyukai