Resiprositas Dan Redistribusi
Resiprositas Dan Redistribusi
Resiprositas
Secara sederhana resiprositas berarti pertukaran timbal balik antar individu atau antar
kelompok yang selalu ada dalam setiap lapisan masyarakat baik antar individu maupun antar
kelompok. Namun, Polanyi menambahkan landasan dengan menunjukkan karakteristik dari
pelaku pertukaran. Ia menyimpulkan bahwa tanpa adanya hubungan simetris antar kelompok
atau antar individu, maka resiprositas cenderung tidak akan berlangsung. Hubungan simetris
yang dimaksud ini merupakan hubungan sosial, masing-masing pihak menempatkan diri
dalam kedudukan dan peranan yang sama saat proses pertukaran berlangsung. Sebagai contoh
saat seorang petani mengadakan selamatan dan mengundang tetangga-tetangganya. Kepala
desa juga melakukan hal seperti itu di waktu yang lain. Pada aktivitas tersebut keduanya tidak
menempatkan diri pada kedudukan sosial yang berbeda. Mereka sejajar sebagai warga
kelompok keagamaan, meskipun sebagai warga desa mereka mempunyai derajat kekayaan
dan prestise sosial yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan adanya posisi sosial yang sama,
pada suatu saat menjadi pengundang dan saat lain menjadi yang diundang.
Karakteristik lain yang merupakan syarat sekelompok individu atau beberapa kelompok dapat
melakukan resiprositas adalah adanya hubungan personel diantara mereka. Terutama terjadi
di dalam komunitas kecil dimana anggota-anggotanya menempati lapangan hidup yang sama.
Dalam komunitas kecil itu kontrol sosial sangat kuat dan hubungan sosial yang intensif
mendorong orang untuk berbuat untuk mematuhi adat kebiasaan. Sebaliknya, hubungan
impersonal tidak bisa menjamin berlakunya resiprositas karena interaksi antar pelaku
kerjasama resiprositas sangat rendah sehingga pengingkaran pun semakin mudah muncul.
Pentingnya syarat adanya hubungan personal bagi aktivitas resiprositas adalah berkaitan
dengan motif-motif dari orang melakukan resiprositas. Motif tersebut adalah harapan untuk
mendapatkan prestise sosial seperti, misalnya: penghargaan, kemuliaan, kewibawaan,
popularitas ,sanjungan, dan berkah. Motif tersebut tidak hanya ditujukan kepada pihak-pihak
yang melakukan kerjasama resiprositas, tetapi juga lingkungan dimana mereka berada.
Berlangsungnya resiprositas juga bergantung pada masyarakatnya yang berstruktur egaliter,
dengan tingkat stratifikasi sosial yang rendah sehingga menjadi kemudahan bagi warganya
untuk menempatkan diri dalam kategori sosial yang sama saat mengadakan kontak
resiprositas.
3 macam resiprositas
Resiprositas umum ini berarti individu atau kelompok memberikan barang dan jasa
kepada individu atau kelompok lain tanpa menentukan batas waktu pengembalian.
Resiprositas umum ini tidak mengenal hukum-hukum yang dengan ketat mengontrol
seseorang untuk memberikan atau mengembalikan. Masing-masing pihak percaya
bahwa barang yang diberikan akan dibalas nantinya, entah kapan waktunya. Moral
saja yang mengontrol dan mendorong pribadi-pribadi untuk menerima resiprositas
umum sebagai kebenaran dan tidak boleh dilanggar. Orang yang melanggarnya bisa
mendapat tekanan moral dari masyarakat
Golongan masyarakat yang nafkahnya dekat dengan batas substansi atau memperoleh
nafkah tidak tetap dan bisa dikatakan miskin, seringkali melembagakan resiprositas
umum sebagai mekanisme untuk mengatasi kondisi kekurangan. Dalam masyarakat
ini ,orang memberi nilai tinggi terhadap teman dan kerabat. Saling memberi hasil
buruan merupakan kebiasaan yang lazim dalam masyarakat pemburu. Kebiasaan
tersebut dapat berfungsi sebagai alat untuk distribusi pangan yang merata. Namun
demikian, kebiasaan tersebut dapat memacu aktivitas kegiatan berburu dan meramu di
kalangan kelompok pemburu.
Redistribusi
Redistribusi merupakan suatu bentuk kerjasama individu-individu anggota suatu masyarakat
atau suatu kelompok dalam memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Redistribusi berarti
suatu proses perpindahan hak dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu kelompok ke
kelompok yang lain, biasanya yang berpindah adalah barang dan jasa (Sairin,2001;68). Hal
yang membedakan redistribusi dan resiprositas adalah pada hal pelaksanaannya, dimana
redistribusi memang murni penyaluran suatu barang atau jasa tanpa ada maksud apa-apa di
balik penyaluran barang dan jasa tersebut sedangkan resiprositas masih ada unsur balas jasa
dalam hal pelaksanaannya. Perpindahan ini dibedakan Polanyi atas 2 yaitu perpindahan yang
bersifat transaksional (transactional movements)yang umumnya terjadi dalam kelompok dan
perpindahan yang bersifat disposional (disposional movement) yang merupakan antar
kelompok dengan kelompok yang lain. Pada perpindahan disposional salah satu pihak
memperoleh keuntungan yang lebih dibanding pihak lain.
Konsep resiprositas berbeda dengan konsep redistribusi karena adanya hubungan simetris
tersebut sebagai syarat timbulnya aktivitas resiprositas. Sebaliknya,aktivitas redistribusi
memerlukan adanya individu-individu tertentu yang tampil sebagai pengorganisir
pengumpulan barang atau jasa dari anggota-anggota kelompok. Setelah dikumpulkan
kemudian barang atau jasa tersebut didistribusikan kembali kedalam kelompok tersebut
dalam bentuk barang atau jasa yang sama atau berbeda. Contoh redistribusi ,misalnya,
kewajiban warga masyarakat untuk membiayai pesta desa dan melakukan kerja bakti.
Masyarakat menyediakan dana dan tenaga untuk aktivitas tersebut, kemudian mereka
menikmati hasil partisipasi mereka bersama. Dalam aktivitas tersebut kelompok sebagai
suatu organisasi mendelegasikan wewenang kepada individu tertentu untuk mengontrol
pelaksanaan dari aktivitas tersebut.
Resiprositas Redistribusi
Hubungan sosial yang terjadi adalah Hubungan yang terjadi adalah hubungan
hubungan antar individu antar individu sebagai anggota kelompok
Perilaku yang terjadi adalah perilaku individu Perilaku yang terjadi adalah perilaku individu
sebagai pribadi sebagai anggota kelompok
Resiprositas : ekonomi melekat dalam hubungan antar suku yang berpusat pada kewajiban
terhadap komunitas.
Resiprositas : ekonomi melekat dalam pengaturan suku yang termaktub dalam adat.
Redistribusi : ekonomi melekat dalam aparat politik negara yang terpusat dan kerajaan yang
terbentuk melalui kontrol geo-politik.
Redistribusi : ekonomi dan rumah tangga melekat dalam komunitas politik yang terpusat.