Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BY “S” UMUR 1 HARI DENGAN MAKROSOMIA


DI RUANG ANGGREK RSUD JOMBANG

Disusun Oleh:
APRILLIA T.E
NIM. 3.09.07.17.0.003

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSIAS ISLAM MAJAPAHIT
MOJOKERTO
2010
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
 Makrosomia adalah bayi yang berat badannya lebih dari 4000 gram pada
saat lahir.
( Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo )

 Makrosomia adalah bila berat badannya lebih dari 4000 gram. Berat
neonatus pada umumnya kurang dari 4000gram dan jarang melebihi
5000gram. Frekwensi berat badan lebih dari 4000gram adalah 5,3 % dan
yang lebih dari 4500gram adalah 0,4%
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )

B. Etiologi
Beberapa keadaan pada Ibu dapat menyebabkan terjadinya kelahiran
bayi besar / baby giant
Faktor-faktor dari bayi tersebut diantaranya:
 Bayi dan Ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari Ibu
yang menderita diabetes selama kehamilan. Sering memiliki kesamaan
mereka cenderung besar dan montok akibat bertambahnya lemak tubuh
dan membesarnya organ dalam, mukanya sembab dan kemarahan
(pletonic) seperti bayi yang sedang mendapat kortikosteroid, bayi dan ibu
yang menderita diabetes memperlihatkan insiden sinrom kegawatan nafas
yang lebih besar dari bayi Ibu yang normal pada umur kehamilan yang
sama. Insiden yang lebih besar terkait dengan pengaruh antagonis antara
kortisol dan insulin pada sintesis surfakon.
 Terjadinya obesitas pada Ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar
(baby giant)
 Pola makan Ibu yang tidak seimbang atau berlebihan juga mempengaruhi
kelahiran bayi besar.
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )

C. Tanda & Gejala


 Berat badan lebih dari 4000gram pada saat lahir
 Wajah menggembung pletoris(wajah tomat)
 Besar untuk usia gestasi
 Riwayat intra uterus dan Ibu diabetes dan polihidramnion
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )

D. Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan glukosa darah, kimia darah, analisa gas darah
 Hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht)
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )

E. Komplikasi
Bayi besar yang sedang berkembang merupakan suatu indikator dan
efek Ibu yang walaupun dikontrol dengan baik dapat timbul pada janin, maka
sering disarankan persalinan yang lebih dini sebelum aterem. Situasi ini
biasanya dinilai pada sekitar kehamilan 38 minggu. Penilaian yang seksama
pada pelvis Ibu. Tingkat penurunan kepala janin dan diatas serviks. Bersama
dengan pertimbangan terhadap riwayat kebidanan sebelumnya. Seringkali
akan menunjukkan apakah induksi persalinan kemungkinan dan menimbulkan
persalinan pervaginam. Jika persalinan tidak dilakukan dengan seksio sesaria
yang direncanakan. Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar
dibandingkan panggul Ibunya perdarahan intrakranial, distosia bahu, ruptur
uteri, serviks, vagina, robekan perinium dan fraktur anggota gerak merupakan
beberapa komplikasi yang mungkin terjadi. Jika penyulit-penyulit ini dapat
dihindarkan dengan resiko sesaria. Walaupun demikian, yang perlu diingat
bahwa persalinan dari bayi besar(baby giant) dengan jalan abdominal
bukannya tanpa resiko dan hanya dapat dilakukan oleh dokter bedah
kebidanan yang terampil.
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )

F. Penatalaksanaan Medis
Pemeriksaan klinik dan ultrasonografi yang seksama terhadap janin
yang sedang tumbuh, disertai dengan faktor-faktor yang diketahui merupakan
predisposisi terhadap makrosomia memungkinkan dilakukannya sejumlah
kontrol terhadap pertumbuhan yang berlebihan. Peningkatan resiko bayi besar
jika kehamilan dibiarkan hingga aterem harus diingat dan seksio cesaria
efektif harus dilakukan kapan saja persalinan pervaginam.
 Pemantauan glukosa darah (pada saat datang umur 3jam, kemudian 6 jam
sampai 24 jam ) atau bila kadar glukosa ≥45gr% dua kali berturut-turut.
 Pemantauan elektrolit
 Pemberian glukosa parental sesuai indikasi
 Bolus glukosa parental sesuai indikasi
 Hidrokortison 5mg/kg/hr IM dalam dua dosis bila pemberian glukosa
parental tidak efektif.
( Arvin Behman Kliekmen.1996, Ilmu Kesehatan Anak “ Nelson “edisi 15
volume 1. Jakarta )
DAFTAR PUSTAKA

 Arvin Behrman Kliekmen. 1996, Ilmu Kesehatan Anak “Nelson” edisi 15


volume 1. Jakarta : Egc Winknjosastro.Hanifa.2005
 Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI “S” DENGAN MAKROSOMIA
DI RUANG ANAK RSUD JOMBANG

Oleh : Aprillia Jam : 15.00


Tanggal : 10 januari 2011 No reg : 007-97-05
Tempat : Ruang anak
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Bayi : By “S” jam lahir : 14.00
Jenis Kelamin : Laki-laki
Anak Ke : 1 (satu)
Umur : 1hari
Tgl lahir : 10 januari 2011
Nama Ibu : Ny “S” Nama Ayah : Tn “K”
Umur : 24th Umur : 27th
Agama : Islam Agama : islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : PT
Suku/bangsa : Jawa/indo suku/bangsa : Jawa/ Indonesia
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : Tidak terkaji penghasilan : Tidak terkaji
Alamat : Ploso - jombang Alamat : Ploso - Jombang
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir secara operasi dengan berat badan lahir
5150gram.
3. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
a. Riwayat Kehamilan
Keadaan selama hamil ini:
 Pernah perdarahan/tidak: ibu mengatakan dalam
kehamilannya tidak pernah mengalami perdarahan
 Pre eklamsi : ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit
darah tinggi
 DM : ibu mengatakan mempunyai penyakit kencing manis
 Infeksi : Ibu mengatakan tidak mengalami infeksi

4. Riwayat keluarga :
a. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang :
Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit
menular (AIDS, batuk darah) dan menahun (jantung, darah
tinggi) tetapi ibu mempunyai penyakit menurun yaitu
kencing manis yang ditrurunkan dari keluarganya.
 Riwayat kesehatan keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular (AIDS, batuk darah) dan
menahun (jantung, darah tinggi) tetapi dalam keluarganya
ada yang mempunyai penyakit menurun yaitu kencing
manis yang dirunkan dari keluarganya.
 Riwayat kesehatan yang lalu :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular
(AIDS, batuk darah) dan menahun (jantung, darah tinggi)
tetapi ibu pernah mempunyai penyakit menurun yaitu
kencing manis yang diturunkan dari keluarganya.
 Keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak mempunyai keturunan kembar

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu


Kehamilan Persalinan Nifas KB
N
Suami Met
o UK Penyulit Jns Penolong Seks Tmp BB H/M Umur Penyulit Meneteki
ke ode
1 1 40 mg Bayi SC Dokter ♂ RS 5150 H 1hari - - -
besar

c. Riwayat Antanatal Care


ANC
TM 1 : berapa : 3X ke Bidan
Keluhan : mual - muntah
Terapi : vit B6 dan Fe
TM 2 : berapa : 2X ke Bidan
Keluhan : tidak ada
Terapi : Fe, Kalk
TM 3 : berapa : 2 X ke Bidan
Keluhan : tidak ada
Terapi : Fe, Kalk

d. Riwayat INC
Ibu mengatakan bahwa bayinya lahir secara operasi pada tanggal
10 Januari 2011 jam 14.00 wib, di tolong oleh dokter di RSUD
Jombang dengan berat badan lahir 5150 gram, panjang 53 cm,
menagis Kuat

e. Riwayat Neonatal
 Bayi lahir tanggal : 10 Januari 2011
Jam : 20.00
 Apgar scor :
Kreteria Menit 1 Menit 2
Warna kulit 2 2
Frekuensi jantung 2 2
Tonus otot 1 1
Reflek terhadap 2 2
rangsangan
Frekuensi – 1 2
pernafasan
8 9

f. Riwayat PNC
Bayi lahir dengan berat : 5150 gram
Panjang bayi : 53 cm
FO : 35 cm
Jenis kelamin : laki - laki
Apgar scor :8-9
 Imunisasai TT berapa kali : 1 kali pada saat mau menikah
 Keluhan selama Hamil : mual - muntah
 Obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil : Ibu
mengatakan hanya mengonsumsi obat-obatan dari bidan.
 Penyuluhan yang di dapat : nutrisi ibu hamil, tanda-
tanda persalinan, perawatan payudara
5. Pola kebiasaan sehari-hari
a) Pola Nutrisi
Bayi hanya minum PASI
Keluhan : tidak ada keluhan
b) Pola eliminasi
BAB: ± 1-2x/hr (warna meconium)
BAK: 4-5x/hr (warna kuning, bau khas)
Keluhan : tidak ada keluhan
c) Pola aktivitas
Bayi terbaring di boks bayi dan menangis saat haus dan lapar
Keluhan : tidak ada keluhan
d) Pola personal hygiene
Bayi mandi 2X sehari pagi dan sore, ganti popok + gedong jika
bayi mengompol / BAB
Keluhan : tidak ada keluhan
e) Pola istirahat / tidur
Siang : pasien sering tidur, bangun hanya minum PASI
Malam : pasien tidur, kadang menangis
Keluhan : tidak ada keluhan

6. Riwayat latar belakang sosial Budaya


 Jenis kelamin yg direncanakan :
Ibu mengatakan tidak merencanakan jenis kelamin.
 Kepercayaan yg berhubungan dengan kehamilan, persalinan,
nifas :
Ibu mengatakan berasal dari suku jawa, ibu mempercayai
upacara tingkepan agar bayi yang dikandung selamat dan ibu
biasanya mengadakan syukuran pada saat tali pusat lepas.

7. Riwayat psikososial
 Hubungan dengan keluarga :
Ibu mengatakan hubungan dengan keluarganya baik
 Hubungan dengan masyarakat :
Ibu mengatakan hubungan masyarakat baik

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan Umum
 Tonus Otot : cukup
 Tingkat aktivitas : Kuat
 Warna kulit dan bibir : Merah
 Tangis bayi : Kuat
b. Tanda-Tanda Vital
 Frekwensi nafas : 50 x/menit
 Nadi : 120 x/menit
 Suhu : 37oC
c. Berat badan bayi/ panjang badan bayi
5150 gram
d. Lingkar kepala
 Diameter SOB : 10 cm
 Diameter OF : 12 cm
 Diameter OM : 14 cm
 Diameter SOB : 12 cm
 Diameter biparetal : 10 cm
 Diameter bitemporal : 9 cm
 Sirkumferensia SOB : 33 cm
 Sirkumferensia OF : 35 cm
 Sirkumferensia MO : 36 cm
2. Pemeriksaan fisik khusus
a. Inspeksi
 Kepala : Rambut hitam, bersih, tidak rontok, tidak
ada caput, tidak ditemukan benjolan
abnormal
 Muka : simetris, tidak oedema
 Mata : Simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera
putih
 Hidung : Simetris, tidak ada sekret
 Mulut : Bibir merah, simetris, tidak ada
labiopalatoskisis, tidak ada labioskisis
 Telinga : simetris, tidak ada serumen
 Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada pembesaran vena jugularis
 Abdomen : tali pusat belum lepas dan tidak ada
perdarahan tali pusat
 Kulit : merah muda, masih terdapat lanugo, CRT :
< 2 detik
 Extremitas : Simetris, tidak odem, tidak ada gangguan
pergerakan, tidak polidaktil dan sindaktil.
 Ano-genetal : testis belum turun ke skrotum.
b. Palpasi
 Leher : tidak teraba benjolan abnormal
 Dada : simetris, tidak ada retraksi dinding abdomen
 Abdomen : tali pusat belum lepas
c. Auskultasi
 Dada : tidak ada ronchi dan whesing, terdapat tarikan
intracostae
 Denyut jantung : 160 x/ mnt
d. Reflek
 Morrow :+
 Genggam :+
 Sucking :+
 Rooting :+
e. pemeriksaan menunjang : tidak dilakukan

II. INTERPRESTASI DATA DASAR


Data Subjektif : ibu mengatakan bayinya lahir secara operasi dengan berat
lahir 5150 gram
Data Objektif : keadaan umum : cukup
TTV : frekuensi nafas : 50 x/mnt
Suhu : 37 C
Nadi : 120 x/mnt
BB : 5150 gram
BAB/BAK : +/+
Tangis : + / motorik +
Terdapat tarikan intracostae
Testis Belum turun

Diagnosa : By Ny “ S “ umur 1 hari dengan Makrosomia

III. ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi hipoglikemi, hipokalsemi, hiponatremi

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Pemberian cairan infuse D5 ¼ Ns

V. INTERVENSI
Tgl: 10 Januari 20011 jam : 15.30 WIB
Dx : By Ny “S” umur 1 hari dengan makrosomia
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kembali
normal dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria hasil :
 K / U membaik
 TTV dalam batas normal : N = 120-160 x/menit. S= 36,5-37,5 C, RR=
40-60 x/menit
 Tidak terjadi komplikasi
Intervensi :
1) Lakukan Bina Hubungan Saling Percaya
R/ agar pasien lebih terbuka dan kooperatif
2) Lakukan pendekatan terapeutik pada keluarga
R/ Agar terbina hubungan baik antara tenega medis dan keluarga
3) Jelaskan kepada ibu pasien atau keluarga tentang kondisinya
R/ agar ibu pasien mengerti tentang keadaan bayinya
4) Observasi TTV
R/ Untuk mengetahui secara dini bila terjadi komplikasi
5) Berikan makan bayi asi / pasi sesuai kebutuhan
R/ asi makanan pokok bayi yang dapat menambah BB bayi
6) Pantau jumlah minum
R/ Kebutuhan nutrisi terpenuhi
7) Cek gula darah
R/ Mencegah resiko hipoglikemi
8) Beritahu ibu tentang perawatan tali pusat
R/ agar tidak terjadi infeksi
9) Berikan Asi yang pertama keluar ( kolostrum )
R/ asi yang pertama kali keluar mengandung imunologi yang tinggi
10) Lakukan kolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya
R/ Untuk pemberian terapi yang sesuai

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 10 Januari 2011 Jam : 15.40 WIB
1. Melakukan bina hubungan saling percaya dengan cara memberi
salam dan menanyakan kabar pasien dan memdengarkan dengan
seksama tentang keluhan serta dapat memberikan saran tentang
masalah yang dihadapi pasien
2. melakukan pendekatan terapeutik antara keluarga dan tenaga
kesehatan
3. menjelaskan tentang perkembangan kondisi pasien
4. melakukan observasi TTV
hasil : TTV  Suhu : 37 C nadi : 110 x/menit RR : 50x/menit
5. memberikan ASI untuk mencegah terjadinya hipotermi
6. memantau jumlah minum agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
7. mengecek gula darah untuk mencegah resiko hipoglikemi
8. memberitahu ibu cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi infeksi
9. menjelaskan kepada ibu bahwa asi yg pertama kali keluar saat
penting bagi bayi karena untuk kekebalan tubuh
10. melakukan kolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya untuk
pemberian terapi yang sesuai.

VII. EVALUASI
Tanggal : 10 Januari 20011 Jam : 15.55 WIB
Diagnosa : By Ny “S” umur 1 hari dengan makrosomia
S : ibu mengatakan bayinya lahir secara operasi, berat badan lahir
5150 gram.
O : K/U cukup
TTV : frekuensi nafas : 50 x/ mnit
Nadi : 120 x/ mnit
Suhu : 37 C
Tangis ( + )
Motorik ( + )
BAB / Bak : +/+
BB : 5150 gram
A : Pada bayi Ny “S” umur 1 hari dengan makrosomia
P : Lanjutkan Intervensi
2. Memantau TTV
3. memantau jumlah gula darah bayi.
5. Memantau jumlah minum
8. Berkolaborasi dengan tim medis

Anda mungkin juga menyukai