anatomi jantung. Misal : Tutup ASD , tutup VSD , total koreksi TOF, dll Meningkatkan kualitas hidup. Misal : Reseksi aneurisma dinding ventrikel kiri , Operasi ganti katup,dll. Paliatif, yaitu menghilangkan gejala. Misal : Blalock Tausig Shunt ( BT Shunt ). Bedah pintas koroner ( CABG ) Macam
1 Operasi jantung tertutup.
Yaitu jenis operasi jantung yang selama melakukan prosedur operasi, jantung tetap berdenyut. Misal :- Blalog Tausig (BT) Shunt yaitu membuat shunt dari sistem arteri ke sistem vena. - Ligasi PDA - Bedah pintas koroner tanpa mesin jantung
2. Operasi jantung terbuka.
Yaitu jenis operasi jantung yang selama melakukan prosedure operasi, jantung dalam keadaan tidak berdenyut ( asistole).Selama prosedure operasi, fungsi jantung dan paru diambil alih oleh “ Heart Lung Machine” Misal : Tutup ASD, Tutup VSD , Bedah pintas koroner dengan mesin jantung. Operasi jantung terbuka
Jantung dalam keadaan asistole dan tidak dapat
aliran darah, oleh karena itu diperlukan usaha- usaha untuk melindungi miokardium khususnya endokardium dari kerusakan. Usaha ini disebut” preservasi miokardium atau proteksi miokard “ Untuk menggantikan fungsi jantung dan paru selama operasi dipakai suatu mesin yaitu “Heart Lung Machine”. Dan selama fungsi jantung dan paru diambil alih oleh mesin ,berarti sistem sirkulasi tidak fisiologi lagi, keadaan ini disebut sirkulasi luar tubuh ( Extra Corporal Circulation = Cor Pulmonary ByPass.) Perlu persiapan operasi dan perawatan post operasi khusus. Sirkulasi Luar Tubuh
Darah dari vena cava superior dan inferior tidak
masuk jantung tetapi melalui kanul dialirkan kemesin jantung paru ( ditampung direservoir) masuk kesistem pompa dipompakan masuk ke oksigenator untuk dioksigenasi kembali kesistem pompa didorong masuk keaorta melalui filter ( arterial filter) terus ke aliran sistemik. Pada prinsipnya “heart lung mesin” terdiri dari : resevoir,ruller pump,oksigenator dan arterial filter. Sirkulasi normal : Darah dari v. Cava masuk ke atrium kanan ke ventrikel kanan ke paru lewat a pulmonalis ke atrium kiri ke ventrikel kiri ke sistemik melalui aorta. Preservasi miokardium ( Proteksi miokardium)
Ada beberapa cara:
1. Pengosongan ventrikel kiri 2. Hipotermia 3. Asistole dengan pemberian cairan kardioplegia. Pengosongan ventrikel kiri.
Meminimalkan kerja miokardium sehingga
kebutuhan oksigen sedikit. Memaksimalkan transmural gradien. Mencegah naiknya suhu di ventrikel kiri oleh karena adanya aliran darah dari nonkoronari kolateral. Hipotermi:
Menurunkan kecenderungan terjadinya
denyut jantung. Menurunkan metabolisme. Pada jantung asistole penurunan suhu sebesar 10 derajat celsius,,kebutuhan miokard akan oksigen berkurang 50% Asistole dengan pemberian cairan kardioplegia.
Kardioplegi, terdiri dari : - Potassium klorida
dengan dosis 10-30 meq.Kadang-kadang ditambahkan Mg. , procain. Cara pemberian bisa langsung keaorta, kemudian keseluruh tubuh ( sistem antegrad ) atau lewat sinus koronarius ( sistem retrograt). Diberikan tiap 15-20 menit ( selama jantung dalam keadaan asistole). Indikasi dilakukan operasi bedah jantung Adanya kelainan anatomis jantung . Adanya kerusakan katup jantung. Adanya sumbatan arteri koroner ( oklusi > 50% ) dan tak membaik dengan obat- obatan. Adanya kelainan dinding ventrikel, misal : aneurisma. Tumor intrakardiak. Arrithmia. Kontraindikasi
Sudah terjadi Essenmeinger.
Endokarditis masih aktif Miokardium sudah tidak viable Komplikasi Perdarahan Infeksi Komplikasi akibat pemakaian mesin jantung paru, misal : tromboemboli , kerusakan komponen-komponen darah, kerusakan sistem immunitas tubuh. Komplikasi akibat tercideranya nervi(syaraf) sewaktu repair defeks. Misal : Total heart block sewaktu penutupan VSD. Contoh pembedahan pada kelainan kongenital 1. PDA ( Patent Ductus Arteriosus. Management Prinsip : Harus dilakukan penutupan. Cara :- Penutupan dengan Coil ( ADO ) - Ligasi - Pemotongan Timing operasi : elektif : umur 1-2 Th Emergensi :- Timbul CHF -Pneumoni berulang. - Timbul pulmonal hipertensi Mortalitas : < 1% Komplikasi : - Menciderai n recurrent laryngeus . - Menciderai n phrenicus kiri - Chylothorax - Residual 2 .ASD Secundum Management Prinsip : Harus ditutup. Prosedur : - Bedah jantung terbuka - Penutupan dengan semacam payung ( ASO). Timing operasi : umur 2-5 Th. Indikasi:- masih left to right shunt dengan flow rasio ( Qp/Qs > 2:1 ). - telah terjadi CHF tak respon dengan obat-obatan. Kontrindikasi : Eissenmenger Mortalitas : < 1%. Komplikasi : Arrhytmia. 3.Ventricular septal defect ( VSD) Management. Prinsip : Harus ditutup. Prosedur : bedah jantung terbuka. Timing operasi : - Flow rasio : 2/1 - Bila asymthomatic dan dengan moderat shunt di operasi antara umur 2- 5 th. - Bila shunt besar dan sudah terjadi pulmonal hipertensi segera dilakukan operasi. - Neonatus dengan vsd + chf + tumbuh kembang terganggu dan tak respons dengan obat-obatan segera operasi. Mortalitas : < 5% Komplikasi : RBBB , Complete heart block , residual 4. Tetralogi of Fallow
Kelainan pada TOF
1.VSD besar 2.Hipertrofi RV 3.RV outflow tract obstruktion. 4.Over –riding aorta Management Medical : - pencegahan terjadinya spells Surgical : 1 . Paliatif : BT Shunt Tujuan : meningkatkan blood flow ke paru Indikasi : a. TOF dengan atresi pulmonal pada neunatus. b. sianotik berat pada neonatus yang berumur < 6 bulan. c. Anak dengan hipoplasi PA 2. Total koreksi. a. Indikasi dan timing operasi : - Asymptomatic dengan sianotik minimal. timing operasi umur : 2-4 Th. - Asymthomatic tanpa sianotik (pink TOF). timing operasi umur 2-4 Th. b. Mortalitas : 5-10 % c. Komplikasi : - perdarahan - regurgitasi katup pulmonal - kongesti heart failure - RBBB , komplet heart block - ventrikular arrhythmia. - infeksi TERIMA KASIH