Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING URTIKARIA KRONIK & ANGIOEDEMA

Oleh rr. Widyastuti P./ o4.45394.00184.09

Pembimbing Dr. Natanael Shem, Dip Derm., DDSc., M.Sc

KASUS
Wanita, 35 tahun KU : Urtikaria generalisata, hampir setiap hari Disertai dengan bercak kemerahan, gatal, ukuran

1,5-8 cm Episode pembengkakan bibir sering Pembengkakan lidah & perasaan tercekat 3 x Evaluasi & Penatalaksanaan ??

PROBLEM KLINIS
Urtikaria kronik urtikaria dgn interval >6 minggu

menyingkirkan urtikaria akut, alergi makanan & obat Angioedema pembengkakan (wajah, bibir, faring, tangan, kaki, skrotum) menyertai urtikaria pd 40% pasien 40% urtikaria, 20% angioedema

STRATEGI & BUKTI


DIAGNOSIS DD : Dermatografisme beberapa hari-bulan, muncul linier, berlangsung selama 30 menit 2 jam Urtikaria kronik bertahan 4-36 jam, dermatografisme ringan Riwayat penyakit & temuan klinis penyebab urtikaria

URTIKARIA KRONIK & ANGIOEDEMA

URTIKARIA KRONIK

EVALUASI
Darah lengkap & urinalisis normal Antibodi antinuklear peny. jar. konektif lain Determinasi komplemen angioedema yg disertai

urtikaria kronik , herediter, inhibitor C1 namun tdk ada urtikaria Angioedema pengukuran C4 Tes fungsi tiroid Biopsi demam, atralgia, peningkatan sedimen scr prominen, lesi > 36 jam atau lebih, ptekiae&purpura

TERAPI
Antagonis Reseptor Histamin H1 Antihistamin nonsedatif loratadine, fexofenadine,

dan cetirizine mengurangi pruritus, menurunkan insiden urtikaria kronik sedang Kombinasi Antagonis Reseptor H1 & H2 Doxepin memblok kedua tipe reseptor histamine lbh efektif dr dipenhidramin & hydroxyzine, efek sedatif (+)

Antagonis leukotrien zafirlukast & montelukast lbh baik dr plasebo Agen simpatomimetik Terbutaline takikardi, sulit tidur, berdebar

tidak direkomendasikan Kortikosteroid Pasien yg tdk respon dgn agen2 yg lain Efek samping & penggunaan jangka panjang (?), memicu hipertensi & diabetes

Terapi eksperimental Imunosupresif siklosporin, dapson,

hidroksiklorokuin Plasmapharesis tdk efektif utk jangka panjang Imunoglibulin IV belum dikonfirmasi Levotiroksin hipertiroid, efikasi blm terbukti

AREA KETIDAKPASTIAN
Dosis tinggi antihistamin nonsedasi lebih baik? Kombinasi antagonis leukotrien & regimen

antihistamin? Studi jangka panjang penggunaan kortikosteroid? Efek maksimal kortikosteroid dgn dosis minimal, penggunaan tunggal atau kombinasi dgn regimen lain? Efikasi agen eksperimental & kemungkinan sbg agen sparing-kortikosteroid?

GUIDELINE
Parameter praktis untuk diagnosis dan

penatalaksanaan dari urtikaria akut dan kronik thn 2000 DD : urtikaria vaskulitis, penyakit jaringan konektif, sistemik mastositosis dan anafilaktik idiopatik

KESIMPULAN & SARAN


Urtikaria kronik (-) tanda&gejala peny.dasar Antihistamin nonsedatif paling efektif Antagonis reseptor H2 terapi adjuvan Penggunaan kortikosteroid prednison Terapi eksperimental 200-300 mg siklosporin,

monitor fungsi ginjal

Menurut rekomendasi penulis : Urtikaria kronik & angioedema antihistamin

terdahulu (100 - 200 mg hydroxyzine atau dipenhidramin per hari) Angioedema dipenhidramin Kortikosteroid harian jarang digunakan, dosis alternatif harian <20 mg

Kasus gejala peny.dasar (-), tes laboratorium tdk

mengindikasikan tes fungsi tiroid (serum tirotropin, antibodi antitiroid) Terapi : 1.antagonis reseptor H1 + antagonis reseptor H2 , antagonis leukotrien 2.(+) kortikosteroid respons krg maksimal 3.Episode pembengkakan wajah dan faring 40-60 mg prednisone

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai