Anda di halaman 1dari 14

Journal Reading

TREATMENT FOR NEURODERMATITIS – BASED ON


PATHOGENESIS OF IT (RETROSPEKTIF STUDY)
Sukmawati Tansil Tan , Yohanes Firmansyah , Yurike Indah Pratiwi

Izzcha Maizi Azzahro


5120023058
Dosen pembimbing :
Dr. Winawati Eka Putri, dr., Sp.DV., FINDSV

DEPARTEMEN/SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RSI JEMURSARI SURABAYA KEPANITERAAN KLINIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
PENDAHULUAN
 Liken Simplek Kronis (LSK)/Neurodermatitis  Kelainan kulit yang umum dan
kronis yang ditandai dengan kulit yang tebal, kering, bersisik dan hiperpigmentasi
yang menyerupai “ Kulit Pohon “

 Puncak kejadian LSK  Terjadi antara usia 35 – 50 , dengan rasio 2 : 1 antara


perempuan dan laki-laki

 Pasien dengan riwayat dermatitis atopi  cenderung mengalami LSK pada usia
yang lebih muda rata – rata 19 tahun, dibandingkan dengan pasien tanpa dermatitis
atopik yakni rata-rata 48 tahun

 LSK berkaitan dengan  faktor psikologis seperti depresi, kecemasan dan stress
emosional. Selain itu faktor lain akibat penyakit internal seperti gagal ginjal, limfoma
hodgkin dan hipertiroidisme.
PENDAHULUAN
 Menurut penelitian  Neurotrasnmitter yang berhubungan dengan emosi
seperti serotonin, dopamin/peptida opioid  memodulasi persepsi gatal
melalui penuruan jalur tulang belakang yang mengakibatkan gangguan
psikologis  seperti depresi dan stress  menyebabkan rasa gatal dan
keinginan untuk menggaruk kulit terus menerus

 LSK berkaitan dengan  faktor psikologis seperti depresi, kecemasan dan


stress emosional. Selain itu faktor lain akibat penyakit internal seperti gagal
ginjal, limfoma hodgkin dan hipertiroidisme.
METODE PENELITIAN
 Tujuan penelitian  Memeriksa data rekam medis pasien tahun 2016-2017 untuk
mendapatkan informasi mengenai diagnosis dan pengobatan LSK

 Jenis Penelitian  Kohort Retrospektif


 Populasi Penelitian  Semua pasien LSK Klinik Indra tahun 2016-2017
 Sampel Penelitian Individu yang memenuhi kriteria inklusi penelitian
 Jumlah Sampel  Minimal 20 sampel setiap kelompok formulasi pengobatan
 Tehknik Pengambilan Sampel  Non-Random Purposive sampling
 Variabel Independen  Formulasi pengobatan LSK terdiri (0.05% Clobetasol atau
kombinasi 0.05% clobetasol, 3% deterjen karbonis cair dan 2% asam salisilat yang
dioleskan secara topikal
 Variabel Dependen 
• Keberhasilan pengobatan (membaik/tidak)
• Efek samping selama pengobatan dan gejala pasca pengobatan
 Analisis Data  Analisis data deskriptif dan analitik (Uji person Chi Square, uji Chi
Square dengan koreksi yates atau uji Fisher Exact
METODE PENELITIAN

 Kriteria Inklusi
• Usia minimal 12 tahun
• Diagnosis LSK oleh dokter kulit
 Kriteria Eksklusi
• Data rekam tidak lengkap
• Riwayat alergi terhadap kandungan obat
HASIL
Tabel 1. Karateristik Demografi Responden

 Total Jumlah responden 237 dengan neurodermatitis pada kulit


 126 responden  menerima terapi formulasi kombinasi (0.05% clobetasol,
3% deterjen karbonis cair dan 2% asam salisilat)
 111 responden  menerima terapi standar Clobetasol 0.05%
HASIL
Tabel 2. Efektivitas Terapi antara 2 Regimen Pengobatan

 Terapi Kombinasi  didapatkan angka kesembuhan 88,9%


 Terapi Standart  didapatkan angka kesembuhan 77,5%
 Berdasarkan Uji stastistik Chi Square dengan koreksi yates  Terdapat
perbedaan tingkat perbaikan klinis dari Neurodermatitis pada terapi
kombinasi dibandingkan terapi standar (p-value : 0,029)
HASIL
Tabel 3. Efek samping antara 2 Rejimen Pengobatan

 Gejala efek samping yang timbul  Gatal dan kemerahan menetap selama
pengobatan
 Uji Fisher Exact  tidak terdapat perbedaan signifikan efek samping
antara 2 kelompok intervensi
DISKUSI
 Gatal  gejala utama yang mempengaruhi perjalanan LSK, terutama
pada malam hari
 Akibat garukan dan gesekan berulang  terjadi hiperplasia
epidermis dan hiperkeratosis  kulit menebal dan bersisik
(Likenifikasi)
 Gambaran klinis LSK diantaranya ;
 Plak likenifikasi yang gatal dan bersisik
 Eksoriasi
 Perubahan pigmentasi
 Neurodermatitis  sulit diobati dan tingkat kekambuhan tinggi
 Pencegahan, mengurangi stress dan kecemasan serta
pengobatan menjadi kunci keberhasilan pengobatan LSK
DISKUSI
 Terapi Topikal  Steroid topikal, injeksi steroid intralesi, agen keratolitik,
capsaicin, tacrolimus, pimecrolimus, krioterapi, doxepin dan toksin botulinum
 Terapi Sistemik  Antihistamin, antidepresan dan psikoterapi

Gambar Mekanisme kerja keratolitik dan


antiinflamasi pada Neurodermatitis

 Asam Salisilat  melarutkan pH stratum korneum


 peningkatan hidrasi dan pelunakan
 Clobetasol & Liquor  Menghambat peradangan
 Kombinasi ketiganya  Menghilangkan penebalan
dan sisik pada kulit
KESIMPULAN
Terapi inovasi formulasi campuran clobetasol 0,05% dengan
deterjen liquor carbonis 3% dan asam salisilat 2%  terbukti
memberikan tingkat perbaikan klinis yang lebih baik pada
pasien LSK dibandingkan terapi standar.
DAFTAR PUSTAKA
Tansil Tan S, Firmansyah Y, I. P. Y. (2021) ‘TREATMENT FOR
NEURODERMATITIS – BASED ON PATHOGENESIS OF IT (RETROSPEKTIF
STUDY)’, Journal of Holistic and Traditional Medicine, 06(01), pp. 402–406.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai