Anda di halaman 1dari 12

Titrasi bebas air

Titration in nonaqueos solvent

Pengertian
Titrasi Bebas Air
adalah titrasi yang menggunakan pelarut organik sebagai pengganti air. Banyak digunakan dalam sediaan farmasi.

Tipe pelarut dalam titrasi bebas air


Pelarut amfiprotik, pelarut yang memiliki sifat asam atau basa Contoh : Metanol, Etanol, Asam asetat, ammonia, air dll

Pelarut aprotik, pelarut tidak memiliki sifat asam atau basa (inert) Contoh : Benzena, karbon tetraklorida dan kloroform

Pelarut protofilik, pelarut yang mempunyai affinitas yang tinggi terhadap proton Contoh : eter, ammonia, keton dll Pelarut protogenik, proton donor

Contoh : asam florida dan asam sulfat

Tetapan Autoprolisis

secara umum:
2HS H2S+ + S

tetapan autoprotlisis KHS = [H2S+][S-] contoh :


2CH3COOH CH3COOH2+ + CH3COO-

Tetapan Dielektrik
HB + HS
1 Tahap 1 = pengionan

[H2S+B-]
2

H2S+ + B-

Tahap 2 = pemisahan ion-ion

Pelarut Untuk Titrasi Bebas Air


melarutkan zat yang dititrasi tidak bereaksi baik dengan zat yang dititrasi maupun dengan titran. murah dan mudah pemurniannya jika perlu dan tidak kompleks hasil titrasi berupa larutan atau kristal

Titran
yang bersifat asam

Contoh :
asam perklorat; asam p-toluensulfonat; asam 2,4-dinitrobenzensulfonat.

yang bersifat basa


Contoh : tetra butilamonium hidroksida, natrium asetat, kalium metoksida, dan natrium aminoetoksida.

Titik Akhir Titrasi


Titik akhir titrasi bebas air dapat ditentukan dengan metode potensiometri atau dengan penambahan indikator
Indikator : Asam : kristal violet, metil violet, metil merah

Basa : Fenolftalein, timol biru, violet azo

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Titrasi Bebas Air


Suhu
Umumnya dilakukan pada suhu kamar, apabila bukan pada suhu kamar akan mempengaruhi volume titran sehingga perlu dilakukan koreksi sbb :
V = Vo (1 + + + ) atau

Kandungan air
Adanya air akan mengurangi ketajaman titik belok titrasi.

Aplikasi titrasi bebas air


1. Obat Sulfa
-SO2-NH- (asam) dengan alkali metoksida (basa) dalam pelarut benzen-metanol atau difenilformamida

2. Basa lemah (amina, asam amino dan anion asam lemah) dalam asam asetat glasial dengan asam perklorat.

Daftar Pustaka
Day, R.A and Underwood, A.L alih bahasa Iis sopyan, (2002), Analisis kimia kuantitatif, edisi ke-6, Erlangga Jakarta,
Harvey, D (2000), Modern analytical chemistry, Mc Graw hill higher education, North America. Vogel, A.I (1989), Vogels textbook of quantitative chemical analysis, 5th ed, revised by Jeffery, G.H, et al, Longman. England.

Anda mungkin juga menyukai