Anda di halaman 1dari 16

PENULISAN ARTIKEL PUBLIKASI

Irawanto1 Artikel publikasi khususnya yang dimuat sebagai artikel dalam majalah berkala atau jurnal ilmiah merupakan tolok ukur objektif hasil kegiatan ilmiah seorang ilmuwan. Publikasi ilmiah merupakan bukti komitmen dan intensitas karya atau aktivitas keilmuwan bagi mereka yang berkecimpung dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk seni. Berbagai faktor dan kendala mungkin menjadi penyebab sulitnya publikasi ilmiah para ilmuwan indonesia di berbagai berkala bertaraf internasional. Artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal atau majalah berkala ada yang merupakan artikel hasil penelitian dan artikel konseptual atau nonpenelitian. Penulisan artikel hasil penelitian biasanya dituntut untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap kali terbit, sebuah jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel terbatas. Jurnal yang diterbitkan oleh suatu fakultas /perguruan tinggi akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan karyawan) serta mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas daripada laporan teknis resmi. Artikel ilmiah yang akan dipublikasikan mempunyai bentuk, struktur, dan sifat-sifat tertentu. Oleh karena itu, penulisannya harus mengikuti pola, teknik, dan kaidah-kaidah tertentu juga. Pola dan teknik penulisan artikel ilmiah ini relatif konsisten diikuti oleh penerbitan ilmiah pada umumnya yang biasa dikenal sebagai jurnal atau majalah ilmiah. Walaupun demikian, setiap majalah ilmiah biasanya memilki gaya selingkung yang berusaha dipertahankan konsistensinya sebagai penciri dan kriteria kualitas teknik dan penampilan majalah yang bersangkutan. Gaya selingkung itu secara rinci mungkin berbeda antara satu majalah ilmiah dan majalah ilmiah yang lain, tetapi biasanya semuanya masih mengikuti suatu pedoman yang berlaku secara umum. Sementara itu kaidah-kaidah penulisan artikel ilmiah diharapkan diikuti oleh para penulis artikel sebagaimana sikap ilmiah diharapkan diikuti oleh para ilmuwan, atau kode etik profesi oleh para profesional dalam bidangnya masingmasing. Dalam perspektif terentu pemenuhan kaidah-kaidah penulisan artikel ilmiah ini dapat dipandang sebagai etika yang harus dipenuhi oleh para penulis artikel. Tulisan ini membahas tentang memilih jurnal, jenis dan struktur artikel ilmiah, beberapa hal menyangkut penulisan artikel konseptual dan artikel hasil penelitian.

Dosen STIA BINA BANUA.

Memilih Jurnal Pilihan terhadap berkala ilmiah atau jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian adalah sangat penting. Beberapa pertimbangan antara lain; a. Jika akan mempublikasikan makalah ilmiah akankah kita ingin: mempublikasikan secara cepat (rapid review), mempublikasi dalam berkala "berkualitas" (prestige), setiap orang dalam bidang kita membaca (circulation) dan peneliti lain mensitasi karya kita (citation). b. Dalam membuat pilihan kita harus mempertimbangkan: apakah jurnalnya masuk dalam Current Content dll?, adakah jurnal tsb mempublikasi makalah dalam bidang kita, apakah makalah-makalah terbaik di bidang kita dipublikasi di jurnal tsb?, apakah kita membaca makalah yang dipublikasi dalam jurnal tsb?, adakah biaya yang dikenakan untuk tiap halaman termuat dan apakah jurnal tsb menawarkan reprint gratis? Jenis dan Struktur Artikel Ilmiah Sesuai dengan tujuan penerbitannya, majalah ilmiah pada umumnya memuat salah satu dari hal-hal berikut: (1) kumpulan atau akumulasi pengetahuan baru, (2) pengamatan empirik, dan (3) gagasan atau usulan baru. Dalam praktik hal-hal tersebut akan diwujudkan atau dimuat di dalam salah satu dari dua bentuk artikel, yaitu artikel konseptual atau artikel nonpenelitian dan artikel hasil penelitian. Ada beberapa jurnal yang hanya memuat artikel hasil penelitian, misalnya Journal of Research in Science Teaching yang terbit di Amerika Serikat dan Jurnal Penelitian Kependidikan terbitan lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. Sebagian besar jurnal biasanya memuat kedua jenis artikel: hasil penelitian dan artikel konseptual, misalnya Berkala Wacana yang diterbitkan oleh Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang dan Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik (JKAP) terbitan Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (MAP) Yogyakarta. Selain itu, seringkali majalah ilmiah juga memuat resensi buku dan obituari. Artikel Konseptual Artikel konseptual adalah hasil pemikiran penulis atas suatu permasalahan, yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Dalam upaya untuk menghasilkan artikel jenis ini penulis terlebih dahulu mengkaji sumbersumber yang relevan dengan permasalahannya, baik yang sejalan maupun yang bertentangan dengan apa yang dipikirkan oleh penulis. Sumber-sumber yang dianjurkan untuk dirujuk dalam rangka menghasilkan artikel konseptual adalah juga artikel-artikel konseptual yang relevan, hasil-hasil penelitian terdahulu, disamping teori-teori yang dapat digali dari buku-buku teks.

Bagian paling vital dari artikel konseptual adalah pendapat atau pendirian penulis tentang hal yang dibahas, yang dikembangkan dari analisis terhadap pikiran-pikiran mengenai masalah yang sama yang telah dipublikasikan sebelumnya. Jadi, artikel konseptual bukanlah sekedar kolase cuplikan-cuplikan dari sejumlah artikel, apalagi pemindahan tulisan dari sejumlah sumber, tetapi hasil pemikiran analitis dan kritis penulisnya. Artikel konseptual biasanya terdiri dari beberapa unsur pokok, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan, bagian inti atau pembahasan, penutup dan daftar rujukan. Uraian singkat tentang unsurunsur tersebut disampaikan di bawah ini. Judul Judul artikel konseptual hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas. Pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsurunsur utama masalah, jelas dan setelah disusun dalam bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca. Judul dapat ditulis dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Salah satu ciri penting judul artikel konseptual adalah "provokatif", dalam arti merangsang pembaca untuk membaca artikel yang bersangkutan. Hal ini penting karena artikel konseptual pada dasarnya bertujuan untuk membuka wacana diskusi, argumentasi, analisis dan sintesis pendapat-pendapat para ahli atau pemerhati bidang tertentu. Perhatikan judul-judul artikel di bawah ini, dan lakukan evaluasi terhadap judul-judul tersebut untuk melihat apakah kriteria yang disebutkan di atas terpenuhi.

Membangun Teori melalui Pendekatan Kualitatif (Forum Penelitian Kependidikan Tahun 7, No. 1) Repelita IV: A Cautious Development Plan for Steady Growth (Kaleidoscope International Vol. IX NO 1) Interpreting Student's and Teacher's Discourse in Science Classes: An Underestimated problem? (Journal of Research in Science Teaching Vol. 33,No.2)

Contoh-contoh judul di atas tercermin ciri-ciri yang diharapkan ditunjukkan oleh artikel konseptual seperti provokatif, argumentatif, dan analitik. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar profesional yang lain. Jika dikehendaki gelar kebangsawanan atau keagamaan boleh disertakan. Nama lembaga tempat penulis bekerja ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika penulis lebih dari dua orang, hanya nama penulis utama saja yang dicantumkan disertai tambahan dkk. Nama penulis lain ditulis dalam catatan kaki atau di tempat lain jika tempat catatan kaki tidak mencukupi.

Abstrak dan Kata Kunci Abstrak artikel konseptual adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat; bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak biasanya 50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf, diketik dengan spasi tunggal. Format lebih sempit dari teks utama (margin kanan dan kiri menjorok masuk beberapa ketukan. Dengan membaca abstrak diharapkan (calon) pembaca segera memperoleh gambaran umum dari masalah yang dibahas di dalam artikel. Ciri-ciri umum artikel konseptual seperti kritis dan provokatif hendaknya juga sudah terlihat di dalam abstrak ini, sehingga (calon) pembaca tertarik untuk meneruskan pembacaannya. Abstrak hendaknya juga disertai dengan 3-5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang terkait dengan ranah permasalahan yang dibahas dalam artikel. Jika dapat diperoleh, kata-kata kunci hendaknya diambil dari bidang ilmu terkait. Perlu dicatat bahwa kata-kata kunci tidak hanya dapat dipetik dari judul artikel, tetapi juga dari tubuh artikel walaupun ide-ide atau konsep-konsep yang diwakili tidak secara eksplisit dinyatakan atau dipaparkan di dalam judul atau tubuh artikel. Perhatikan contoh abstrak dan kata-kata kunci berikut ini.
Abstract: Theory generation through Qualitative Study. A qualitative study is often contrasted with its quantitative counterpart. These two approaches are more often inappropriately considered as two different schools of thought than as two different tools. In fact these two approaches serve different purposes. A qualitative study takes several stages in generating theory. Business transaction patterns and market characteristics, for example, can be investigated through qualitative study, while their tendencies, frequencies, and other related quantitative values can be more appropriately investigated through quantitative study. Key words: qualitative study, theory development

Pendahuluan Bagian ini menguraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas, misalnya dengan menonjolkan hal-hal yang kontroversial atau belum tuntas dalam pembahasan permasalahan terkait dalam artikel-artikel atau naskah-naskah lain yang telah dipublikasikan terdahulu. Bagian pendahuluan ini hendaknya diakhiri dengan rumusan singkat (1-2 kalimat) tentang hal-hal pokok yang akan dibahas dan tujuan pembahasan Seperti tiga segmen bagian pendahuluan dalam contoh di bawah ini.

Partisipasi masyarakat merupakan unsur yang penting sekali bagi keberhasilan program pendidikan. Catatan sejarah pendidikan di negara-negara maju dan dikelompok-kelompok masyarakat yang telah berkembang kegiatan pendidikannya menunjukkan bahwa keadaan dunia pendidikan mereka sekarang ini telah dicapai dengan partisipasi masyarakat yang sangat signifikan di dalam berbagai bentuk. Di Amerika Serikat dalam tingkatan pendidikan tinggi dikenal apa yang disebut "Land grant universities." dst. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli yang berkaitan dengan menurunnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan. Sebagian ahli berpendapat bahwa sistem politik yang kurang demokratis dan budaya masyarakat paternalistik telah menyebabkan rendahnya partisipasi. Sementara itu penulis-penulis lain lebih memfokus pada faktorfaktor ekonomi... Dari kajian terhadap berbagai tulisan dan hasil penelitian yang disebutkan di muka terlihat bahwa masih terdapat beberapa hal yang belum jelas benar atau setidak-tidaknya masih menimbulkan keraguan mengenai sebab-sebab menurunnya mutu partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan. Dalam artikel ini akan dibahas kemungkinan-kemungkinan menurunnya partisipasi masyarakat tersebut berdasarkan analisis ekonomi pendidikan. Diharapkan, dengan analisis ini kekurangan analisis terdahulu dapat dikurangi dan dapat disusun penjelasan baru yang lebih komprehensif.

Di dalam petikan bagian pendahuluan di atas dapat dilihat alur argumentasi diikuti penulis untuk menunjukkan masih adanya perbedaan pandangan tentang menurunnya partisipasi masyarakat di dalam pengembangan pendidikan. Tinjauan dari berbagai sudut pandang telah menghasilkan kesimpulan yang beragam, yang membuka kesempatan bagi penulis untuk menampilkan wacana penurunan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pendidikan dari sudut pandang yang lain. Bagian Inti Isi bagian ini sangat bervariasi, lazimnya berisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan. Banyaknya subbagian juga tidak ditentukan, tergantung kepada kecukupan kebutuhan penulis untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Di antara sifat-sifat artikel terpenting yang seharusnya ditampilkan di dalam bagian ini adalah kupasan yang argumentatif, analitik dan kritis dengan sistimatika yang runtut dan logis, sejauh mungkin juga berciri komparatif dan menjauhi sifat tertutup dan instruktif. Walaupun demikian, perlu dijaga agar tampilan bagian ini tidak terlalu panjang dan menjadi bersifat enumeratif seperti diktat. Penggunaan

subbagian dan sub-subbagian yang terlalu banyak juga akan menyebabkan artikel tampil seperti diktat. Berikut ini contoh petikan bagian artikel .
Perubahan atau penyesuaian paradigma dan praktek-praktek pendidikan adalah suatu keharusan jika dunia pendidikan Indonesia tidak ingin tertinggal dan kehilangan perannya sebagai wahana untuk menyiapkan generasi masa datang. Ironisnya, kalangan pendidikan sendiri tidak dengan cepat mengantisipasi, mengembangkan dan mengambil inisiatif inovasi yang diperlukan, walaupun kesadaran akan perlunya perubahan-perubahan tertentu sudah secara luas dirasakan. Hesrh dan Mckibbin (1983:3) menyatakan bahwa sebenarnya banyak pihak telah menyadari perlunya inovasi(dari Ibnu, 1996:2)

Contoh bagian inti artikel konseptual di atas dapat dilihat dengan jelas bagian yang paling vital dari jenis artikel ini yaitu posisi atau pendirian penulis, seperti terlihat di dalam kalimat: Perubahan atau penyesuaian paradigma dan praktek-praktek pendidikan adalah suatu keharusan jika.. Penutup atau Simpulan Penutup biasanya diisi dengan kesimpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Banyak penulis yang berusaha menampilkan segala apa yang telah di bahas di bagian terdahulu, secara ringkas. Sebagian penulis menyertakan saran-saran atau pendirian alternatif. Jika memang dianggap tepat bagian terakhir ini dapat disajikan dalam subbagian tersendiri. Contoh untuk bagian ini dapat dilihat pada berbagai artikel jurnal. Walaupun mungkin terdapat beberapa perbedaan gaya penyampaian, misi bagian akhir ini pada dasarnya sama: mengakhiri diskusi dengan suatu pendirian atau menyodorkan beberapa alternatif penyelesaian seperti contoh di bawah ini.
Konsep pemikiran tentang Demokrasi Ekonomi pada prinsipnya adalah khas Indonesia. Menurut Dr.M.Hatta dalam konsep Demokrasi Ekonomi berlandaskan pada tiga hal, yaitu: (a) etika sosial yang tersimpul dalam nilai-nilai Pancasila; (b) rasionalitas ekonomi yang diwujudkan dalam perencanaan ekonomi oleh negara; dan (c) organisasi ekonomi yang mendasarkan azas bersama/koperasi. Isu tentang pelaksanaan Demokrasi Ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia menjadi ramai dan menarik pada era tahun 90-an. Hal tersebut terjadi sebagai reaksi atas permasalahan konglomerasi di Indonesia. Perlu diupayakan hubungan kemitraan yang baik antar pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. Pada saat ini nampak sudah ada political will dari pemerintah kita terhadap kegiatan ekonomi berskala menengah

dan kecil. Namun demikian kemauan politik saja tidak cukup tanpa disertai keberanian politik. Semangat untuk berpihak pada pengembangan usaha berskala menengah dan kecil perlu terus digalakkan, sehingga tingkat kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan.

Daftar Rujukan Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan hanya yang benar-benar dirujuk di dalam tubuh artikel. Sebaliknya, semua rujukan yang telah disebutkan dalam tubuh artikel harus tercatat di dalam daftar rujukan. Penulisan daftar rujukan dilakukan pada halaman terakhir artikel, tidak pada halaman baru. Tata aturan penulisan daftar rujukan bervariasi, tergantung gaya selingkung yang dianut. Walaupun demikian harus senantiasa diperhatikan bahwa tata aturan ini secara konsisten diikuti dalam setiap nomor penerbitan. Artikel Hasil Penelitian Laporan penelitian sebelum ditampilkan sebagai artikel dalam jurnal, laporan penelitian harus disusun kembali agar memenuhi tata tampilan karangan sebagaimana yang dianjurkan oleh dewan penyunting jurnal yang bersangkutan dan tidak melampaui batas panjang karangan. Jadi, artikel hasil penelitian bukan sekedar bentuk ringkas atau "pengkerdilan" dari laporan teknis, tetapi merupakan hasil kerja penulisan baru, yang dipersiapkan dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan secara lengkap semua aspek penting penelitian, tetapi dalam format artikel yang jauh lebih kompak dan ringkas daripada laporan teknis aslinya. Bagian-bagian artikel hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal adalah judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, bagian pendahuluan, metode, hasil penelitian, pembahasan, kesimpulan dan saran, dan daftar rujukan. Kajian pustaka lazim disajikan untuk mengawali artikel dan sekaligus merupakan suatu pembahasan tentang rasional pentingnya masalah yang diteliti. Bagian awal ini berfungsi sebagai latarbelakang penelitian. Penulisan artikel untuk publikasi menggunakan sistimatika tanpa angka ataupun abjad. Berikut ini disajikan uraian tentang isi artikel hasil penelitian secara umum berlaku untuk hasil penelitian kuantitatif ataupun kualitatif. Judul Judul artikel hendaknya informatif, lengkap, tidak terlalu panjang atau terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. Judul artikel memuat variabelvariabel yang diteliti atau kata kunci yang menggambarkan masalah yang diteliti. Perlakukan sebagai suatu label bukan kalimat. Hindari singkatan berupa jargon. Berikut ada beberapa contoh penulisan judul.

Refleksi kritis terhadap program JPS (Jaring Pengaman Sosial) studi kasus Proyek PDM-DKE (Jurnal JKAP Vol 3 Nomor 1 (juli 1999)
Dampak program transmigrasi terhadap pendapatan dan distribusi pendapatan petani Peran pendapatan asli daerah (PAD) dalam anggaran pendapatan dan belanjar daerah (APBD)

Jika dibandingkan dengan judul-judul di atas, akan segera tampak perbedaannya dengan judul artikel nonpenelitian, terutama dengan terlihatnya variabel-variabel utama yang diteliti. Nama Penulis Nama penulis artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun. Nama lembaga tempat bekerja penulis ditulis sebagai catatan kaki di halaman pertama. Jika lebih dari dua peneliti, hanya peneliti utama saja yang dicantumkan di bawah judul, nama peneliti lain ditulis dalam catatan kaki. Sponsor Nama sponsor penelitian ditulis sebagai catatan kaki pada halaman pertama, diletakkan di atas nama lembaga asal peneliti. Abstrak dan Kata Kunci Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti), dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga kesimpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Halhal lain seperti hipotesis, pembahasan, dan saran tidak disajikan. Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa Inggris. Terjemahan judul artikel berbahasa Indonesia dimuat pada baris pertama abstrak berbahasa Inggris. Panjang Abstrak tidak lebih dari 200 kata dan ditulis dalam satu paragraf. Abstrak diketik dengan spasi tunggal dengan menggunakan format yang lebih sempit dari teks utamanya (margin kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli, berupa kata tunggal atau gabungan kata. Jumlah kata kunci sekitar 3-5 buah. Kata kunci diperlukan untuk

komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul penelitian abstraknya dengan mudah. Contoh Abstrak:
Abstract: The aim of this study was to asses the readiness of elementary school teachers in mathematics teaching, from the point of view of the teachers mastery of the subject. Forty-two elementary school teachers from Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang were given a test in mathematics which was divided into two part, arithmetic and geometry. A minimum mastery score of 65 was set for those who would be classified as in adequate readiness as mathematics teachers. Those who obtained scores of less than 65 were classified as not in adequate readiness in teaching. The result of the study indicated that 78.8% of the teachers obtained scores of more than 65 in geometry. Sixty-nine point five percents of the teachers got more than 65 in arithmetic, and 69,5% gained scores of more than 65 in both geometry and arithmetic. Key words: mathematics teaching, teaching readiness, subject mastery

Pendahuluan Pendahuluan tidak diberi judul, ditulis langsung setelah abstrak dan kata kunci. Bagian ini menyajikan kajian pustaka yang berisi paling sedikit tiga gagasan: (1) latar belakang atau rasional penelitian, (2) masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, (3) rumusan tujuan penelitian (dan harapan tentang manfaat hasil penelitian) Sebagai kajian pustaka, bagian ini harus disertai rujukan yang bisa menjamin otoritas penulisnya. Jumlah rujukan harus proporsional (tidak terlalu sedikit atau tidak terlalu banyak). Pembahasan kepustakaan harus disajikan secara ringkas, padat, dan langsung mengenai masalah yang diteliti. Aspek yang dibahas dapat mencakup landasan teorinya, segi historisnya atau segi lainnya. Penyajian latar belakang atau rasional penelitian hendaknya sedemikian rupa sehingga mengarahkan pembaca ke rumusan masalah penelitian yang dilengkapi dengan rencana pemecahan masalah dan akhirnya ke rumusan tujuan. Untuk penelitian kualitatif di bagian ini dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian konsep yang berkaitan dengan fokus penelitian. Metode Pada dasarnya bagian ini menyajikan bagaimana penelitian itu dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa paragraf tanpa subbagian, atau dipilah-pilah menjadi beberapa subbagian. Hanya hal-hal pokok saja yang disajikan. Uraian tentang rancangan penelitian tidak perlu diberikan. Materi pokok bagian ini adalah bagaimana data dikumpulkan, siapa sumber data, dan bagaimana data dianalisis. Apabila uraian ini disajikan

dalam subbagian, maka subbagian itu antara lain berisi keterangan tentang populasi dan sampel (atau subjek), instrumen pengumpulan data, rancangan penelitian (terutama jika digunakan rancangan yang cukup kompleks seperti rancangan eksperimental), dan teknik analisis data. Untuk penelitian kualitatif perlu ditambahkan perian mengenai kehadiran peneliti, subjek penelitian dan informan beserta cara-cara menggali data penelitian, lokasi penelitian, dan lama penelitian. Selain itu juga diperlukan mengenai pengecekan keabsahan hasil penelitian.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan observasi partisipatori. Peneliti terjun langsung ke dalam kehidupan masyarakat desa, ikut serta melakukan berbagai aktivitas sosial sambil mengumpulkan data yang dapat diamati langsung di lapangan atau yang diperoleh dari informan kunci. Pencatatan dilakukan tidak langsung tetapi ditunda sampai peneliti dapat "mengasingkan diri" dari anggota masyarakat sasaran. Informasi yang diberikan oleh informan kunci diuji dengan membandingkannya dengan pendapat nara sumber yang lain. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan Rancangan eksperimen pretest-posttest control group design digunakan dalam penelitian ini. Subjek penelitian dipilih secara random dari seluruh siswa kelas 3 kemudian secara random pula ditempatkan ke dalam kelompok percobaan dan kelompok kontrol. Data diambil dengan menggunakan tes yang telah dikembangkan dan divalidasi oleh lembaga pengembangan tes Nasional. Analisis data dilakukan dengan..

Hasil Bagian hasil adalah bagian utama artikel ilmiah, dan oleh karena itu biasanya merupakan bagian terpanjang. Bagian ini menyajikan hasil-hasil analisis data atau yang dilaporkan adalah hasil bersih. Proses analisis data (seperti perhitungan statistik) tidak perlu disajikan. Proses pengujian hipotesispun tidak perlu disajikan, termasuk perbandingan antara koefisien yang ditemukan dalam analisis dengan koefisien dalam tabel statistik. Yang dilaporkan adalah hasil analisis dan hasil pengujian hipotesis. Hasil analisis boleh disajikan dengan tabel atau grafik. Tabel ataupun grafik harus diberi komentar atau dibahas. Pembahasan tidak harus dilakukan per tabel atau grafik. Tabel atau grafik digunakan untuk memperjelas penyajian hasil secara verbal. Apabila hasil yang disajikan cukup panjang, penyajian bisa dilakukan dengan memilah-milah menjadi subbagian-subbagian sesuai penjabaran masalah penelitian. Apabila bagian ini pendek, bisa digabung dengan bagian pembahasan. Untuk penelitian kualitatif, bagian hasil memuat bagian-bagian rinci dalam bentuk subtopik-subtopik yang berkaitan langsung dengan fokus penelitian. Contoh:

10

Kebijakan pemberian obat generik diharapkan akan memberikan dampak adanya penggunaan obat secara rasional oleh masyrakat. Tabel 2, menunjukkan bahwa menurut pengetahuan tentang penyimpanan garam sebagian besar yaitu 96,3% (1232 dari 1279 guru sampel) menjawab cara penyimpanan garam yang terbaik adalah dengan cara ditutup (lihat lajur jumlah). Tabel 2. Pengetahuan dan perilaku penyimpanan garam
Perilaku Penyimpanan Garam Tidak jawab Tertutup Terbuka Atas kompor Jumlah Persen Pengetahuan penyimpanan garam yang baik Tak jawab Tertutup Terbuka Di atas kompor 0 (0,0) 2 (0,2) 0 (0,0) 0 (0,0) 4 (66,7) 1203 (94,1) 9 (50,0) 12 (52,2) 0 (0,0) 17 (1,3) 6 (33,3) 1 (4,3) 2 (33,3) 9 (0,7) 3 (16,7) 10 (43,5) 6 1231 18 23 (100,0) (100,0) (100,0) (100,0) Total 2 (0,2) 1228 (96,0) 24 (1,9) 24 (1,9) 1278 (100,0)

Pembahasan Bagian ini adalah bagian terpenting dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan pembahasan adalah: (a) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian itu dicapai, (b) menafsirkan temuan-temuan, (c) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan (d) menyusun teori baru atau memodifikasi teori yang ada. Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan hasil-hasil penelitian secara eksplisit. Misalnya dinyatakan bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran PAD dalam anggran pendapatan dan belanja daerah, maka dalam bagian pembahasan haruslah diuraikan peran PAD tersebut bagi APBD sesuai dengan hasil penelitian. Penafsiran terhadap temuan dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Misalnya ditemukan adanya korelasi antara PAD dengan APBD. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa PAD mempunyai peran besar terhadap anggaran dan pendapatan belanja daerah. Temuan diintegrasikan ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dengan jalan membandingkan temuan itu dengan temuan penelitian sebelumnya, atau dengan teori yang ada, atau dengan kenyataan di lapangan. Pembandingan harus disertai rujukan. Jika penelitian ini menelaah teori (penelitian dasar), teori yang lama bisa dikonfirmasi atau ditolak, sebagian atau seluruhnya. Penolakan sebagian dari teori haruslah disertai dengan modifikasi teori, dan

11

penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori baru. Untuk penelitian kualitatif, bagian ini dapat pula memuat ide-ide peneliti, keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi serta posisi temuan atau penelitian terhadap temuan dan teori sebelumnya. Berikut contoh penulisan isi pembahasan.
Kebijakan keuangan daerah di Kota Banjarmasin khususnya peningkatan PAD tidak terlepas dari dalam kerangka hubungan keuangan pusat dan daerah. Sementara itu kebijakan kebijakan Pemerintah Kota Banjarmasin dalam peningkatan PAD lebih dititikberatkan pada pola intensifikasi ketimbang ekstensifikasi dan lebih ditekankan pada perubahan struktur tarif.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan pembahasan. Berdasarkan uraian pada bagian kedua bagian itu, dikembangkan pokok-pokok pikiran yang merupakan esensi dari uraian tersebut. Kesimpulan disajikan dalam bentuk essei, bukan dalam bentuk numerikal. Saran disusun berdasarkan kesimpulan yang telah ditarik. Saransaran bisa mengacu kepada tindakan praktis, atau pengembangan teoritis, dan penelitian lanjutan. Bagian saran bisa berdiri sendiri. Bagian kesimpulan dan saran dapat pula disebut bagian penutup. Daftar Rujukan Daftar rujukan harus lengkap dan sesuai dengan rujukan yang disajikan dalam batang tubuh artikel ilmiah. Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam batang tubuh artikel. Demikian pula semua rujukan yang disebutkan dalam batang tubuh harus disajikan dalam daftar rujukan. PENUTUP Sebagaimana halnya kegiatan apapun, pengulangan akan menghasilkan keterampilan. Demikian pula penulisan artikel publikasi, adanya hasil penelitian yang bagus tidak menjamin adanya artikel publikasi yang bagus. Dengan kebiasaan menulis setiap hasil penelitian dalam bentuk publikasi ilmiah, terbentuklah keterampilan menulis artikel ilmiah. Dengan konsistensi kegiatan penelitian dalam satu track record, publikasi terdahulu dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian dan penulisan artikel publikasi berikutnya yang pada gilirannya akan meningkatkan rekognisi, integritas dan kredibilitas sebagai ilmuwan.

12

DAFTAR RUJUKAN Jurnal Ilmu Pendidikan. 1999. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal. Malang: Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Sofro, AS. 2001. Penulisan Naskah Publikasi. Makalah disajikan dalam Seminar dan Lokakarya Metodologi Penelitian. Banjarbaru. Mei 2001 Suhadi Ibnu. 2000. Penulisan Artikel Konseptual dan Artikel Hasil Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang. Waseso, MG. 2000. Menulis Artikel Universitas Negeri Malang. Untuk Jurnal Ilmiah. Malang:

13

Contoh atau Teladan dalam membuat Sampul Makalah

MAKALAH

AGENDA EKONOMI KERAKYATAN


(Judul Makalah)

OLEH : Revrisond Baswir


(penulis)

2008.10.7654 (NPM)

* (Pilih salah satu Pokja) Pedoman dalam Pembuatan Makalah pada Mata Kuliah Seminar 1. Kertas yang digunakan ukuran Kwarto (21 cm : 29 cm)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI STIA Bina Banua BANJARMASIN REGULER BANJARMASIN 2008

14

Format makalah terdiri dari: a) sampul, b) kata pengantar, c) daftar isi, d) Pendahuluan, e) Konsep teori f) Pembahasan, g.) Penutup, dan h) daftar Pustaka. 3. Ukuran Margin (batas tulisan dari kiri kertas 4 cm, batas tulisan dari atas, kanan, dan bawah kertas 3 cm) 4. Jumlah halaman minimal 10 halaman (diluar sampul, kata pengantar, daftar isi) 5. Spasi ketikan : dua (2) spasi 6. Untuk sampul digunakan kertas (bukan plastik) 7. Makalah sudah mulai diseminarkan pada tanggal 20 April 2007 8. Pada Tanggal 23 Oktober 2008 semua makalah terkumpulkan 9. Setiap seminar pemakalah yang maju sebanyak 1 orang dengan didampingi oleh seorang moderator dari mahasiswa 10. Jumlah kehadiran mahasiswa sebagai anggota seminar minimal sebanyak 6 kali kegiatan seminar 11. Setiap pemakalah yang maju diberikan waktu maksimal 15 menit untuk memaparkan makalahnya dan untuk waktu tanya jawab dibuat dalam dua session (waktu) dengan mengalokasikan tiap session sebanyak 6 orang, masing-masing penanya maksimal memberikan 2 pertanyaan. 12. Pemakalah dinilai dari makalah yang dibuat, penampilan saat penyampaian makalah dan pada waktu session tanya jawab
2.

15

Kata pengantar Daftar isi Daftar Gambar Daftar Tabel Bab I Pendahuluan a. Latar belakang b. Perumusan masalah c. Tujuan makalah Bab II Konsep Teoritis a. Definisi ,,,,,(pelayanan, pengawasan/. b. Sarana pelayanan c. Pelayanana yang baik Bab III Pembahasan a. Tujuan makalah pertama b. Tujuan makalah kedua Bab IV Penutup a. Simpulan b. Saran Daftar Pustaka

16

Anda mungkin juga menyukai