Pendahuluan
Meskipun endoftalmitis bukan 5 besar penyebab kebutaan, tetapi endoftalmitis termasuk dalam kegawadarutan dibidang oftalmologi Secara garis besar endoftalmitis dibagi menjadi endogenous (2-18%) dan eksogenous (72%)
Definisi
Merupakan peradangan hebat intraokular yang disebabkan oleh jamur atau bakteri atau keduanya
Gejala
Sever ocular pain Mata merah Lakrimasi / epiphora Penurunan visus Photophobia
Tanda
Kelopak mata tampak bengkak dan merah Konjungtiva terlihat chemosis dan circumcorneal congestion Kornea tampak oedem, keruh, terlihat infiltrasi COA tampak hypopyon pus Iris (apabila terlihat) tampak oedem dan keruh Pupil terlihat yellow reflex Vitreous tampak adanya eksudat amaurotic cat s-eye reflex TIO
Patofisiologi
Kerusakan Ocular Barrier Bakteri masuk ke dalam bola mata
Eksogenous Endogenous
Proliferasi bakteri
Patofisiologi (lanjutan)
Bakteri / Benda Asing Memicu Sel Sel Inflamasi Rusaknya B-O-B Masuknya Sel Sel Inflamasi Pengeluaran Hasil Metabolisme + Toxin Bakteri Kerusakan Jaringan
Etiologi
Endogenous Jamur (Candida albicans) Bakteri (S. Aureus, E.coli, Stafilokokus, Bacillus spp.) Eksogenous Bakteri (S. aureus, S. epidermidis, Pseudomonas auruginosa, Propionibacterium acnes) Traumatika Bakteri (Stafilokokus, Streptokokus, Bacillus spp.)
Endoftalmitis endogen
Paling sering disebabkan oleh jamur (Candida albicans) = 62% kasus; bakteri (Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan spesies streptokokus) Adanya penyakit penyerta (septikemia), pemakaian nasal kanula / kateter dalam waktu lama, pengguna obat obatan intravena (intravenous drug abuse)
Endoftalmitis jamur
Bisa didapatkan pasca pembedahan atau trauma tembus Tanda - tanda sama seperti endoftalmitis akut Penyebab paling sering endoftalmitis jamur jenis aspergilus, fusarium, dan kandida
Penunjang diagnostik
Kultur cairan vitreus Laboratorium untuk suspek endoftalmitis endogen Pemeriksaan CSF, throat swab, cardiac ultrasound, pemeriksaan feses juga untuk deteksi asal infeksi pada endoftalmitis endogenous
Prosedur diagnosa
Evaluasi oftalmologi
Tatalaksana
Intravitreal antibiotik
Pilihan pertama : Vancomicin 1 mg dalam 0.1 ml + ceftazidine 2.25 mg dalam 0.1ml Pilihan kedua : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + amikacin 0.4 mg dalam 0.1 ml Pilihan ketiga : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + gentamicin 0.2 mg dalam 0.1 ml
Injeksi Subkonjungtiva
Pilihan pertama : Vancomicin 25 mg dalam 0.5 ml + ceftazidim 100 mg dalam 0.5 ml Pilihan kedua : Vancomicin 2 5mg dalam 0.5 ml + cefuroxime 125 mg dalam 0.5ml
Bertambah buruk
Konsul spesialis
Lanjutkan terapi oral / topikal Membaik Tidak ada perubahan signifikan Reflek fundus (+) Reaksi COA Ulangi intravitreal injeksi Lanjutkan terapi
PPV
Tatalaksana (lanjutan)
Antibiotik topikal Vancomicin (50 mg/ml) atau cefazolin (50 mg/ml), dan Amikacin (20 mg/ml) atau tobramycin (15mg%) Antibiotik sistemik (jarang) Ciprofloxacin intravena 200mg BD selama 2-3hari, diikuti 500mg oral BD selama 6-7 hari, atau Vancomicin 1gm IV BD dan ceftazidim 2g IV setiap 8 jam
Tatalaksana (lanjutan)
Terapi steroid Dexamethasone intravitreal 0.4 mg dalam 0.1 ml Dexamethasone 4 mg (1 ml) OD selama 5 7 hari Steroid sistemik. Terapi harian dengan prednisolone 60 mg diikuti dengan 50 mg, 40 mg, 30 mg, 20 mg, dan 10 mg selama 2 hari.
Terapi suportif Siklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau bisa juga hematropine 2% 2 3 hari sekali. Obat obat antiglaucoma disarankan untuk pasien dengan peningkatan tekanan intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehari.
Viterectomy
Prognosis
Prognosis endoftalmitis bergantung pada : Durasi dari endoftalmitis Jangka waktu infeksi sampai penatalaksanaan Virulensi bakteri Keparahan dari trauma
Prevensi
Identifikasi keadaan pasien yang punya faktor resiko sebelum operasi (blepharitis, kelainan drainase lakrimal, adanya infeksi yg aktif) Persiapan operasi, termasuk : Pov. Iodine 5-10% Sarung tangan steril Profilaksis topikal / perikoular antibiotik Profilaksis intravitreal (pada kasus kasus trauma)