Anda di halaman 1dari 5

Topik : pencernaan makanan pada Paramecium

A. asar Teori
Paramaecium merupakan salah satu spesies dari kelas Ciliata Filum
Protozoa. Paramecium sp. disebut pula sebagai hewan sandal karena bentuk
selnya menyerupai telapak kaki. Pada permukaan sel yang melekuk terdapat
mulut sel atau sitostom (cyto sel stoma mulut). i bagian luar sel
terdapat pelikel yang menyelubungi sel. i sebelah dalam membran sel
terdapat sitoplasma dan inti.
Paramaecium mempunyai dua macam inti yaitu inti kecil atau
mikronukleus dan inti besar atau makronukleus. Selain itu terdapat pula
vakuola makanan yang berIungsi untuk mencerna dan mengedarkan
makanan dan vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa
makanan (Jarotrustono 2009). Awalnya makanan masuk melalui rongga
mulut (oral grove) lalu masuk ke dalam sitostoma. Kemudian makanan di
dorong dan di masukkan ke dalam sitoIaring. Saat makanan mencapai
bagian dasar sitoIaring dibentuk vakuola makanan. Gerakan makanan
dimulai dari mulut sampai ke sitoIaring dibantu oleh gerakan silia dan
dorongan air yang masuk. Pembentukan vakuola makanan dapat teriadi
setiap 5 menit (Petuniuk Praktikum Fisiologi Hewan 2010).
Paramaecium sp. mempunyai cara makan bersiIat holozoik. Vakuola
makanan terbentuk di sitostome kemudian bersirkulasi di dalam sitoplasma.
Seialan dengan itu teriadi proses digesti. Pola gerakan vakuola makanan atau
dikenal dengan istilah siklosis (Bima 2009). Gerak siklosis dimulai dari
mulut ke arah posterior kemudian ke arah anterior dan aboral selaniutnya
kembali ke posterior. Pengeluaran sisa pencernaan melalui sitopage.
Sitopage terletak di posterior mulut. Proses pencernaan makanan pada
vakuola makanan teriadi saat siklosis. Pada awalnya vakuola makanan
bersiIat basa kemudian berubah meniadi asam dan akhirnya meniadi basa
lagi. alam percobaan yang dilakukan untuk mengamati perubahan warna
dari asam-basa menggunakan indikator congo red. Proses pencernaan
makanan pada paramaecium dilakukan da dalam sel yaitu dalam vakuola
makanan yang disebut pencernaan intraseluler dilakukan secara endositosis
dan eksositosis.

B. Tuiuan Praktikum
Praktikum ini bertuiuan untuk mengamati perubahan warna yang
teriadi pada rongga makanan karena adanya perubahan pH dengan
menggunakan indikator zat warna 'ongo Red.

C. Alat dan Bahan
1. Alat
O ikroskop cahaya
O 1 Set CC-TV
O Kaca Benda
O Kaca Penutup
O Pipet tetes
O Kapas
O Kertas Penghisap
O Beaker glass 50 cc
O ampu Spirtus
2. Bahan
O Biakan Paramesium umur 2 minggu
O east/ragi
O ongo Red
O Aquadest

. Cara Keria
1. Pembuatan biakan Paramecium ( dibuat 2 minggu sebelumnya )






























enyediakan ierami
emotong-motong sepaniang 2 cm
sebanyak 100 g.
encampur ierami dengan
air sumur sebanyak 200 cc
endidihkan campuran
tersebut selama 15 menit
endinginkan di udara terbuka
enambahkan 2 sendok air dari sawah
enutup sediaan dengan kain kasa
embiakkan selama 2 minggu di tempat yang teduh
( terhindar dari sinar matahari )


2. Pembuatan sediaan makanan Paramecium






















encampur 1 mg yeast dengan 20 ml aqudest
engaduk dengan pengaduk (Batang Kaca) sampai
meniadi campuran yang mirip 'santan encer
emanaskan campuran dan dalam keadaan mendidih
memasukkan 'ongo Red sebanyak 1 biii beras
engaduk sediaan
dengan perlahan-lahan
enunggu sampai agak dingin
enggunakan sediaan tersebut untuk makanan Paramecium
Pengamatan proses pencernaan makanan pada Paramecium































enyiapkan kaca benda yang bersih
eletakkan beberapa helai kapas ( 10 helai) pada
permukaan kaca benda
enetaskan 2 tetesan biakan Paramecium
eletakkan kaca benda dibawah mikroskop
engamati encari vakoula makanan Paramecium dan
erperhatikan warna awal vakoula makanan
eneteskan sediaan makanan east yang telah
bercampur dengan Congo Red
engan kertas penghisap menghisap kelebihan
Congo red dan eratakannya
engamati perubahan warna pada vakoula
makanan selama siklosis

Anda mungkin juga menyukai