Anda di halaman 1dari 2

Kumbang Biji (Callosobruchus chinensis)

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Family : Bruchidae
Genus : Callosobruchus
Spesies : Callosobruchus chinensis

Ciri Morfologi
Salah satu serangga hama yang sangat potensial merusak biji kacang hijau di gudang
adalah Callosobruchus chinensis Serangga hama ini disebut kumbang biji Kumbang Biji
(Callosobruchus chinensis) mempunyai moncong yang pendek dan Iemur tungkai belakang yang
membesar Bentuk tubuh kumbang dewasa kebanyakan bulat atau lonjong bentuk tubuhnya
bulat telur dengan bagian kepalanya yang agak runcing Pada sayap depannya terdapat gambaran
gelap yang menyerupai huruI U dan pronotumnya halus Warna sayap depannya coklat
kekuning-kuningan (Rioardi,2009)
Pada kumbang jantan mempunyai ukuran tubuh 2,4 mm 3 mm sedangkan kumbang
betina mempunyai ukuran tubuh 2,76 mm 3,49 mm Imago betina dapat menghasilkan telur
sampai 700 butir Telur berbentuk lonjong agak transparan atau kekuning-kuningan atau
berwarna kelabu keputih-putihan Panjang telur 0,57 mm, berbentuk cembung pada bagian
dorsal, dan rata pada bagian yang melekat pada biji Adapun gambar antena dari kumbang bji
seperti gambar di bawah ini :



%anaman inang
Inang utama Callosobruchus chinensis ialah biji kacang hijau yang sudah berada di
gudang Hama ini menyerang kacang hijau yang sudah ada di gudang karena untuk peletakan
telur Telur diletakkan pada permukaan biji dan direkatkan dengan semacam perekat
Kacang hijau merupakan salah satu komoditas kacang-kacangan yang rentan terhadap
inIestasi hama gudang Hama gudang yang sering menyerang biji kacang hijau adalah
Callosobruchus chinensis Hama ini tersebar di seluruh dunia terutama daerah tropis dan
subtropis (Kartasaputra 1987)
PreIerensi hama terhadap kacang hijau sebagai inang ditentukan oleh bentuk polong, bulu
polong, kekerasan kulit biji, dan kandungan zat kimia (aroma) yang cocok untuk
pertumbuhannya (Talekar dan Lin 1981) Induk C. Chinensis mempunyai peranan penting dalam
pemilihan inang untuk meletakkan telurnya (Avidov et al 1965)
Menurut Kartasaputra (1987), C. chinensis mulai menyerang biji sejak di lapang sampai
tempat penyimpanan Kehilangan hasil akibat inIestasi C. chinensis mencapai 70 Kumbang
betina dapat memproduksi telur hingga 150 butir Telur ditempatkan pada permukaan biji yang
disimpan dan umumnya menetas setelah 3-4 hari pada suhu 24,4-30,7C dengan kelembapan
nisbi 67,5-82,6 Masa larva berlangsung sekitar 14 hari dan masa kepompong 4-6 hari
(Kartasaputra 1987)

ejala serangan
Setelah imago betina bertelur, maka telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan
dalam simpanan dan akan menetas setelah 3-5 hari Larva biasanya tidak keluar dari telur, tetapi
hanya merobek bagian kulit telur yang melekat pada material Larva akan menggerek di sekitar
tempat telur diletakkan Lama stadia larva adalah 10-13 hari Produk yang diserang akan tampak
berlubang, karena larva terus menggerek biji dan berada di dalam biji sampai menjadi imago
Setelah menjadi imago, maka lubang pada biji menjadi tempat keluar imago dari dalam biji

usLaka
hLLp//wwwagrllandsneL/read/full/agrlwacana/hamapenyaklL/2011/02/20/kumbangbl[l
callosobruchuschlnenslshLml

Anda mungkin juga menyukai