Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN SOAL SOAL UJIAN MATA KULIAH ANTROPOLOGI

1. Tujuan adanya matakuliah Antropoligi dicantumkan sebagai kurikulum di fisip adalah agar para mahasiswa memahami konsep-konsep dan tanda-tanda pendekatan yang khas pada ilmu antropologi tentang kebudayaan manusia dan latar belakang budaya dari perilaku manusia. 2. Yang dimaksud dengan Antropologi Fisik adalah ilmu yang mempelajari pengertian tentang sejarah terjadinya aneka mahluk manusia dipandang dari ciriciri tubuhnya seperti warma kulit, warna dan bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, tinggi dan bentuk tubuh, serta frekuensi dan golongan darah 3. Bangsa-bangsa di Asia secara fisik lebih kecil dibandingkan dengan bangsabangsa di Eropa dikarenakan oleh : Faktor iklim atupun cuaca, di Eropa orang cenderung lebih tinggi, besar dan gemuk karena lingkungan yang beriklim sedang-dingin. Orang Asia tubuhnya lebih kecil karena sebagian besar Asia beriklim subtropis-sedang dan juga menyesuaikan kondisi geografisnya yang banyak bukit/gunung. Pola makan, Eropa sebagian besar adalah negara maju, jadi asupan gizi sangat tinggi yang akhirnya mempengaruhu postur tubuh seseorang. Asia sebagian besar negara berkembang membuat asupan gizi kurang atau hanya mencukupi minimal sehingga bertubuh lebih kecil, namun seiring perkembangan, tubuh orang Asia semakin besar, seperti sekarang ini. 4. Masa zaman pra-sejarah ada 4, yaitu: Zaman Batu Zaman Batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu di samping kayu dan tulang. Zaman batu ini diperiodisasi lagi menjadi 4 zaman, antara lain:

Zaman Batu Tua Zaman batu tua (palaeolitikum) disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya, periode ini disebut masa food gathering (mengumpulkan makanan), manusianya masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan belum tahu bercocok tanam. Terdapat dua kebudayaan yang merupakan patokan zaman ini, yaitu Kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus) dan Kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakinensis dan Homo Soloensis). Alat-alat yang dihasilkan antara lain: kapak genggam/perimbas (golongan chopper/pemotong), Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa dan Flakes dari batu Chalcedon (untuk mengupas makanan) Zaman Batu Tengah (Mesolithikum), cirri-cirinya adalah: a. Nomaden dan masih melakukan food gathering (mengumpulkan makanan) b. Alat-alat yang dihasilkan nyaris sama dengan zaman palaeolithikum yakni masih merupakan alat-alat batu kasar. c. Ditemukannya bukit-bukit kerang di pinggir pantai yang disebut Kjoken Mondinger (sampah dapur) d. Alat-alat zaman mesolithikum antara lain: Kapak genggam (Pebble), Kapak pendek (hache Courte) Pipisan (batu-batu penggiling) dan kapak-kapak dari batu kali yang dibelah. e. Alat-alat diatas banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Flores. f. Alat-alat kebudayaan Mesolithikum yang ditemukan di gua Lawa Sampung, Jawa Timur yang disebut Abris Sous Roche antara lain: Flakes (Alat serpih), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi dan alat-alat dari tulang. Zaman Batu Muda, Ciri utama pada zaman batu Muda (neolithikum) adalah alat-alat batu buatan manusia sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Alat-alat yang dihasilkan antara lain: a. Kapak persegi, misalnya beliung, pacul, dan torah yang banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, b. Kapak batu (kapak persegi berleher) dari Minahasa, c. Perhiasan (gelang dan kalung dari batu indah) ditemukan di Jawa, d. Pakaian dari kulit kayu e. Tembikar (periuk belaga) ditemukan di Sumatera, Jawa, Melolo (Sunda)

Zaman Batu Besar, disebut juga sebagai zaman megalithikum. Hasil kebudayaan Megalithikum, antara lain: a. Menhir: tugu batu yang dibangun untuk pemujaan terhadap arwaharwah nenek moyang. b. Dolmen: meja batu tempat meletakkan sesaji untuk upacara pemujaan roh nenek moyang c. Sarchopagus/keranda atau peti mati (berbentuk lesung bertutup) d. Punden berundak: tempat pemujaan bertingkat e. Kubur batu: peti mati yang terbuat dari batu besar yang dapat dibukatutup f. Arca/patung batu: simbol untuk mengungkapkan kepercayaan mereka Zaman Tembaga Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga. Zaman Perunggu Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan DongsonTonkin Cina (pusat kebudayaan)ini manusia purba sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh logam yang lebih keras. Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain : a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas) ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa-Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar, Irian b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa-Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti c. Benjana Perunggu ditemukan di Madura dan Sumatera. d. Arca Perunggu ditemukan di Bang-kinang (Riau), Lumajang (Jawa Timur) dan Bogor (Jawa Barat) Zaman Besi Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu 3500 C. Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain: mata kapak bertungkai kayu, mata pisau, mata sabit, mata pedang, cangkul. Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung (Jawa Timur)

5. Sebelum manusia mengenal kelompok/masyarakat, cara hidup manusia itu adalah: Hidup dengan alam yang bebas karena tidak mempunyai tujuan untuk bersatu dengan manusia yang lain dan tidak mempunyai kepentingan bersama dengan manusia lain Bekuum adanya norma-norma, aturan-aturan ataupun kaidah-kaidah bagi manusia Hidupnya secara nomaden (berpindah pindah) Belum adanya interaksi sesama manusia sehingga cara berpikirnya maish primitif Tidak memiliki struktur sosial 6. Hubungan Ilmu Antropologi dengan Ilmu Linguistik adalah : Saat ini Ilmu Linguistik telah berkembang menjadi suatu ilmu yang berusaha mengembang kankonsep-konsep dan metode-metode untuk mengupas segala macam bentuk bahasa apapun juga, dari daerah manapun juga di dunia. Dengan demikian dapat dicapai suatu pengertian tentang ciri-ciri dasar dari tiap bahasa di dunia secara cepat dan mudah. 7. Lapisan tanah itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu lapisan atas, lapisan tengah dan lapisan bawah, adapun guna dari pembagian tersebut dalam ilmu antropologi adalah untuk menetapkan umur relatif dari fosil-fosil manusia, serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan (peninggalan sejarah) yang digali dalam lapisan tanah. 8. Kebudayaan menurut E. B. Taylor: kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat: kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai daya budi yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. Koentjaraningrat juga menerangkan bahwa pada dasarnya banyak sarjana yang membedakan antara budaya dan kebudayaan, dimana budaya merupakan perkembangan majemuk budi daya, yang berati daya dari budi. Namun, pada kajian Antropologi, budaya dianggap merupakan singkatan dari kebudayaan, tidak ada perbedaan dari definsi. Jadi, kebudayaan atau disingkat budaya, merupakan keseluruhan sistem gagasan,

tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Inti dari pengertian budaya tersebut: a. Bahwa kebudayaan yang terdapat diantara manusia itu beraneka ragam b. Bahwa kebudayaan itu didapan dan diteruskan secara sosial dengan pelajaran c. Bahwa kebudayaan itu terjabarkan dari komponen-komponen biologi, lingkungan, psycologis dan histori dari ekstensi manusia d. Bahwa kebudayaan itu berstruktur e. Bahwa kebudayaan itu terbagi ke dalam aspek-aspek f. Bahwa kebudayaan itu dinamis g. Bahwa nilai-nilai dalam kebudayaan itu relative 9. Kebudayaan itu didapat dengan cara belajar, penjelasannya: Bahwa kebudayaan merupakan segala hal yang berhubungan dengan akal, segala hal yang berhubungan dengan ciptam rasa dan karsa maka segala tindakan yang dilakukan oleh manusia harus merupakan hasil dari belajar atau proses. Menurut Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat sedangkan menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia b. kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan c. kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa hewan tidak berbudaya karena kehidupannya berdasarkan pada naluri/instink belaka. Hewan tidak punya akal budi seperti manusia, sehingga hanya manusia saja yang dapat disebut makhluk berbudaya. 10. Kebudayaan itu dinamis, penjelasannya: Bahwa kebudayaan yang ada di sekeliling kita sebagai proses yanbg sedang berjalan dan selalu mengealami pergeseran atau perubahan, namun perubahan itu tidak secara sekaligus, masih ada yang tidak berubah seperti adat istiadat perubahan kebudayaan bisa datang dari dalam atupun dari luar masyarakat yang berupa penggunaan dumber alam teknologi dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai