Anda di halaman 1dari 4

MERANCANG PEMBELAJARAN BAHASA MELALUI KARYA SASTRA

Pendahuluan Kurikulum SD 1994 merupakan kurikulum yang menganut keterpaduan pembelajaran. Hal ini berarti bahwa satu sajian bahan belajar dapat digunakan untuk berbagai kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam modul ini, disajikan salah satu contoh kegiatan merancang pembelajaran bahasa melalui bahan belajar karya sastra. Adapun cakupan isinya meliputi: 1). Pembelajaran bahasa melalui prosa; 2). Pembelajaran bahasa melalui puisi dan drama. Tujuan dalam mempelajari modul ini adalah mampu merancang pembelajaran bahasa melalui berbagai karya sastra. Tujuan yang lebih khusus yaitu, setelah mempelajari modul ini, diharapkan dapat: 1). Merancang pembelajaran bahasa melalui prosa; 2). Merancang pembelajaran bahasa melalui puisi dan drama. Pembelajaran Bahasa melalui Prosa Pembelajaran Bahasa melalui Prosa yang berarti Pembelajaran melalui karangan bebas. Yang artinya menceritakan cerpen maupun dongeng kepada anak didik. Setelah selesai bercerita. Guru melakukan kegiatan dengan mengajukan pertanyaan yang mengarahkan situasi kelas ke situasi permainan. Yang dimana, anak-anak dapat mulai diaktifkan terlibat dengan cerita yang didengarnya. Untuk menjaga prose pembelajaran, guru perlu memilih anak yang berani. Dengan demikian dapat menghidupkan suasana kelas yang riang dan dapat membangkitkan keberanian anak-anak yang lain. Cara agar bahan belajar prosa yang disajikan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan pembelajaran, yaitu: harus terlebih dahulu mengalami proses pemilihan bahan, tujuan, strategi, dam sumber belajar.

Dibawah ini ada deskripsi tentang tujuan, bahan, strategi, dan sumber belajar. 1. Tujuan: Tujuan harus sesuai dengan program pengajaran yang telah digariskan dalam GBPP. Oleh karena itu, kita perlu memeriksa program pengajaran yang sesuai dengan kelas. Pada saat menentukan tujuan yang akan dicapai, Anda perlu mengingat kondisi siswa Anda. Sudah memungkinkan atau belum tujuan tersebut dicapai pada saat itu 2. Bahan: Bahan dapat diambil dari buku paket, dan dapat pula di ambil dari sumber lain (buku cerita, majalah atau koran). Namun dari mana pun Anda mengambil bahan tersebut, Anda perlu mengadakan evaluasi terhadap kriteria apa yang dapat digunakan dalam mengecaluasi bahan prosa. Pertama harus sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, sesuai dengan kebutuhan anak, dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. A. Sesuai dengan Tujuan Berarti sewaktu memilih bahan, Anda perlu mengingat untuk tujuan apa bahan tersebut disediakan. B. Sesuai dengan Kebutuhan Anak Maksudnya, agar prosa yang di ajarkan dapat memberi manfaat yang lebih banyak bagi anak-anak. Oleh karena itu, prosa yang dipilih, selayaknya mengandung nilai-nilai yang dibutuhkan anak-anak. Sehubungan dengan itu, Huck (1989 : 6 - 10) pada bukunya, sastra untuk anak harus memiliki nilai-nilai (bersifat personal, dan pendidikan) Mengandung nilai personal: 1. Memberikan kenikmatan; 2. Memperkuat cara berpikir; 3. Mengembangkan imajinasi; 4. Memberikan pengalaman mengalami;

5. Mengembangkan kemampuan berperilaku; dan 6. Menyajikan pengalaman yang menyeluruh. Mengandung nilai pendidikan: 1. Mengembangkan bahasa; 2. Membantu belajar bahasa; 3. Membantu belajar menulis. Kriteria memilih prosa yang memiliki nilai tersebut adalah harus memiliki Plot yang nyata, Latar, Tema, Karakterisasi, Gaya, Sudut Pandang, Format, dan Pertimbangan Tambahan. C. Sesuai dengan Tingkat Perkembangan Anak Maksudnya adalah, agar bahan tersebut mampu memberikan nilai-nilai yang dibutuhkan anak, tanpa terasa membebaninya, seperti yang dinyatakan Norton (1989) pada bukunya. Norton membagi fase perkembangan anak usia sekolah sebagai berikut: 1. Sekolah Dasar kelas rendah: usia enam - delapan tahun 2. Sekolah Dasar kelas sedang: usia delapan tahun - sepuluh tahun 3. Sekolah Dasar kelas tinggi: usia 10 - 12 tahun Tabel Perkembangan Anak No 1. KARAKTERISTIK Perkembangan bahasa berjalan dengan menambahkan beberapa kata baru 2. terhadap kosakata mereka. Sebagian besar anak-anak menggunakan kalimat kompleks dengan klause ajektif dan klause kondisional yang dimulai dengan bila. IMPLIKASI Menyediakan waktu setiap hari untuk membaca dan memberi kesempatan untuk berinteraksi lisan. Membaca cerita yang menyajikan modelmodel yang mengembangkan struktur bahasa anak-anak.

Dari tabel diatas dapat dilihat, bahwa untuk mengembangkan bahasa anak usia sekolah dasar tingkat rendah perlu di upayakan: 1. Waktu untuk membaca, 2. Memberi kesempatan kepada anak untuk berinteraksi lisan, 3, memberi cerita yang menyajikan model-model struktur bahasa.

Anda mungkin juga menyukai