Berdasarkan presentase jumlah produk mayor, jumlah produk mayor hasil brominasi lebih banyak dibandingkan jumlah produk

mayor hasil klronasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa brom lebih selektif dari klor. Selektifitas brom ini disebabkan oleh karena brom tidak sereaktif klor dalam halogenasi radikal bebas. Tahap abtraksi hydrogen dalam klorinasi propane adalah eksoterm sedangkan tahap abstraksi hydrogen dalam brominasi propane adalah endoterm. Hal tersebut bisa diketahui dengan perhitungan energi disosiasi ikatan. CH3CH2 CH3 + Cl p CH3CH2CH2 + H-Cl Energy required to break the CH2-H bond Energy released in forming H-Cl bond Total Energy for reaction at primary site +98kcal/mol -103kcal/mol -5 kcal/mol

(CH3)2CH2 + Cl p (CH3)2CH + H-Cl Energy required to break the CH-H bond Energy released in forming H-Cl bond Total Energy for reaction at secondary site +95kcal/mol -103kcal/mol -8 kcal/mol

Consider the BDEs for bromination:

CH3CH2 CH3 + Br p CH3CH2CH2 + H-Br

Energy required to break the CH2-H bond

+98kcal/mol

Energy released in forming H-Br bond Total Energy for reaction at primary site

-88kcal/mol +10 kcal/mol

(CH3)2CH2 + Br p (CH3)2CH + H-Br

Energy required to break the CH-H bond Energy released in forming H-Br bond Total Energy for reaction at secondary site

+95kcal/mol -88kcal/mol +7 kcal/mol

Note: 1) H-Br bond is weaker than H-Cl. 2) Hydrogen abstraction by a bromine atom is endothermic.

Diagram energi menunjukkan perbedaan energi aktivasi antara tahap abstraksi hydrogen primer dan sekunder pada bominasi, lebih besar daripada pada klorinasi. Hal ini yang menyebabkan brom lebih selektif (The (H for the abstractions are similar to the chlorination values, it is the difference in the T.S. energies). Transition state merepresentasikan energi maksimum. Mereka memiliki energi aktivasi yang tinggi dan segera membentuk spesies yang stabil. Bentuk transition state tidak dapat diisolasi, karena memiliki umur yang sangat singkat, postulat Hammond menyatakan bahwa kita dapat menggambarkan bentuk transition state dengan menggambar bentuk yang paling mendekati dengan struktur yang paling stabil. Pada gambar, memperlihatkan tahap reaksi endergonik (a) dan tahap reaksi eksergonik (b). Dalam reaksi endergonik, tingkat energi transition state tidak berbeda jauh dengan tingkat energi produk dan tingkat energi produk lebih tinggi dari pada reaktan. Dengan kata lain, dalam reaksi endergonik, energi transition state mirip dengan produk. Sebaliknya pada reaksi eksergonik, energi transition state mirip dengan reaktan dan energi produk lebih rendah dibandingkan enegi reaktan. (Gambar di Fessenden halaman 242) Karena keadaan transisi dalam brominasi ini mirip radikal bebas alkil, maka keadaan transisi ini sangat dipengaruhi oleh stabilitas radikal bebas alkil.