Anda di halaman 1dari 2

Majelis Daerah Jawa Barat GPdI

Uang sebagai Tuan atau Hamba


Contributed by Pdt.J.E.Awondatu, Cianjur Wednesday, 22 August 2007 Last Updated Wednesday, 22 August 2007

Lukas 16:14-18. Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari hukum Taurat batal. Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah." Di dalam ayat ke-14, dikatakan semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang. Dalam bahasa Inggris dipakai kata pencinta-pencinta uang. Hari ini kita akan belajar mengenai apa yang dimaksud oleh firman Tuhan, apakah boleh atau tidak kita memiliki uang atau harta? Boleh dikatakan, uang tidak diperlukan di dalam Kerajaan Sorga. Tetapi uang diperlukan oleh manusia selama dia ada di dunia. Persoalan kita dengan uang itu adalah apakah kita diperhamba dengan uang ataukah uang menjadi hamba kita.Sebagai contoh. Kenapa orang bangun pagi-pagi, buka toko, kerja berat? Untuk mencari nafkah. Tapi kalau dia sampai sakit, terus dia paksa untuk mencari nafkah, tidak ada waktu untuk istirahat maka orang itu disebut diperhamba oleh uang. Maka Tuhan menciptakan dunia itu dalam tujuh hari. Hari kesatu, hari kedua, hari ketiga, hari keempat, hari kelima, hari keenam, dan hari ke tujuh. Tetapi yang Dia praktekkan, hari keempat Dia bikin bumi. Dan hari keenam Dia bikin manusia baru hari ketujuh Dia istirahat atau Sabat.Saudara melihat bahwa lima hari pertama, Tuhan bikin fasilitas. Baru hari yang keenam, Dia bikin manusia. Sebelum Tuhan bikin Adam, Dia membuat fasilitas dulu - persiapan-persiapan. Dia siapkan fasilitas. Sudah semua ada, baru Dia bikin manusia. Ketika Dia bikin manusia, ada satu kalimat. Kita buka Kitab Kejadian 1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Jadi Tuhan punya maksud membuat manusia adalah untuk berkuasa, untuk memperhamba apa yang Dia siapkan sebagai fasilitas. Tetapi sekarang manusia terbalik ... dia diperhamba oleh fasilitas. Uang tidaklah dosa. Tapi uang kalau kita cinta kepada uang lebih dari pada Tuhan, itu menjadi dosa. Kita kembali kepada Lukas 16. Ketika kita menaruh uang menjadi tuan, itulah dosa. Jadi uang, harta ini adalah dosa kalau kita jadikan tuan. Tetapi harta ini tidak dosa kalau kita jadikan dia hamba.Ketika uang dijadikan tuan, maka kita diperhamba oleh uang. Disebut di dalam ayat yang ke-14 tadi, yaitu hamba-hamab uang. Orang Farisi ini dia punya agama, dia punya kitab, dia hafal ayat-ayat firman Allah, dia tinggal hampir seluruh hidupnya di rumah Allah. Tetapi bukan cinta kepada firman Allah tetapi dia cinta kepada uang, dia cinta kepada harta. Saya katakan sekali lagi, uang tidak dosa ketika kita jadi tuan, ketika kita memperhamba uang. Kita perintah uang, kita pakai uang untuk keperluan kita. Tapi kalau kita sudah menjadi orang medit skaker pelit karena uang ... itu kita diperintah, kita dijajah oleh uang. Jadi bedanya tipis sekali, apakah kita dijajah oleh uang? Apakah uang kita yang jajah, kita yang perintah? Kamu begini, kamu begini. Kita yang mengelola. Atau kita dikelola oleh uang? Ini ayat tibatiba saja keluar. Setelah Yesus berkata seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."Bukan tidak boleh, tidak dapat! Diizinkan. Silakan kamu kalau kamu mau menyembah Allah sama-sama dengan Mamon. Silakan. Tapi tidak bisa. Kalau orang tidak menyembah Tuhan, dia pasti nyembah mamon, dewa uang. Saudara datang hari ini, kebaktian, karena saudara sudah bisa mengatasi mamon itu. Uang itu saudara kuasai. Uang itu saudara perintah. Saudara bisa buka toko, saudara bisa dapat penghasilan dalam satu jam ini. Tapi saudara tinggalkan itu untuk mencari Tuhan. Ini yang saya katakan, saudara memerintah uang. Saudara tidak dijajah oleh uang. Tapi saudara jadi tuan dari uang.Ada peribahasa bilang begini: Uang adalah hamba yang baik tetapi majikan yang kejam. Kalau uang kita bikin jadi hamba, kita suruh kemana dia pergi. Saudara tidak diperintah oleh uang. Saudara akan menganggap uang itu baik bagi saudara. Tetapi kalau dia saudara jadikan majikan, kebaktian bisa ditinggalkan hanya karena uang. Dari pada kita ke gereja lebih baik kita buka toko, kita dapat hasil. Tapi terima kasih kepada Tuhan, saudara adalah pemenang-pemenang. Saudara meninggalkan usaha saudara justru pada hari rabu bukan hari minggu. Saudara tinggalkan usaha saudara yang seharusnya saudara bisa bekerja. Dan saudara datang untuk belajar firman Allah. Puji Tuhan. Amin? Lalu ayat ke-14b, ... mereka mencemooh Dia. Mencemooh. Seorang Farisi, seorang yang menjadi orang Farisi itu tidak boleh mencemooh. Tapi ternyata karakternya orang Farisi ini suka mencemooh. Dia selalu mencemooh. Apapun yang dia kerjakan selalu dalam hubungannya mencemooh. Coba kita lompat sebentar kepada Lukas 18:9-11 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah - Perhatikan - dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; Itu mencemooh. Dia doanya penuh cemooh. Dia berdoa sama Tuhan, di rumah Tuhan. Tapi Tuhan bilang: Aku tidak terima doa seperti itu. Penuh dengan cemooh. Jadi kita sekarang kembali kepada Lukas 14. Kita tahu dari Lukas 16 tadi, kita tahu ayat 14 bahwa orang Farisi doanya tidak akan pernah didengar. Yesus saja dicemooh. Sekarang saya tanya, saudara yakin dan percaya Yesus itu adalah Tuhan? Tuhan dicemooh. Kita bikinan Tuhan. Tuhan kita cemooh. Sama dengan wayang. Orang bikin wayang dari pohon pete. Dibikin jadi Gatot Kaca. Seharusnya kalau itu pohon bisa ngomong, itu Gatot Kaca musti terima kasih dong sama yang bikin, saya dijadikan Gatot Kaca. Apa yang terjadi kalau
http://gpdijabar.com Powered by Joomla! Generated: 19 December, 2011, 09:15

Majelis Daerah Jawa Barat GPdI

kita nyembah-nyembah apa yang dibikin manusia? Kita bikin patung, kita cat, kita bikin hidung, kita bikin mata, kita bikin telinga lalu kita sembah. Kita mencemooh Tuhan. Kita mencemooh Pencipta kita. Ayat 15, Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. Ini aneh, saudara, dan jarang kita perhatikan ini: Apa yang dikagumi manusia, dibenci Allah. Jadi Allah kita adalah Allah yang sanggup membenci juga sesuatu atau seseorang yang dikagumi oleh kita. Saya pikir, kenapa Yesus ngomong begini: Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah? Untuk menerangkan ini kita harus buka ke depan, I Samuel 16:6-7 Ketika mereka itu masuk - anak-anak Isai - dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: "Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya." Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Jadi ayat ke-7, Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah, itu salinannya agak kurang enak. Dalam bahasa Inggris, karena Tuhan tidak melihat seperti orang melihat. Manusia melihat luar. Cari mantu lihat luarnya. Cari istri lihat luarnya. Seumur hidup saya, saya sampai sekarang saya nggak bisa ngerti bekas pengerja saya, perempuan, orang Tionghoa. Kerjanya baik, rupa tidak jelek, sopan, baik ... dilamar oleh seorang pendeta yang buta matanya. Tidak lama dilamar, dia terima. Dua-duanya saya nggak ngerti. Si perempuan saya nggak ngerti, si lelaki saya nggak ngerti. Sampai sekarang ada di daftar pendeta Jawa Barat. Sudah punya dua anak. Dia tidak pernah minder. Sedang membangun gereja. Sekarang gereja sudah selesai. Suami main organ, istri puji-pujian. Dia khotbah juga. Yang kedua saya tidak mengerti, satu bapa di Cibeber. Dia menikah dengan satu wanita yang - maaf bicara - cacat fisik. Tidak ada yang bisa diharapkan. Tapi mau suami ini menerima. Satu lagi yang kita kagumi, yaitu Tuhan. Tuhan itu nggak peduli saudara ke gereja pakai baju apa. Tuhan nggak peduli saudara ke gereja pakai sepatu merk apa. Tuhan nggak peduli saudara pakai mobil apa atau nggak pakai mobil. Pakai motor atau nggak pakai motor. Tuhan nggak peduli. Dia peduli hati kita. Biar dia pakai dasi, pakai jas, Tuhan nggak lihat itu jas, dasi. Nggak. Dia lihat hati. Itu sebabnya saudara dan saya mempunyai hak yang sama untuk disenangi oleh Tuhan karena Dia melihat hati kita. Kita juga mempunyai ancaman yang sama kalau kita di hadapan Tuhan karena Dia tidak suka melihat penampilan luar. Yang Dia nilai adalah hati. Kalau kita kembali kepada Lukas 16:15, sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. Abomination, suatu kebencian, satu hal yang tidak enak. Penyembahan berhala dibenci oleh Tuhan. Saudara nyembah berhala, dibenci oleh Tuhan. Tetapi juga kalau saudara mengagumi sesuatu, apa yang dikagumi manusia - apakah itu artis, apakah itu selebriti, apakah itu bentuk benda, apakah itu motor, apakah itu mobil, apakah itu pangkat, apakah itu kedudukan - kalau saudara mengagumi itu, justru itu yang dibenci oleh Tuhan.Biarlah sore hari ini kita hanya mengagumi satu Pribadi saja - Tuhan Yesus Kristus! Dan kalau ada yang saudara harus puji, biarlah puji-pujian itu hanya kembali kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita datang kepada ayatnya yang ke-16, Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Kalau saya bikin garis begini, bikin salib. Di sini diwakili oleh Musa, mewakili Taurat. Elia mewakili nabi-nabi. Itu hanya berakhir sampai kepada zaman Yohanes Pembaptis. Karena Yohanes Pembaptis persis tiga bulan sebelum Yesus. Setelah itu, setelah zaman Yohanes Pembaptis, setelah zaman Yesus, ini masa adalah masa dari Kerajaan Allah. Ini adalah Kerajaan Allah yang harus terjadi sampai sekarang. Kerajaan Allah. Orang Yahudi masih menyembah Musa, memperhebat Elia. Tetapi kita sebagai orang kristen, kita harus tahu bahwa Taurat dan para nabi cuma sampai kepada Yohanes Pembaptis. Setelah zaman Yesus, Kerajaan Allah, dan orang berebut masuk. Saya kemana-mana saya suka saksikan. Saya bangga sama jemaat saya di Cianjur. Kebaktian jam lima, setengah lima mereka sudah kumpul. Kita majukan kebaktian setengah lima, jam empat mereka sudah kumpul. Saya majukan lagi jam empat kurang seperempat. Akhirnya kita kembali saja tentukan jam empat sore. Karena kalau kita mulai jam empat kurang seperempat, setengah empat sudah jalan. Jadi jam empat saja mulai. Berebut masuk. Kalau sudah jam kebaktian, berebut masuk. Kalau sudah jam kebaktian, cari Tuhan, berebut masuk. Harus begitu. Dulu waktu tahun 98 di Jakarta ada aksi penjarahan, pemerkosaan orang-orang Tionghoa. Ada jemaat saya, dia tinggal di daerah Jakarta Barat. Dia ingin kebaktian, susah. Pakai jilbab, saudara. Perempuan, dia pakai jilbab, tutup mukanya, pakai jilbab, berangkat ke gereja. Nggak ada yang nyetop. Kita bingung, pakai jilbab masuk ke gereja. Oom, kalau nggak pakai ini, saya bahaya, nggak bisa kebaktian. Berebut masuk. Dalam keadaan bahaya, dia tetap ingin kebaktian. Kita harus berebut masuk di dalam Kerajaan Sorga. Sebab apa? Sudah masanya. Sekarang sudah bukan zaman Taurat. Sekarang sudah bukan lagi zaman nabi-nabi. Sekarang sudah zaman Yesus Kristus. Sekarang ada dua gereja di Cianjur, dia pakai perjanjian lama. Dia kebaktian hari sabtu. Dia percaya Yesus, tapi dia percaya juga Taurat. Tidak, Yesus bilang: Taurat dan para nabi hanya sampai kepada Yohanes Pembaptis. Setelah itu Kerajaan Allah, orang berebut masuk. Masuk dalam Kerajaan Allah.Saya nggak tahu dari mana ya, ada satu ibu orang Tionghoa. Dia teman saya dulu. Dia ketemu saya di dalam satu kebaktian penyerahan rumah. Dia sekarang jadi guru ngaji, da'i ... agama islam. Dia kasih tangan sama saya: Waduh, puji Tuhan ya, syukur, haleluyah. Gereja anda maju sekali ya. Kalau bubaran gereja, itu jadi omongan. Orang pada bejubel keluar. Bukan keluar saja, masuknya juga bejubel. Saudara mau masuk bejubel ke dalam Kerajaan Allah? Rebutan masuk dalam Kerajaan Allah. Saya itu iri hati ketika buku Harry Potter terbit, itu orang antri membeli buku padahal itu pelajaran setan, itu ajaran tidak baik, itu buku yang tidak baik. Tapi orang beli buku Harry Potter. Alkitab mungkin dia tidak pernah baca. Orang pada bejibun. Apa kita nggak sama Tuhan begitu. Jam empat kebaktian itu, masuk gereja kurang seperempat sudah kumpul di bawah. Saya tidak panjangkan firman Tuhan. Tapi kita belajar sampai sini dulu. Kita tidak mau jadi hamba uang tapi kita mau menjadi tuan dari uang.

http://gpdijabar.com

Powered by Joomla!

Generated: 19 December, 2011, 09:15

Anda mungkin juga menyukai