Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian. Pertanian merupakan kegiatan produktif dalam ruang lingkup budidaya tanam, dilakukan satu orang atau beberapa kelompok yang biasa disebut petani. Umumnya pertanian di Indonesia memproduksi bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ubi-ubian dan lain-lain. Padi ditanam dengan menggunakan media lahan sawah yang bila panen hasilnya diolah menjadi beras. Beras merupakan golongan biji-bijian yang utama di dunia, mencakup 22,7% dari luas pertanamanya atau 28,8% dari produksi biji-bijian di dunia. Beras ditanam dilebih dari 122 negara yang sebagian besar merupakan negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Saat ini kegagalan panen beras menjadi fenomena yang marak terjadi di berbagai daerah. Hal ini menyebabkan hasil panen beras tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan nasional, bahkan untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional mengharuskan impor dari luar negeri. Keadaan ini tentu terdapat faktor faktor penyebab terjadinya keadaan tersebut. 1.2. 1. 2. Rumusan Masalah Apa saja penyebab terjadinya kegagalan panen beras di berbagai wilayah Indonesia? Bagaimana cara menanggulangi gagal panen beras di negara kita?

1.3.

Identifikasi Masalah o Hasil panen tidak mencukupi kebutuhan beras nasional yang menyebabkan kekurangan beras, berkurangnya hasil panen padi yang disebabkan oleh gangguan hama dan penyakit padi o Berkurangnya lahan pertanian produktif menjadi lahan non pertanian. o Kurangnya tindakan dari para petani untuk mengatasi masalah pengendalian hama dan penyakit, terlebih petanipetani pemula yang belum berpengalaman mengahadapi masalah hama untuk pemahaman dan pencegahanya o Pemahaman atau metode para petani konvensional dalam bertani. o Para petani tidak mengikuti lima hal anjuran pemerintah ( Panca Usaha Tani ) adalah pengguanaan bibit unggul, pengolahan tanah yang baik, pengairan yang baik, pemupukan yang seimbang dan pengendalian hama dan penyakit yang teratur. o Petani menanam padi pada satu hamparan, tidak diselingi tanaman lain seperti palawija. o Minimnya informasi khusus mengenai bahaya hama wereng dan bahaya yang ditimbulkanya. masih mengikuti tardisi petani utama yang masih menggunakan cara

1.4.

Ruang Lingkup Masalah Menurut buku akhir tahun Dinas Pertanian dan Pangan Jawa barat 2003, lahan sawah terkena puso di Jabar cukup tinggi sebanyak 65.547 hektar gagal panen akibat wereng. Penyebab gagal panen akibat wereng diantaranya petani kurang waspada terhadap hama wereng dengan alasan aktifitas wereng jarang terjadi di sawah mereka, hal yang lebih berpengaruh

kurangnya pemahaman para petani dalam mengatasi masalah hama wereng. Para petani tidak melaksanakan lima hal anjuran pemerintah ( Panca Usaha Tani ). Kebiasaan petani menanam padi pada satu hamparan tidak diselingi tanaman lain yang menyebakan populasi wereng dapat cepat bertambah. Dirumuskan sebuah masalah tentang bagaimana mewaspadai dan memahami hama wereng mengenai siklus kehidupannya, sehingga diharapkan petani dapat lebih waspada dapat mengendalikan wereng dan mengatasi masalah sendiri, dengan lebih memahami pola tanam dan melaksankan anjuran pemerintah Panca Usaha Tani. 1.5. Pembatasan Masalah Sesuai dengan upaya pemerintah untuk meminimalisir impor beras dan meningkatkan produksi padi, pada upaya untuk meningkatkan produksi padi dengan jumlah lahan sawah yang sudah ada, masalah dibatasi pada waspada terhadap hama wereng agar dapat mengatasi gangguan yang disebabkan oleh hama tersebut dan dapat meningkatkan produksi padi. Maka primary target yaitu petani dengan berdomisili di kabupaten Indramayu, dengan geografis pedesaan dengan usia 45-55 tahun, masih kurang paham tentang petanian khususnya hama dan penyakit, mau bekerja keras dan golongan ekonomi bagian bawah. Pemecahan Masalah / Metode / Pendekatan Pendekatan masalah dilakukan dengan menerapkan beberapa teori ataupun konsep yang telah ada guna mendukung kegiatan perancangan ini. Konsep jenis kegiatan kampanye yang digunakan yaitu Ideologically or cause oriented campaigns, adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan

seringkali berdimensi perubahan sosial. Menurut istilah Kotler disebut social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik terkait. Teori penggunaan media untuk kegiatan kampanye yaitu media primer dan media sekunder. Sebenarnya media primer adalah media yang memimpin atau diutamakan dalam sebuah kampanye iklan, sedangkan media sekunder adalah media-media yang bersifat menunjang atau melengkapi. Pemilihan media primer dan sekunder sangat tergantung dengan sifat kampanye yang akan diiklankan. Maka guna memecahkan permasalahan yang ada, maka akan dilakukannya pendekatan melalui sebuah kegiatan kampanye periklanan yang bersifat sosial. 1.6. Maksud dan Tujuan Maksud perancangan adalah : a. Memotivasi kepada para petani untuk mewaspadai pasca bencana alam yang dapat meningkatkan populasi wereng. b. c. d. Membuat media informasi kepada para petani tentang hama wereng dan bahaya yang ditimbulkanya. Memberikan pendidikan khusus kepada para petani agar pola kerja mereka tidak konvensional. Memotivasi para petani untuk melakukan Panca Usaha Tani. Membantu pemerintah kurangi impor beras. Tujuan perancangan adalah : a. Para petani selalu waspada mengenali situasi dan kondisi terhadap segala perubahan alam. yang terjadi di lahan sawah mereka, termasuk serangan hama wereng setelah bencana hama

b.

Pengetahuan petani mengenai hama wereng menjadi bertambah wereng. dan dapat mengendalikan populasi hama

c.

Metode kerja petani tidak konvensional dengan mengajarkan dengan cara yang sesuai ke petani didiknya.

1.6.

Manfaat Perancangan Manfaat perancangan ini adalah : 1. Sebagai media penyampai pesan dengan bentuk visual. 2. 3. 4. Sebagai media informasi untuk mempermudah menangkap pesan bagi para petani. Sebagai media bantu untuk para petani jika mengalami kesulitan dibidangnya. Sebagai media untuk memiliki wawasan khusus berkaitan dengan cara pemecahan akibat yang ditimbulkan alternatif pilihan. masalah yang dihadapi serta sehingga mereka mempunyai melalui penyuluhan berupa materi-materi sesuai dengan tujuan, dan dirancang

Anda mungkin juga menyukai