Anda di halaman 1dari 10

BIDANG

PERTANIAN
MASALAH DAN
SOLUSI DALAM

Inicio Fondos Bienvenida Planific. Tareas Pruebas


Pruebas
Tareas
Nama Kelompok 1
DIAN NITAMI V026221025
SITI NURHALISA V02622152

Planific.
IFONTIA AMANDA V026221026
PRIMA WARMANG V026221001

Bienvenida
HONEY POLLEN JUFRI V026221056
A. MUSFIRAH AZ ZAHRA V026221045
MUH. YUSUF MAULANA V026221035

Fondos
Inicio
PERMASALAHAN PERTANIAN DIINDONESIA DAN CARA MENGATASINYA

Negara kita adalah negara agraris yang basis ekonominya adalah bidang pertanian namun
kenyataan saat ini sudah sulit ditemukan lahan pertanian yang ada lahan-lahan pertanian
tersebut telah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk, lahan industri, pusat perbelanjaan.
Nah itu adalah salah satu masalah pertanian di Indonesia. Ada pun masalah-masalah pertanian
diantaranya:
Masalah-Masalah Pertanian
1.Skala pertanian kecil atau lahan yang dimiliki oleh sebagian besar petani relatif sempit.
SOLUSI : Pemerintah atau pihak yang berkepentingan memberikan penyuluhan atau pelatihan
langsung kepada petani untuk dapat memaksimalkan lahan yang sempit tersebut agar dapat
menghasilkan hasil pertanian yang maksimal, contohnya adalah dengan sistem pertanian
tumpeng sari dimana di sekitar pematang sawah ditanami tanaman jenis lainnya misalnya
kacang panjang, jangung. Hasil tanaman yang menumpang ini dapat di manfaatkan sendiri atau
di jual untuk menambah penghasilan bagi petani.

2.Modal yang di alamioleh petani terbatas.


SOLUSI : Memberikan bantuan finansial terhadap petani, caranya dengan mengembangkan
kelompok tani di desa2, dalam kelompok tani ini di beri pinjaman oleh pemerintah untuk
mengolah modal ini agar terjadi perputaran modal. Dalam kelompok tani juga dapat
dikembangkan simpanan pinjam diantara anggota tentunya dengan bunga yang relatif rendah.
Selain secara finansial kelompok tani akan memberikan banyak keuntungan bagi petani2 kecil di
desa antara lain: Dapat memberikan bantuan pupuk dan benih unggul secara cuma2 bagi
anggota kelompok tani, sesama anggota saling bertukar informasi harga hasil pertanian
sehingga tidak ada petani yang menjual hasil taninya terlalu rendah, pemerintah akan lebih
mudah memberikan penyuluhan tentang pertanian Karna dikelompok tani dikenal adanya ketua
yang memandu setiap anggota.

Inicio
3.Pertanian sangat di pengaruhi oleh musim
SOLUSI : Meningkatkan sistem irigasi yang saat ini sudah ada atau membuat sistem irigasi yang
baik didaerah yang belum terdapat saluran irigasinya. Jika sistem irigasinya sudah bagus dan
petani dapat dengan adil membagi air irigasi tentunya musim kemarau tidak lagi menjadi
penghambat saat musim tanam tiba.

4.Masalah ketersediaan pupuk dan harganya yang mahal


SOLUSI : Pemerintah seharusnya memberikan subsidi yang lebih banyak untuk pupuk agar
petani lebih muda memperoleh pupuk dengan harga yang murah.

5. Masalah penguasaan lahan dan hasil panen


Saat ini ada 14 juta rumah tangga petani hanya memeliki lahan lebih kecil atau kurang dari 0,5
hektar. Rata-rata kepemilikan luas lahan petani padi di Indonesia mencapai 0,8 hektare, angka ini
masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kepemilikan lahan sawah di Jepang 1,57 hektare,
Korea Selatan 1,46 hektare, Filipina 2 hektare dan Thailand 3,2 hektare. Petani padi Indonesia juga
masih kalah produktivitas hasil panennya jika dibandingkan dengan peneliti yang melakukan
percobaan, hasil panen petani padi rata-rata 5 ton per hektare, tapi bagi peneliti bisa mencapai 8
ton per hektare.

6. Masalah kualitas SDM Petani padi cenderung rendah


Termasuk kemampuan petani padi untuk menyuburkan tanahnya, padahal tanah subur adalah
sebagai aset buat petani padi, termasuk juga sulit menyerap pengetahuan dan keterampilan
untuk meningkatkan hasil panen dan sulit jika harus berhubungan dengan teknologi.

Inicio
7. Masalah kekurangan benih
Hak petani adalah hak untuk menanam benih dan juga bisa mengembangkan benih itu sendiri, sementara
hak pemulia adalah untuk memperdagangkan benih, kondisi tersebut berbeda dengan filosofis bertani
bahwa petani bebas untuk menanam benih apa saja selama untuk kepentingan umat manusia. baik secara
kualitas maupun kuantitas masih menjadi kendala dunia pertanian di Indonesia.Ketergantungan petani
terhadap benih hibrida, dalam hal perbenihan, petani seringkali berurusan dengan hukum, UU No 29/2000
tentang Perlindungan Varietas Tanaman (UU PVT) hanya mengakomodir kepentingan pemulia tanaman,
undang-undang tersebut membuat batasan antara petani dengan pemulia tanaman, dimana petani dan
pemulia tanaman berada dalam posisi yang berbeda.

8. Permasalahan pupuk bersubsidi


Masalah penyaluran pupuk bersubsidi yang akar persoalan adalah mengenai data penerima pupuk
subsidi sehingga dalam penyaluran juga menjadi masalah, sampai sekarang juga persoalan data tersebut
tidak kunjung diperbaiki. Alokasi pupuk bersubsidi tahun 2021 sebesar 8,9 juta ton, anggaran yang
dipersiapkan pemerintah untuk alokasi tersebut sebesar Rp 29,76 triliun. Penyaluran pupuk bersubsidi
tersebut masih terkendala karena keterlambatan terutama di tingkat kabupaten dalam menerbitkan Surat
Keputusan untuk alokasi pupuk bersubsidi tahun 2021.

9. Harga Gabah setiap Panennya


Harga gabah setiap panen raya selalu lebih rendah dari harga gabah tetapan pemerintah, walaupun
sudah ada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 24 Tahun 2020, harga GKP di tingkat petani ditetapkan
sebesar 4.200 per kg tetapi peraturan tersebut tidak efektif. Harga GKP di beberapa wilayah saat ini di
bawah 3.900. Bulog juga tidak akan mampu menyerap hasil panen petani padi karena adanya aturan
harga dan keterbatasan gudang yang dimiliki Bulog.

Inicio
10. Mahalnya harga hama dan pestisida
Kenaikan harga tersebut tentu akan membuat pengeluaran petani semakin
bertambah besar, jika petani tidak memakai pestisida kemungkinan bisa gagal panen
karena adanya hama, di sisi lain harga jual hasil panen relatif sama bahkan bisa lebih
murah.

11. Gagal Panen


Gagal panen karena hama tikus yang menyerang batang padi sehingga tumbuhnya
tidak sempurna dan tidak bisa panen. Hama tikus menyerang tanaman setiap awal
musim hujan, hama tikus berkembang biak sangat cepat, selama satu musim tanam,
tikus betina dapat melahirkan 2-3 kali, sehingga satu induk mampu menghasilkan
sampai 100 ekor tikus, sehingga populasinya sangat cepat bertambah.

12. Bencana Alam


Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merendam daerah persawahan yang menyebabkan gagal panen, gabah padi milik
petani rusak atau tanaman padi terendam air, banjir juga bisa menyebabkan petani
gagal tanam serta kwalitas gabah menjadi rusak.
Masalah-masalah pertanian yang dihadapi bangsa kita akan
beragam sesuai dengan sudut pandang dan dasar keilmuan
yang ditekuni. Menemukan masalah-masalah penyuluhan
bukan sarana untuk mendebat bahkan menyalahkan orang
lain , tatapi mencari solusi demi perbaikan kegiatan
penyuluhan di indonesia. Berikut akan diuraikan masalah-
masalah penyuluhan yang terjadi dan sedang terjadi ditinjau
daru kacamata ilmu penyuluhan pembangunan.
Solusi mengatasi masalah pertanian

1. Kesadaran Petani yang Berorientasi ke Depan


2. Mendorong Peran Lembaga Keuangan dengan Skema yang Menguntungkan Petani
3. Mendorong Peran Positif Tengkulak
4. Merealisasikan Subsidi Pertanian yang Tepat Sasaran dan Produktif
TERIMA KASIH

Inicio Fondos Bienvenida Planific. Tareas Pruebas

Anda mungkin juga menyukai