TIDAK
D I PE
BUKU KE SATU
PROYEK
I
I I
!,
i1
KATA PENGAI{TAR
PEMMPIN PROYEK PEMBNVAAIY BADAT{ PERADILAN AGAII{A ISLAM
Assalamu'alaikum wr. wb.
Kompilasi Hukum Acara menurut Syari'at Islam (Buku Ke: satu) ini disusun dan diterbitkan dengan menggunakan anggaran Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama, yang merupakan realisasi DIP Nomor l04lXXY/3 1984 tanggal 15 Maret 1984. Sebagai pelaksana Kegiatan tersebut Tim penyusun ditunjuk dengan Surat Keputusan Pemimpin Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama Nomor PPBPA lrclKEP/VI 11984 tanggai t Juni 1984 yang terdiri atas :
l. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
H. Muchtar Zarkasyi, SH Drs. H. A. Muhaimin Nur, SH H.A. Gani Abdullah, SH Drs. Mukhtar Efendi
Pengarah
Pengarah
Koordinator
Anggota
Mengingat luasnya ruang lingkup Hukum Acara menurut Syari'at Islam, dan demikian banyaknya materi yang harus dikompilasikoil, yang bersumber dari Al-Qur'anul Karim, Hadits Nabi Saw, dan Qaul (pend apat) para Ulama, baik yang tergolong ulama salaf maupun ulama khalaf yang tertuang dalilm sekian banyak kitab-kitab fiqih, maka Kompilasi Hukum Acara menurut Syari'at Islam ini akan disusun dalam S (ti-a) buku ;
tll.
PER-
SIDANG yang antara lain memuat Gugatan Konvensi, Gugatan Rekonvensi, Replik, Duplik dan Pembuktian. 3. Buku Ketiga berisi TENTANG KEPUTUSAN HAKIM yang antbra lain memuat Tata Cala Pengambilan Keputusan, Isi Keputusan, Musyawarah Hakim dan Eksekusi.
4. Buku Keempat berisi TENTANG RAIrA' BANDING clan KASASI.
5.
Kompilasi merupakan salah satu kegiatan pra kodifikasi dalam arti yang terbatas. Isi Kompilasi Hukurn Acara menurut Syari'at Islam yallg mencakup prinsip-prinsip dan asas-asas beracara di Peradilan Agama disusun sesuai dengan tahap-tahap pokok hukum obyektif dengan memperhatikan proses beracara yang berlaku dalarn lingkungan Peradilan Agarna. Kompilasi Hukum Acara nrenurut Syari'at Islam dilingkungan Badan Peradilan Agarna diterbitkan dengan harapan dapat dijadikan pegangan oleh kalangan profesi hukum seperti : para hakinr dan aparat peradilan agama, serta diharapkan juga bermanfaat bagi para mahasiswa Fakultas Syari'ah, Fakultas Hukum dan kalangan profesi hukum lainnya.
Jakarta,
November 1984
iv
SAMBUTAN
DIREKTUR PEMBINAAN BADAN PERADILAII AGAMA ISLAN,I
Bi smill ahirrahm an irrah
im
Hukum Acara yang dipedomani Pengadilan Agama dalam melaksanakan tugas peradilannya selama ini adalatr hukum (fiqih) Islam dan berb agat perafuran perundang-undangan. Keduanya hingga saat ini masih belum terhimpun dalam safu perundangundangan, atau dengan kata lain masih berserakan dalam berbagai kitab fiqih dan peraturan perundang-undangan. Kondisi seperti ini, sedikit banyaknya dapat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan fugas para hakim dan aparut Pengadilan Agama dalam menyelesaikan perkara-perkara yang diajukan kepada mereka.
Untuk mengatasi problem ini, sebuah tim yang diangkat berdasarkan Surat Kepufusan Menteri Kehakiman No. G- 164 PR-09. 03 talrun 1982, telah menyiapkan Rancangan Undang-undang Tentang Hukunr Acara Perdata Pengaclilan Agama yang segera akan diajukan Pemerintah ke Dewan Perwakilan Rakyat. Kita harap R{JU ini segera disahkan menjadi Undang-undang dalam wakht yang tidak lama, sehingga kebutuhan Pengadilan Aganta terhadap Undang-undang Hukum Acara segera dipenuhi.
Upaya lain adalah menyllsun dan rnenerbitkan buku "Kompilasi Hukum Acara menurut Syari'at Islam" (Buku KesatLl) seperti yang ada dihadapan pemb aca.l Dengan upaya ini diharapkan adanya kemudahan-kemudahan bagi para hakim dan aparat Pengadilan Agama lainnya dalam melaksanakan fugas mereka. Sekatipun Undang-undang Tentang Hukum Acara Perdata Pengadilan Agama kelak terwujud, namun buku kompilasi seperti
Adalah patut dicatat, terny ata khazanah Hularm Acara Islam cularp kayq dan tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa hukum acnra yang dipraktekkan Peradilan-peradilan di Indonesi4 se$ngguhnya tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip dan asas-asas hularm acara menurut Syari'at Islam.
Demikianlah, semoga penerbitan bular "Kompilasi Hukum Acara menurut Syari'at Islam" (Buku Kesatu) dapat bermanfaat adanya dan semoga Allah Swt selalu melimpahkan taufiq dan hidayahNYA kep ada kita.
ffi
ffi
W a s s al8ffi,
NIP:150039199
RZA
vl
tl
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR PEMIMPIN PROYEK PEMBINAAN BADAN PERADILA].I AGAN,IA ISLAI,L ., . . ..,, . . . . .
SAMBUTAN DIREKTUR PEMBINAAN BADAN PERADILAN AGAMA ISLAM
iii
v I
7 18
BAB. I
BAB. II
23
39
4T
BAB.
III
61.
63
7l
BAB. IV : TENTANG
PENGAJUAN PERKARA 77
'18
83
BAB. V :TENTANGPENGAI{GKATAN
A. YangBerhak Mengangkat Hakim . . . . . 85 B. Hukum Menerima Pengangkatan Hakirn. 90 C. Mengangkat Beberapa Orang Hakim Dalam SuatuWilayah o . . . . . o . . . . . . . . . D. SuratPengangkatan Hakim . . . . . . . . . E. PutusnyaMasaJabatanHakim . o . . . .
91
HAKIM
92
gs
BAB. VI :TENTAI.{G
Ji
.:a
A.Gugatan..................,.
C.
Pgmanggilan Sidang . .
PERKARA
B. PenggugatDan Tergugpt . . . . . . . . . . .
Wakalah .....................
.,
. , . . . . .,. . .
t22
125
BUKU SUMBER
Yrn
BAB I
TENTANG LEMBAGA PENGADILAN
A.
PENGERTIAN
I.
Menurut Bahasa
-(
G?H j,*,,
t
+b,d,*.,
(rl,ful
t)t) 3;by
&l -
(I
) Artinya
Putus, selesai, sebagaimana firman Allah Swt. : "Maka tatkal a Zaid putuskan kehendak darip ada zainab itu, kami kawinkan
dia kepadamu"
Menunaikan, membayar, seperti dikatakan Muhammad telah memb ayffi hutangnya. Mencegah, menghalang-halangi. Dan dari pengertian inilah maka qadhi disebut sebagai Hakim, karena mencegah terjadinya kezaliman orang yang mau berbuat zaIim.2
(,[.A-t tJtt'.y,,lr!]
lMrhr-mad
2^Muhammad
I
lfllrLr!-
(Y)
Salam Madkur,
1
Al
1.
Salam Madkur, Al eadha-u Fil lslam, Alihbahasa tmron AM, Bina ttmu, l, Surabaya, Tahun tgiZ, Haliman 19. ].savvio F?!iq, Fiqhus sunnah, Jirid il t, Darur Bayan, cet v, Kuwa it, Tah un 1971 , Halaman
312.
atan.
i,
(3) Artinya
Israil.
Menghukum sesuatu dan meluluskannya. contohnya adalah firman Allah swt. : "Dan telah kami tetapkan terhadap Bani
"
Allah Swt. : "Lalu Musa meninjunya dan matilah musuh nya itu." Menyelesaikan dan menyempurnakan nya.
te-
r?\ fj/
manusia.
(4) Artinya : Suatu ibarat daripada suatu ketetapan. oleh karenanya disebut qadhi, karena memberikan ketetapan kepada
krml:
5f
t"t
iu3'f'#i#aflTt,Mushnil Muhtaj, Juz rV, Must hata,Ar Babi Ar Harabi, 'Alauddin Abil Hasat Ali bin Khalil At Tarablis!, Mu,inut Hukkam, Musthafa
,.-:J
t*
C:
*W h, u,*;Jbflby-t-!01
:
Allah Swt.
tetapkan
Allah Swt. : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyem-
t
Artinya
bt*+j,FtUJi-(r)
Sebagaim
"Maka manakala
Z aid
dari Zainab."
Bermakna menunaikan.
Swt.
.?tg
seluruh pelosok bumi".
tt :rs;;bz>u) a;i
; \i ke-
6lmam Muhammad bin lsma'il Al Kahtani, Subulus Salam, Juz lV, Musthafa Al Babi
Bermakna memufuskan hularm atau menetapkan se$"raketetapan. Qadhi dinamakan Hakim adalah karena dia menghatu tangi orang yang zaltrn daripada penganiyaan orang lain.7
..tt
2.
,';*J
t4*
rIJ
y LH-,
& eyftu-tFry e
|
I-
+-d
prrTd;irrwt
4'lb*\e
or-al-,
i r+t 6
4rl
(
r
rrr,r
9,Hr,J*^";.*.
J.tre
+./Jl
dikatakan telah menetapqadlal qadfti, artinya Hakim kan suatu hak kePada Yang'Punya' Adalah m encampuri urusan antara makhluk dengan khaliqilY&, untuk menyampai-
kan perintah-perintahNya dan hukum-hukumNya kep ada mereka, dengan perantaraan Al-Qur'an dan As Sunnah.
7t.tvt. Hasby Ash Shiddieqy, Peradilan Dan Hukum Acara tslam, Al Ma'arif, Bandung,
Tanpa Tahun, Halaman 29-30.
4
.l .
I
f
: ;
Adalah menyelesaikan sengketa antara dua pihak atau lebih dengan hukum Allah. Adalah memuturskan hukum antara manusia dengan benar, dan memutuskan hukum dengan apa yang telah diturunkan Allah.e
L g,.ul * Pi
r
- (,r)
tl.fi
V1GJ' fKo!tu:iJ,,,;
(8) Menyelesaikan persengketaan yang terjadi antara sesama manusia untuk mencegah terjadinya perselisihan dan memutuskan persengketaan sesuai dengan aturan hukum yang telah disyari'atkan oleh Allah SWT.
( r LtuJ
t,).,lj' . J U.i,
-\<r.
{"t{El.'d * eA-
Q1
)
:
(9) Artinya : Persengketaan atau pertentangan antara dua orang atau lebih dengan berdasar pada hukum-hukum Allah Swt.
( r tA*r
(I
( \ .)
9Mrhurnmad Salam Madkur, Alihbahasa lmron A.M., Op cit, Halanu n 20. l0Sayyid Sabiq, Loc cit.; 1l Muhammad Syarbaini Al Khatib, Loc cit'
Loc cit.
- ( tt)
.4!-,oi3f' rJ\e$tgae
tr,
e.b
L1JV.
:)
161
tJ; )
13
artinya : "Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian (Sulaiman)". Yakni menetapkan dan memberikan hukuman atasnya. Dan firman Allah Swt. Yang artinya : "Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan." Yakni tetapkanlah menurut yang engkau kehendaki dan berbuatlah menurut yang engkau sukai. Dan di dalam kitab "Al Madkhal" disebutkan bahwa pengadilan adalah hubungan antara khalik dan makhluk agar supaya sampai kepada makhluk itu perintah-perintah Allah dan hukum-hukum Allah yang diperoleh dari Al Kitab dan As Sunnah.
I I ) Artinya : Mengkhabarkan adanya htrkurn syara' dengan cara suatu penetapan. Dan makna ucapan mereka qadhlal qadhi aftinya Hakim telah memberikan keputusan hukum kepada yang berhak. Alasan dari pengertian itu adalah firman Allah Swt. yang
(st
131
l)t d;)'idsJ
A-'l
cit'
141t"6
u i d, Haraman 7.
Muhammad bin lsma'il At Kahtani, Loc
l.
t: li
jr
13)
Lembaga hukum.
Perkataan yang harus dituruti yang diucapkan oleh seorang yang mempunyai wilayah umum, atau menerangkan hukum agama atas dasar mengharuskan orang mengikutinya.
Menyelesaikan sengketa dengan hukum Allah. Menurut Al Kasyani adalah :
g.1r!
.r*u,J I ;ru
rKA -
yang artinya : IMenghukum manusia dengan yang benar atau dengan hukum yang Allah turunkan.
Adalah berdiri antara Allah dengan makhluk, untuk menyampaikan kepada makhluk perintah-perintah Allah dan hukum-hukum yang diperoleh dari Al-Kitab dan As Sunnah.l5
"/t*-'iil
4
.o
A2
{,*u rr>:! I g ^Lf :l L:.l* \i ! r, t, ! - ( \ ) ;,J j j4rr t,J:p,.f J1*.r rs)At drS
t
.r,\,
V
z,g)
1St.fu.
( 1 ) Artinya : "Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di mtrka bumi, maka berilah keputusan (perkara) diantara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yan$berat, karena mereka melupakan hari perhitungan." (Q.S. Shaad :26). 9tt
I
t'rr* f,lJopYrar Uiik n* Gt u b -(T ) kri pJcti l;t;4i b r.:tJ L.ir J:{ t.p,1 .re !r>;;2
JT
to
.t
,e \AQi;l
.b l .r*;rr
zllur)
A_{'.,,uL_r,E!r
(2) Artinya : "Datrr hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka merutrut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu menuruti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosadosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik." (Q.S. Al Maidah : 49).
{*Y
(3) Artinya : "Maka demi Tuhanffiu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
8
terhadap perkara yang mereka perselisihkan; kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu keberatan terhadap keputusan yang kamu beiikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (Q.S. An Nisa' : 65).
.i^L;ltc.+;Stlf!;Jtl
p,ry.
,;-lUr)
(4) Artinya :". . .. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil." (Q.S. Al Maidah:42).
r4rr I :JbI
l..r.
.rrUJ'.iyFJ
( \.oi r
61
(5) Artinya : "Sesungguhnya Kami telah menu,runkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran. supaya kamu mengadili antara manusia den gan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang berkh ianVt." (Q.S. An Nisa' : 105). .
@t.!..,;Jb"t$"i4"lpVtpru1l6_-tU-.)
leii
t
L e qtJJ:i;TrA tJ +"1,U
+;
v fJp
(A:;
ej r,.i
(6) Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) ka9
rena Allah, menjadi s'aksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk bcrlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena hal itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesunggUhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al Maidah : 8).
I
Li
..
- (v)
(7) Artinya : ". . . . Dan apabila kamu menetapkan hukum antara manusia hendaklah kamu menetapkannya dengan seadil-adilnya Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadalnu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagr Maha Mengetahui." (Q.S. An Nisa' : 58).
di
rl
2. N Hadits
L.
Ju
ot)t .
I .,.ri
Jy:il *r-.,.fl Je - (t )
rt-,' e
?'ruj)
f ^-J 4b#t
( 1 ) Artinya : Dari Abi Sa'id, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Apabila keluar tiga orang dengan maksud hendak bepergian, maka hendaklah salah satu di antaranya ada yang dijadikan penanggung jawab (amir). (H.R. Abu Daud).
{rAftiL,
l0
Jp-at
Muhammad Asy Syaukani, Nailul Awthar, Juz thafa Al Babi Al Hatabi, Mesir, Tahun 1958, Halaman 288.
4]*,p.;4rrl!;-lr
(2) Artinya : Dari 'Amr bin 'Ash r.a., bahwasany a ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Apabila hakim menjatuhkan hukum dengan berijtihad dan ijtihadnya itu benar, maka ia mendapat dua pahala dan kalau ia menjatuhkan hukum dengan berijtihad kemudian ternyata ijtihadnya itu salah, maka ia mendr pat satu pahala." (H.R. Muttafaq 'alaih).
&!
r . ()'nr
.* -(r )
.,b+r'. 4v=
$t "K J fuw{
j,Jt4l
t Jr,*#n
t buJ
18 ,-
rFLt
cPitJgqJ
(3) Artinya : Dari Ummu Salamah r.a. ia berkata, bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "sesungguhnya kalian mengadukan perselisihan kepadaku, padahal mungkin sebahagian.kamu lebih lancar (tangkas) hujjahnya daripada yang lain, kemudian aku memberikan keputusan kepad anya berdasarkan apa yang aku dengar daripadanya, barang siapa yang aku beri sebahagian dari hak saudaranya, maka aku memotong baginya sepotong api neraka untuknya." (H.R. Muttafaq'alaih)
u i d, Hataman 121.
ll
#-^.r
E5;
1
t{ t^: L'
--{
c - (t)
"J
;o,1uAl
(4) Artinya: Dari Ummu Salamah, bahwas anya Nabi Saw. bersabda, "sesungguhnya aku hanya seorang manusia sebagaimana kamu semua, sedang kamu mengajukan perkara kepadaku, padahal mungkin sebagian kamu lebih tangkas hujjahnya daripada sebaglan yang lain, kemudian aku memberikan keputusan kepad anya berdasarkan apa yang aku dengar, apabila aku memberi keputusan dengan memberikan hak saudaranya, maka janganlah kamu mengam. bilnya, karena sesungguhnya aku memotongkan bagnya sepotong
api'ireraka (H.R. Jama'ah).
.t
;t: Abl U !. I ..r.h 6y: L!, C tl iL;l;e - (o) .-.*.fuu-.1 ,t'U 65ft"{J.ti A,;;'U
4
-/
Lal
\ Urkl,
..r1
JUJ
.-r..
LJ"e
a. ia berkata bahwasr nya Ranrlullah Saw. bersabda, "sesungguhnva aku ini hanyalah seorang manusia dan engkau datang mengajukan perkara kepada-
Salamah
r.
l9Muh"mmad bin Ali bin Muhammad Asy SVaukani, Op cit, Halaman 314.
Masyhad
Tahun,
t2
sebagian kamu lebih jelas pembi caraannya yang lain. Dan aku mengira bahwa dialah yang daripacla sebagian benar, sehingga aku memberikan keputusan bagnya dengan memberikan hak seorang muslim,r maka sesungguhnya itu adalah sepotong api neraka. Maka apakah hendak engkau ambil atau engkau tinggalkan. (H.R. Muslim).
Jy:J J 6 a:sist 6*)qy.ip - (1) J# - &tirl *, ;>.:, (y.-r- l:: r L i $ # P-, q, t.i4 tr ;rr rssl-, : cd';r d
CX: l;1J I . p. .rir
15,
]1
UJ
;a;;".r$j)fi,El ,i:*),b:,Jlil
2
tb ce^
|
or)
t,
ti!
Je
bersabda, "Hakim itu ada tiga macam, dua macam di antaranya akan masuk neraka dan satu macam akan masuk surga. Hakim yang masuk surga ialah hakim yang mengetahui yang haq (hukum yang sebenarnya) menurut hukum Allah dan ia menghukum dengan dasar hukum itu. Hakim yang mengetahui ketentuan hukum tetapi ia tidak menghukum berdasarkan ketentuan itu, hakim ini akan masuk kedalam neraka. Hakim yang tidak mengetahui ketentuar hukum tetapi dengan ketidak tahuannya itu ia menghukum ma. nusia, hakim ini juga akan Masuk kedalam neraka. (H.R. Arba'at dan disahkan oleh Hakim).
21
l^"^
op cit,
Hataman 11s.
l3
"^(^,PofuV
" .Q".Jeb
Uete e5Jt i
;r I " blJp,
t
.Ut3
,jtuLrL,rl
23
jp
trt};n 3l,fJ
tJ
H A*a+b
f-r'V
;^J-.*,tl
t Gtrl: ,r/,\
(8) Artinya : Tahukah kamu siapa orang yang lebih dahulu sampai kepada naungan Allah Swt. pada hari kiamat nanti ? Mereka (sahabat) menjawab, "Allah dan Rasulnya yang lebih mengetalruinya." Nabi bersabda, "Yaitu mereka yang apabila diberikan hak kepad anya, maka mereka menerimanya, dan apabila hak itu diminta maka mereka menyerahkannya dan apabila mereka memutuskan perkara bagi kaum muslimin, maka mereka bertindak seperti memutuskan perkara terh adap dfui mereka sendiri.
4.*1,
,,UJ
I
r.rl
tl
L:o
\it&
J.o!
iti,yJ*tse#;p,
ry l3;rb !, eJ I
22Muhrmmad Salam Madkur, Op cit, Halaman 12. 23Mrr,.mmad Salam Madkur, Loc cit.
t4
yr i U' :-
ef,,*ii.F.f
[;Ip
I.
$as bgJLJ+J
!r
JJl Ae
;-;"iV
i;
I
\1h1JW*y
I
;;
.li i V
&b
I
tiG-,J3
I oLsa;e.
t
_..u;e
{i
rViiu;. i
l'rY b drLqJ
bt,
;Argc.;*,,e
qJ t
,r8l.rrp f ,ily,
jFJ
-;T\:J b -4"br rt\il le,+;lg d t;IJ . W.t^qi"!, py' e,W' o 9 p4lrl t v A,t*fJ b,-rlil \
{4,'
*oB
# $t
4arf,l
a,
d}l
U.,Z:ivo..r"UJ
r
{'L"J "rFJ JU asl 3tt asl cL;, 4.; e"d or ;;,ii iu r i;,:s$ Pt :J \i,6!bi lgv
benar jika ada sesuatu perkara yang dikemukakan kepadamu dan laksanakanlah jika jelas kebenarannya, karena sesungguhnya tidaklah berguna pembicaraan tentang kebenaran yang tidak ada pengaruhnya (tidak dapat dijalankan). Persarnakanlah kedudukan manusia itu dalam majlismu, pandanganmu dan keputusanmu sehingga orang bangsawan tidak dapat menarik kamu kepada kecu'rangan dan orang yang lemahpun tidak berputus asa dari keadilan. 't Keterangan berupa bukti atau saksi hendaklah dikemukakan oleh orang yang mendakwa dan sumpah hendaklah dilakukan oleh orang yang mungkir (terdakwa). Perdamaian diizinkan hanya antara orang-orang yang bersengketa dari kalangan muslimin, kecuali perdamaian yang menghalalkan barang yang haram atau mengharamkan barang yang halal. Barang siapa mengaku sesuatu hak yang ghaib atau seyang jelas yang mana bukti-bukti yang akan dikemukakansuatu nya itu masih belum terkumpul di tanganny&, maka berikanlah kepada orang itu waktu yang ditentukan. Maka jika ia dapat meng-
(9) Artinya : Amrna ba'du. Bahwa sesungguhnya peradilan itu adalah suatu kewajiban yang ditetapkan oleh Allah Swt. dan suatu sunnah Rasul yang wajib diikuti. Maka faharnilah benar-
mukakan bukti-bukti tersebut, berikanlah haknya, dan jika ia tidak sanggup, maka selesailah persoalannya. Sebab cara memberikan waktu yang ditentukan itu adalah sebaik-baik penangguhan
24lbrahim Hosen, Fiqh Perbandingan Datam Masalah NTR Dan Hukum
.Ilid l,
l(e.vwrisan,
l,
Jakarta,
l6
dan lebih menjelaskan keadaan yang samar dan tidaklah akan menghalangimu suatu keputusan yang engkau ambil pada suatu hari kemudian engkau meninjaunya kembali, lalu engkau mendapat pehrnjuk (hidayah), tidaklah hal itu menghalangimu kembali
kepada kebenaran karcna kebenaran itu adalah qadim yang tidak dapat dibatalkan oleh sesuatu, dan kembali kepada kebenaran itu adalah lebih baik daripada terus menerus di dalam kesesatan. Kaum muslimin itu adalah orang-orang yang adil terhadap sesama mereka, kecuali orang yang pernah bersumpah palsu atau orang yang pernah dikenakan hukuman jilid (dera) atau orang yang tertuduh dalam kesaksiannya berhubung karena kerabat. Hanyalah Allah Swt. yang menguasai rahasia hati hambahambanya dan melindungi mereka dari hukumannya kecuali ternyata dengan bukti-bukti yang sah atau sumpah. Kemudian fahamilah, fahamilah benar-benar persoalan yang dipaparkan kepadamu tentang suatu perkara yang tidak terdapat di dalam Al Qur'an atau di dalam sunnah Rasul. Kemtrdian pada waktu itu pergunakanlah kiyas terhadap perkara-perkara itu dan carilah pula contoh-contohnya, kemudian berpeganglah menurut pandanganmu kepada hal yang terbaik pada sisi Allah Swt. dan yang terbanyak miripnya kepada yang benar. . Jauhilah sifat merlbenci, mengacau, membosankan, menyakiti hati manusia dan jar.rhilah berbuat curang pada waktu ada terjadi persengkctaan atau perrnusuhan, karena sesungguhnya peradilan itu berada di tempat yang hak dimana Allah Swt. telah mewajibkan pahala di dalamnya dan juga merupakan peringatan yang baik, barang siapa yang ikhlas niatnya untuk menegakkan yang hak walaupun atas dirinya sendiri, Allah Swt. akan mencukupkan antara dirinya dan antara manusia dan barang siapa yang berhias diri dengan apa yang tidak ada pada dirinya, maka Allah Swt. akan memberikan 'aib kepadanya.
Sesungguhnya Allah Swt. tidak akan menerima hambalrambanya kecuali yang ikhlas. Wassalamu 'alaikum Warahmatullalri Wabarakatuh. (Ucapan Saidina Umar r.a.).2s
25t b i d, Hataman 23-24.
17
C. FI]NGSI PERADILAN
ar$'
t
41
tiLn
+$U- i
(\
rJ .\,J t ^,,
qr,.
(o
|'.-i.t I )
\ata* jY
( 1) Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lag Maha Melihat. (Q.S. An Nisa' : 58).
q,{.'l3t i!{rL,J
,
E.
i. .res
26t...
'ir)t
&Yl
i[-4t
I
"\jyj "bt
*l,ezJ I {JJ
.Ii ru i c^r,
LdF
(z)Artinya : Dari 'Ali 'alaihis salam bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Wahai 'Ali, apabila duduk di hadapanmu dua pihak yang berperkara, maka janganlah kamu tergesa-gesa memutuskan hukum antara keduany&, sebelum kamu mendengar dari kedua pihak, maka apabila kamu melakukan hal yang demikian itu, maka jelaslah bagimu keputusan itu. (H.R. Ahmad, Abu.Daud
dan Turmu dzi).
26Mrhrmmad bin 'Ali bin Muhammad Asy Syaukani, Op cit, Halaman 309.
l8
--;e
41
{-* C-
(r )
fi|. JJI:U,f* ,A.1,)Jy:tlXF""'r gllfb e r^-r tL lHl - oe'41 V\:,\*t- ir tie'ry oE)t+ =Jr-L 4& l#e -*,
-!
27'+-A4.'Jh'DL'
\ *'(J
(3) Artinya : Aku akan memutuskan hukum di antara kaffiu, kemudian kalau kamu telah menerima (keputusan itu) maka
laksanakanlah, -tetapi kalau kamu tidak mau menerimanya, maka aku cegah sebagian karnu dari sebagian yang lain (berbuat sesuatu), sampai kamu menghadap sendiri kepada Rasulullah Saw., agar ia memutus diantara kamu. Lalu setelah ?Ali memutuskan hukum diantara mereka itu, rnaka mereka menolak dan tidak mau menerima keputusanny?, dan pergilah mereka menghadap Rasulullah Saw. pada musim haji, sedang beliau berada di makam Ibrahim dan berceritalah mereka kepada Beliau tentang apa yang telah terjadi. Kemudian Nabi Saw. membenarkan keputusan 'Ali tersebut dan bersabda, "Itulah apa yang ia putuskan di antara kamu".
qJ
ygWl
31.
j
^i,
*i, Ar
ot),. -\4Lit3
Jg'. I t#rrad
2TMuh.mmad
t9
28 Le
(4) Artinya : Dari 'Ali r.a. ia berkata, bahwasanya Rasulullah Saw, bersabda, "Apabila ada dua orang yang minta dihakimi kepadamu, maka janganlah kamu menjatuhkan putusan untuk yang pertama kalau kamu mendengar keterangan dari yang lainoy&, maka kamu nanti akan mengetahui bagaim ana caranya kamu memberi keputusan". 'Ali berkata, "Sesudah itu say a tetap menjadi hakim," (H.R. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi dan dikuatkan oleh Ibnul Madini serta dishahihkan oleh Ibnu Hibban).
(5
kum agama, bukan menetapkan suatu hukuffi, karena hukunr telah ada dalam hal yang dihadapi oleh hakim, hakim hanya menerapkan ke dalam alam kenyataan, bukan rnenetapkan sesuatu yang
.belum ada.29
,-a.a/gq+*i,slUiJline-uf,e;
,l->iJll -(1)
(rLtulr$)
(6) Artinya : Peradilan merupakan fardhu kifayah untuk rnencegah terjadinya kezaliman dan menyelesaikan persengketaan dan wajib bagr seorang hakim untuk menegakkan peradilan terhadap manusia- Dan barang siapayang enggan, maka hakim dapat memaksany-a (terhadap manusi ayang enggan ifu), (Qaut Ulama).
281r.-
Muhammad bin lsma'il Al Kahlani, Op cit, Halama n 12O. 29t.rtn. Hasbi Ash Shiddieqy, L-oc cit. 3osryyid Sabiq, Loc cit, halaman 3g2.
20
. LJ,J I \bY\*,'\ I
p;rt*'tJl
G$
gb J 1*l
tr gLELii {xi
dii'
o
#l
-g,
;.t!,.rtil\;ru
(7) Artinya : Keadilan merupakan nilai daripada rrilai-nilai agama Islam yang mulia. Oleh karenanya menegakkan kebenaran dan keadilan akan dapat mewujudkan ketenangan dan keamanan sehingga menjadi kuat hubungan antara pribadi, menjadi kuat pula hubungan antara Pemerintah dan terhukum, sehingga berkembanglah persaudaraan dan bertambah makmurlah kehidupan serta terbinalah tempat-tempat dimana tidak terdapat maksud untuk merusak dan menolak. Dengan demikian berlakulah segala hal yang timbul dari Pemerintah dan terhukum ke tujuannya dalam perbuatan, sehingga terlihat hasilnya dalam mengabd; kepada
311
u i d, Hataman 38g.
21
negara tanpa harus berhenti jalannya dengan sebab-sebab yang menghalangi perkembangannya atau karena keterlambatannya dalam bergerak. Sesungguhnya keadilan itu adalah menyampaikan setiap yang hak kepada mustahiknya, dan memutuskan hukum dengan hukum yang telah disyari'atkan oleh Allah serta menjauhi hawa nafsu dengan cara memandang manusia secara sama.
qa
22
BAB II
TENTANG HAI(M
A.
,airnlgttbil
ld Jn.,X
+rpr il r/ri.o ef:,:jr 2- *fJ ;p tA r4eg ; Ue &a+ bi p{.lJ -J" 8F c &,4;r 4rur f cWdJ ft!
I
uT
(r LfuJ t J; > ]
(I
nguasa, untuk menyelesaikan dakwaan-dakwaan dan persengketaan-persengketaan, karena penguasa tidak mampu melaksanakan sendiri semua tugas itu, sebagaimana Nabi Saw. pada masany&, telah mengangkat qadhi'qadhi untuk bertugas menyelesaikan sengketa di antara manusia di tempat-tempat yang jauh, sebagaimana ia juga pernah melimpahkan wewenang ini kepada sahabatnya di tempat ia berada, atas sesuatu yang dijelaskan dari hasil pembahasan di .tempatnya. 2
) Artinya :
(2) Hakim (qadhi) yaitu : Orang yang diangkat oleh kepala negara untuk menjadi hakim dalam menyelesaikan gugat meng1
Muhammad Salam Madkur,
Al
Qgdha-u
Fil lslam,
2 Muhammad Salam Madkur, Al @ha+r Fil lslam, Alihbahasa tmron A.M., Bina llmu, Cet. lt, Surabaya Tahun 1982, Halaman 29.
23
gugat, perseiisihan-perselisihan dalam bidang perdata, oleh karena penguasa sendiri tidak dapat menyelesaikan tugas peradilan. Dan sudah jelas bahwa Nabi sendiri menunjuk beberapa penggantinya untuk menjadi hakim. 3
(3) Sebenarnya menjadi hakim adalah satu fardhu yang kuat. Dia adalah suatu fardhu kifayah, bahkan menjadi fardhu 'ain, apabila tidak ada orang lain yang sanggup menjadi hakim. Disukai dia menjadi hakim, wdaupun ada orang lain yang pantas untuk menjadi hakim, jika ia lebih pantas dan lebih tepat untuk menjabat jabatan hakim itu. Dan rnenjadi mubah hukum menjadi hakim, apabila ada orang-orang lain yarlg sama-samalayak dan tepat dengan dia. Kalau ada orang lain yanglebih tepat daripadanya, maka ia menjadi hakim adatah makruh. Jika dia berpendapat, bahwa dia tidak mampu mempertahankan kebenaran dan dapat ditarik ke salah satu pihak, maka pada waktu ifu haram unfuk dia menjadi hakim.a
;l
! I r
(tr
lrrr
je-(t)
jyP fy
c.^il
(4) Artinya : Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya engkau cenderung kepada jabatan (pemerintahan) dan jabatan (pemerintahan) itu akan menjadi sesalan di irari kiamat; jabatan (pemerintahan) itu sebaik-baiknya pemberi susu di dunia dan seburuk-buruknya
3 f.nn. Hasby Ash Shiddieqy, Peradilan Dan Hukum Acara lslam, Tanpa Tahun, Halaman 32.
Al Ma'arif,
Bandung,
4 I b id,
5 lmam
Al
Halaman 34. Muhammad bin lsma'il Al Kahlani, St^bulus Salam, Juz Halabi, Cet. lV, Mesir, Tahun 1960, Halaman 112.
lV, Musthafa Al
Babi
24
yang melepaskan (tidak memberi susu lagi) setelah keluar dari dunia (di akhirat)."(H.R. Bukhari).
r-$ U
J-r,
+*,L"
4.-,.r
JLp:o\*i;
rn
,{it':
(5) Artinya: "Dari fuias r.a- bahwasanya Nabi Saw. benabda "Barang siapa meminta jabatan hakim dan dia meminta pertolongan untuk mendapatkannyo, maka hal itu diserahkan kepadanya. Dan barang siapa dipalcsa untuk menjabat jabatan hakim, maka Allah akan menurunkan malaikat yang akan menolongnya-" (H.R. Turmu dzi dan Abu Daud).
.it
( o) \--Jo^Vt
:t
+"c
(f )
- (1 )
6f1ld \r."U,h+
U&T oltc \.,\c ;ri aJ'L.44P "f k-I-l..r L lt 9 ' (+,P>.UJ LJ-br aJ'L.-;P
(6) Artinya
V, Kuwait, Tahun
1971 ,
7 Muhammad bin'Ali bin Muhammad Asy Syaukani, Nailul Authar,Juz Vlll, Musthafa Al Babi Al Halabi, Mesir,Tahun 1958, Halaman 289.
25
Samurah, janganlah engkau meminta-minta suatu jabatan. Maka sesungguhnya engkau jika kuberikan jabatan selain yang diminta, niscaya engkau akan ditolong. Dan jika kuberikan kepadamu apa yang kau minta, nisc aya engkau akan diserahkan kepadanya."
(H.R. Muttafaq'Alaih).
&u;drtJJ{,U, lpu.l JU! ( G,s. e,. J\o, , Jt;j ,gJ:J:,iV lJ\3: ,";7ep.ltlgVrt,*+
!
i i..,,
tl,sy,rl (r-
(v
+ rlr-ljl .F,'^4\IJJJ \
(7) Artinya
i-b &YA$b
iL
: Dari Abu Musa, dia berkata, "Saya dan dua orang dari Bani Ammi menghadap kepada Nabi Saw., maka salah seoJang dari keduanya berkata, 'Ya Rasulullah angkatlah kami untuk sebagian dari apayang dikuasakan oleh Altah 'Azzawa Jalla kepadamu dan yang seorang lagi berkata demikian juga, maka Rasulullah Saw. bersab da, "Demi Allah aku tidak akan menyerahkan pekerjaan ini kepada seseorang yang memintanya atau kepada seseorang yang menginginkan nya."
Luls,
..
I
\.,,>'-
* ryll e *Wl t $
;r1
>tiJl:z>l,h) | ,J"#l;c,Jsn'Lbrt
JVf
Li 4i1
I
.Jc
!, - (^)
L lrr, ir*.>
(
8lbid.
26
"+
+J"'
-J",5t
aJ o-,Vp
;1:*.1
I
n-!'k4lJld\ei
dY,.Il
dtjlj
(8) Artinya : Ketahuilah bahwa meminta jabatan untuk menjadi hakim dan cenderung kepadanya itu akan menjadi keluhan dan penyesalan pada hari kiamat nanti, sebagaimana diriw ayatkan Nabi Saw. bersab da, "Engkau cenderung kepad a jabatan (pemerintahan) aan jabatan (pemerintahan itu) akan menjadi keluhan dan sesalan di hari kiamat, jabatan (pemerintah) itu sebaik-baiknya pemberi susu di dunia dan seburuk-buruknya yang melepaskan (tidak memberi susu lagi) setelah keluar dari dunia (di akhirat). Maka siapa saja yang meminta untuk menjadi hakim, menghendakinya dan cenderung kepad anya, lalu diserahkan kepad anya, dikhawatirkan akan terjadi kebinasaan atas dirinya. Dan siapa saja yang tidak meminta jabatan hakim, tapi dia mencobanya, sedangkan dia benci kepad a jabatan hakim itu, disebabkan khawatir akan dirinyt, maka Allah akan menolongnya.
.-.--.U d'^
rltl d;T
flt-".J bz>\-ilsl
+ {s,,s:2g-
( 1)
Jk,,t!e..t!f"*: ,{ !F:qF'i\':-$J'2il1
'o.ori-; lA)^ilJri{"
(9) Artinya : Diriwayatkan dari Nabi Saw., bahwasanya dia bersabda, "Barang siapa meminta untuk menjadi hakim dan dia
9 lmam 'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarablisi, Mu'inul Hukkam, Musthafa Al Babi Al Halabi, cet. ll, Mesir, Tahun 1923, Haraman g.
10 lbid.
27
minta tolong untuk itu, maka diserahkan jabatan tersebut kepadanya. Dan barang siapa yang tidak memintanya dan tidak pula meminta tolong, maka Allah akan menurunkan malaikat yang akan membantunya."
'{+:c\*)e,;t^.31
.
i*iJtf4.
nl^h})
Utl1.,i
(\)
jVSt,ry;,A'oyu1,}.rg
r
"L"T
U,jl$4t t.IAl'rJk1 "1, {jl 4-. J YS, aKr|u.le Ctb "&V_e,lurr#t .4jl
/51;,.j4yrrv. o"-JJt cG- jL-tJb:
{J U Ll {A ..s i*;"VL
AJ
jJ
.:. +r
pJ ;;u.,Vr
,e*r
r
,#t +l;d,JLf,diul;i(J.iGJr
r
er
J.-at,j bt
LAI
.
-6, ci;
i-,+J
4trjg
p :t*
I
[rb,,l d
CW
4,,,^ti
,-t[.J
28
r,c, 4,\c
fdtc,J\:Aib1j!.
&JbJ l4--J
,&5j-o
drrb
11 I
FJ
Lro; t I LY,
"J.s^i i1 f
ty t, !'tr
t
ftylri;{.VJ
g:r
Jd;,1,2)J\ z-
. :.;iJ
I o J42.
&--JJ *Wl,=,Lt
J.r-J
-,
I
iK il, d T
4--J
liJ
L*iVJ
I "?At
6bl:
+J_,.$
UJ*+;;l
.(.,nilAiitJ t:
I
,-SLr^, o\;JJ l.Jt'L g -' -,ii,.r-Ul 4-, o\.,oJ 4ili 4J .r-C /.-J ;"i,-nrar + e t, I{,} ! "{o-; u(:\, a.i-i r-->-J k,J-p,J* {<l d:i V) r-- .r^ ;y;j &+r1 d\ r.r1,yf t;:;Y '1oD"J\e4l /r^k; p;/if-rag ,*r\;J\rnf[!
t
29
(10) Artinya : Meminta untuk menjadi hakim itu hukumnya ada lima, yaitu : Wajib, mubah, mustahab, makruh dan haram.
Wajib adalah apabila orang itu ahli ijtihad atau dari kalangan ahli ilmu dan bersikap adil dan di tempat itu tidak terdapat hakim atau ada hakim tapi tidak halal pengangkatannya. atau di tempat itu tidak ada orang yanglayak untuk mengadili yang lain, atau karena keadaannya yang apabila tidak diikuti keputusannya, dia akan menyerahltannya kepada orang yang tidak halal pengangkatannya, dan denrikian pula jika peradilan itu berada di tangan orang yang tidak halal keberadaannya dalam jabatan itu, maka tidak ada jalan untuk menyingkirkannya kecuali clengan menghalangi jabatan itu. lVlubah apabila seorang itu fakir dan mempunyai tanggungan (orang yang wajib dinafkahinya), maka dia diperbolehkan berusaha mendapatkan penghasilan untuk menutupi kepapaannya itu. Mustahab apabila disuatu tempat terda pat orang ' alim yang ilmunya tidak diketahui masyarakat, lalu imam berkehendak untuk meqlsyhurkannya dengan jalan mengangkatnya menjadi hakim agar ia mengajar orang-orang bodoh dan memberi fatwa kepada orang-orang yang mendapat petunjuk, atau orang itu tidak masyhur sebutannya dan tidak diketahui baik oleh imam maupun oleh masyarakat, lalu dia berusaha untuk rnenjadi hakim untuk mengetahui letak ilmunyz, maka dimustahabkan baginya untuk mendapatkan yang demikian itu dan memangku jabatan hakim dengan niat tersebut.
Makruh usaha untuk menjadi hakim dalam rangka memperoleh kemegahan dan ketinggian di antara manusia, maka bagi orang seperti ini, usaha seperti itu dimakruhkan, walaupun ada yang mengatakan haram dengan dasar dzaht firman Allah : "Itulah kampung akhirat yang kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menghendaki ketinggian di dunia dan tidak pula berbuat kenrsakan dan sebagai akibat bagi orang-orallg yang bertakwa." Flaram yaitu berusaha meminta menjadi hakim sedangkan dia
30
,gV t l-r^iir.',J" aI Jp e\l Jy:;J, J E,i !j;fr - (\\ ) " qJ r obt) U1il,. ..,;.r-,J il I d* 9 r, dtj b
t
"$
I 1)
Saw.
b+
stts.p,\ ot:t
1rr
J+dr
Jys
U, J \! U*j,-e-(\Y )
t
).
o+'Ai-r$i l: i5l
t3.
J"
iir
LI
'
(}bltt
(12) Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Laknat Allah atas penyogok datr yang disogok dalam urusan hukum. (H.R. Ahm?d, Abu Daud dan Turmudzi).
12 Muhammad bin
Halaman 301.
13
lb id,
Halaman 300.
3t
j s,W
o
tgrl ;^ I'n ii Je"\*ilfel ;J&r. .\nfrtl iil "r'&\t\LJIJ: L"r, & \r-J .a{ *E J Ir"G i,-J, &S
;yl P\6,\E;' X,l
LL)L
.q tJ V
(\Y
"-(t"*L-i$.i;1 r$ru .rcrrrl ,1.lYrP*|\{-, ^L.\ii t : 6!ilr,.a4 J13:,\p iij f*r; )tr J6. Iol
t
e\ill J4..\ili
^{,*,irJ
;r4l
,e:ct hli
14
-L..d--U4
(I
kutan tidak menjadi hakim. Jika dia mengadili, tidak dilaksanakan hukumnya- Demikian juga halnya imam yang memberikan fatwa, kalau dia menerima sogokan seclang masyarakat mengetahuinYs, maka tidak bolefi mengikuti fatwanya itu, sebagaimana tidak boleh mengikuti keputusan peradilannya. Dia berkata dalarn kitab "An Nawa ztl" bahwa barang siapa yang mendapatkan jabatan hakim dengan sogokan atau dengan meminta pertolongan maka dia seperti terhukum, kalau diperiksa keputusan hukumnya oleh hakim lain, hakim lain tersebut dapat membenarkannya bila ternyata sesuai dengan pendapatnya, dan dapat membatalkannya bila tidak sesuai.
14 lmam'Alauddin Abil Hasan'Ali bin Khalil At Tarablisi, Opcit' Halamen 9.
32
Dan tidak dilaksanakan hulanmnya yang mengandung sogokan. sedangkan sebagian ulama berpendapat batal hukum kedurduanya. B. SYARAT_SYARAT HAKIM
Barang siapa mendapatkan jabatan hakim dengan jalan menyogok, tidak dilaksanakan hukumnya tanpa perlu membandingnya. Dan barang siapa menjadi hakim dengan jalan meminta pertclongln, maka keadaannya serupa dengan oran g yangmemerintah dengan hak hakim, jika dia menerima sogokan kemudian mengadili, dilaksanakan hulrrm nya y ang tidak mengandung sogokan.
15.{+ogJvtg
(\)
i r3Ju
Adapun sifat-sifat yang menjadi syarat kebolehan menjadi hakim itu seorang yang merdeka, beragama Islam, baligh, laki-laki, berakal dan bersikap adil.
( 1)
hakim
: Hendaklah
(y)
.W lyt! ( !s KrUIti \44r.b."" Y.r,g lti --g1, j, t tru -)jr+e tf: "tirVy)ti &+ jte,-rFs,fl, ga Yrr: &Vs,.ts,
15 lmam Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd Al Qunhubi, F3idatatul Mujtahid,Juz ll, Musthafa Al Babi Hatabi, Mesir, Tahun 1960, Halaman 460.
33
#,-r"aj
-ra=>
ttn
!e
{Pl lr .ntt
,
t
l-,
i!-ill '"LJtdri.",
A,-,j,l
,ttdl
grAGlU
IfJ I =-r ! g,4t Up C# ld,F_r hd ,*,FI .r.t e fr;i lA, y ;p (;b, U l"r) f-gl t g\*
.;bUlJ
r
] #Ur^GJ Us
-\,4.\rG-Jf
I
>
I
34
i;)4r J&.F9 b.j*JiU tfl1l ( Llt ris ii-j u.tS 1J^1* \J-. Lbi.e i aUI-, . q;2rrp\) ,s$iug. (di,)i,-\t lys
16
r
't/'J
J'f )
(2) Syarat-syarat hakim hendaklah ahli dalam masalah keyaitu beragama Islam, mukallaf, merdeka, laki-laki, bersifat adil, mendengar, melihat, dapat berbicara dan menguasai masalah peradilan. Maka janganlah diangkat orang kafir (untuk
saksian,
menjadi hakim), anak-anak, orang glla, hamba sahayq peremPUffi, banci, orang fasik, orang tuli, orang buta, orang bisu walaupun isyaratnya dapat difahami, orang yang pelupa, penipu, orang yang sakit-sakitan, mengingat kekurangan-kekurangan mereka itu.
Juga hendaklah hakim itu orang yang mampu berijtihad. Yakni memahami benar-benar hukum-hukum Al Qur-an dan As
Sunnah serta kiyas berikut macarn-macarnnya. Yang berhubungan dengan Al Qur-an adalah tentang khash dan 'aam, mujmal dan mubayy?t, muthlaq dan muqayyad, nash dan dzaht, nasikh dan mansukh. Yang berhubungan dengan As Sunnah adalah tentang mutawatk, ahad, muttashil dan lain sebagainya.Yang b.:rhubungan dengan kiyas adalah tentang kiyas awlawi, kiyas musawi dan kiyas adwan, seperti mengkiyaskanmemukul orang tua dengan kata-kata ' uf ' (ah), mengkiyaskan membakar harta anak yatim dengan memakannya yaitu dalam hal sama-sama haram flyz, mengkiyaskan buah appel atas bur Gandum) dalam bab riba yaitu dalam hal sama-sama sebagai makanan.
16 Abi Yahya ZAkaria AL Anshari, Fathul \ hhhab Elisyarhi lvlanhajit Thullab, Sviilifr Nur Ats Tsaqafah Al lslamiyah, Sulaiman Mar'i, Singapura, Tanpa Tahun, Halaman 2O7.
35
Juga hendaklah hakim itu sebagai .orang yang menguasai rawi. Yakni mengetahui yang kuat dan yang lemah, mendahulukan yang khash dari yang 'aam apabila terjadi perten tangan, mendahulukan yang muqayyad dari yang muthl&e, mendahulukan nash dari yang dzahtr, mendahulukan yang muhkiun dari yang mutasyabih, mendahulukan yang nasikh dari yang muttashil dan yang kuat atas yang lemah. Hendaklah hakim itu menguasi lisaanul 'arab, yaitu yang menyangkut dengan bahas4 nahwu, sharaf dan balagtrah.
Hendaklah hakim itu menguasai pen dapat para ulama. yaitu mengenai pendapat yang disepakati dan yang diperselisihkan. Maka janganlah menentang hasil iitihad mereka.
atas, maka penguasa yang beragama Islam boleh mengangkat orang yang bukan ahli, seperti orang yang fasik, ffiueallid, anakanak atau perempuan, maka terlaksanalah peradilan sec ara darural
Dalam hal syarat-syarat tersebut di atas tidak ad,a, yaitu tidak tetdapat orang yang memenuhi syarat-syarat tersebut di
17 Muhammad Syarbaini Al Khatib, Mughnil Mufitaj; Halabi, Mesir, Tahun l9SB, Halaman 3ZS.
36
q r+ilt
+$)J i,d--" J" jll<- Jgru, iJ U r Jr;U Ye ( Y.!- 41il I Je q.;KII l';--J, > Ju
JV,jKJ UeYe
,ol^biJtcr*j1+-,
fK-!IJ*j
(4) Artinya : Muslim, yaitu beragama Islam dan demikian juga untuk yang lainnya. Syarat ini juga menjadi syarat adil. 'Maka janganlah mengangkat orang kafir (menjadi hakim) untuk kaum muslimin, mengingat firman Allah : "Allah tidak menjadikan bagi orang kafir atas orang Islam suatu jalan." Dan tidak ada jalan yang lebih besar dari peradilan dan tidak ada atas orang kafir, karena yang dimaksud dengan peradilan adalah memutuskan hukum, sedang orang kafir buta tentang hal itu.
J4 6 i U;J J{;!r
\
att,., b
tg :)eLlr
J tg'
h/;J ao52
\
'
.'J<:I
t'gtbid. 19 I b i d
37
: Mukallaf, yaitu orang yang telah baligh dan janganlah diangkat (untuk menjadi hakim) anakberakal. Maka anak dan orang gila walaupun gilanya itu tidak terus menerus, mengingat kekurangan-kekurangan mereka itu. Al Mawardi berkata : "Tidaklah cukup dengan hanya persyaratan berakal yang dihubungkan dengan taklif, tetapi haruslah berupa kebenaran berfikir, cerdik, terhindar dari sifat pelupa dan lalai yang dengan kecerdasannya itu ia sanggup menjelaskan yang musykil.
(5) Artinya
JL-rr;J l;nVI.:'{'JJ
,.r""Fr}"n!b3tsp
'o (
^f\
obt)
(6) Artinya
Rasulullah bersabda, "Berlindunglah kamu sekalian kepada Allah dari pejabat yang telah berumur tujuh puluh tahun dan pejabat yang masih anak-anak." (H,R. Ahmad).
.'tl
i. t .t l.t aJ L-.., V
(7) Artinya : Merdeka, Maka janganlah mengangkat (untuk menjadi hakim) budak, baik menurut makna keseluruhan maupun sebagiall, mengingat kekurangan-kekuranganny?, seperti dalam kesaksian, bahkan (larangan) itu lebih diutamakan.
20 Muhamrnad bin 'Ali bin Muhammad Asy Syaukani, Op cit, Halaman 297. 21 Muhammad Syarbaini
38
it ).,t-,rtbi t)+AltJ
,it.lirtye lfl)-(^)
o.,t4
g IAJ
|c\)t (;'b-Lerl
t,)i
>'1
U:tiI:g*
ulr,j-
fr+.t
23
t;'it#l
:
;o
a;,s-aul
,i;;)^',J fs-(l)
tfet4f,
JIJ
(6td,robt);Uear+t 1;
bersabda Nabi Saw., "Tidak akan berhasil suatu kaum apabila mereka menyerahkan urusn mereka kepada perempuan." (H.R. Bukhari).
(9) Artinya
fK*\l
)
22
23
,*w
z\,Jl Ll;l
I
)v1 {-c,P#sar-(\)
;,^r.
:;U
VJ L i#A?b
lbid. Ibid
-re .
t4tei -+
I 4*,r Li
39
.JeJ,!lY,r(31
Q
LAl,
i&.r
.-a
s3
clalil
10) Artinya
Hadits tersebut
di atas merupakan
tentang ketidak bolehan mengangkat perempuan untuk memangku suatu fiabatan) hukum yang berlaku bagi orang-orang Islam. Sesungguhnya Tuhan telah menetapkan perempuan itu sebagai pemelihara rumah suaminya. Golongan Hanafiah berpendapat boleh mengangkat perempuan menjadi hakim kecuali untuk perkara hudud. Sedangkan Ibnu Jarir berpendapat boleh mengangkat perempuan menjadi hakim secara mutlak.
ri,il-eriJtu ..f,tlZ,g.OJ-:J t4l ,rr/tJtJW _(\r) , 6r,+hl I J tI . J \r"V I z1#;U zpt aF 6:X
,J :
(,UJtJ:J)
(11) Artinya : Menurut Jumhur laki-laki itu menjadi syarat
sahnya keputusan (peradilan). Menurut Imam AbuHanifah perempuan boleh menjadi hakim dalam urusan harta benda. Sedangkan menurut Ath Thabari, perempuan boleh menjadi hakim secara mutlak dan dalam semua lapangan.
24 lmam Muhammad bin lsma'il Al Kahlani, Op cit, Halaman 123. 25 lmam Abil Walid Muhammad bin Ahrnad bin Rusyd Al Qurthubi, Loc cit.
40
,t\d'rbi
tfi:o;2g:go o+l_,J\,"i
(12) Artinya : Adil. Mak a janganlah diangkat (untuk menjadi hakim) orang yang fasik, karena kata-k atanya tidak dapat dipercayai dan oleh karena itu dia dilarang untuk meneliti harta anaktrYa, karena akan cepat timbul rasa kasihannya. Maka penelitiannya dalam rnasalah peradilan tebih dilarang lagi.
dan pengingkaran.
(13) Artinya : Dapat mendengar,. walaupun dengan suatu teriakan di telinganya. Maka janganlah diangkat (untuk menjadi hakim) orang tuli yang tidak dapat mendengar sama sekali. Karena sesungguhnya dia tidak dapat membedakan antara pengakuan
ir+.YJ,
j L<=-) 9,,-'yltl l r,. # tIJ t,-\,,rly rrA t ^ril 4rF Df'Jr,"tl t Us L^,a q-e\r L,,)t
r)
27rbid
41
rt ,iVIJU V,Jo;iy-J
menjacri dan orung yang dapat nrelihat denga, samar_ samar dan 'ilrga ja'gart dia'gtat orrng yang tidak dapat mengeta'ui rupa' karer:;i dia ticlak aapit nlengetahui yang menuntut da' yarg dituntut' T.ctapi jika rupa tersebut ciekat kepadanya, r'aka sarr. Tidak terntasuk ke clala'r p.ngrrtia' buta juling' sesllngguhnya sah p*ngongkata'nya. ora'g yang lnatanya Jtrga sah rnengangkat orang ya'lg hallya clapat nrelihai lrada siang liari saja, bcrlai'an halnya dengan orang yang hanya dapat melihat pada malam hari saja' Sebagairnana telah oikemukakan oleh Imarn
Al
Azra,i.
'jJ
,u^[,!.:{prrly ,Lyrg
(t*ntti ) 'laW-YIl^;;rf
(15) Artinya : Dapat berbic ara. Maka janganlah cliangkat (untuk menjadi hakim) trong yang bisu, kendatipun isyaratnya dapat difahaffii, karena kelenrah-a.nya daram
meraksanakan
hukum.
c*l+a\Af1;iIJ (jv>-(\r;
rqobaJ^Let,atJ
34er:ll(
*3; & # + i;( -L+;J U "K)\-i L-.rr U V uK sil ;* $(i g, lrt -,..r"iJ |J-+L
c
c-,.,ra'
j/r
j!
alJ
' h l+t@ ;*i g, is s;J t, VwA f +; Jt!.LYJI u?itlpJr $.i liLi r*,Lr.
t
.\-A
tt
-?
(r H'J t,s;>'-'6
nlJ L--XFVJ,..l:
Uc
(I
kemampuan untuk melaksanakan kebenaran untuk dirinya sendiri, bukan orang yang lemah jiwanya karena ketakutan. Sesungguhnya banyak orang yang 'alim dalam masalah agama, akan tetapi lemah jiwanya dalanr melaksanakan, menetapkan dan meluluskan, maka akan rnenjadi thama'lah jika orang-orang
urusan-urusan peradilan. Mak a janganlah diangkat (untuk menjacli Itakim) orang yang pelup&, penipu dan orang yang sudah kelihatan tua, sakit-sakitan dan lain sebagainya. Seuagian ulama menafsirkan cukup mampu yang berkaitan dengan peradilan itu, sebagai
melaksanakan
oleh sebab itu Ibnu Abdis Salam berkata, "Untuk dapat diangkat menjadi hakim itu ada dua syarat, yaitu mempunyai ilmu tentang hukum dan ketttarlrplran untuk menghasilkan kemasla30 I b id
43
hatan dan meninggalkan kemafsadatan. Apabila tidak ada kedua syarat ini, maka haram hukumnya menjadi hakim." Nabi Saw. bersabda, "Wahai Abu Zarr, sesungguhnya aku lihat engkau seorang yang dha'if, maka janganlah engkau memerintah. terhadap dua orang dan jangan pula engkau lemah terhadap harta anak yatim."
y-,,
Ur J r pL<-,-!!JAr{r
.lrtc,
*i(r,
a,*-\-,*.-A
L } r- ry_* S4At
6i"Jl.|4Yifu -J J ;ri:
(r
vrr6e
4,e-al34
r/,r t,)t)
ili
oL:il[li
(17) Artinya : Mujtahid. Maka janganlah diangkat (untuk menjadi hakim) orang yang bodoh dalam hukum syari'at dan juga orang muqallid, yaitu orang yang hanya menguasai pendapat mazhab sahabatnya saja, tetapi tidak menguasai pemecalannya dan juga jangan diangkat orang yang kurang mampu untuk menetapkan dalil-dalil, karetra yang demikian itu tidak layak dalam fatwa, sedangkan bagi peradilan hal itu sangat diutamakan.
-t
FJ
Id
_ (r
^)
tb id
+4\
.4r ,..{
?Wl
J, l:)_y4.,,6jcft
(r lru
g,evrp,t.J
11
( 18) Artinya : Para ulama berpendapat, setiap orang yang bukan ahli hukum tidak halal baginya menetapkan hukum. Apabila dia menetapkan hukum, maka dia termasuk orang yang berdosa dan keputusannya tidak boleh dilaksanakan, baik putusan hukum nya itu sesuai dengan kebenaran ataupun tidak, karena menepati kebenaran yang tidak bersumber dari asal syari'at adalah merupakan maksiyat pada selumh putusan hukumny&, baik hukumnya itu sesuai dengan kebenaran ataupun tidak. Dan putusan-putusan hukumnya itu semuanya ditolak.
?6J I,W {-4:"j r UhS UC Lr .rt rT . J\" fC )_**. i4-t1 ;\!3 . (-Arb rlr..y.*,r1" iIJ i,a 6L o$t,.o br^r, G"GJ J U
t
r
"felrL;te
-(\1)
t;;1t':^*+\r,.
( 19) Artinya : Kernudian diperselisihkan tentang apakah seorang hakim itu harus seorang ahli ijtihad. Menurut Imam
33
32 Sayyid Sabiq, Op cit, Halaman 399. lmam Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd
4s
Syafi'i ia ltarus seorarlg ahli ijtihad. Abdul Wahhab menceritakan pendapat yang sama dari mazhab Malik. Menurut hnam Abtr Hanifah, keputusan hukum seorang awanl diperbolehkan. Berkata Al Qadhi, "flli adalah lahir apa yang diriwayatkan oleh Nenek saya almarhum dalam kitabnya 'Al Muqaddamaat' dalam mazhab (Maliki), karena dia menjadikan kemujtahidan itu sebagai sifat
yang dianj urkan.
3a
Jt,
i'- bJ I .,c
\-\*,o.
G\ rr Q:.
(20) Artinya : Janganlah mengadili antara sesama manusia, kecuali orang yang menguasai Al Qur-an dan As Sunnah, faham tentang seluk beluk agarna Allah, mempunyai kemarnp uan dalanr membedakan yang benar dan yang salah, tidak suka menyeleweng dan terjauh dari hawa nafsu.
jl \*iJ j- !p Uri;, -r!: !!I tJ[c, h, t], fKjlr --: tI Llts -rG -j
.r
(y
\)
L.I
\i
Ub, 4i
!,.ali:-.r
34 lbnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Alihbahasa A. Hanafi, Jilid X, Cet. Jakarta, Tahun 1970, Halaman 228.
Bintang,
lb idrHalaman"-^
46
(21) Artinya : Fara ulama fiqih telah menetapkan syarat bagi hakim, bahrva hakim harus rnerlcapai derajat ijtihad, ffienguasai ayat-ayat dan hadits-hadits hukum, menguasai pendapat para ulama salaf, yaitu dalam hal mengenai apa-apa yang mereka
sepakati dan apa-apa yang mereka perselisihkan, mengllasai bahasa dan menglrasai kiyas.
ij!-i\\)
(y)
,;;
I o\
(22) Artinya : Apabila seorang hakim melakukan ijtihad dan ijtiltadnya itu benar, illaka baginya dua pahala. Dan apabila dia ber-ijtihad dan ijtiltadnya itu salah, rnaka baginya satu pahala. (H.R. Bukhari - Mtrslim).
C. FUNGSI HAKIM
.rK
(vo
fl;," d;\
t-i
tiJ
L.l--r
t l*,j $J - ( \ )
z**!t )
( I ) Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengutus rasulrilsul Kanti dcrtgan mernbarva bukti-bukti yallg nyata dan tclah I(arni turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (Q.S. Al Hadid : 25 ).
37.1 b i
d.
47
!;(.rtiJ rqg,# *fU .iu<=J r,4! Ltl;i EL - (y) (\.0' rL^ir I .[r,ri qtUS SU elrl
(2) Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apayang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjhdi penantang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) orang-orang yang berkhianat. (Q.S. An Nisa' : 105).
f, LIr
f "bl #Vr .t Uil t^' fl.|. $rjf, - (y ) /,rli U;.i F 4J I 4it JiT L r"-., "p tljj.4 J
I
D-:f,
r,
(3) Artinya : Dan hendaktah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosadosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang{rang yang fasik. (Q.S. Al Maidah : 49).
48
.t
.!
t.
(tv
;jur
(4) Artinya : . . . . Dan barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orangorang fasik. (Q.S. Al Maidah : 47).
(rr
;-:,rlr ) . a226
(5). . . . . . . .dan barang siapa tidak memuhrskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orangorang yang kafir. (Q.S. Al Maidah : 44).
1ro
:i/ur1 .irltLJ
rr
-<r>
dan barang siapa tidak memutuskan perkara meyang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orangnurut apa orang yang zalim. (Q.S. Al Maidah : 45).
(6) . .
JllltarrujlG
&l i,4, -
(v
(7) Artinya : . . . . . . dan barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (Q.S. Al Maidah : 47).
49
tr
L"b*of
e.3...^-l
^)
,i
(8) Artinya : Apakah hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukurn) siapakah yang lebih baik dari pada (hukum) Allah bagi orang{rang yang yakin ? (Q.S. Al Maidah : 50).
(tY,lj,Llr>.#l
(9) Artinya : . . . dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang{rang yang adil. (Q.S. Al Maidah : 42).
,(6
{.eiFc-(\')
\
g, o t i I
(10) Artinya : Dari Abdullah bin Aufa bahwasanya Nabi Saw. bersabda, " Sesungguhnya Allah beserta hakim selama dia tidak menyeleweni;. Apabila dia menyeleweng, Allah akan meninggalkannya dan syetan yang akan menyertainya. (H.R. Ibnu Maj &h, Turmudzi dan dia menghasankannya).
38 Muhammad bin
50
.'":JGF-+ttJ,.-iJr
,
ii +^*jJf -(\\)
tr d q 6- .id*Jt o[;i
( I t; Artinya : Dari Abi Hurairah bahwasanya Nabi Saw. bersabda, "Barang siapa meminta menjadi hakim untuk kaum muslimin se\ingga dia mendapatkannyU l mudian keadilannya mengalahkan/penyelewen gar:rrLyu maka bagilya surga Dan barang siapa yang penyelewengannya mengalahkan keadilannyq maka baginya neraka. " (H.R. Abu Daud ).
4xl.--}^o+rrl
t
YtalloLslJ-?
eKfr
o'1. I
out,J..+r.3Jt
L*fu ,p4jri
'**
Le+
oo.dtUJ\ld+Jt?
(12) Artinya : Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Tidak boleh dengki kecuali kepada dua orang : Pada seorang yang dianugrahi Allah harta, lalu dia curahkan harta itu habis untuk membela kebenaran, dan pada seorang yang dianugrahi Allah kebijaksana ?n,lalu ia memutuskan perkara dan beramal dengan kebijaksan aan itu.
39 Sayyid Sabiq,
Op
4/u-lbid
5l
p +di,r\&n $y:J\t, JtI 4:e4r 4i^.*l,ie I' ai)u ;h;J , -.\;;J"r,d{\ i u!: ) )UJ i o$
\
qtf )
c9
1,
ftr/rAb
\ o)
t) .J [J
e-#.JaJt
: Dari Buraidah r.a. dia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, "Hakim itu ada tiga macarn, dua macam diantaranya akan masuk neraka dan satu macam akan masuk surga. I{akim yang masuk surga ialah hakim yang mengetahui yang hak (hukum yang sebenarnya) menurut hukum Allah dan ia menghukum dengan dasar hukum itq. Hakim yang mengetahui ketentuan hukum tetapi ia tidak menghukum berdasarkan ketentuan itu, hakim ini akan masuk ke dalam neraka. Hakim yang tidak mengetahui ketentuan hukum tetapi dengan ketidak tahuannya itu ia menghukum manusia, hakim ini juga akan masuk ke dalam neraka." (H.R. Arba'ah dan disahkan oleh Hakim).
(13) Artinya
I
rp;p -(\t)
\31
JL4I
o\s
6t,;Jt:P:-r\
t)
41
42 52
lmam Muhammad bin lsma'il Al Kahlani, Opcit, Halaman 110. Muhammad bin Ali bin Muhammad Asy Syaukani, Loc cit.
Artinya : Dari Abdullah bin Umar dia berkata bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, " Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah berada di atas mimbar dan mendapat nur dari sebelah kanan Ar Rahman di mana kekuasaan itu diserahkan melalui tangan kanannyo, yaitu orang-orang yang berlaku adil
( 14)
dalam memberikan keputusan hukum dan apa yang diserahkan kepadanya." (H.R. Ahm&d, Muslim dan Nasa-i).
.ir
U; dl
u,G==
rc i;d*-9i,p r-
( \ o)
,lj,.U
"L.rfu
jJ.{?{i\r-lJtiiL:"
(I
&5i
51
tq;1l
.
bahwasanya Nabi Saw. para umara', celakalah para orang 'arif, bersabda, "Celakalah celakalah orang yang diberi amanah. Sesungguhnya kaum pada hari kiamat mengharapkan zawaib mereka (yaitu para um ara' , orang 'arif dan orang yang diberi amanah itu) tergantung di bintang tsurayya dalam keadaan melayang{ayang di antara langit dan bumi tanpa bisa melakukan sesuatu.
,JLqb.i, |k
i,\Jy:J'r*'. .-Jl6 ajiV*:-(\'1) Ut+JIf:f J{.J |a.b\iJIJe-IU = J;4!-r 44 -l "" -+-Lr-3 ;rt' idn);L"H.,pl*1 .-! LL-.,
( I 6) Artinya : Dari 'Aisyah, ia berkata, saya mendengar Razulullah Saw. benabda, "sungguh akan datang ruafu saat
{llbid Mt b i
53
di mana dia berangarlangan untuk tidak mengadili antara dtta orang mengenai sebiji
urma.
"
j.;
u,
i.^.U
(b*
l."J.J
!,
oir
k{l
I J-\!^g
t tJ
\c.-rrd
gf .r+.V!, .r $ r +.
#rC
;'.U ;.t
'.R9r*',
-
.1,
U ),"*.,I Cr"
;5, iaJ,
ou
Ar,1
i.,
L;,p;++ri -# Geae,uJ
uJi . l u i9
Dari lbnu Mas'ud, bahwasanya Rasulullah Saw. bcrrsabda, "Tidak ada irakinr yang nrcnghukurll cli antara nlanusia, kecr,rali dia akan dipenjara pada hari kiarnat dan malaikat memegallg tengkuknya sehingga dia berhe.nti di atas jahannam, kentudian rnalaikat merlgangkat kepala hakirn itu menghaclap kepada 'Azza wa Jalla. I\,laka seandainya ada yang berkata "lertrparkanlah dia', lriscaya malaikat ittr akan nrelenrparkannya ke awang-awang yallg jauhnya empat puluh musinr." (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah dengln maknanya)
)
(ll1
illU;#l +
1
t
.rl-r*A!t'1 lildl
45
)' ---$\;
.l-ylrFi.i,i 'Uu
I b id,Halaman292.
54
(rLr\*!tlj)ipl
dari hadits 'Aisyah r.a. bahwasanya "Apakah kamu tahu siapa orang yang lebih Nabi Saw. bersabda, dahulu sampai kepada naungan Allah Swt. pada hari kiamat nanti ?" Mereka (sahabat) menjawab, "Allah dan R.asulnya yang lebih mengetahuinya." Nabi bersabda, "Yaitu merekayang apabila hak itu diminta maka mereka menyerahkannya. Dan apabila mereka memutuskan perkara bagi kaum muslimin, maka mereka bertindak seperti memutuskan perkara terhadap diri mereka (18) Artinya
d atang
sendiri.
(vv.jE
>
(\1)
Qt/^l tJt)o'JrLJ
(
lft}!1+ +*lt
1e) Artinya : Dalani rcbuah hadits yang shahih disebutkan "Tujuh (golongan) yang akan dilindungi Allah di bawah lindungan 'arsyNya " Yang tujuh itu dimulai dengan imarn yang adil.
--ri
lJ
i3i
5,'''.,.,0
iti
*.oJ
\3:r
- ('( )
46 tmam 'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarablisi, Op cit, Halaman 8.
47 tbid
s5
F+.
JU .;qil
i !, i--;J b.
(20) Artinya : Abdullah bin lvlas'ud berkata, "Menetapkan hukum pada suatu hari lebih aku sukai dari beribadah selama tujuh puluh' tahun." Maksudnya adalah apabila dia menetapkan hukum secara benar pada satu hari adalah lebih utama dari beribadah selama tujuh puluh tahun. Hal itu berarti bahwa berbuat adil di antara sesama manusia merupakan seutama-utama amal kebaikan dan setinggi-tinggi derajat pahala. Allah Swt. berfirrnan, "Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara itu) dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orangorang yang adil."
,&r+.l,tkoior
J-tJtg ,J\til;-j9j)ip,-(Y\)
4s
.Jt--^J
tYl4}l
ol-tt
: Dari Abi Hurairah , ia berkata, Rasulullah Saw. bersaba, "Barang siapa yang dijadikan sebagai hakim di antara manusia, sesungguhnya dia telah disembelih tanpa (menggunakan) pisau." (H.R. Khamsah kecuali Nasa-i).
(21) Artinya
48tbid
49 Muharnmad bin 'Ali
56
bin Muhammad Asy Syaukani, Op cit, Halaman 292.
L fr
-(vr)
d'+jl#\,err d;Lfrr[,#rpl
&VJU.lll:^L!/l
4l
,olj,nl
*,sil 6'J*;-*,tu )s_t) .i, la- dE!f{, r'c/Ur^o;d-tglVb r*J t2'fe3 gV\ JL sl6 G*fY t' '*tJ &r.ir #l U.r J-r?r[:,Jt:,s] l=;l\e-r ,f
-l
\--rtt!l
u;t teri,
*I;J jL*rLJ;1e.r
&t
t"-rt Jr!
d-rl
t*
(22) Artinya : Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa hadits tersebut di atas merupakan dalil atas kemuliaan hakirn dan kebesaran fungsinya. Dan bahwa orang yang diangkat menjadi hakim adalah sebagai mujtahid bagi dirinya dan hawa nafsunya. Hadits
itu juga merupakan dalil atas keutamaan bagi hakim yang mengadili atas dasar kebenaran, karena dia telah menjadikan sembelih50 lmam 'Alauddin Abil
Hasan
s7
,an
itu
baginya pahala.
Allah dan dia bersabar atas keputusannya yang tidak sejalan dengan keinginan orang, baik orang yang dekat hubungannya
dengan dia maupun yang jauh, mengenai persengketaan-persengketaan di ant ara mereka, maka ia tidak mendapat murka Allah. Dengan demikian hakim itu telah memimpin mereka ke arah urusan kebenaran dan kalimat keadilan dan dia telah menghambat tuntutan-tuntutan hawa nafsu dan keingkaran mereka. Maka dalam hal ini dia (hakim) itu telah menjadikan sembelihan itu benar karena Allah. Dengan demikian hakim tersebut telah sampai ke tingkat syuhada', yakni orang{rang yang bagi mereka surga. Rasulullah Saw. telah mengangkat Ali bin Abi Thalib , Mu'az bin Jabal dan Ma'qil bin Yasar mudah-mud ahan Allah meridhai mereka sebagai hakim, maka senikmat-nikmat orang yang menyembelih dan senikmat-nikmat yang disembelih.
e$l cpVat6 lCpp[^] Ldr.rr;U ly.r;J - (vr; fi'.ii rl "/ + r}\ # U f K-l I L:Aip
lg
r
fl*l
\
bj ts3
;)tlj tjr)Ej
r
r
+ J \i: t*t(
*+/ "a w
l-"
58
r)L+U, Al)ti;t;;J'
,.,,8J
(-, UJ
\
t# i
-.-34l
(23) Artinya : Peringatan yang datang dari syara'. adalah tentang kezaliman dan bukan tentang peradilan, maka sesungguhnya perbuatan-perbuatan dosa dan mengikuti hawa nafsu dalam menetapkan hukum adalah sebesar-besar dosa. Allah Swt. berfirman, "Dan adapun orang yang menyimpang dari kebenaran akan menjadi kayu api neraka Jahannam." Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling sombong kepada Allah, manusia yang paling dibenci oleh Allah dan r manusia yang paling jauh dari Allah adalah orang yang diserahi Allah urusan ummat Muhammad Saw. kemudian dia tidak berlaku adil terhadap mereka.
Aclapun sabda Nabi Saw., "Hakim itu ada tiga golongan, dua golongan masuk ke dalam neraka dan satu golongan masuk ke dalam surga, maka hakim yang mempraktekkan kebenaran dalam keputusanny?, maka ia masuk surga. Hakim yang mengetahui kebenaran tapi ia menyimpang, maka ia masuk ke dalam neraka dan hakim yang memutuskan perkara tanpa ilmu dan ia malu
51 lbid 59
jabatan hakim.
untltk berkata 'saya tidak tahu', maka ia masuk neraka." Jel; lah bahwa yang demikian itu adalah orang-orang yang menye weng dan orang{ rang yang bodoh yang tidak diizinkan menjat
60
BAB UI
TENTAI{G WEWENAT.IG MENGADILI
A. PRA PERADILAN
fu i
(fo: ,U.^lr>.!A;tJt
ada persengketa-
(I
an antara keduanyl, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-taki dan seorang hakam dari keluarg'a perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada kedua suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lag Maha Mengenal. (Q.S. An Nisa' : 35).
f L-l
'
tg.t'Jih
-(T)
Ui i9 :+' 4F
(2) Umar bin Khattab berkata, 'T(embalikanlah penyelelMrh"rmad Salam Madkur, Al Qadha-u Fil lslam, Darun Nahdhah Al 'Arabiyah, Kairo, Tahun 1970, Halaman 50.
6t
di antara sanak keluarga, sehingga mereka dapat mengadakan perdamaian, karena sesungguhnya penyelesaian pengsaian perkara
adilan ifu menimbulkan rasa tidak enak."
2
J!*iJe
(
r
e ii J !,l!,s ;tVr : d;elur,*->$ t&4 - (y) tLr,,tt>1 L,',..J J?! e :r*l.f vr,A n UA
(3) Artinya : Imam Malik r.a berkata, "Saya tidak menyetujui hakim bertindak memaksa salah satu pihak yang berperkara atau mengenyampingkan pernusuhan salah satu pihak itu karena
semata-m ataingrn mencapai perdamaian.n
4
{*-3J,:1
;uJi.J'iJ' a!*!J roJt lt't# J-rl - <o l.3 otr{,r .lj r. C!.lJ C$i Lif;i UtS niO.W
r
. .i
. ' .
"Tidak boleh hakim mengembalikan penyelesaian perkara (kepada pihak keluarga) lebih dari dua kali, jika ia menghendaki perdamaiap di antara mereka." 6
2Muh".mad Salam Madkur, Al Qndha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M. Bina llmu,
Cet. I l, Surabaya,Tahun 1982, Halaman 683Muhammad Salam Madkur" Al Oadha'u
4Muh"61mad Salam Madkur, Al Qadharr Fil lslam, Alihbahasa lmron A,M., toc dt. SMuh"mmad Salam Madkur, Al Wadha+ Fil lslam, loc cit' oMuhammad Salam Madkur, Al Gbdhau Fil tslam, Alihbahasa lmron A.M,, OP Git, Halaman 69.
62
(5) Pada masa itu (zarnan pemerintahan Abbasiah) di sam. ping lembaga pengadilan, dibenarkan pula adanya hakam-hakam yang memutuskan perkara antata orang-orang yang mdu menye.rahkan perkara-perk ara kepad anya atas dasar kerelaan kedua belah pihak Niru- tahkim ini dibenarkan oleh Islam. und?rg-sndang modern pun telah banyak mengambilnya.T'
B. KOMPETENSI ABSOLUT
JiJr $r,
--l L t* K.J t6 t,-rs;;., ri --1 tii &-J \ d i9 Ju if - ol,t Jyr:i",,+bJrg t ++ ( ceLg J\3 t {+ IOPJU t.obc*d:n*u.\ tlo\).t
',.
sesungguhnya Rasulullah Saw. telalt menerangkan kepada kita tentang metode yang akan ditempuh oleh hakim dalam pengadilan. Tatkala Rasulullah Saw. mengirim Mu'az ke Yaman, beliau bertanya kepadanya, "Dengan apa engkau mengadili 't". Mu'az menjawab, "Dengan Kitab Allah." Nabi bertanya lag, "Jika engkau tidak memperolehnya ?" Mu'az
7T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Peradilan Dn Hukum Acara lslam, At Ma'arif, Bandung,
Tanpa tahun, Halaman 25.
1971,
tr
menjawab, "Dengan Sunnah Rasulullah." Nabi bertanya lagt, "Jika engkau belum memperolehnya (dalam sunnah Rasul)." Mv,az menjawab, "Saya mempergunakan pikiran (ijtihad saya)." (H.R. Amr bin Syu'aib dari bapaknYs, dari kakeknya)'
--*.,e,rl;J U*.le I hl
l
C,
rJ,*
(y)
(rU{^JUi)''gA*Ic
(2) Artinya : Pengadilan itu fardhu kifayah, gunanya untuk menolak kezaliman dan menyelesaikan persengketaan. Dan wajib bagr pemerintah menegakkan pengadilan bag manusia, dan siapa yang tidak lnau, maka pemerintah memaksa orang tersebut\
-5
I \i E L, 4i! &,., J
dr-e - (f)
(3) Artinya : Dan dalil dari hadits adalah yang diriwayat' kan dari Abi Syuraih berkata, "Hai Rasulullah, Sesungguhnya 'kaurnku berselisih tentang sesuatu, maka mereka
apabila mereka
membawanya kepadaku, lalu aku memberi hukuman diantata rnereka, dan dua kelompok itu setuju terhadap putusanku. Maka
ini-" (H.R.
9l u i d, Halaman
392. l0Muhummad Satam Madkur, Al Oadha+r Fil lslam, Op cit, Halaman 132.
64
ibi
(
dy
Ur $i te"l, - (t)
-CJJ [*
I. -r
b*J" J + {^ Jai,
I
( r l..J,J
$JI
i b-
(4) Artinya : Dan juga Rasulullah telah menerima hukum Sa'ad bin Mu'az terhadap Bani Qurai dzah tatkala orang-orang Yahudi sepakat dan rela menerima tahkim dari Sa'ad kepada mereka. Sebagaimana diriwayatkan, sesungguhnya ada sengketa antara Umar dan Ubai bin Ka'ab tentang kurma,,lalu Zaid bin Tsabit memberi hukurnan terhadap keduanya. Dan sesungguhnya sahabat telah rjma' atas bolehnya tahkim itu. Dan semua dalil-dalil ini menunjukkan atas bolehnya tahkim dan disyari'atkan dalam :Islam.
:,f;1
J"lJ^-, - ( o)
i Kl ti;;;l
11tuio.
121
UY3,..1J
rfr JLJU4U, .s:F li ,'JrIt z1\,.-i Y c,*-fr e Lt\ J U^r t,)jj }rV b r^" i Y-,
(s
a i d, Halaman s4.
:65
(5) Artinya : Yang dimaksud dengan ketentuan macam yaitu hakim yang diangkat oleh penguasa dengan ditentukan macam perkara yang boleh ditangani, baik ketentuan itu pada waktu diangkat atau sesudahnya, seperti khusus perkara yang rnenyangkut hukum keluarga (ahwal al syahshiyah), perd ata, dagang, pidana dan lain sebagainya, maka ia tidak dibenarkan mengadili perkara yang lain. Demikian juga tidak dibenarkan mengadili perkara di luar wilayah yurisdiksiny a.13
kasus
# rLr,i\}J o'rA G>\*,V 4))) *p Jtb4i jg. 6rtLptY2$ u\#;.lg 4+4 J eCti,u {l ,3P\rl:.U*It Lr
L ".
I
e,r,,a
c-,"r*e I :
QV,
cJ r;, l**brt:J
dI
5r-Lli^
r.r A? J
rLJt C1*.t, cF
UtA-
jtArFY"L.at tilt.r^
li !*;al
fdlYr,Std Jl J''
( r L,{J t
\; -Lt*., UL.,
14
(6) Artinya : Bahkan fiqih lslam telah mengenal adanya ketentrlan bagi hakim yang dikhususkan menangani perkara-perkara tertentu, yang tidak dibenarkan menangani yang lain. Dan apabila satu kasus diselesaikanny&, kemudian timbul kasus yang
l3Muhummad
Halaman 73.
Salam Madkur,
66
lain dari mereka yang telah diselesaikan perkaranya tadi, maka mereka harus mengulangi pengajuannya lagi. Atas dasar inilah, maka bagr hakim yang diberi tugas menangani kasus-kasus politik dalam keadaan darurat, maka wewenangnya itu akan habis dengan semata-mata telah diselesaikannya kasus-kasus politik yang
terjadi pada waktu keadaan darurat itu.
15
ti
j9
- (v)
*S
ji$ &j
$r tol
$<=-V t, I t .L J L .r'r?-T
",x;
AJb
j_* iFg=^l
(rLrl-Jt
$)
ga wibawa putusan
lSMuh"mmad
Halaman 74.
(7) Artinya : Yang ketiga (bagian putusan hakim) ialah putusan hukumnya tentang kasus yang belum ada ketentuan hukumnya dalam nash maupun rjma', sehingga diputus atas dasar ijtihad, maka putusan tersebut berlaku dan tidak boleh dibatalkan oleh siapapun. Dalam hal ini Al'Amidi mengutip (pendapat) yang mengatakan, "Fu qaha' sepakat, bahwa putusan hakim dan masalah-masalah ijtihadiyah tidak dibatalkan demi menja-
itu.
'
Salam Madkur,
Satam Madkur,
Al
Qadha-u
l6Muhrmmad
n .17 Nabi membenark an para hakim mempergunakan kiyas untuk memutuskan' perkara-perk ara sengk eta, adalah karena hulahata
I(arena hakim kalau; diperbolehkan membatalkan, putusannya di sebabkan, adanya'perubahan ijtihadnya, atau dibatalkan,oleh'hakim yang.lain;.maka hat itu tentu akan membawaakibat bolehnya mengubah-ubah putusan'yang akan: membawa akibat kegoncangan putusan-putusan hukum dan hilangnya wibawa putuszn, padahal yang' demikian itu jelas tidak membawa kemas-
kum-hukum Al-Qur'an yang telah furun hanya mengenai beberapa kejadian saja, demikian pula sabda-sabda Nabi, dan petunjukpetunjuknya hanya' mengandung hal-hal yang umumiyah, bukan juz-iyah yang terus menerus terjadinya di setiap rnasa dan tempat,.1
8
;rai \,,,c-J\ ar t{t e$l J ra; rl ;: t I t!jl$ - (^) t,;,J;ri-r ,,*w el*J K$ilrtillr\e^-A t+*,Y UtJtLt*lJl ,,rEu rd: ,-{gfro | {W i;jlup 4l ;/JOV .gI r e[J
:
r
JILI!, UrdYt&if
44-IelU.-l
l,
Salam Madkur;.
Al
Qadha-u , Fil
Hata man
18f.nn:
cit,
12.
68,
i^-.i d C a( qvr,3 3lq) $e, \^ih { t LG} dL-l Uc JLft.*--[F,t r-e fU.;JI ,ii[ctlryr giJ:;\iJtJbi:,]r+l .*-; e )erll lr-:Y r l-"V i-*y3, JJI i;ig ; =)r U r 4ti L: (r t/,J rJl ;.:rb$ JiJ l;[L rr r ! VL{"t"
(8) Artinya : Adapun hukum itu, maka Imam Qarafi berkata dalam kitabnya yang bernama 'Adzaahirah' wilayah ini mencakup hukum, tidak termasuk di dalamnya selain hukum. ' Dan di tempat lain Imam Qarafi berkata, "Tidak ada wewenang bagi hakim terhadap masalah politik secara umum, apalagi hakim yang tidak ada kemampuan melaksanakannya, seperti hakim yang lemah menghadapi kekuasaan raja yang perkasa, maka ia menetapkan putusan terhadap raja yang agung, tidak mungkin baginya melaksanakannya karena ia lemah terhadapnya. Akan tetapi hakim itu menetapkan karena ia adalah seorang hakim, dan tidak ada haknya kecuali menetapkan. Adapun kemarnpuan melaksanakan, maka itu adalah urusan tarnbahan atas jabatannya sebagai hakim, kadang-kadang diserahkan kepadanya untuk melaksanakannya padahal tidak masuk ke dalam kewenangannya. Hakim tidak berhak dalam pembagian ghanimah, dan pembagian harta baitul mal untuk kemaslahatan dan juga untuk melaksanakan hukum&il, mengatur pasukan dan memerangi perrusuh, memberikan bagian-bagian, menggali tambang dan sebagai. nya. Maka tidaklah boleh bagi seorang hakim urttuk melaksanakannya kecuali dengan izin penguasa pada waktu itu.
191-.rn 'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarablisi, Mu'inul Hukkam, Musthafa Al Babi Al Halabi, Cet. ll, Mesir, Tahun 1973, Halaman 1 1. 69
:5'*-J
'! r.*Vr
J! o r
jl
JtJ\;**r;vt.JL
$v
(1)
t9) Artinya : Apabila disatu tempat ada dua orang hakim yang nrasing-ntasing dibcri tugas mcnangani lrcrkara yang berbeda, seperti yang satu khusus men angani tentang hutang piutang, dan yallg lain ntenangani tentang perkawiuan, lllaka hal itu boleh, dan
masing-masing terbatas dengan wewenangnya sendiri yang khusus
itu.
,VL(.e)4$-"Yrg1.*1,
aJ
r-fGII
.-)3"\J;1 IUS
I
?:)-(\)
'{'r$?\,uir lat (,iiyl),IU (i\ ) q.-b ua4Qp i)\:# U e =; iY c.^ { +^A i iy &)\!Vt(\ilt' ) r-P --lrtr -j)u'=;.-"!t ;,c'U;Jl or.'i I t l Ae;>,.r!-r
i-4
lrr
"J
2oeUil Hasan 'Ali bin Muhammad bin Habib Al Bishri At Baghdadi, Al Ahkarruus Sulthaniyah Wal Wilayatid Diniyah, Al Mahmudiyah At Tijariyah, Mesir, Tanpa Tahun,
Halaman 70. 21 AAi yahya Zakaria
Tsagafa
At Anshari, Fathul Wahhab Bisyarhi Manhajit Tultab, Syirkah Ats At istamiyah, Sulaiman Mar'i, Singapura, Tanpa Tahun, Halaman 2O8.
70
(10) Artinya : Disunnahkan bagr kepala negara untuk memberi izin seorang hakim untuk menggantikannya sebagai pembantunya. Jika ia mengangkatnya secara mutlak dengan tidak ada izin dan larangan dalam pengangkatan itu, jadilah dia sebagai pengganti, walaupun terhadap sebagian tugasnya (tentang hal-hal yang tidak sempat dijalankannya) berdasarkan keperluan terhad apnYl, tidak memandang ukurannya, atau ia memberi izin secara mutlak tanpa memberi batasan umum dan khusus, maka jadilah ia sebagai pengganti secara mutlak. Dan dalam. hal pemberian izrn secara mutlak, ia bersifat umum sebagaimana yang difahami dari yang pertama. Dan jika ia mengkhususkannya dengan sesuatu, nraka ia tidak boleh melampauinyz, atau kepala negara melafangnya dari pengganti, maka ia tidak menjadi pengganti.
C. KOMPETENSI RELATIF
VQ,IJ ;j ;r*s L elr:(;J3 - ( qrr'ZYtl ;s- *Wl .rtI$,r. f ,W,; U t f? l*,+ ! Ut l,{ I J'eer ;fJ l*t t .UJl'L;-aJJ
g,str-r
te
"W
WiliJ
...,
.
J-l:,LtJ.l \ *U3
a-,'Aolrr 3J r q1
22 'i n .;4^er
-;t&y ,$61 '[.ij 6]!r yvl: ,;r+)t {=-1, JU ii c9:l} . Jap-r. U I di qu4e iJ
il lJ ga-l 3J t 2--orCJ de 3.,l,, ;3!a,! .'"
I
(rli/Jt.lj)
22Wuh"mmad
Satam Madkur.
7l
(1 ) Artinya : Tetapi setelah meluasnya wilayah kekuasaan Islam di masa Umar bin Khattab serta semakin banyaknya bebanbeban'yang menyangkut bidang peradilan ini, ditambah dengan keharusan'peningkatan perhatian dalam urusan pemerintahan di daerah-daerah, maka khalifatr Umar bin Khattab mulai memisahkan antara kekuasaan peradilan dengan kekuasaan pemerintahan, dan ia mengangkat Abu Darda' seba gai hakim kota Madinah, dan Syuraih bin Qais bin 'Abil 'Ash di Mesir. Diriwayatkan bahwa Umar pernah berkata kepada salah seorang hakim demikiao, "Janganlah dibawa ke hadapanku kasus persengketaan yang hanya bernilai satu atau dua dirham .23
(Y
,n*b
J"Il i-- Jll il ua+,-g *U;AJ \ \Y: L;i{ {ii dr .9 +i3 ,-r/ rtYi,.iF*rJ, i:"i1 obl,jra</l'
,,a/e
Jb-V
lelU:lr.'"J"t+IsVJ\
diibJre yi*U"iJ
.t-b
6t>'1a!'=
23Mrh.mmad Salam Madkur, Al Oadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M., Op cit,
'Halaman 41
'24lrnam 'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarablisi, Loc cit.
72
(2) Artinya : Imam .A.l 'Allamah Syamsuddin Muhammad bin Qayyim AI lauziyah Al Hambali berkata, "Bahwa sesungguhnya kekuasaan itu secara umum dan khusus. Dan apa-ap a yangmenimbulkan kekuasaan dalam wilayah itu tergantung dari ucapan, keadaan dan 'urf. Dan yang demikian itu tidak ada batas tertentunya dalam hukum agama, kadang-kadang masuk wilayah hukum pada sebagian tempat dan waktu, dan pada waktu yanglain masuk ke dalam wilayah harbi, dan kadang-t<aOang pada sebagian tem pat dan waktu terbatas hanya pada hukum syar4: saja. Maka digunakanlah wilayah-wilayah hukum itu untuk tiap-tiap daerah" ,n.nurut adat dan 'urf, dan inilah penegasan dalam masalah ini.
J+
.r g
I
frF;
J'L,!
c
"t
,'r\IL){.i
r*,,,iryt .- urbtt E AlbJ, flild, UYeLI;'+L;UJ)FI V-r &ulh1, 'F"bU i4rtsJt (rLt^l tJ/):'rv'r-j: #"irJe
#t
(3) Artinya ; Para hakim di zaman Nabi dan Khulafa, diangkat oleh khatifah atau oleh pejabat daerah atas pelimpahan wewenang dari khalifah dan 'masing-masing hakim berdiri sendiri (tidak ada hubungan administratif) antara hakim yang satu dengan hakim yang lain: Sehingga tidak acla kekuasaan seorang Sakim atas hakim yang lain, dan tidak ad,a keistimewaan seorang hakim melebihi yang lain di hadapan khalifah, baik itu hakim daerah mauputr hakim yallg be'-kedudukan di ibukota negara .26.
'
25Mrhummad
Halaman 54.
26Muh.mmad
Salam Madkur,
Halaman 46.
,
Sala,rr, Madkrtr,
Al Oadhe-u
73
4lVrG!,1^*'c-iJ ea;:\J"i*L>e!Y, [.]' q]UJ I ip ta-s aa;tt \a/Je^i oK',F - q,]ttJleedtl&r'i j::LlJg Jy..;Jl !' J" 4-:^tJ + s'Iill "*i3
,
r.9 c
->fryi
tu lh,*,,
*.;^
.J L il
tyg",Cj4
r'v,,,.L;;t ;j\, 2- ij al .irp J;.1.i* J:rD LI,-.-a[l -re . q'rU# I L\6 LpJ Lrt;
,-J_g
^L$i
'l --j-Jlli**rt,UiJf
s,roLii-us
+uir..Vl
(rt/JtJj)
(4) Artinya : Dan begitu juga sesungguhnya fiqih Islam telah mengenal adanya pengangkatari hakim dengan keharusan mengadili di tempat yang ditentukan, seperti kota tertentu atau di bpgian tertentu dari kota itu, maka wewenangnya terbatas pa.ida tempat yang telah ditentukan itu dan tidak clibenarkan mengadili di tempat lain.
74
"Dan kalau hakim diangkat dengan ketentuan harus mengadili di suatu daerah tertentu, maka putusannya sah bagi orang-orang yang tinggal di daerah itu dan orang-orang dari daerah lain yang
datang ke tempat itu.'?
Dan yang diperhatikan adalah terjadinya peristiwa di rvilayah yang telah ditentukan itu tanpa memandang domisili pihak-pihak yang bersengketa,- dan itu adalah menurut ketentuan
yang diberikan oleh petlgLlasa atau wakilnya pada waktu mengangkat seorang hakim, atau sesudah itu. 28
a.f l.l
fr".rJ
f
j69K;
I
*L::i-- l &rt
l',r,c UJ \ o {,b
;Ut
S;4agtJgail6jl 4,1.i-a-.,. ,-J"LL,''- 4:) t-+ d :K+{J rs-*l I G- J-\} b\i ;:u! I'tl,
\ ; \b;, l"Jg V:" li L\jr \'{'+j p --ru.c,} ( [,{J J} r1n rU-J \ Ui \: 2.- CJ | \Ke d
atas ketenhran tersebuJ ada beberapa kekecualiaan seperti kalau penggu gat ifu adalah seorang istri yang nlenuntut nafkah atau pemeliharaan anak sebagaimana yang disebutkan darlanr nota gugatan, ntaka dalanr hal seperti ini ia mempu-
Al
SMrhrmmad
Satam Madkur,
75
domilisinya, atau yang menjadi pokok penengketaan ifu adalah sebidang tanah, maka dalam hal seperti ini pengadilan yang berwenang adalah pengadilan yang mewilayahi daerah di man a tanah itu
berada.3o
(6) Para hakim di masa Rasulullah Saw. diangkat oleh Rasul sendiri, dan di masa Khulafa-ur Rasyidin diangkat oleh khalifah
sendiri atau diserahkan pengangkatannya kepada para gubernur.
Tiap-tiap hakim berdiri sendiri, belum ada seorang_ koordinator yang mengkoordinir antara mereka itu. Karenanya tidak ada bagi seorang hakim kekuasaan terhadap hakim yang laln. Semua hakim itu dianggap sama, baik hakim yang ditempatkan di ibukota maupun yang ditempatkan di daerah-daerah. Hal yang demikian ini berlaku terus sampai zaman Bani 'Umayyah. Kemudian di masa pemerintahan Harun
Al Rasyid,
di
mana pemerintahan sudah dipegang oleh golongan Abbaasiyah, ba 'rulah diadakan instansi "Qadhil Qudhat". Untuk jabatan ini khalifah mengangkat seorangyang dipandang cakap dan diserahkan kepadanya urusan Peradilan, dan dialah yang mengangkat hakim-
,hakim di daerah-daerah.
t30tvtuhammad
Halaman 73.
Satam. Madkur,
Al
Qadha-u
Fil
76
A. PERKARA YANGDIADILI
,t.h1$"b.-
(\)
(1) Artinya : :Dan dqlam hal ,perkara:yang iliadilis :para :fuqiiha' sudah 'sepak at 'pendapatnya bahwa :hakim ;mengadili semua perkat&,tbaik yang termasttk:hak Allah,maupunihak'firarusia. 2
4llot-JYI"VJp
1r LAJ
\,)t) : --_4+ra
\tt
(2) Artinya : Dan dalam hal ,peradilan,(perkara yang diadili) termasuk di dalamnya semua hak, :baik lyang rrnenlangkut ftak
Allah,. maupun yang, menyangkut,hak manusia.
2 3
.Tahun ;1970,:
hid, Juz' I l; Musthadafa Al Babi Al Halabi, Meiir, ,Tahun il 960,'Halaman 461 . ' lbnu'Rusyd,'Elidayatul MuitahiC, Alih. bahasa A.i Handfi, Uuz'X,: Bulan:Bintaqg,iQeti !,
Halaman'231.
Bayan,.Get.'V,.;Kuwait,Fahun
',197.1 ,
[i
77
\Vr,U ,i,A4tr4llt JW$-"jlApJ -(r) +\*, o\:gY ls:+ grd: & u4 &,J'..iJ L -rJt i! 4-;
,-Ai(air
c
+,Ja#b!c
; tllIl I'r,A ttu S CJ# r, fXJ t *]c:+1 i)1...-,,) fH J;resdvo\ {,c..}J )ta-g'jb V:.{d) Ff ;.ts3,
(turJt,-.k4 ,;56U!>;Jrdt
(3) Artinya : Mulailah Rasulullah Saw. melaksanakan perintah Tuhanny?, kemudian dia berda'wah, dan di Madinah ia nlenampilkan dirinya untuk menyelesaikan persengketaan-persengketaan dan memberikan fatwa-fatwa di samping menyampaikan kepada manusia. apa yang diwahyukan Allah kepadanya tentang hukum-hukum dan mengatur pelaksanaan hukum-hukum ter-
ini
sebut, iltaka di tangan Nabi Saw. tergenggam kekuasaan-kekuasaan semua dan belunr dipisahkan, maka diajukanlah kepad anya berbagai perkara, lalu ia putuskan hukumnya. 5
-r., g U:FY:
V:,,p.jj,l \s e:sJ K
r
l, e(\ )
Al
Apdha-u
Kairo, Tahun 1970, Halaman 21 . 5 Muhammad Satam Madkur, Al Aadha-u Fil lslam,Alihbahasa lmron A.M., Bina tlmu, Cet. ll, Surabaya, Tahun 1 982, Halaman 35.
'1
K
q
6l
J*,r{e
.rel
-eJ,
I
+,-*pA:' +g
, ,
l'tl *[cu*.,V
!:+;,ga
I
.:K+ vr\ | &r! s i uA tfu-p og, "rrl gG;,*,Vs gA \ G:lc.I\d.-e rJ-eJr&-YJ ,fr-;r\ f:-r;t .-L b.\^J )J,p.*J-e&i U g;Jt
(rl,J.l
r
pengaduan masing-masing, dan setclah hakirn mengciahu"i mana piltak yang benar dan mana pihak yang bersal&h, maka langsung pada saat itu dijatuhkan putusan hukum, dan pemilik hak mengetahui haknya. Atau (clalam bentuk) demikian : Seorang penggugat datang menyampaikan gugatannya ke hadapan hakim,
(l ) Artinya : Dan pada masa-masa permulaan Islam, belum dikenal adanya pencatatan kasus-kasus dan putusan-putusan hukum, dan caranya yaitu : Pihak-pihak yang Uerpert ara datang mengahadap hakim dan langsung menyampaikal pengaduan-
79
kemudian hakim mengirim seorang utusan untuk memanggil tergugat dan sekaligus menyampaikan isi gugatan atasnya, di mana pada masa-masa permulaan itu belum adapanitera (penulis) yang mencatat semua yang ter:adi, dan tidak ada catatan yang menghimpun isi gugatan atau putusall?utusan fiukLlrn clal putusan putusan pengadilan pada waktu itu dilaksanakan setehh disampaikan kepada pihak-pihak yang berperkara itu sendiri, atau hakim itu sendiri yang langsung menangani pelaksanaann ya. T JJ,-,y>,9 JL ; l';J
f&Il,i-o
")
r*;"..r!'
.}!* g j
*,j L b -:
St*,
Jb^-,3
(r t f,l
F*
(2) Artinya : Dan di masa Bani Umayyah sebagian hakim telah mengingatkan pentingnya penghimpunan putusan-putusan dan pencatatannya, dan putusan pengadilan yallg pertama kali dicatat adalah putusan hukunl yang dijatuhkan oleh Sulaim bin Anthar, hakim Mesir di masa Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan dalam kasus harta peninggalan yang dipersengketakan kembali, lalu diulangi pemeriksaannya dan diputus lagi kemudian
,dicatat.
:f
7, 8 $;
80
Al
Oadhau-u
fil
halaman 66.
Muhammad Salam Madkur, Al @ha-u Fil lslam, Op cit, Halaman 48. Muhammad Salam Madkur, Al-Oadha-u,Fil tslam, Alihbahasa lmron A.M., [-oc cit.
JV:,!L;:Ile"b1;lt n :t,.jl,,tj"*J
10
-I;+t
e: AtJ
.-i
(rLA,JtJj)
(3) Artinya : Setelah berkembang berbagai p"ruaubur,, dun semakin banyaknya problema-problema hukum dan kasus-kasus, maka berkatalah fuqaha', "Setiap hakim wajib mempunyai seorang panitera, dan bagr seorang panitera disyaratkan pengangkatannya seperti syarat-syarat bagi hakim, seperti riwayat hidup yang baik, jauh dari sifat-sifat dan perbuatan tercela, sebab pekerjaan panitera adalah dalam hal-hal peradilan juga. 11
t/!';lut,.',r\;J \+rJe\irir
&, YL.J:, *J riL
J;KqKtil.p -<t1 ' "I q>9.lU-!\ ;lLtrf6raiAne ,p^r'J\r-1 -...'.. r.Jc:L.-ll\ ;\'Lg'"
t
,tr$=Ildtil*tt
10 MuhammadSalam Madkur, Al Qadha.u Fil lslam, Op cit, Halam3n 49. 11 Muhammad Salam Madkur, Al Oadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M.,
loccit.
81
' 44,A--il1
*; ; ;,
*;i
'?q*
fr
)J_l ,J'
r
.,{ r u., $
atl
Lw
[g-
t\J Ur >''.V;L=U
!,i
(4) Sebenarnya pada masa-masa itu, penca tatan belumlah merupakan suatu keharusan, tapi masih tergantung atas kemauan hakim, tetapi menurut mazhab Hanafi, &pabila ada pihak-pihak yang berperkara yang menghendaki dicatat, maka hukum nya menjadi wajib, demikian pula menurut riwayat yang syah dalam mazhab Hanbali, dan oleh karena masalah penghimpunan putusan dan pencatatan berita acara merupakan masalah ijtihadiyah, yarLg tidak ada satu nash agamayang melarang atau memerintahkannya, maka pelaksanaan nya berjalan menurut kepentingan kemaslahatan manusia yang ditetapkan oleh penguasa, maka apabila diinstruksikan maka menjadi satu kewajiban menurut Undang-undang. .13
masa Khulafa-ur Rasyidin, belum diadakan panitera dan buku register untuk mencatat putusan-putusan yang telah dilakukan, pada masa itu hakim di samping bertindak sebagai hakim, juga bertindak sebagai pelaksana hukum agar dijalani. Kebanyakan hakim pada masa itu duduk di rumahnya sendiri menerima dan memutuskan perkara dan kadang-kadang pula mereka memutuskan perkara di masjid-masjid. Karena masjidmasjid pada waktu itu tidak hanya khusus untrk tempat shalat, bahkan merupakan kantor pusat pemerintahan dan juga sebagai tempat pergunran tittggt.t o
-t
(5) Di dalam
12 Muhammad Salam Madkur, Al Oadha+r Fil lslam, Loc cit. 13 Muhammad Salam Madkur, Al Oadhat Fit islam, Atih bahasa lmron A.M.; Op
Halaman 67.
cit
82
(6) Putusan-putusan hakim pada waktu itu belum lagi disusun dan dibukukan sec:ra sempurna, orang-orang yang berperkara mengajukan perkaranya kepada hakim. Maka hakim memeriksa dan memberikan putusannya, dengan menerangkan kepada yang terhukum dasar pegangan hakim. 15
pemerintahan Mu'awiYah.
16
J{"\l
^-4A
-iUJl.+L
\rY,;
t1
15 r 16 I
bi bi
d.
d, Halaman 21 '83
rr . \
( 1) Artinya : Dan apabila penggugat meminta kesediaan tergugat untuk hadir di pengadilan, yakni penggugat meminta kepada hakim untuk menghadirkan tergugat, maka hakim menghadirkan tergugat dengan mempergunakan surat yang berstempel resmi atau yang semacam dengan itu, untuk dihadirkan kepada si tergugat untuk membantah tuduhan. Dan panggilan itu secara tertulis yang langsung ditujukan kepada si tergugat, di mana isinya hakim mewajibkan si Pulan untuk datang ke pengadilan, pelaksanaan yang demikian itu dilakukan oleh aparat pengadilan dan dalam hal ini, maka biaya perkara dibebankan kepada si peng-
gugat.
tidak ada alasan atau 'vzur, maka hakim dapat meminta bantuan aparat penguasa untuk menghadirkan tergugat secara paksa, sesuai dengan apa yang dilihatnya. Dan dalam hal ini maka biaya perkara dibebankan kepada si tergugat.
Al
17 Syihabuddin Ahmad bin Ahmad bin Salamah At Oalyubi dan Syihabuddin Ahmad Barlasi, Khasyiyatani 'Ala Minhajit Thalibin , Juz lV, Musthafa Al Babi Al Halabi, Cet. lll, Mesir, Tahun 1965, Halaman 313.
84
BAB V
TENTAT{G PENGANGKAT+}I FIAKIM
oleh karena kepala negara tidak mungkin menyelesaikan sendiri segala rupa perkara, maka diangkatlah hakim-hakim yang bertindak sebagai kepala negara. (2) Mengangkat hakim adalah suatu fardhu, baik yangmeng_ angkat itu kepala negara sendiri ataupun salah seorang pembantunya yang bertugas mengurus urusan ini. 2
Tugas
ini
F.riL<== , ii[J I LU
U
rs* Y,h*L'
I
itriKli.l_l -(y)
s\-b
LxJ
{iI
6DI
-*(e
.LJ U t JVrAI
t+ip ':t/t-el ,.rL;J! q-,9t+u.,!L4t LiT 3tf - JL-*r"Vt i'V_r:)iLH,ll Z-obU.\ \oO +?
(rLr{-llJt )
1 T.M.
Tanpa Tahun Halaman 32,
Ha4bi Ash Shiddieqi, Perzdilan Dan Hukum Acarz lslam, Al ma'arif, BandsDgr,
'arabiyah,
8s
(3) Artinya : Dan setelah unrsan peradilan. ini merupakan bagian dari kekuasaan umum, maka di antara wewenang penguasa adalah menentukan wewenang hakim terhadap sebagian urusan
peradilan yang harus ditanganinya serta membatasi wewenang tersebut, dan karena itu maka khalifah' Umar ketika mengangkat pejabat-p ejabat hakim beliau membatasi mereka, khusus tentang penyelesaian sengketa harta benda (urusan perdata), tetapi perkara-perkara jinayah (pidana) yang menyangkut /tr.rtum Qisas atau had-hdd, maka tetap menjadi wewenang khalifah dan pengusa-penguasa daerah. 4
,
(4) Para hakim di masa Rasulullah Saw. diangkat oleh Rasul, dan di masa Khulafa-ur Rasyidin diangkat oleh Khalifah sendiri,
atau diserahkan pengangkatannya kepad a para gubernur"
5
f,Jj._Ei.5LJ*r1 fryJ 1Q" iii 6r:V -(o) J,$-e r{+.,j&:.f>t-,! [Fs Jt]\ .r ti! & ,4JLJd.-iolip-r-r ,Jd!rySf, JUJ turdi6r;J l*4
oJ
4/"rp,-5^tt.,
)r,.
*U>iJ t
ql..J
a:
"*:IC
s-i'l -,K,3
--{
it
iA-,l
..1
g\l-t
dkur,ruQdh+Fillstam,AlihbahasalmnonA.|ll.,Binatlrhu,
Cet.
SurabsYa, Tahun 1982, Halaman 42. T.M. Hasbi Ash Shiddieqi, Op cit, Halaman 43.
ll,
86
i;ltr
;G-*
*;\
:j..JL"
i>
(5) Artinya : Sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi Saw. pernah mengutus Mu'az bin Jabal ke Janad (Yaman) untuk mengajarkan
bertanYs, '"Kalau kamu tidak temukan dalam Sunnah RasulNya ?" Ia menjawab, "Aku akan berijtihad dengan ra'yuku dan aku akan
berusaha'sek uat-k ua tny a."
juga diberi wewenang untuk mengumpulkan zakat para pegawai yang berada di Yaman dan oleh karena ia akan diserahi urusan peradilan dan lain{ainya, maka Nabi Saw. mengetesnya. terlebih dahulu, Nabi bersab da, "Bagaimana cara engkau mengadili, apabila ada perkara yang diajukan kepadamu ?". Ia menjawab, Aku akan mengadilinya dengan Kitabullah." Lalu Nabi bertan y?, "Bagaimana kalau kamu tidak menemukan (hukumnya) di dalam Kitabullah ?" Ia menjawab, "Dengan Sunnah RasulNya." Nabi
Al
Demikian ptrla Rasulullah 'Saw. pernah mengangkat 'Itab bin Usaid sebagai 'walikota Makkah dan sdkaligus sebagai hakim sesudah ditaklukkannya kota itu dan jabatan itu tetap dipegangnya di masa khalifah Abu Bakar As Shiddiq sampai ia menin egall t
L-,1p,$ii
6:j:-(r)
Al
Qadha+r
Halaman 39.
87
{"ynr -"l
*
ftjT-!}#ttrb t*n ji gT
-fA I I 2\ilj > ] f<-- -iL,^ . Jt i *
Aa
\w
L*i
; b.U . .:
(rl,rt-r
r
4Jc bhsJ
(6) Artinya : Dan diriwayatkan, bahwa pernah dihadapkan ada 'Ali suatu kasus lalu ia berkata, "Aku akan putuskan kep hukum di antara kamu, kemudian kalau kamu telah menerima (keputusan itu) maka laksanakanlah, tetapi kalau tidak mau menerim anya, maka aku cegah sebagian kamu dari sebagian yang lain (berbuat sesuatu), sampai kamu menghadap (sendiri) kepada Rasulullah Saw . agar ia memutus dia antara kamu. Lalu setelah 'Ali memutuskan hukum di antara mereka itu, maka mereka menolak dan tidak mau menerima keputusannyt, dan pergilah mereka menghadap Rasulullah Saw. pada musim haji sedang beliau berada di maqam Ibrahim dan berceriteralah mereka kepada beliau tentang apa yang telah terjadi Kemudian Nabi Saw. membenarkan keputusan 'Ali dan bersabda, "Itulah apa yang telah ia putuskan di antara kamu." I
\
lirtL Lrt1"J\os:$i -(v) Jnlt ! =i* L;-li J tg g-tiJ q: -P[i .--o i!,rf
-2+rt "JJrg i$"
-
l!-Jg;r-
8 g
Al
Oadha-u
88
16
Jru
(7) Artinya : Imam Tirmidzi meriwayatkan dalam Sunannya, bahwa khalifah Utsman bin 'Affan pernah berkata kepada Abdullah bin Umar, "Pergilah kemudian putuskanlah perkara di antara manusia." Ia menjawab, "Hendaknya engkau bebaskan aku hai Amirul Mukminin lKhalifah berkata, "Apakah gerangan yang menyebabkan engkau enggan (melaksanakan) itu, padahirl ayahmu pernah melaksanakannya ?" Ia menjawab, "Sesungguhnya ayahku dahulu pernah (diserahi tugas) memutus perkara, tetapi kalau ia menemui kesulitan ia langsung bertanya kepada Rasulullah Saw] 1
rb j-{.d.l \-2-d,:J5-r+l-(A) 'AJ#J' d.* 4I L;:;\ Jy) I +4p. i + atl \*i zV! I i i,o ;^J*I t .r:+ d- b ; "rl
.-,tstc ot&]J'
ol
I
al:iJ
(8) Artinya : Di masa Abtr Bakar tidak nampak ada suatu perllbaltan dalam lapangan peradilan ini karena kesibukannya
10 Muhammad Salam Madkur, Al Wadha-u Fil lslam, Op
cit,
Halaman
22.
r:
11 Muhammad Salam Madkur, Al Qadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A,M., Opcit,' Halaman 36 - 37. 12 Muhammad Salam Madkur, Al Qadha-u Fil lslam, Op cit, Halaman 25.
89
memerangi sebagian ,kaum muslimin yang murtad sepenin ggal Rasulullah Saw, dan ["um pembangkang menunaikan zakat'dan urusan-urusan politik dan pemerintahan lain nyz, di samping belum meluasnya wilayah kekuasaan Islam pada masa itu. 13
(9) Pada masa-masa pertama, khalifah sendiri menentukan hakim. Dalam pada itu kadang-kadang khalifah memberi kekuasaan untuk mengangkat hakim kepada gubernur sesudah khalifah memberikan kepada gubernur itu beber apa petunjuk
yang harus dipcgang dalarn nlcngangkat hakirn-hakirn itu.
(
14
10) Sesudah terjadi kekacauan-kekacauan di masa 'Ali yang berakhir dengan naiknya Mu'awiyah ke singgasana Khalifalr dan segala penentangnya sudah lenyap, maka para fuqaha', baik dari golongan sahabat ataupun dari golongan tabi'in, telah tersebar ke selunrh kota-kota besar. Maka khalifah rnengangkat hakim untuk ibukota dan menyerahkan kepada hakim-hakim itu kekuasaan mengangkat hakim-hakim daerah. 15
( 1 1) Di masa Abbasiah, khusus masa Harun Al Rasyid, peradilan Islam mempunyai instansi senciiri yang dikenal dengan nama Qadhil Qudhah yang berkedudukan di ibukota negara vang
16
"rp
I
.
.,,r":itvi 4l Jli
r;
b*l
U,
?# -
(rY1
OtJ,rtJi)
13 Muhammad Salam Madkur, At Qadhar Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M., Op cit'
Halafhan 41
14 T.M. Hasbi Ash Shiddieqi, Op cit, Halaman 18. 15 T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Op cit, Halaman 19'
161 b id,Halaman23.
lT.Muhammad Salam Madkur, Al Qadha-u Fil lslam, Op cit, Halaman 16.
90
(12) Artinya
3!d.,&4,i - (\Y )
GWIJJI
(13) Artinya : Dan disunnatkan menerimanya apabila terdapat orang yang patut mendudukiny&, tetapi ia lebih patut dan lebih mampu daripada orang lain itu. 20
C.
( 14) Pengangkatan hakim beberapa orang di suatu daerah juga dipraktekkan di rnasa Abbasiah di samping luasnya daerah
juga karena diputuskan berdasarkan m azhab penguasa atau masyarakat setemp"t, sehingga perlu hakim yang bermazhab Maliki, Syafi'i, Hanafi dan hakim yang berma zhab Hanban.21
H-rrkum Islam membenarkan tindakan penguasa untuk mengangkat beberapa orang hakinr untuk memeriksa sesuatu per(I
5)
kara yang sudah tertentu. Hakim adalah wakil dari penguasa tinggi sebagaimana kita boleh mengangkat beber apa orang wakil yang bekerja sama, tidak terpisah-pisah, maka begitu pula telah mengangkat beberapa orang hakim untuk menyelesaikan perkara
secara bersama-sama.
22
\
1B Muhammad Salam Madkur, Al Oadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M., Oprcit, Halaman 28. 19 Muhammad salam Madkur, Al Qadha-u'Fil lstam, Loc cit. 20 Muhammad Salam Madkur, Al Oadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M., Loc.cit. 21 T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Opcit, Halaman 22.
22
I b id,Halaman46.
91
f6l\rrU \.. c\ ,-ll rj.,.j -(rr) -' \ ;r+j rX i,J L 5r', J..-l.J LcirqrJr ";V' g' diir ,Jrrl4chF +-re fr*;-t
\:#
"Z*-7'J
l.Jb
tJ
l.^
(rU)rJlJt)
16) Artinya : Menyerahkan kepada salah seorang hakim satu macam perkara dan kepada hakim yang lain perkara lainnyz, seperti kep ada hakim yang satu diserahi masalah masalah hutang piutang sedang kepada hakim yang lain diserahkan masalah pernikahan, maka dalam hal ini dibolehkan. Dan kewenangannya terbatas kepad,& perkara yang khusus itu.
(
D.
&"U5+K+Iul fi-.r:ri
*ln;Jt ,,oJ,;iJ
Jp*r+&"t \&,,i!+{t
j# lJLu4
;trrJ
ty
))
ftlf -#
))-(rv;
23 Abit Hasan 'Ali bin Muhammad bin Habib Al Bishari Al Baghdadi, Al Ahkamus Sultha.jiyah, Al Mahmudiyah At Tijariyah, Mesir, Tanpa Tahun, HalamanT0.
24 Jalaludin Muhammad bin Ahmad AL Mahalli, Syarah Minluljut Thalibin, Juz lV,
Al Babi Al Halabi, Cet.
lll,
301
92
(17) Penguasa hendaktah menuliskan siapa yang hendak diangkat untuk menjadi hakim. Yang demikian itu diperlukan pada waktu pengangkatannya. I(arena Rasulullah Saw. juga membuat surat pengangkatan ketika mengangkat 'Amr bin Hazm di Yaman. Nlenurut para perawi hadits untuk urusan pengumpulan iakat, diyat dan lain-lainnya, serta dipersaksikan oleh dua orang saksi yang pergi bersama hakim yang diangkat itu ke daerah
pengangkatannya.
+91.^-1}-.'L;iiJ \
de.J )) tfs *lLll +<J ))-(\^) ;it J,-# 5"V u,.+tlJ { f -;ey*J Jp-e -((L- E;ey;\ gs.i^"! \JL{-+trJ tF
a1
A-^J.e
.oiJJ
trf/t
o\)t
+$titU t,lJ,pasl
ri;:U
25
( I 8) Artinya : Pembuatan surat pengangkatan oleh penguasa kepada seseorang yang menjadi hakim di suatu wilayah kekuasaan hukumnya adalah sunnat, berdasarkan dalil bahwa Rasulullah Saw. membuat surat pengangkatan untuk Amr bin Hazm ketika beliau
Bahwa Abu Bakar pun membuat surat pengangkatanlya ketika mengutus Anas ke Bahrain serta distempel dengan stempel Rasulullah Saw. (H.R. Bukhari).
25 Muhammad Syarbaini
Musthafa
Al
Babi Al
93
Dan
l,
"ts
e "W!
iH
-g,;j'dy-.V
AilJ
jp.{i}Jll';f,
_ (\1)
.+,
A'3r \EJ b
--4iK-*U\JI;i
26
( I 9) Artinya : Fiqilr Islam telah mengenal adanya pengangkatan hakim dengan ketentuan keharusan untuk mengadili di tempat yang telah ditentukan, seperti kota tertentu atau bagian tertentu dari kota itu, maka wewen angnya terbatas pada tempat yang telah ditentukan itu dan tidak dibenarkan mengadili di tempat lain, dan wewen angnya juga terbatas hanya mengadili orang-orung yang tinggal di tempat itu, selain pendatang, atau orang{rang yang tinggal di tempat itu dan 0uga) pendatangpendatangnya.
Dan dalam Al Mughni oleh Ibnu Qudamah (disebutkan), "Dan kalau hakim diangkat dengan ketentuan harus mengadili di satu daerah tertentu, maka putusannya sah bagi orang-orang yang tinggal di dderah itu dan orang-o rang dari daerah lain yang datang
ke tempat itu.;t .27
26 Muhammad Satam Madkur, Ai Oadha-u Fil lslam, OF cit, Halaman 53. 27 Muhammad Salam Madkur, At Qadha-u Fil lslam, Alihbahasa lmron A.M. , . Op cit,
Halaman 72.
94
,b,re;
<-!.c
L
iit;-v,t L\I
"YIljAii
\a^
Ce-(y.)
Artinya : dan dipandang dari segi pembatasan wewenang wilayah yurisdiksi ini, apabila terjadi perselisihan tentang tentang domisili, maka hakim yang berwenang mengadili adalah hakim yang mewilayahi tergugat, dengan mengenyampingkan domisili penggugat. Ad alah tidak adil memaksa tergugat untuk bersusah payah pindah tempat. 2e
1ZO)
,Al .rlo r, y-, tpt\ GVJTJ cJ-li J L*; i'rrl- (yr) S3il\Jnl .+i: ,dl ..^ir -.J l-rll _,1 t J;+y 6,bGJ attl;J | i I -!pl '3i;l bgl JrpeJ+ t-t.:4,Ptt &*6jV
L
I
!_r
...J
('t/JtJi)
(21) Artinya: Ada empat tanda apabila tanda itu terdapat pada'diri seorang hakim, maka putuslah masa jabatannya. Tandra28. Muhammad Salam Madkur,
29 Muhammad Salam Madkur, At Oadha-u Fil lstam, Alihbahasa tmron A.M:, Loc cit. 30 lmam 'Alauddin Abil Hasan 'Ati bin Khalil At Tarablisi, Mu'inul Huklom, Musthafa
Al Babi Al Halabi, Cet. ll, Mesir, Tahun 1973, Halaman223.
95
BAB VI
t1
A.
GUGATAN
l.
Pengertian Gugatan
.e\J^J
rd;)rt;'. g..sTt
:
-JpJ!;L'brJ
r1,ef\ -(\)
(l) Artinya
(Y)
'4f '\i--',""
se-
seorang kepada dirinya sesuatu hak kepada orang lain atau yang ada di bawah pengawasannya.
J-*a,ii
jlal+irir(il
.grer j#
r;;
JJt
r-(r)
.(rLtuJrJj)4xfilt"
lDirbinbapera
Departemen Agama.
tlt,
1971 ,
97
(3) Artinya : Disyaratkan bagi setiap gugatan hendaknya diajukan secara terperinci yaihr memerinci apa yang digugatnya.3 o
-td4t;".J
t 4l
j}j-4#+
Vl,s-e*"c&V-r -(t)
;l
(rtrlJtli;
'
lil
(4) Artinya : Tidak sah gugatan kecuali dengan adanya daatau bukti yang jelas tentang hak itu.
2. Macam gugatan
*-{
{r.-,^tu
tii.r"Ulle
, !-r-.,\!
ji-JIdF
,sfile
-6o)
JFy,il
Ur,.sJeiJl
i:)tjJ t Utl i9 . +?.,"j\2-Vr tgy;-*FY, ,--ytL.g:'-'rng , n:-J tL, &o+f \ a:p'bsyqe:{s,JA 2-JIbP-WF !FLy1 \?e
t ir.: qb J J tili,
G U^J
r
c-b)ti)L
&a!li-.'ln+yl
t
.D ) 1 \\F.-WV
o\osg*.,
'
51."98
'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarablisi, Mu'inul Hukkam, Musthafa Al Babi Al Halabi, Cet. ll, Mesir, Tahun 1973, Halaman 31,
yang
sah
dan gugatan yang tidak sah. Dan hakim hanya menerima gugatan yang sah saja. Gugatan yang tidak sah adakalanya tidak memastikan sesuatu gugatan atau adakalanya yang digugat tidak diketahui. Tidak terjadi perselisihan pendapat ulama kecuali dalam mas-alah wasiat.
i.
Imam yang tiga berpendapat gugatan yang tidak diketahui boleh dalam masalah wasiyat, maka jika menggugat sesuatu hak dari wasiyat atau pengakuan keduanya sah tidak diketahui kadarnya. Tidak ada perbedaan pendapat tentang sahnya gugatan yang bebas dari kemajhulan. Jika penggugat mengatakan, "Ada suatu kewajiban dia terhadapku". Gugatan tersebut tidak dapat diteri. ma, karena gugatan seperti itu tidak diketahui kejelasannya
ti t,
qfil
D;! y ; Ct
I
I
fjs 6e
d)"
rrdtleb
t i ! t .ru
#,/+
r
.,
t
"rij (,LA.rrlji.WQrg;a+V
Of;u;
(6) Artinya : Kemudian gugatan yang jelas adalah, penggugat menggu gat sesuatu yang jelas atau diketahui terhadap seorang yang berada di tempat majlis hakim. Isi gugatan itu memastikan suatu perkara dari macilm-macam perkara. Gugatan itu disya' ratkan harus jelas, karena apa yang dimaksudkan dengan gugatan itu tidak mungkin dengan ketidak jelasan.
6r
bid.
99
B. PENGGUGAT DAN
., L*.
TERGUGAT
U[!It
.r.e
.'3;4J
( I ) Artinya : Penggugat ialah orang yang menuntut sesuatu hak, apabila dia menghentikan gugatannya bararti dia telah
rnelepaskan haknya. Sedangkan tergugat ialah orang yang dituntut dengan suatu hak, apabila dia diam, dia belum terbebaskan dari
gugatan.
qF grJ\,Leaj\i
(rt t
ltr...ll
dfr++J rr"cfrJt - (r )
:t f;
^-rA&l+',
.il
(2) Artinya : Penggugat rnerupakan orang yang tidak dapat dipaksa untuk meneruskan gugatannya, apabila dia menghentikan gugatannya tersebut, sedangkan tergugat ia dipaksa terhadap gugatan ifu, makzudnya untuk memberi jawaban.
t
.T
I
.E
{ I
fr
1 $
I I
4 r,
eqc)Jl)
TSayyiO
ow\)
{ {
8l-"9Sayyia
Sabiq, Op cit, Halaman 418. 'Alauddin Abil Hasan 'Ali bin Khalil At Tarabtisi, Op cit, Halanran 226. Sabiq, Op
cit,
Halaman 419.
100
(3) Artinya : Kewajiban bagi penggugat adalah mengajukan bukti, dan sumpah bagi yang mengingkari. (H.R. Baihaqi
dan Thabrani).
lfi}3'qy.J.-*. jvr
':
(16
.j'11i
i,.&*I!
f. 9
Ptql"
JU,
.Ir
r,b"air
jy;
.re -
(f-)
Jt,
te
cJ+t
.yo\t-
,jL*bt3o:
(4) Artinya : Dari Asy'ats, dia berkata, "Aku bersengketa dengan seorang laki-laki tentang masalah sumur, kami mengadukan hal itu kepada Rasulullah Saw. "Maka beliau bersabda, "Kamu keduanya harus mempunyai saksi dan I atau bersumpah." Asy'ats berkata, "Sesungguhnya dia bersumpah dan dia tidak ambil perduli." Rasul bersabda, "Barang siapa yang bersumpah dan yang dengan sumpahnya itu putus harta seorang muslim, dia akan mendapat amarah Allah. (H.R. Bukhari dan Muslim).
I
+l
- (o)
J-1,-,:[-----,
Ei
. .L:e4
ol u i d, Hataman 448.
t0l
.-.:tlittorrU *+l
(u3
.tlu, ei"*d,
11(<-.}rJl)
(5) Artinya : Hadits wa-il bin Hajar yang dikeluarkan oleh Muslim bahwasanya Nabi saw. bertanya kepadl Kindi, ,,Apakah engJtau mempunyai bukti ?" Kinoi men;awab, ,,Tidak,,. Lalu Nabi saw. benabda I agL, "Bagimu aiperi;k; zumparr,,. Maka Kindi pun berkata lagi, "wahai Rasulullah. seseorang yang ma,siyat ifu tidak akan ambil perduli dari apa yang disumpahkannya, serta tidak rnenjauhkan did dari dosa dalam Rasulpun rnenjawab, "Demikianlah memperoleh suatu hak,,. putusan itu, engkau tidak r- memperoleh hak darinya.
,
4,?) st*,g-,,lJu-(.r)
+it-* LiJ!d.,iujr;r +rr,[ ,*hbr ,taA-l '(J I it, 'lriJtt c.lc,.{-i',jJl,'r.t!{il .fr \'
ilfr Lr]Jl
I
4lGbHt
1
{
T
.-JJ-,
r
I
5 t
il
c^lli
$41 "n-
:t
.a
*il
111
I
{
i
.l I
i
f
I I
:i
* \
:i
b i d, Hataman 44g.
t02
i
{ t t I
J
t
I
i
t
i I
i
I
-' {:^' \
v,d
I Je
aca;Y9
t,
*r- I
Js;,'ittrTt,SblneLz.+uJ
g) rJ\-lr ,3
(rt,l.JtJJrt.'G.b
(6) Artinya : Abu Yusuf rahimahullah berkata, "Ada empat macam perkara di mana seorang hakim meminta sumpah dari perkara yang diajukan sebelum penggugat memintanya, yaitu :
a. Syafilun (suatu hak pembelian prioritas terhadap tanah atau rumah yang dijual kepada orang lain karena berdekatan). Apabila digugat pada hakim karena ada hak syafa'ah, maka hakim memintanya untuk disumpah dengan nama Allah yang berisi "sungguh aku menuntut syafa'ah ketika aku ketahui dengan suatu pembelian sekalipun belum digugat oleh pembeli (hakim boleh memutuskan berdasarkan sumpah syafi'." b. Seorang anak peraw an yan| dinikahkan pada waktu masih kecil, apabila dia telah dewasa dan dia memilih untuk bercerai, maka dia menuntut perceraian kepada hakim, maka hakim boleh memutuskan gugatannya itu berdasarkan sumpahnya karena Allah "Sungguh aku memilih perceraian ketika aku telah dewasa, sekalipun hal itu belum digugat oleh suami.".
c. Seorang pembeli apabila bermaksud mengembalikan sesuatu yang telah dibelinya karena 'aib, dia diminta bersumpah oleh hakim yang sesungguhnya dia tidak rela dengan ke 'aiban itu yang ketidak relaannya itu timbul sejak dia melihatnya.
I03
d- Seorang perempuan apabila meminta kepada hakim hak nafkah dari harta suaminya yang ghaib, dia diminta bersumpah karena meninggalkannya.
dia
:
'
{rJti,-r;ltCLl rJ;LJt!-;\ Uyl ey..srelr, _(v) t Vj, !p, f"A '!.-V' o'd, 1, UsLS b e:JI, +;*b !,.,,illlQt,=4t g,Ji.{t+iJti$lrs,A q4
(ru-J
I
ai>'.'.s,ei!
-<"11
(7) Artinya : Dan orang-orang yang sah dalam mengajukan gugatan adalah orang yang merdeka, berakal, baligh dan cerdas. Adapun hamba sahaya, orang gila, kurang akal dan anak-anak serta orang yang di bawah pengampuan,, gugatan mereka tidak dapat diterima. Kewajiban dan syarat-syarat ini diwajibkan kepada penggugat <ian demikian pula kepada tergugat.
Gl,{.rt'li)
(8) Artinya : Imam Malik dan Imam Syafi'i berpendapat boleh memutuskan perkara terhadap orang yang ghaib yang betulbetuljauh.
13t b id, Halaman 41g.
14t-r. Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd Al eurrhubi, Bidayatul Mujtahid, Juz ll, Musthafa Al Babi Al Halabi, Mesir, Tahun 1960, Hataman 472.t2.
104
--Y4Jt
t-''-,l--JI
))
d..*Lo
4Jl^^jca:\il
rr. Y !r L
.-ibjt - (1)
.
Kr*;^ crrv,;Jr.}:
(r\rt
;:
! r= 1 4-i L.-
Jl,lr) (X--J
15
orang-orang yang jarak jauhnya boleh mengqashar shatat. Dia adaIah orang yang berangkat pagi hari ke persidangan dan tidak sampai pulang ke rumahnya pada sore harinya. Demikian pula halnya orang yang tidak ghaib yang tidak mau menghadiri sidang, baik karena bersembunyi maupun karena membangkang.
(9) Artinya : Orang ghaib yang boleh diputuskan perkaranya secara verstek berdasarkan pembuktian atasnya adalah
YL os:rb:+-,o ,'
*4 4Jt &"
(
..
16
tidak didengar pembuktian atasnya dan tidak diputuskan terhadapnya dengan ketidak haclirannya itu, kecuali tergugat itu bersembunyi atau rnembangk&trg, maka dapat didengar pembuktian atasnya dan diputuskan tanpa kehadirannya.
lSJ"l"luddin Muhammad bin Ahmad Al Mahalti, Syanh Minhajut Talibin, Juz lV, Musthafa Al Babi Al Halabi, Cet. lll, Tahun 1956, Halaman 312.
u i o.
16t
l0s
.rLr
-(\\)
[a
r83.,
t+J
\s
Gf',d
(ilA)tJfl.diiJt 4;l4t
-;
;1
te
J*l
( I 1) Artinya. : Menurut salah satu pendapat : Gugatan kepada orang yang berada dalam wilayah hakim yang memungkinkant mcnghadirkannya dapat ditcrima juga pcnlbuktian scrta diputuskan berdasarkan sumpah penggugat.lT
or
ig
u-i
+(r,,4.k,.,i:Ld4u\i
(,tl,l
"//:l
Jll
\ r:J I
rt
(12) Artinya : Adapun orang yang ehaib yang berada di luar wilayah hakim tidak perlu dihadirkan atau baginya ada pengganti yang tidak hadir di persidangan padahal keterangannya dapat didengar, dikirim surat kepad anya, begitu juga bagi orang yang tidak mempunyai pengganti.
3 .t
,J ,i{
*9;LIJ ; *oJ +$V,.JI I +liJ I,t{ .t{.tl )-*gU' r?*& ,. ;/!,.,,ti r up. tcr, GflJ r $S --# s- a# ! Jii -J-AI b - r I - F - Jtltl, >,
et-t
0y )
(tu
i[-; ,,,tit 3i ! t+
J Ui t ci il,4:1
C 1.-
ra/t
I J;1rt'nu --:3t1t
( l3) Artinya : Penggugat boleh mengajukan gugatan kepada orang yang ehaib yang tidak mempunyai wakil, demikian pula hakim boleh memutuskan perkara berdasarkan gugatan yang sah, berdasarkan firman Allah dalam surat Shaad ayat 6 yang artinya : "Putuskanlah hukum terhadap manusia menurut yang hak." Kesimpulannya orang yang menggugat dengan bukti yang benar wajib diputuskan berdasarkan buktinya itu. Hindun telah mengadukan suaminya (Abu Sufyan) kepada Rasulullah Saw. bahwa Abu Sufyan itu adalah seorang yang pelit. Rasulullah bertanyz, "Apakah dia mempunyai harta yang dapat engkau ambil tanpa seizinnya ? Maka berkata kepadanya Rasulullah Saw., "Ambillah apa yang mencukupi bagimu dan anak-anakmu menurut cara yang baik.
i(r.-!,
"9LU -,41.-J'.til1
-rb
Fl
i L, .-p tJ
!e lt,I
t JbD - (\ t)
t-i 4
d.
:1.riJ I -,tt4 il Y1, Jtl l,r*;;. "& qF.tlJUe *tiJ ;4 r in=qri J [ie
107
(rr/J'
.lj;.'px ,oFrKS
q J[Jt e.ui1;3'
(14) Artinya :Imam Malik dan Imam Syafi'i berpendapat, apabila tergugat menolak sumpah, penggugat belum memperoleh sesuatu hak dengan hanya penolakan sumpah itu, kecuali penggugat bersumpah atau penggugat mempunyai satu orang saksi. Imam Abu Hanifah berpendapat, diputuskan perkara terhadap tergugat yang menolak sumpah hanya dalam masalah hartL sesudah penggugat mengulangi surnpahnya tiga kali.
ti-!l t+.
w,
)jn
rr. ..
q!
| c--,.;lil-
(r o)
21
'J.ryrl g
v|t
-tr-
i3
( '/
^lFrp
t l+14
r
f, ,rz-i
(r[rt-Jt J,o)
(15) Artinya :Apabila tergugat diminta bersumpah karena i penggugat tidak mempunyai bukti, jika ia menolak dan belum ; mengangkat sumpah, maka penolakannya itu dianggap membenar- 4 kan gugatan.
--}- $|*)Jla;
'? Uh.e
Js Jl-J+ L,r"UJ
,r.
l,:p.
.l^,--l l. ;^./
- ( \1 )
Rusyd
Al Kurthubi, Op cit,
Halaman
2l Sayyid Sabiq, Op cit, Halaman 451 . 2Zt.rrtt. Hasby Ash Shiddieqy, Falsafat Hukum lslam, Bulan Bintang, Tahun 1975,
Halaman 83.
r08
( I 6) Artinya : Persamakanlah manusia dalam majlismu dan di hadapanmu serta di pengadilanmu, agar para bangsawan tidak
thama' pada kecuranganmu dan orang yang lemah tidak berputusr' asa untuk memperoleh keadilan darimu.
berijma'
bahwasanya
:.t-.11
L,i L.H^.it
..;1,.,-cj
.dJs---$FiJl 8J ,--
'tt,4t.,Pt*J\'iY
(rt/-lt,)-pl.t*,;"
etV
Halaman
I
23t.r-
Abil Walid
Muhammad
472.
.,
I t'
109
':
ii' ;I
tl
.t
8) Artinya : Hakim berkewajiban untuk mempersamakan para pihak, yaitu dalam mempersilahkan rnasuk, dalam hal duduk di hadapannya, dalam menghadapi keduailya, dalam hal mendengar keterangan keduanya dan dalam memutuskan perkara terhadap keduanya.
(I
*!,L:l;lr
J K.it^.,
blg,;4
\#J
r1
oJ\ieJd
I 6* *+ r dil
o
i!-4
UL:
.r"UJ
.\3yjdr^r,"i!e+\,r'rtrcj;,ill
-r1 , Jh-t !e
.!:r'i
(19) Artinya: Apabil aterjadi gugatan yang sah dengan syaratsyarat yang telah dikemukakan terdahulu setelah hakim meminta penggu gat menyudahi gttgatan serta dia telah memahami secara terperinci tanpa zuatu kemusykilan dan tidak ada kemungkinan-kemungkinan yang lain, barulah hakim meminta kepada tergugat untuk nremberikan jawaban. Jawaban itu adakalanya berupa ikrar, ingkar ataupun imtina' (mencegah).
?" e,q.g
25trm'Alauddin Abit
Hasan
26rbid.
110
(20) Artinya : Ikrar itu adalah apabila tergugat mengaku, maka sepatutnya hakim meminta tergugat menguatkan penga--. kuann ya. Apabila tergugat telah menguatkann y&, putuslah hukum' menurut pengakuannya itu.
1y J&rrt ; Ky i, -Li.+e uu<=iY - 6l r; ,tsiy \g'ilf tt*i 6 rv-.J ;II U Jji iI, 4.,o
J*y,
I
I
Jr+ J i+
Jl,, u !_r'
r4;:
(rL{,Jr
ls-lJJ U{
JJ;lta;,,q{ll
(21) Artinya : Ingkar. Disyaratkan dalam ingkar hendaknya secara tegas. Maka tidak diterima ingkar seseorang yang berkata, "Tidak ada sesuatu yang disangka penggugat itu padaku." Kemudian jika ingkar itu telah jelas, kemudian hakim bertanya kepada penggugat, "Apakah engkau mempunyai bukti ?" Jika dia mendatangkan bukti dan Jrakim menerima pembuktian itu, maka demikianlah keputusan hakim itu. Apabila penggugat berkata, "Saya tidak mempunyai bukti." maka hakim berkata keputusan
itu
@'
27
rcia
^l!(jl!:
-31
J
d
B,,
aJ
i" d;U
(Y Y)
! lie Lil;.'{v,i
lb;l J u, + &l:l I,
ilr
,;( aKil9 KL,i Ke -t31J-i WJ ti 4*^Y iV r,:;Si 6*l ;$ I Al;." dj,^^ Jlf K-!,f
g r,r,r
QD Artnya : Mencegah. Yaitu mencegah dari mengaku ser' 'ta ingkar, seperti tergugat mengatakan, "Saya tidak mengaku dan tidak pula mengingkari." Dalam masalah ini terdapat perbedaan
,,
pendapat. Imam Hanafi berpendapat bahwa dia tidak diminta untuk belsumpatr. Dua Imam mazhab berpendapat bahwa dia diminta unfuk bersumpah, karena menunjukkan pembangkangan secara hukum, hal tersebut pada hakikatnya merupakan keengganan bersumpah.
';;lJ IF &)e.,
I
y-i
ft"*Aii &
io-(Ir
,;b6y \ d"ti!-r
'
o\ te)
ed
ii
il
lr:1. oJ J:r*
Fj
(23) Artinya : Sesungguhnya telah jelas bahwa dia itu tidak rnengingkari, maka oleh karena itu dia tidak mungkin untuk bersumpah. Tetapi hakim hendaknya bertany?, "Apakah engkau membenarkan gugatan atau engkau menegaskan pengingkaran ?" Maka jika pencegahan itu jadi pengingkarannyl, tergugat
281 o i
d, Halaman 65.
29lbid.
Lt2
tersebut dipidana, karena dia tidak taat kepada ulil amri oleh kat rena itu dia dimasukkan ke dalam penjara sebagai pelajaran bagi dirinya.
I
C.
WAKALAH
l. Pengertian
Wakalah
'\UrJ I.-!1Q\4p
.-)LjL
\tJ \ t*rFJ
(1) Artinya : Yang dimaksud dengan wakalah di sini ialah seseorang meminta pengganti dirinya kepada orang lain pada
hal-hal yang dapat menerima penggantian. Islam sungguh telah mensyari'atkannya karena memang hal itu dibutuhkan, sesungguhnya manusia itu tidaklah sanggup untuk secara langsung melaksanakan urusan-urusannya sendiri,
maka oleh karena itu seseorang membutuhkan orang lain untuk mewakili dirinya untuk melakukan sesuatu perbuatan yang dapat digantikan.
--:Jr;i
,Juj
ot
:JU t+".bf
,?:drlltr,J;.F ,fs-(v)
,L-e+"ri,t
t-
r .ilJ
;Fs L-r
J$.{
i!
r 13
'iil 61 ti"rrJ"U)&*4t
Jr)
(2) Artinya : Dari Jabir bin Abdillah r.a- dia berkata "Alnr bermaksud perg ke daerah Khaibar, maka aku mendatangi Nabi Saw. " Beliau bersabda, "Jika engkau mendatangi wakilku di Khaibar, maka ambill ah daripadanya lim a bel as wasak. " (H. R. Abu Daud dan dia mensahkannya). Dan Hadits ini menjadi dalil adany a pensy ari'atan wakal ah.
V:Ui: r .,{il
6u,,r
- (Y )
t
(3) Artinya : Kaum muslimin telah berijma' tentang kebolehan wakal zh, bahkan dianjurkan, karena wakalah itu merupakan satu bentuk saling tolong menolong untuk berbuat baik dan takwa sebagaimana dianjurkan Al Qur'an : "Saling tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan janganlah kamu saling tolong menolong untuk berbuat dosa dan permusuhan."
ir td sl olri.., \$'e)b, );i;\,"' )as.114; l - (t ) K t,-y4-, -bil t"* J;':1 {e, Jj*AJ b * H{
t
31lrn.r
Muhammad
lll,
Musthafa
Al
Babi
Al Halabi, Cet. lV, Mesir, Tahun 1960, Halaman 65. 32s"yyid Sabiq, L.oc cit.
tt4
(rr^rrJrr:iJU
b:l\r,.
1*e
*bi+t"
:
(4) Artinya : Wakalah adalah suatu perikatan dari perikatan yang biasa, maka tidak sah perikatan itu kecuali dengan menyempurnakan rukun-rukunnya yaitu ijab-kabul dan tidak disyaratkanlafadz tertentu, tetapi sah pada setiap apayangmenunjuk kepada keduanya dari perkataan dan perbuatan.
"ri:JU
Lte
lL,sC\-,
- 5+. I
"il,lr--.Jl $e e -(o)
wr Jj )3.44Je r?it
ul j q 44* Y "4J,{ j
(5) Artinya : Perikatan wakalah adakalanya langsung atau dikaitkan kepada masa yang akan datang atau waktu tertentu atau perbuatan tertentu adalah sah. Dan wakalah merupakan suatu keahlian seorang wakil. Dia diperbolehkan mengambil uang jasa karena dia melaksanakan tugas orang lain yang sebenarnya bukan
merup akan kewajibannya.
(,
33t o id, Hataman 2ga. 3at u id, Hataman 2go.
tA,l
t,)t):'f&Jfl r:"1
3strnrrn Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd At Ourthubi, Op cit, Halaman
301.
I ls
.)
(6) Artinya: Para ulama telatr sepakat tentang kebolehan wir, kalah bagi orang yang ghaib, orang yang sakit dan perempuan yang mereka ifu sebagai penanggung hak bagr keseluruhan urusan mereka.
i d
c 'i
^t 4
t
J
.t
ji
aJ
- (v )
:i .Y
1
'I
.-1
'{
,l
J .a
,i
1
'l
{
,{ { ,t
I
(7) Artinya : Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehan wakalah bagr orang laki-laki yang sehat lagi pula berada di
tgmpat.
'1 -f
')
Dalam hal ini Imam Malik berpendapat : Boleh wakalah bagr orang laki-laki yang sehat lagi pula berada di tempat." Demikian juga pendapat Imam Syafe'i.
rTrtrvr;t/r d
(rt{,J
t,)}rt';O* JfJ,il fl
berpen dapat, "Tidak boleh wakalah bagi orang laki-laki yang sehat dan berada di tempat, demikian juga perempuan, kecuali dia berani keluar.
QwrJri:r 3A \dJLJ-erL
36rbid.
38r
37lbid.
38
lbid.
116
(9) Artinya : Orang yatlg berpendapat (Imam Hanafi) Bahwa pada asalnya tidak diperbolehkan penggantian pekerjaan orang lain, kecuali jika hal itu dianggap danrrat.
3.
Syarat-syarat Wakalah
'4& )*
u6l;F,+
r*
*b L g,, Ja ,FE
c
F,jJ\r& aJv
I
.;ij.pr\J
o>t-HJ I
4I"u.'^.J I
b+\ i "!:^
t
q u V;
tej
"d
ii Ki F
(' t t r r Jj)':
(10) Artinya: Disyaratkan bagr orang yang menyerahkan wakalah hendaklah dia mempunyai kecakapan bertindak pacla Llnlsan yang diwakilkannya. Jika kecakapan ittr tidak dimilikiriya, maka penyerahan wakalahnya tidak syah, seperti orang gila, anak-anak yAng tidak Inum ayyiz. Maka orang seperti ini tidak sah menyerahkan wakalah kepada orang lain, karena tidak cakap bertindak,-karena sejak mula mereka memang tidak mampu bertindak. Adapun
39srrrid
Sabiq, Op cit, Hataman 231 .
117
arrak-anak yang mum ayyiz sah menyerahkan wakalah pada pelaksanaan yang rnemberi rnanf-aat semata-tnata kepad anya, seperti lnenyerahkan wakalah untuk menerima hibah, shadaqah dan wasiat.
Maka apabila pelaksanaan itu menimbulkan kemudharatan seperthalak, hibah, shadaqah, wakalahnya itu tidak sah.
I
$
fr
3\
(s
-r
(
Wr Jr i
I I ) Artinya : Disyaratkan bagi orang yallg menjadi wakil bahwa clia adalah berakal, maka kalau dia orang gila atau kurang akal atau anak-anak yang tidak muln ayyiz, maka orang seperti itu tidak sah menjadi wakil.
2-4e;n"r
j+l!
d!
eAr
J$ t+W
af
,J-b:.ri
#'
i'^ C,.qgi!r.91
,\LHV9;"JkYe
e*Jl
(,tfuJt.li)
(12) Artinya : Disyaratkan bagi orang yang menjadi wakil bahwa dia tidak dicegah oleh syara' untuk mentasharrufkan sesuatu yang diwakilinya. Maka tidak sah menjadi wakil, anak-anak, orang gila. Bagi Imam Malik dan Imam Syafi'i, perempuan tidak sah menjadi wakil dalam akad nikah. Menurut Imam Syafi'i, tidak boleh baik secara langsung maupun berperantara, yaitu dengan mewakilkan kepada orang lain dalam menerima akad nikah. Sedangkan Imam Malik berpendapat boleh dengan perantata seorang laki-laki.
irr
\3i
+:e4ir
(\Y
'-Pt!f!r9.t c,)ot)t
1..^-J CKY \
z-'t$
L
.-r*J ;U \ 3U"1*l r 4r
Yr, V3J Ve UH
lVg t+{i
Cip Vr,,;xs.!e J, I jr!\.-}; &t Jj_*,, ?J Y:\ ttly Cgl J*}i Y-, ol E=y Ye
(rtMtJi):JlefrJl
42
d$l
e-
tl
iJ
t'Ye, L^iil Vr
( l3) Artinya dari Abi Hurairah r.a. berkata dia, telah bersabRasulullah Saw., "seorang perempuan tidak boleh menikahkan da perempuan lain dan tidak boleh menikahkan dirinya. (H.R. Ibnu Majah dan Daruquthni).
42frfiuhammad
l 19
{
d
Hadits tersebut menjadi dalil bahwa perempuan tidak boleh menjadi penguasa (hakim) dalam pernik ahan untuk dirinya atau perempuan lain, maka tidak sah tindakannya dalam masalah nikah, ijab maupun qabul. Maka perempuan tidak boleh menikahkan dirinya sekalipun dengan izin wali dan demikian juga dalam menikahkan orang lain. Dan tidak boleh juga perempuan menikalrkan orang lain dalam kedudukannya seb agai penguasa (hakim) dan secara wakalah. Maka tidak diterima pernikahan yang dilakukannya baik sebagai penguasa (hakim) maupult sebagai wakalah. Ini semua menurut pendapat Jumhur.
fl
$
3
i
{
i'l
fl
k' *r u u $ tJ t&jJt
I
a;j^--
t'l .+
.t
13 - (\r)
,}l
..1
(,t t rIcli
(
>:'jbljryl lqiUJ,U
"6rpr'e
14) Artinya : Imam Abu Hanifah berpendapat : Orang perempuan yang beraqal lagi telah b aligh boleh bertindak untuk dirinya maupun anak-anak perempuannya yang kecil dan boleh pula mewakilkan kepada orang lain , tetapi kalau kondisi dirinya dalam keadaan tidak sekufu, maka para walinya boleh menentang.
4.
Pu
tusnya Wakalah
I
ea-;\Jvj 3 d-./-
il ;p
.t;l
rr,b-b i4rll
(\
(rH*J I
Jp)i--jL A\L,r;
44suuuid
t20
( 15) Artinya : Salah satu pihak yang melakukan perikaror] berhak meneruskan atau memutuskan perikatan, kapan saja nlereka kehendaki.
.f
ci -to lip,,Ji,J b
TT
;Ht
.k#"&.,ij:tt
TJa;IU*J t iy,
.
Vt',rrr-rc;J
U^,J l'1.d
I-
{-iT:-etb5/|$i).&
43
u;i#ru
Ur,t$lJ
1
g;\J,f -Y
rJi:,
FJ ! J6
cr .i : +
\e,
"y^2-e\
UJ V9
er
;o
asl u i d,
Hataman 238.
t2t
,,,1
$
,{
sebagai
berikut l. Matinya salah safu pihak yang melakukan perikatan atau gifu nyu karena disyaratkan wakalah ifu hanya kepada orang yang hidup dan berakal. Apabila terjadi kematian atau gila maka putuslah apayang disepakati mereka.
$ $
{
FI
2. Selesainya pekerjaan yang dimaksud dari wakalah, karena pekerjaan yang dimaksud apabila telah selasai, maka dalam hal seperti ini tidak ada artinya lagi. 3. Pemutusan sepihak orang yang mewakilkan terhadap wakil, sekalipun belum diberitahukan. Menurut pendapat Imam Hanafi wajib memberi tahu kepada wakil mengenai pemutusan sepihak itu, dan sebelum diberi tahu, semlla tindakan wakil tetap tnempunyai kekuatan hukum sebagaimana sebelum terjadi pemutusan sepihak. 4. Pernutusan sepihak oleh wakil. Dalam hal ini tidak disyaratkan memberitahukannya lebih dahulu kepada orangyang mewakilkan kepadanya mengenai pemutusan sepihak itu, atau tidak disyaratkan mendatanginya. Sedangkan menurut pendapat Imaln Hanafi, yang demikian itu disyar atkan, sehingga tidak menimbulkan kemudharatan. 5. Lepasnya hak orang yang menyerahkan wakalah terhadap pernilikanllya.
l.{
ll
d
fl tl il
,c
fi ibr :il {
,tl
'.1
;l
:t tl
,f,
I :r
',.1
t .,t .'l
D.
:l
PEN,TANGGILAN SIDAI{G
,T
"{=tJ;r\-:-.-Y\;,-e
,J:p
^+d-
q J*}t-(\)
,ii
,a
rfl
1r.
't
.1I ..'i
'H rrl
,d
,il
ii
JiJ
122
<<
fl
;l
irl
t
:,1
ri n 13}s cJ \.-,-T +
fitd
rP
*p.
.ri .l t, .jl ;l I
:.J
'4i .'i
'+U;JUe
,' IIJBJ
t
u?sd?\lJr
jb"!\.,naJIJ*!
=L,.
+;
*:
ib4
rnenjauh dari gugatan setelah mendengar pembuktian, maka dimintakan untuk kembali menghadiri sidang untuk pembuktian itu. Apabila penggugat meminta kepada hakim agar tergugat dihadapkan ke pengadilan, hakim wajib rnendatangkannya. Pemanggilan itu hendaknya memakai stempel resmi atau yang semacamnya, untuk dihadapkan pada gugatan serta jelas pemanggilannya ditujukan kepada si Pulan, pemanggilan mana dilirksanakan oleh aparat pengadilan dengan ketentuan biayanya ditanggung oleh penggugat. Jika tergugat enggan tanpa suatu halangan, maka tergugat dihadapkan ke pengadilan secara paksa oleh aparat penguasa, dengan ketentuan biayanya ditanggung oleh tergugat.
Ji
G
t,t-J
(2) Artinya : Jika tergugat berhalangan karena sakit, hendaklah diwakilkan merlgerlai gugatan yang ditujukan kepadanya. Dan apabila dia wajib bersumpah, maka hakim mengirim
utusan kepadanya untuk diarnbil sumpahnya.
'a7tbid.
123
*$
(rtA-J
(3) Artinya : Terhadap tergugat yang berada di luar yurisdiksi hakim, tergugat tidak wajib clihaclirkan, bahkan gugatan
penggugat langsung diterima dan diputuskan bcrclasarkan pcmbuk-
tian.'
.{
-(t)
r/J \ Jt)
-:41
3-V
Ur*,
(4) Artinya : Barang siapa yang dipanggil oleh hakim Islam, sedangkan orang-orang tersebut tidak memenuhi panggilan itu, maka dia dianggap zalim dan gugur haknya.
48rbid.
4gOirbinbaper. O"p"rtemen Agama R.1., Op cit, Halaman i tg.
124
Abi Yahya Zakana Al-Ashari, Fathul wahhab bi syarhi ManhajitThullab, Syirkah Nur Ats-Tsaqafah al-Islamiyah, Sulaiman
Mar'i, Singapura, Tanpa tahun.
al-Baghdadi,
Al-Akhamus Sulthaniyah wal Wilayatiddiniyah, Al-Mahmudi. yah Attiiariyah, Mesir, Tanpa tahun.
Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Islam Departemen Agama, Kumpulan Nadr dan Huiiah Syar'iyyah ,1976.
Imam Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al Qurthuby, Bidayatul Mujtahid, Juz II, Mustafa al baby al halaby, Mesir. 1960.
Imam Abil Walid Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al Qurthuby, Bidayahrl Mujtahid, alihbahasa A. Hanafi MA, Bulan Bintang, cet I, Jakarta, 1970. Imam Muhammad bin Isma'il Al-Kahlani, Subulussalam , Musthafa al baby al halaby, cet. IV, Mesir, 1960.
IuzlY,
Imam Muslim, Shatreh Mustim, Juz II, Masyhad Al-Husaini, Kairo, Tanpa tahun.
Imam 'Alauddin Abil Hasal Ali bin Khalil Ath-Tharablisi, Mu'inul Hukkam, Musthafa al baby al halaby cet II, Mesir 1973
Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahalli, Syaral*r MinhajuffrThalibin, Juz III, Musthafa al baby al halaby, cet III, Mesir, 1956.
125
Cet I,
Prof. K.H. Ibrahim Hosen LML, Fiqh Perbandingan dalam rnasalah NTR dan Kewarisan Jilid I, Balai Penerbitan ctan Perpustakaan Islam, Yayasan Ihya 'Ulumudin, cet I, Iakarta, 197 l.
Muhammad Salam Madzkur, Al-Qadha-u-Fil Islam, Danrn Nahdah Al-Arabiyyah, Kairo, 1970.
.:f
Muhammad Salam Madzkur, Al-Qadhru-Fil Islam, Alih bahasa Drs. Imron AI\{- PT Bina llmu, Cet. II, Surab dyz, 1982.
Muhammad bin Ali bin Muhammacl Asy-Syaukani, Nailul Authar, Juz VIII, Musthafa al baby al halaby, cet terakhir, Mesir, r97 l.
Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husein bin Umar, Bughyatul Mustamyidin, Syirkah Nur Ats-Tsaqafah Al Islamiy&h, Sulaiman Mar'i, Singapura, Cet. terakhir, 1952.
Syekh Muhammad Syarbaini Al-Khatib, Mughnil Muhtaj, Juz IV, Musthafa Al baby al halaby, Mesir, 1958.
'
III,
Darul Bayan,
Cet
V,
126