Anda di halaman 1dari 12

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Kata Pengantar
Terdapat banyak sekali pemahaman dalam lingkup ilmu hubungan Internasional dari masa ke-masa seperti great debates dan English school. Kelompok kami akan membahas secara lebih dalam mengenai paham Neoliberlis institusional merupakan paham yang tercipta pada awal abad ke sembilan belas, dimana negara-negara yang pada masa itu berkuasa merasa bahwa harus adanya sebuah aturan-aturan global untuk menjada kelangsungan hidup states tersebut, atau dapat diistilahkan mengubah forest into a zoo. Untuk menjinakkan para binatang (negara) agar dapat menjadi layaknya hewan penghuni kebun binatang yang memiliki beberapa batasan, maka dibuatlah kerangkeng (batasan) dan pengelola (organisasi/institusi). Kelompok kami akan menjelaskan mengenai Neoliberlisme Institusional dikaitkan dengan berdirinya PBB sebagai sebuah Institusi Internasional dimana bertugas untuk mengawasi, serta membatasi dos and dont yang dapat dilaksanakan oleh negara-negara di dunia. Kelompok Kami merasa topik ini menarik karena PBB merupakan organisasi pertama dimana dapat dikatakan mayoritas seluruh negara di dunia ikut bergabung dan menjadi anggota. PBB juga merupakan Tolak ukur dari keberhasilan penerapan paham Neoliberlisme Institusional di terapkan pada kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Kamui Harap paper singkat kami tentang kaitan neoliberlisme dan PBB dapat memberikan pencerahan kepada yang membaca dan dapat menjadi suatu acuan untuk riset-riset di masa depan. Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanaan presentasi/ pembuatan paper kami terdapat kesalahan baik yang disengaja maupun tidak, segalah kesempurnaan hanya ,milik Allah SWT. Bandung, 23 July 2012

Tim Penulis

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Selayang Pandang Neoliberlisme Institusional Sejarah hubungan internasional sering dianggap berawal dari Perdamaian Westphalia pada 1648, ketika sistem negara modern dikembangkan1. Sebelumnya, organisasi-organisasi otoritas politik abad pertengahan Eropa didasarkan pada tatanan hirarkis yang tidak jelas. Westphalia membentuk konsep legal tentang kedaulatan, yang pada dasarnya berarti bahwa para penguasa, atau kedaulatan-kedaulatan yang sah tidak akan mengakui pihak-pihak lain yang memiliki kedudukan yang sama secara internal dalam batas-batas kedaulatan wilayah yang sama. Otoritas Yunani dan Roma kuno kadang-kadang mirip dengan sistem Westphalia, tetapi keduanya tidak memiliki gagasan kedaulatan yang memadai. Westphalia mendukung bangkitnya negara-bangsa (nation-state), institusionalisasi terhadap diplomasi dan tentara2. Neoliberlais Institusionalis Kemampuan wacana HI untuk menjelaskan hubungan-hubungan di antara jenis-jenis negara yang berbeda ini diperselisihkan. Neo-liberal institutionalisme merupakan sebuah bahasan menarik bagi para ilmuwan, dimana merupakan gagasan yang menantang pandangan sebagian besar kaum realis dan neo-realis, terutama dalam hal studi tentang integrasi fungsional dan juga integrasi regional. Para kaum neoliberal institusionalisme berpendapat bahwa salah satu cara untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan adalah dengan memosisikan negara sebagai aktor independen, agar menciptakan sebuah komunitas yang terintegrasi sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga mampu merespon masalah-masalah regional yang timbul. Dukungan terhadap dibentuknya sebuah komunitas yang terintegrasi merupakan sesuatu yang diilhami oleh adanya kegagalan dan pengalaman dari Perang Dunia (PD I dan PD II), yang pada dasarnya merupakan antitesis dari gagasan dan pemikiran utama kaum realis3. Neoliberalisme Institusional merupakan salah satu aliran yang muncul dari liberalisme dimana mengambil pemikiran terdahulu tentang efek manfaat dari institusi internasional. Dapat dijelaskan terlebih dahulu bahwa neoliberalisme itu sendiri memiliki definisi yaitu paradigma dan kerangka konseptual yang memungkinkan adanya variasi atau

http://m.gudangmateri.com/47727/show/f78fdbe1b2056b160a51a8d663313780&t=q2elm7pqmee2f4dsl4hg hccea7, Dikutip pada tanggal 22 july 2012, pada jam 14.35 2 http://www.wwnorton.com/college/polisci/essentials-of-international-relations5/ch/02/summary.aspx, Dikutip pada tanggal 22 July 2012, pada jam 17.50 3 http://www.jstor.org/discover/10.2307/204817?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid=70&uid=4&sid=211009 41714793 Dikutip pada tanggal 22 july, pada jam 22.40

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

beragam versi karena adanya keragaman interpretasi terhadap neoliberalisme itu sendiri. Kaum neoliberal menerima dan menggunakan ide-ide kaum liberal lama tentang kemungkinan kemajuan dan perubahan tetapi mereka menolak idealisme. Kaum neoliberal institusional meyakini bahwa kerjasama bukanlah sebuah kebetulan, melainkan tindakan yang disadari untuk mencapai tujuan bersama dan institusi internasional ada sebagai salah satu cara memfasilitasi kerjasama internasional. Memang tidak semua institusi internasional memfasilitasi kerjasama pada tatanan global, tetapi hampir seluruh bentuk kerja sama internasional dituangkan dalam sebuah bentuk institusi. Kaum neoliberalis institusional setuju dengan anggapan dari kaum utopian dimana institusi internasional dapat membuat kerjasama menjadi lebih mudah dan lebih mungkin dilakukan4. Kaum neoliberal institusionalis memandang institusi sebagai mediator dan alat untuk menciptakan kerjasama diantara para aktor dalam sistem, sementara kaum neorealis melihat kompetisi dan konflik meminimalisir kemungkinan tersebut. Bahkan sekarang ini kaum neoliberal institusional sedang fokus dalam menciptakan global governance dengan berusaha membentuk dan menciptakan mekanisme untuk melanggengkan sebuah institusi terkait dengan proses globalisasi yang sedang terjadi. Dengan adanya kaum Neoliberalisme Institusional ini, hubungan internasional dapat diubah dari hutan dimana banyak terdapat politik kekuasaan yang tidak beraturan ke kebun binatang dimana hubungan antar negara lebih erat dan teratur. Terjadi perbedaan pandangan terhadap institusi internasional menurut kaum liberalisme institusional dan kaum realis. Kaum realis berpandangan bahwa institusi internasional hanya berada dibawah bayangbayang dan belah kasihan negara-negara adidaya sepenuhnya. Padangan tersebut langsung dipatahkan oleh kaum neoliberal institusional dimana menurut mereka institusi internasional merupakan institusi yang independen dan dapat memajukan kerjasama antar negara-negara5.

Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 154 5 Ibid

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Liberal Institutional vs Realist approaches6 Common Assumptions Liberal Institutionalis Realists

States operate in an anarchic int. system State are rational and unitary actors States are units responsible for establishing regimes

Regimes enable states to collaborate Regimes promote the common good Regimes flourish best when promoted and maintained by a benign hegemon Regimes promote globalization and a liberal world order

Regimes enable states to coordinate Regimes generate differential benefits for states Power is the central feature of regime formation and survival

Regimes are established on the basis of cooperation in the int. system Regimes promote international order

The nature of world order depend on the underlying principles and norms of regimes

Sumber: Slide ppt FISIP Unpad : http://wsetiabudi.files.wordpress.com/2009/10/2international-regimes.ppt Neoliberalisme institusional memiliki 4 (empat) asumsi dasar dalam perkembangan teorinya, yaitu : Aktor. Negara merupakan unit sentral analisis. Non state actor merupakan subordinat dari aktor negara (ini merupakan kebalikan dari Liberalisme tahun 1970an). Struktur. Anarki merupakan struktur dari sistem internasional. Hal ini dikarenakan negara yang merupakan unit sentral yang dimana analisisnya saling berinteraksi dalam upaya untuk mendapatkan atau mencapai tujuannya masing-masing. Oleh karena itu, pendistribusian power atau kapabilitas menjadi hal yang penting dalam pembentukan struktur sistem. Kerjasama masih dapat dimungkinkan terjadi melalui adanya suatu rezim internasional serta institusi internasional. Karena dengan adanya suatu rezim internasional, maka negara-negara maju atau kuat dapat memfasilitasi negara-negara industri guna kepentingan ngara-negara maju tersebut.

Slide ppt FISIP Unpad : http://wsetiabudi.files.wordpress.com/2009/10/2-international-regimes.ppt

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Proses Integrasi pada tingkatan regional serta global semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan proses modernisasi yang kemudian menciptakan permasalahan bersama yang sifatnya internasional. Kaum neoliberal institusional memiliki definisi tersendiri terhadap institusi

internasional. Institusi internasional merupakan faktor utama dan paling penting dalam perkembangan teori neoliberal institusional. Menurut kaum tersebut, institusi internasional merupakan seperangkat aturan yang mengatur tindakan negara dalam berbagai bidang tertentu. Dalam pembahasan bab ini, seperangkat aturan dapat kita sebut juga sebagai rezim. Rezim tersebut terbagi menjadi dua kategori, yaitu rezim tanpa organisasi formal dan rezim dengan organisasi yang formal, baik regional maupun internasional. Contoh dari rezim tanpa organisasi formal yaitu konferensi Hukum Laut yang diselenggarakan dibawah pengawasan PBB7. Konferensi tersebut tidak memiliki organisasi internasional yang formal. Tipologi Organisasi Internasional dan transnasional8

Sumber: Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 156

Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 155 8 Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 156

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Dalam upaya mengembangkan teorinya dalam menjelaskan bahwa institusi internasional dapat memajukan kerjasama antar negara, kaum neoliberal institusional menggunakan pendekatan ilmiah yang diambil dari teori kaum behavioralis. Kaum ini menggunakan langkah-langkah empiris dalam memperluas institusionalisasi negara-negara dalam kerjasama dan kemudian menilainya. Kaum ini menggunakan tiga langkah dalam menilai kedalaman dari institusionalisasi, yaitu : Kebersamaan : Bagaimana menginterpretasikan tindakan dari para pelaku yang dibagi secara bersama. Kekhususan : Adanya kekhususan dalam pembentukan aturan-aturan. Otonom : Kewenangan untuk membuat atau mengubah aturannya sendiri agar tidak bergantung dengan negara-negara lain. Menurut pandangan kaum Neoliberalisme Institusional, institusi internasional memiliki manfaat yang telah dirasakan oleh seluruh negara yang tergabung dalam suatu institusi. Institusi internasional dapat membantu mengurangi rasa takut negara anggota suatu institusi satu sama lainnya karena pada awalnya institusi dibuat berdasarkan adanya rasa ketidakpercayaan antar negara-negara yang diakibatkan dari munculnya anarki internasional. Institusi internasional dapat memberikan informasi kepada anggota nya mengenai apa yang akan dilakukan oleh suatu negara dan apa latar belakang dari tindakan yang akan dilakukan oleh negara tersebut. Hal tersebut dapat meningkatkan rasa aman dan membantu menciptakan iklim perdamaian yang stabil. Perkembangan selanjutnya dari neoliberal institusionalisme pasca Perang Dunia II, adalah munculnya gagasan-gagasan dan pemikiran tentang transnasionalisme (transnationalism) dan juga ketergantungan kompleks (complex interdependence). Dalam hal ini, Keohane dan Nye berpendapat bahwa dunia akan menjadi lebih plural dikarenakn semakin banyaknya aktor-aktor yang berperan dalam arena interaksi international tidak hanya aktor negara, namun juga aktor non-negara (non-state actor)9. Interaksi-interaksi yang dilakukan oleh para aktor tersebut menciptakan sebuah lingkungan keterhubungan yang saling bergantung antara satu sama lain, yang dalam istilah Keohane dan Nye disebut sebagai ketergantungan kompleks. Ketergantungan kompleks lebih menjelaskan kepada sebuah hubungan yang tidak hanya berkembang antar pemerintah (governement-to-government),
9

Jackson, Robert and Sorensen, Georg. 2007.Introduction to International Relations Third Edition. New York:Oxford University Press, Halaman 43

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

namun juga hubungan antara pemerintah dengan aktor non-negara, serta hubungan antar sesama aktor non-negara10. Kaum neoliberal memandang adanya sebuah institusi ditujukan sebagai mediator atau perantara untuk mencapai kerjasama antara aktor di dalam sistem internasional. Neoliberal institusionalisme memfokuskan penelitiannya terhadap isu-isu menyangkut pemerintahan dunia (global governance), serta adanya penciptaan pembentukan sebuah institusi yang dihubungakan dengan proses-proses globalisasi. Perkembangan pembahasan tentang pembentukan institusi yang dapat menjamin kerjasama, atas dasar kepentingan yang saling menguntungkan melalui perdagangan dan pembangunan (development).

10

ibid

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

PBB sebagai salah satu tolak ukur dari keberhasilan Neoliberlisme institusional Pecahnya perang dunia kedua yang disebabkan oleh Jerman menyerang Polandia di kancah Eropa, dan diserangnya pangkalan udara Amerika Serikat oleh Jepang di Pearl Harbour.Kemudian perang dunia diakhir dengan di jatuhknya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki Oleh sekutu ( Amerika Serikat). Peristiwa di jatuhknya bom atom merupakan sebuah peristiwa luar biasa yang akan mengubah pola pikir manusia terhadap sesamanya, jumlah kematian yang di sebabkan ledakan bom atom tersebut sungguh banyak sekali. Manusia mulai bertanya kembali terhadap metoede pemikiran yang selama ini mereka gunakan., Pemenang Great Debates yang pertama adalah realis, dimana ketika pemikiran realis ditandingkan dengan pemikiran utopian liberlisme, yang dianggap mengawangngawang dan bermimpi. Akan tetapi pandangan realis juga, yang menciptakan kekacuan di Bumi, dengan pecahnya perang dunia kedua, dimana paham utama realis, yaitu security, power, state actor semua berperan significan dalam memicu timbulnya perang dunia kedua. Dalam dunia kita, tiap negara memiliki hubungan dengan negara lainnya, masalahmasalah global tersebut tidak dapat diselesaikan oleh salah satu negara atau bangsa saja. Perlu adanya tindakan kolektif dan kolaboratif. Neo-Liberal institusionalis berasumsi bahwa negara berkonsentrasi pada laba absolut dan prospek untuk kooperasi.Neo-liberal institusionalis percaya potensi untuk konflik terlalu ditekankan oleh kaum realis dan menyatakan bahwa sedang ada Interaksi yang diulang-ulang seperti halnya countervailing angkatan perang11. PBB, sebagai sebuah organisasi yang dilahirkan pasca perang dunia kedua dimana dapat kita kaji bahwa, pola pemikiranya negara cenderung ke arah realisme, menerpkan pola pemikiran baru yaitu Liberlisme. Dasar pendirian dari PBB adalah paham yang beranak dari liberalisme, yaitu neoliberlisme institusional. Seperti yang sudah di jelaskan diatas, PBB merupakan sebuah Institusi Internasional, dimana terdiri dari berbagai negara di dunia, dan memiliki tujuan bersama untuk menciptakan dunia baru yang lebih baik adalah buah pemikiran dari Liberalisme Institusional.

11

http://bluean9el.wordpress.com/2011/11/22/64/,Konsep, Dikutip pada tanggal 23 July2012, pada jam 03.30

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Sejarah Singkat Pendirian PBB PBB merupakan organisasi internasional yang berdiri pada tanggal 24 Oktober 1945, merupakan organisasi internasional yang paling besar dan paling modern dalam sejarah hubungan antarnegara selama ini. Nama PBB sendiri diberikan oleh Presiden Franklin D. Roosevelt12. Piagam PBB disusun menjelang berakhirnya Perang Dunia II oleh wakil-wakil dari 50 Pemerintahan yang mengadakan pertemuan dalam Konferensi Perserikatan BangsaBangsa mengenai Organisasi Internasional di San Fransisco dari 25 April sampai 26 Juni 1945. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial. PBB merupakan bayangan dari organisasi yang seharusnya adalah LBB (League of nations), akan tetapi League of Nations tidak berkembang dikarenakan berbagai faktor dan salah satu faktor utamanya adalah ketidak ikut sertaan Woodrow Wilson (sebagai pendisir LBB) ke dalam organisasinya tersebut. PBB didirikan pada masa sesudah berakhirnya perang dunia kedua dan sebelum bermulanya perang dingin antara kekuata Liberal lawan Komunis, PBB, menjalankan fungsi keorganisasian nya sesuai dengan neoliberalisme institusional dengan tetap bertahan dimasa terjadinya sebuah proxy war antara salah dua pemegang stake holders terbesar di dalam organisasi tersebut yaitu Amerika Serikat dan Uni Sovyet. PBB dan Kaitanya dengan Pemikiran Neoliberlisme Institusionalis Sejalan dengan pemikiran Neoliberlisme Institusional yaitu menkankan pda terciptanya kerja sama antara negara untuk menciptakan stabilitas perdamaian, PBB telah sedikit banyak mengacu pada pemikiran tersebut. Di dalam keorganisasian PBB terdapat berbagai maca bidang kerjasama mulai dari Ekonomi, Sosial Budaya, Hankam dsb, sehingga dengan adanya berbagai bidang di dalam keorganisasian PBB diharpkan dapat mempertahankan perdamiana di dunia antara bangsa, Organisasi ini telah meletakkan kerangka konstitusionalnya melalui suatu instrumen pokok dalam Piagam dengan tekad semua anggotanya untuk menghindari terulangnya ancaman perang dunia yang pernah dua kali terjadi dan telah menimbulkan bencana seluruh umat manusia. Selain itu Piagam PBB juga telah meletakkan tujuan dan prinsip yang mulia dalam rangka memelihara perdamaian dan keamanan internasional, meningkatkan hubungan bersahabat dan mencapai kerjasama internasional di semua bidang.
12

http://www.un.org/en/aboutun/history/1941-1950.shtml, Dikutip pada tanggal 23 July 2012 pada jam 13.04

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

PBB memiliki tujuan dan asas. Tujuan utama PBB pada hakikatnya adalah untuk melindungi umat manusia dari bahaya ancaman perang, dan Piagam PBB memuat ketentuanketentuan secara terperinci mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional. PBB telah memperluas dan mengkodifikasi hukum internasional. Dalam usianya yang telah melebihi lima dasawarsa, PBB telah mencetuskan sekitar 70 perangkat hukum yang menggalakan atau mengharuskan penghormatan atas hak-hak asasi manusia. Dan dengan begitu mendorong perubahan bersejarah untuk memenuhi harapan masyarakat di seluruh dunia akan kebebasan. Adapun asas dari PBB yakni Asas Persamaan dan Kedaulatan, Asas Itikad baik dari setiap anggota untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari adanya piagam PBB, Asas cara penyelesaian sengketa dengan cara damai, Asas untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, dan Asas untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk setiap tindakan PBB dan untuk tidak mendukung apapun suatu negara yang sedang dikenai sanksi atau hukuman dari PBB13. Piagam PBB menyatakan bahwa keanggotaan dalam organisasi dunia itu terbuka untuk semua bangsa-bangsa yang cinta damai yang menerima kewajiban-kewajibannya dan mau melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut. Negara diterima menjadi anggota oleh Majelis Umum berdasarkan rekomendasi dari Dewan Keamanan. Piagam juga menetapkan penundaan atau pengeluaran anggota karena pelanggaran terhadap prinsip-prinsip yang tercantum dalam Piagam, tetapi hal sperti ini jarang terjadi.

13

http://www.scribd.com/doc/54225059/Tujuan-PBB dikutip pada tanggal 24 July 2012, pada jam 18.40

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Kesimpulan
Neoliberlisme Institusional merupakan sebuah paham yang mengambil institusi internasional sebagai aspek utama dan penting dalam perkembangan teorinya. Neoliberlisme institusional memiliki pandangan bahwa untuk menciptakan perdamaian dibutuhkna suatu kerja sama antara negara-negara, yang dimana kerja sama tersebut di wadahi oleh institusi internasional. Institusi Internasional merupakan seperangkat aturan yang mengatur tindakan negara dalam berbagai bidang. Seperangkat aturan tersebut dapat di sebut juga rezim14 Manfaat dari dibentuknya institusi internasional yaitu membantu setiap negara anggota suatu institusi untuk mendapatkan informasi menggenai kegiatan yamg dilakukan oleh negara lain sehingga dapat mengurangi rasa takut negara anggota satu sama lain karena pada awalnya institusi dibuat karena adanya rasa ketidak percayaan diantara negara-negara. Institusi membantu menciptakan iklim perdamaian yang stabil. Peran PBB sangat singkron dengan pola pemikiran neo liberalisme ini karena PBB muncul pada masa dimana pola pikir realisme telah mulai dipertimbangkan akibat kaitanya dengan oerang. PBB dalam kibteks ini berfungsi sebagai organisasi pengawas tertinggi atas hal-hal yang akan dilakukan oleh negara-negara di dunia. PBB bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antar bangsa dan negara dengan harapan dan menciptakan perdamaian di dunia, Sehingga dapat di simpulkan bahwa neoliberlisme institusional sangat mendukung proses terciptamya PBB

14

Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 155

Korelasi Neoliberalisme Institusionalis dengan Berdirinya PBB

2012

Daftar Pustaka
Sumber Buku Jackson, Robert dan Sorensen, Georg. 2009. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jackson, Robert and Sorensen, Georg. 2007.Introduction to International Relations Third Edition. New York:Oxford University Press Tiurma, Dra. Rosida, 2010, Penggunaan Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Bandung, Dana Martha Sejahtera Utama

Sumber Internet http://m.gudangmateri.com/47727/show/f78fdbe1b2056b160a51a8d663313780&t=q2 elm7pqmee2f4dsl4hghccea7 http://www.wwnorton.com/college/polisci/essentials-of-internationalrelations5/ch/02/summary.aspx http://www.jstor.org/discover/10.2307/204817?uid=3738224&uid=2129&uid=2&uid =70&uid=4&sid=21100941714793 http://wsetiabudi.files.wordpress.com/2009/10/2-international-regimes.ppt http://bluean9el.wordpress.com/2011/11/22/64/,Konsep http://www.scribd.com/doc/54225059/Tujuan-PBB

Anda mungkin juga menyukai