2
KEHIDUPAN
KERAJAAN-KERAJAAN
HINDU-BUDDHA
DI INDONESIA
(Sumber: Nugroho, Sejarah Nasional Indonesia Jiltd Il, halaman 508)
Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
+ menjelaskan proses berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di
Indonesia;
‘* menyebutkan nama-nama kerajaan Hindu-Buddha yang ada di
Indonesia;
+ menjelaskan hubungan genealogis kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
yang ada di Indonesia;
+ menjelaskan bagaimana kehidupan budaya, sosial ekonomi, dan
politik kerajaan-kerajaan Hindu-Suddha di Indonesia.A. KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN HINDU-BUDDHA
DI INDONESIA
Lahirnya kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha merupakan salah
satu perubahan yang penting dengan
masuknya pengaruh tradisi Hindu-Buddha
di Indonesia, Kerajaan-kerajaan itu antara
lain Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara,
Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram
Lama (Berpusat di Jawa Tengah), Kerajaan
Mataram Lama (Berpusat di Jawa Timur),
Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit,
Kerajaan Sunda, dan Kerajaan di Bali
Bagaimana proses munculnya kerajaan-
kerajaan tersebut? Kapan kerajaan-kerajaan
Kata-kata kunci
Kerajaan Kutai
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Singhasari
Kerajaan Kediri
Kerajaan Janggal
Kerajaan Sunda
Kerajaan Bali
itu berdiri? Tradisi-tradisi apa saja yang telah tumbuh berkembang pada kerajaan-
kerajaan itu? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kamu jawab dalam
pembahasan mengenai kehidupan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang ada
di Indonesia berikut ini.
41. Kerajaan Kutai
a. Kehidupanpolitik
Kerajaan Kutai terletak di dekat
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur
Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui
dari tujuh buah prasasti (Yupa) yang
ditemukan di Muarakaman, tepi Sungai
Mahakam. Prasasti yang berbentuk yupa
ity menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Menurut para abli, diperkirakan
kerajaan Kutai dipengaruhi oleh kerajaan
Hindu di India Selatan. Perkiraan itu
didasarkan dengan membandingkan huruf
di Yupa dengan prasasti-prasasti di India
Dari bentuk hurufaya, prasasti itu diper-
kirakan berasal dari abad ke-5 M. Apabila
dibandingkan dengan prasasti di Taruma-
negara, maka bentuk huruf di kerajaan
Kutai jauh lebih tua
Gambar 2.1
Peta wilayah Kerajaan Kutat
(Stonber: Adang Rahmat, 2004)Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa,
kita dapat mengetahui nama-nama raja yang
pemah memerintah di Kutai, yaitu Kundungea,
Aswawarman dan Mulawarman. Prasasti
tersebut adalah:
“Srinatah sri-narendrasya, kundungasya
mahatmanah, putro svavarmmo
vikhyatah, vansakartta yathansuman,
Tasya putra mahatmanah, tryas traya
ivagnayah, tesn traynam prvrah, tapo-
bala-damanvitah, sri mulavarmma
rajendro,yastva bahusuvarunakam,
tasya yjnasya yupo ‘yam, dvijendarais
samprakalpitah. Gambar 2.2
(Sang maharaja Kundungga, yang amat_—P/@sasti Muarakaman yang
nla, memponyai pute yang masyhur —g,perbentue Tina,
» sang Aswawannan yang seperti ansuman, —penganter Sejarah Kebudayaan
sang Aswawamman mempunyai tiga putra—donesta Jiltd 2, halaman 35)
yang seperti api yang suci. Yang paling
terkemuka ialah sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat,
dan kuasa. Dia melaksanakan selamatan dengan emas yang banyak. Untuk
itulah Tugu batu ini didirikan)
b. Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi di kerajaan Kutai tergambar dalam salah satu prasasti,
yang isinya, seperti berikut ini
(Tugu ini ditulis untuk (peringatan) dua (perkara) yang telah
disedekahkan oleh sang Mulawarman yakni segunung minyak, dengan
lampu dan malai bunga)
Dari Isi Yupa di atas, kita dapat menemukan beberapa benda yang
disedekahkan yaitu minyak, lampu, dan malai bunga. Sedekah dari raja kepada
Brahmana pasti dalam jumlah yang besar Untuk itu, diperlukan jumlah minyak,
lampu dan malai bunga yang banyak. Benda-benda itu didapatkan dalam
jumlah yang banyak jika ada upaya untuk memperbanyaknya. Adanya minyak
dan bunga malai, kita dapat menyimpulkan bahwa sudah ada usaha dalam
bidang pertanian yang dilakukan oleh masyarakat Kutai. Sementara itu, lampu-
lampu tersebut dihasilkan dari usaha dibidang kerajinan dan pertukangan.
‘Hal ini menunjukkan bahwa kedua bidang usaha tersebut sudah berkembang
di lingkungan masyarakat Kutai