Anda di halaman 1dari 31

Draft Panduan Fasilitator

Pelatihan Pembuatan Bio Sand Filter (BSF)

April 2009

Panduan Fasilitator
Pedoman Dasar Bagi Fasilitator Pada waktu melaksanakan pelatihan in fasilitator harus: 1. Menguasai seluruh materi pelatihan. Baca terlebih dahulu materi yang akan disampaikan pada buku Panduan Fasilitator dan buku Petunjuk Teknis Pembuatan BSF 2. Menyesuaikan waktu dengan materi yang akan disampaikan. menyelasaikan materi dalam kurun waktu yang telah ditentukan 3. Menggunakan alat Bantu secara maksimal 4. Membatasi metoda ceramah tetapi lebih banyak menggunakan metoda tanya jawab dan curah pendapat 5. Mengusahakan semua peserta berperan aktif sehingga tidak ada seorang peserta yang mendominasi pelatihan. 6. Menyiapkan semua bahan bahan, peralatan dan perlengkapan untuk pelatihan. Bahan dan peralatan untuk pelatihan di ruangan Papan tulis atau kertas flip chart serta alat tulisnya Buku Petunjuk Teknis Pembuatan BSF Buku tulis dan alat tulis Jadwal pelatihan Alat yang diperlukan untuk praktek untuk membuat 1 buah BSF (Jumlah BSF yang harus dibuat tergantung dari jumlah peserta pelatihan) 1 buah cangkul 1 buah skop 1 buah gunting kawat 1 buah gergaji kayu 1 buah gergaji besi 1 buah sendok semen 1 buah palu besi 1 buah palu karet (untuk pemadatan beton) 1 buah saringan kawat kasa diameter 1 buah saringan kawat kasa diameter 1 buah saringan kawat kasa nyamuk 2 buah ember 5 liter 1 kuas 2 2 buah kunci pas/ring 14 mm Usahakan

1 Set cetakan FRP

Bahan yang diperlukan untuk praktek untuk membuat 1 buah BSF (Jumlah BSF yang harus dibuat tergantung dari jumlah peserta pelatihan) 1/2 sak semen (5 ember @ 5 liter) 50 liter (10 ember) pasir beton yang telah diayak 20 liter (4 ember) krikil ukuran < < 25 liter (5 ember) Krikil ukuran < 1 buah kran air (plastic) 1 buah Valve Socket 1 buah Faucet Socket m2 kawat kasa ayam untuk tulangan tutup & plat diffuser 50 liter (10 ember) pasir sebagai media penyaring (ES 0.15 0.4 mm, UC 1.5 2.5) 5 liter (1 ember) krikil ukuran < sebagai media penyangga 5 liter (1 ember) krikil ukuran < sebagai media penyangga Minyak kelapa/goring (1 botol kecil)

Panduan Fasilitator
Pokok Bahasan 1 Sub Pokok Bahasan 1.1 : Pengorganisasian Pelatihan : Perkenalan

I. Tujuan Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengenal sesama peserta dan facilitator 2. Merasakan suasana yang lebih akrab diantara peserta dan fasilitator

II. Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Permainan mencari 3. Perkenalan terbatas 4. Perkenalan seluruh peserta 5. Perkenalan fasilitator Total III. Media 1. Potongan kertas ukuran folio/kwarto sebanyak jumlah peserta 2. Alat tulis untuk setiap peserta : 5 menit : 5 menit : 5 menit : 10 menit : 5 menit : 30 menit

IV. Penjabaran Proses Penyajian Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang Sub Pokok Bahasan ini 1.1. Ucapkan selamat datang kepada seuruh peserta dengan cara yang menyenangkan dan bersahabat. Waktu 5 menit

1.2.

Jelaskan bahwa sebelum pelatihan dimulai, para peserta perlu terlebih dahulu saling mengenal agar dapat tercipta suasana yang akrab. Cara perkenalan ini akan dimulai dengan suatu permainan

Langkah 2: Permainan Mencari 2.1. Bagikan potongan kertas ukuran halaman folio/kwarto yang telah disediakan kepada setiap peserta yang hadir 2.2. Minta setiap peserta untuk menulis nama panggilan peserta diatas kertas yang telah dibagikan. 2.3. Kumpulkan seluruh kertas yang telah diisi nama panggilan tersebut

5 menit

2.4. Tumpukan kertas tersebut diatas meja dan minta setiap peserta mengambil selembar kertas. Apabila nama yang tertulis adalah namanya sendiri, mintalah untuk ditukar dengan kertas yang lain. 2.5. Setelah semua peserta mendapat kertas tersebut, jelaskan bahwa setiap peserta nantinya harus memperkenalkan peserta yang namanya tertulis pada kertas yang ada padanya kepada seluruh peserta yaitu memperkenalkan: Nama lengkap Nama panggilan Alamat Status keluarga Dll

Langkah 3: Perkenalan terbatas 3.1. Mintalah setiap peserta untuk mencari peserta yang namanya tertulis pada kertas yang ada padanya untuk berkenalan Langkah 4: Perkenalan seluruh peserta 4.1. Mintalah masing masing peserta untuk memperkenalkan peserta yang namanya tertulis pada kertas yang ada padanya kepada seluruh peserta.

5 menit

10 menit

Langkah 5: Perkenalan facilitator 5.1. Perkenalkanlah diri anda secara singkat kepada peserta dengan menyebutkan nama lengkap, nama penggilan, alamat, status keluarga, pekerjaan dan sedikit mengenai pengalaman anda

5 menit

5.2 Persilahkan fasilitator lain untuk memperkenalkan dirinya kepada peserta. 5.3 Tutuplah acara perkenalan ini dengan menyatakan bahwa perkenalan yang baru berlangsung amatlah singkat, tetapi diharapkan pada hari hari berikutnya kita dapat saling mengenal dengan lebih baik.

Petunjuk Bagi Fasilitator


Pokok Bahasan 1 : Pengorganisasian pelatihan

Sub pokok bahasan 1.2

: Pengantar pelatihan

I. Tujuan sub pokok bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahsan ini peserta dapat: 1. Mengetahui gambaran tentang proses pelatihan yang akan mereka ikuti 2. Menyepakati peraturan yang berlaku selama pelatihan

II Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan 2. Tanya jawab Total III Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Jadwal pelatihan : 10 menit : 5 menit : 15 menit

IV Penjabaran Proses

Proses Penyajian

Waktu

Langkah 1: Penjelasan tentang Sub Pokok Bahasan ini 1.1 Bagikan jadwal pelatihan kepada masing masing peserta

10 menit

1.2 Jelaskan bahwa dalam jadwal pelatihan dapat dilihat materi serta waktu pelatihan 1.3 Jelaskan proses pelatiahn

Langkah 2 : Tanya jawab 2.1 Berikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya

5 menit

2.2. Tanyakan kepada peserta materi apa yang dianggap perlu untuk ditambahkan

Petunjuk Fasilitator
Pokok bahasan 2 : Pengolahan Air Rumah Tangga

I. Tujuan Pokok Bahasan Setelah mengikuti pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengetahui berbagai macam sumber air yang digunakan masyarakat 2. Memahami berbagai cara mengolah air dalam skala rumah tangga 3. Memahami keuntungan menggunakan BSF

II. Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Curah pendapat dan penjelasan Total III. Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol : 5 menit : 40 menit : 45 menit

IV. Penjabaran Proses Penyajian Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan. Langkah 2: Curah pendapat dan penjelasan 2.1 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan sumbar air minum yang digunakan oleh masyarakat. Tanyakan apa air tersebut aman jika langsung diminum, jika tidak aman mengapa?, darimana sumber pencemarannya. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya 40 menit Waktu 5 menit

2.2 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan beberapa cara untuk mengolah air tersebut dalam skala rumah tangga hingga aman untuk diminum. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya 2.3 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan keuntungan dan kerugian dari masing masing cara pengolahan tersebut. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya

Kunci bagi fasilitator


1. Berbagai jenis sumber air yang digunakan oleh masyarakat antara lain air sumur (gali dan bor), air dari mata air, air hujan, air dari PDAM, Air sungai, air kolam dan air kemasan dalam botol. a. Air dari sumur gali tidak aman untuk langsung diminum, ada resiko pencemaran dari WC jika jaraknya kurang dari 10 m, juga kemungkinan tercemar dari tangan jika pengambilan air menggunakan ember timba. b. Air dari sumur bor relative lebih aman dari sumur gali tetapi ada resiko pencemaran jika jaraknya dekat dengan WC. Air tanah dalam pada umumnya juga mengandung besi dan mangan yang tinggi c. Air dari mata air pada umumnya berkualistas baik. Pada umumnya masyarakat mengambil air dgn menggunakan ember atau jerrican yang tidak dijamin kebersihannya sehingga tercemar. d. Air hujan adalah air yang baik tetapi tidak mengandung mineral. Pencemaran air dapat terjadi saat air ditangkap melalui atap dan pada saat penyimpanan. e. Air dari PDAM seharusnya berkualitas baik, tetapi karena berbagai hal seperti adanya kebocoran pada pipa, air yang sampai pada pelanggan sudah tidak terjamin lagi untuk langsung diminum. f. Air sungai dan air kolam adalah air yang tidak aman untuk langsung diminum tanpa pengolahan. g. Air kemasan adalah air yang aman untuk langsung diminum tetapi harganya mahal 2. Berbagai cara pengolahan air minum dalam skala rumah tangga adalah dengan cara memasak, menjemur air( Sodis), membubuhkan Air Rahmat atau Aquatab (chlorine), menyaring dengan filter keramik, menyaring dengan BSF, membubuhkan koagulan dan chlorine (PUR) kemudian mengendapkannya dll. 3. Keuntungan dan kerugian berbagai cara pengolahan air: a. Memasak air bersih adalah cara yang paling umum dan mudah dilakukan oleh masyarakat tetapi cara ini cukup mahal karena membutuhkan bahan baker minyak atau kayu bakar. Untuk masyarakat perdesaan, memperoleh kayu bakar mungkin tidak memerlukan biaya, tapi memerlukan tenaga dan waktu

b.

c.

d.

e.

untuk mengambilnya. Terkadang pengambilan dilakukan dengan cara yang tidak bertanggung jawab sehingga merusak lingkungan Menjemur air dalam botol plastic (sodis) adalah cara mengolah air bersih menjadi air minum dengan tanpa biaya, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama (8 jam) pada saat musim kemarau. Hal ini tidak dapat dilakukan pada saat cuaca mendung. Penelitian yang dilakukan akhir akhir ini juga menyatakan bahwa penggunaan botol plastic dengan kwalitas tertentu secara berulang ulang juga tidak dianjurkan.. Membubuhkan chlorine seperti Air Rakmat atau aquatab dalam air bersih adalah cara yang mudah dan relative murah untuk mendapatkan air minum, tertapi chlorine tidak selalu tersedia terlebih lebih didesa untuk dibeli Menyaring air dengan filter keramik sudah mulai diperkenalkan dibeberapa daerah. Ada beberapa yayasan yang memproduksinya yaitu di Bandung (Pelita) dan Bali. Filter ini dibuat seperti tempayan keramik yang dibuat secara khusus untuk saringan air, yaitu dibuat dari campuran tanah liat dengan kulit padi yang dihancurkan. Pada waktu keramik dibakar, kulit padi akan terbakar dan akan membentuk pori pori yang kecil pada keramik yang dapat berfungsi sebagai saringan air. Saringan keramik ini juga dilapisi dengan lapisan Perak Nitrat untuk membunuh bakteri. Saringan keramik ini harus ditempatkan pada tempat penampung air, yang sekarang sedang dipromosikan oleh pembuatnya dari plastic yang dilengkapi dengan kran. Harga 1 set saringan ini adalah Rp. 250,000. Penggunaan dan pemeliharaan saringan ini sangat mudah, tetapi jika saringan telah tersumbat atau lapisan Perak Nitrat telah hilang dalam waktu kira kira 1 tahun, saringan ini harus diganti dengan yang baru. Harga saringan keramik adalah Rp.85,000 ribu BSF adalah saringan yang prinsip kerjanya menggunakan proses biologi. Keuntungan menggunakan saringan ini adalah dapat dibuat sendiri oleh masyarakat dan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Jika tersumbat, pasir dapat dicuci. Kelemahan saringan ini adalah memerlukan waktu untuk tumbuhnya microorganisme dipermukaan pasir pada saat baru dioperasikan dan setelah pencucian.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 3 : Bio Sand Filter (BSF)

Sub Pokok Bahasan 3.1

: Prinsip kerja dan Penggunaan BSF

I. Tujuam Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengerti prinsip kerja BSF 2. Mengerti cara mengoperasikan dan memelihara BSF

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Curah pendapat dan penjelasan Total : 5 menit : 40 menit : 45 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis Pembuatan BSF

IV.

Penjabaran Proses Penyajian Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan Sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2: Curah pendapat dan penjelasan 2.1 Tujukan gambar schema BSF. Minta 2 atau 3 orang peserta yang mungkin telah mengetahui BSF untuk menjelaskan bagaimana dia bekerja. Rangkum jawaban peserta. Jelaskan dengan detail bagian bagian BSF dan bagaimana dia bekerja. 2.2. Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan bagaimana mengoperasikan BSF. Rangkum jawaban peserta. Jelaskan dengan detail bagaimana BSF dioperasikan. 2.3 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan bagaimana memelihara BSF. Rangkum jawaban peserta. Jelaskan dengan detail bagaimana BSF dioperasikan.

40 menit

Kunci Bagi fasilitator


1. BSF adalah saringan untuk menyaring air menjadi air minum. Air yang akan disaring harus relative jernih dengan kekeruhan dibawah 50 NTU seperti air sumur, air hujan, air dari hulu sungai dll. Cara sederhana untuk mengetahui kekeruhan air adalah dengan mamasukan air yang akan diperiksan kedalam botol aqua 1 liter dan membaca tulisan (besar huruf tertentu) melalui botol tersebut. Prinsip kerja dari saringan ini adalah melewatkan/menyaring air melalui 2 lapisan yaitu: Lapisan mikroorganisma atau disebut biolayer atau schmutzdecke. Lapisan ini akan tumbuh diatas permukaan pasir dalam kurun waktu 10 -20 hari. Air yang melalui lapisan ini akan diproses secara biologis; mikroorganisma pathogen akan dimakan oleh mikroorganisma yang tumbuh dalam lapisan ini. Lapisan pasir halus. Lapisan ini mempunyai pori pori yang kecil dan berfungsi sebagai saringan. Pada prinsipnya BSF sama dengan Saringan Pasir Lambat (SPL) tetapi tidak digunakan secara terus menerus; ada waktu jeda beberapa jam untuk memberikan kesempatan kepada biolayer untuk memakan mikroorganisma pathogen. BSF dapat menyaring air dengan baik setelah biolayer terbentuk. Sebelum lapisan ini terbentuk, air yang keluar dari BSF belum boleh diminum langsung. 2. Mengoperasikan BSF sangat mudah, yaitu menuangkan seember air kedalam BSF dua kali sehari (pagi dan sore hari). Air yang telah tersaring akan ditampung dalam wadah penampung air dan dari situ air sudah dapat langsung digunakan/diminum. 3. Jika BSF sudah tersumbat setelah 2-3 bulan pemakaian, lapisan atas pasir perlu dicuci dengan cara memasukan air kedalam BSF, buka plat difuser kemudian dengan tangan aduk air (bukan mengaduk pasir) perlahan lahan hingga terjadi olahan air. Dengan cara tersebut, air akan menjdi keruh yang berarti kotoran yang menyumbat pasir sudah terangkat. Setelah air menjadi keruh, dengan menggunakan wadah/gayung,

keluarkan air keruh tersebut. Setelah pencucian, pasang plat diffuser dan isikan seember air seperti cara mengoperasikan BSF, tetapi air yg tersaring belum boleh langsung diminum selama beberapa hari sampai lapisan bio layer terbentuk lagi. 4. Wadah penampung air perlu dibersihkan 2 3 kali seminggu dan kran air pada wadah penampung air perlu dibersihkan tiap hari. Sebaiknya kran dilindungi dari debu/kotoran karena letaknya dibawah

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 3 Sub Pokok Bahasan 3.2 : Bio Sand Filter : Spesifikasi dan cara pembuatan BSF

I. Tujuan Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengetahui spesifikasi BSF yang akan dibuat 2. Memahami cara membuat BSF

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Curah pendapat dan penjelasan Total : 5 menit : 55 menit : 60 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis Pembuatan BSF

IV.

Penjabaran Proses Penyajian Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan Sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2: Curah pendapat dan penjelasan 2.1 Tujukan gambar BSF lengkap dengan wadah penampung airnya. Minta 2 atau 3 orang peserta yang mungkin telah mengetahui BSF untuk menjelaskan bagian bagian dari BSF. Rangkum jawaban peserta. Jelaskan dengan detail bagian bagian BSF. 2.2. Minta 2 atau 3 orang peserta yang mungkin sudah mengetahui BSF untuk menjelaskan ukuran dan ketebalan krikil dan pasir yang akan digunakan untuk saringan dan bagaimana cara mendapatkannya dengan menggunakan ayakan. Rangkum jawaban peserta. Jelaskan dengan detail ukuran dan ketebalan pasir dan krikil yang akan digunakan serta cara menyiapkannya. 2.3. Tunjukan semua cetakan dan untuk menjelaskan dan menggunakan masing masing peserta. Jelaskan dengan detail masing masing cetakan. minta 2 atau 3 orang peserta memperagakan bagaimana cetakan. Rangkum jawaban bagaimana cara menggunakan

55 menit

Minta 2 3 orang peserta untuk menjelaskan perbandingan semen, pasir dan prikil yang akan digunakan untuk membuat BSF, rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya 2.5 Minta 2 3 orang peserta menjelaskan keburukan kalau campuran beton terlalu kental atau perlalu encer, rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya 2.6 Minta 2 3 orang peserta untuk menjelaskan mengapa selama seminggu setelah pengecoran, beton harus selalu disirami air

Kunci Bagi fasilitator


1. BSF yang dipromosikan UNICEF adalah wadah dari beton tipis yang dicetak dengan cetakan fiberglass yang diisi pasir sebagai media penyaring dan krikil halus sebagai media penyangga pasir. Ukuran rata rata BSF adalah 25 x 25 x 90 Cm. BSF dilengkapi dengan tutup dan plat diffuser yang berfungsi agar bio layer tidak rusak pada saat air dituangkan kedalam BSF dan juga berfungsi untuk menambah kandungan oksigen dalam air (aerasi). Pada dasar dan dinding BSF dipasang pipa/slang plastic untuk mengalirkan air yang telah tersaring keluar dari BSF. Slang plastic tidak boleh diperpanjang sehingga akan memberikan efek siphon yang akan mengakibatkan turunnya permukaan air diatas pasir. Minimal ketinggian air adalah 5

cm diatas permukaan pasir pada saat BSF tidak beroperasi. BSF dilengkapi dengan wadah penampung air yang telah disaring. Wadah ini terbuat dari beton tipis dengan ukuran 23 x 23 x 75 Cm yang dilengkapi dengan kran air, penguras dan tutup. 2. Ukuran krikil adalah < dan - dengan ketebalan masing masing 5 Cm. Pasir mempunyai ukuran effective 0.15 0.4 mm dan uniformity coefficient 1.5 2.5. Untuk mendapatkan ukuran krikil yang diinginkan dapat dilakukan dengan cara mengayak/menyaring dengan ayakan kawat kasa, tetapi untuk mendapatkan ukuran pasir yang dibutuhkan tidak mudah. Pada prakteknya dilapangan, pasir yang telah diayak/disaring dengan menggunakan kawat nyamuk dicuci berulang ulang untuk mendapatkan perbandingan ukuran yang diinginkan untuk dapat mengalirkan air 0.8 liter per menit pada BSF. Jika aliran air > 0.8 liter per menit berarti pasir terlalu banyak dicuci atau butiran pasir halus terlalu banyak terbuang pada saat pasir dicuci. Jika aliran air jauh dibawah 0.8 liter per menit, berarti terlalu banyak butir halus dalam pasir dan pencucian pasir masih harus dilanjutkan. 3. Satu set cetakan BSF terdiri dari cetakan untuk membuat BSF, wadah penampung air, tutup BSF dan wadah penampung air, dan plat diffuser. BSF dan wadah penampung air dibuat tanpa tulangang sedangkan tutup BSF, tutup wadah penampung air dan plat diffuser harus diberi tulangan dari kawat kasa ayam. Hal yang perlu diperhatikan adalah a. Plat diffuser harus dilepaskan dari cetakan pada saat beton masih basah (kira kira 1 jam setelah pengecoran) dengan cara memberi alas dan membalikan cetakan. Jika beton sudah kering akan sangat sulit untuk melepaskannya dari cetakan. Setelah plat diffuser dilepaskan dari cetakan biarkan beberapa jam, kemudian diberi lubang lubang dengan menggukana paku kecil. b. 2 buah valve socket dan faucet socket harus dipasang pada cetakan wadah penampung air sebelum dicor seperti ditunjukan dalam gambar pada Buku Petunjuk. c. Pada tutup wadah penampung air harus diberi lubang dengan cara menempatkan potongan pipa sebelum dilakukan pengecoran. 4. Perbandingan semen: pasir beton:krikil :krikil - = 1 : 2 :1 :1 5. Jika campuran terlalu cair, maka air yang mengandung semen akan keluar dan terbuang yang mengakibatkan kekurangan semen. Jika campuran terlalu kental, pemadatan akan lebih sulit sehingga ada kemungkinan terdapat rongga pada beton. Jadi campuran harus dibuat sedemikian sehingga pemadatan mudah tapi air semen tidak banyak yang terbuang. Pemadatan dapat dilakukan dengan cara memukul mukul cetakan dengan palu karet. 6. Pengeringan beton yang terlalu cepat tidak baik, akan timbul retak retak pada beton.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 4 : Cetakan FRP

I. Tujuan Pokok Bahasan Setelah mengikuti pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengerti keunggulan dan kelemahan cetakan FRP 2. Memahami cara pemeliharaan dan memperbaiki catakan FRP

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang pokok bahasan ini 2. Curah pendapat dan penjelasan Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol

IV.

Penjabaran Proses Penyajian Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2: Curah pendapat dan penjelasan 2.1 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan apa keunggulan dan kelemahan cetakan FRP. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya

25 menit

2.2. Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan cara pemeliharaan cetakan FRP. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya 2.3 Minta 2 atau 3 orang peserta untuk menjelaskan cara memperbaiki cetakan FRP. Rangkum jawaban peserta dengan perbaikan seperlunya

Kunci Bagi fasilitator


Keunggulan cetakan FRP adalah: 1. Kuat dan permukaannya sangat halus/licin sehingga cocok untuk digunakan sebagai cetakan. 2. Ringan sehingga mudah digunakan dan dibawa/dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain. 3. Mudah diperbaiki jika terdapat kerusakan

Kelemahan cetakan FRP 1. Mudah berubah bentuk sehingga pemeliharaan cetakan ini harus diperhatikan dengan sungguh sungguh 2. Mudah terbakar Hal yang harus diperhatikan dalam pemelliharaan cetakan adalah Sbb: 1. Sebelum digunakan, semua bagian cetakan yang akan berhubungan dengan mortar semen harus dilapisi minyak kelapa secara merata dengan menggunakan kuas atau kain lap. Hal ini untuk mencegah menempelnya semen pada cetakan. 2. Setiap selesai menggunakan cetakan, cetakan harus dicuci dengan bersih, jika diperlukan dapat dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bekas minyak. 3. Jika ada semen yang menempel pada cetakan, jangan sekali kali menghilangkannya dengan menggosokan benda keras/logam seperti obeng, sendok semen dll karena akan merusak lapisan licin (Geal coat) pada permukaan cetakan. Gunakan kayu tumpul untuk menggosok dengan hati hati/perlahan lahan untuk menghilangkan bekas semen yang menempel tersebut

4. Jika cetakan tidak digunakan, simpan cetakan dalam gudang. Jangan biarkan cetakan ditempat terbuka yang langsung kena sinar mata hari. 5. Sebaiknya cetakan disimpan dalam keadaan terakit untuk menghindari perubahan bentuk dari cetakan. Selain itu juga agar mur dan baut tridak tercecer dan hilang. 6. Simpan cetakan sedemikian rupa sehingga cetakan tidak menahan beban. Jika cetakan menahan beban dalam waktu yang lama maka cetakan akan mengalami perubahan bentuk. Cara memperbaiki cetakan yang retak atau pecah Jika ada cetakan yang retak, segera perbaiki cetakan tersebut. Ada 3 macam bahan yang diperlukan untuk memperbaiki cetakan yang dapat dibeli di toko bahan kimia. Bahan tersebut adalah: Fiberglass Resin, Fiberglass Mat dan Katalis. Cara perbaikan: 1. Bersihkan bagian belakang cetakan yang retak (bagian yang tidak halus) dengan kertas amplas. 2. Siapkan resin secukupnya, lalu campurkan dengan beberapa tetes katalis (1 - 2%) aduk hingga rata. Makin banyak katalis digunakan, resin akan makin cepat mengeras. 3. Segera lapisi bagian cetakan yang retak dengan resin dengan menggunakan kuas, kemudian lapisi dengan Mat dan lapisi lagi dengan resin. Lakukan hal yang sama sampai 2 atau 3 lapis Mat, kemudian biarkan sampai kering 4. Kuas karus dicuci segera setelah digunakan karena resin akan mengeras. Pencucian dapat dilakukan dengan air dan sabun atau dengan aseton.

Petunjuk Fasilitator
Pokok bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.1 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Penyiapan pasir dan krikil untuk campuran beton

I. Tujuan Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengetahui ukuran dan perbandingan pasir dan krikil yang akan digunakan 2. Mampu meyiapkan pasir dan krikil dengan ukuran yang benar

II. Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang pokok bahasan ini 2. Penjelasan mengenai praktek dan pembagian kelompok 3. Praktek Penyaringan dan pencucian pasir dan krikil Total III. Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan : 5 menit : 15 menit : 190 menit : 210 menit

IV.

Penjabaran Proses Praktek Pembuatan PAH Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2

: Pembagian kelompok

15 menit

2.1 Jelaskan bahwa peserta akan dibagi menjadi kelompok, setiap kelompok akan beranggotakan 3-4 orang. Jelaskan bahwa kelompok ini adalah tetap untuk praktek selanjutnya 2.2 Jelaskan bahwa setiap kelompok akan mengayak/menyaring dan mencuci pasir dan krikil 2.3 Bagikan peralatan dan material kepada masing masing kelompok. Tunjukan lokasi praktek bagi masing masing kelompok.

Langkah 3 3.1

: Praktek Menyaring dan Mencuci Pasir dan Krikil

190 menit

Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek mengayak/menyaring dan mencuci pasir dan krikil Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.2 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Membuat Penampung Air BSF dan Wadah

I. Tujuan Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat peserta mampu membuat BSF dan Wadah Penampung air dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang pokok bahasan ini 2. Praktek Pembuatan BSF dan Wadah Penampung air Total : 5 menit : 340 menit : 345 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV. Penjabaran Proses Praktek Pembuatan BSF dan Wadah Penampung Air Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub pokok bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2

: Praktek pembuatan BSF dan Wadah Penampung Air 340 menit

2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek pembuatan BSF dan Wadah Penampung Air Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.3 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Penyiapan pasir dan krikil untuk BSF

I. Tujuan sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta dapat: 1. Mengetahui ukuran pasir dan krikil yang akan digunakan 2. Mampu meyiapkan pasir dan krikil dengan ukuran yang benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Praktek Penyaringan dan pencucian pasir dan krikil Total : 5 menit : 115 menit : 120 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV. Penjabaran Proses Praktek Pembuatan PAH Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub pokok bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2

: Praktek Menyaring dan Mencuci Pasir dan Krikil

115 menit

2.1.Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek mengayak/menyaring dan mencuci pasir dan krikil. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.4 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Membuka Cetakan

I. Tujuan sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti pokok sub bahasan ini peserta mampu membuka cetakan dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Praktek membuka cetakan Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan

IV.

Penjabaran Proses Praktek Membuka cetakan Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub pokok bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan : PraktekMembuka Cetakan 25 menit Waktu 5 menit

Langkah 2

2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek membuka cetakan. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.5 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Memasukan Krikil dan Pasair kedalam BSF

I. Tujuan Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta mampu memasukan Krikil dan Pasir kedalam BSF dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. Praktek memasukan Krikil dan pasir kedalam BSF Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV. Penjabaran Proses Praktek Pembuatan PAH Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan sub pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan : Praktek Memasukan Krikil dan Pasir kedalam BSF 115 menit Waktu 5 menit

Langkah 2

2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek memasukan krikil dan pasir kedalam BSF. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.6 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek mengukur debit aliran BSF

I. Tujua Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta mampu mengukur debit aliran air yang keluar dari BSF dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang pokok bahasan ini 2. Praktek pengukuran aliran air Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV.

Penjabaran Proses Praktek Pengukuran debit air Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Langkah 2 : Praktek pengukuran debit air 2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek pengukuran debit air yang kelaur dari BSF. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya. 25 menit Waktu 5 menit

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.7 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek Desinfeksi

I. Tujuam Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta mampu melakukan desinfeksi terhadap BSF dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang pokok bahasan ini 2. Praktek desinfeksi Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV.

Penjabaran Proses Praktek Desinfeksi Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan sub Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Langkah 2 : Praktek desinfeksi 25 menit Waktu 5 menit

2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek desinfeksi. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Petunjuk Fasilitator
Pokok Bahasan 5 Sub Pokok Bahasan 5.8 : Praktek Pembuatan BSF : Praktek pencucian BSF

I. Tujuam Sub Pokok Bahasan Setelah mengikuti sub pokok bahasan ini peserta mampu mencuci BSF dengan benar

II.

Metoda dan perkiraan waktu 1. Penjelasan tentang sub pokok bahasan ini 2. PraktekPencucian BSF Total : 5 menit : 25 menit : 30 menit

III.

Media 1. Papan tulis dengan alat tulis atau kertas flip chart dengan spidol 2. Buku Petunjuk Teknis 3. Peralatan untuk latihan 4. Bahan untuk latihan

IV.

Penjabaran Proses Pencucian BSF Proses Penyajian Langkah 1: Penjelasan tentang tujuan Pokok Bahasan ini 1.1 Jelaskan kepada peserta tujuan pokok bahasan ini serta perkiraan waktu yang dibutuhkan Waktu 5 menit

Langkah 2

: Praktek Pencucian BSF

25 menit

2.1 Minta setiap kelompok untuk melaksanakan praktek pencucian BSF. Selama praktek, beri petunjuk seperlunya.

Anda mungkin juga menyukai