Anda di halaman 1dari 41

[PROLAPSUS UTERI] BAB I PENDAHULUAN

2011

Di Indonesia sejak zaman dahulu telah lama dikenal istilah peranakan turun dan peranankan terbalik. Dewasa ini penentuan letak alat genital bertambah penting artinya bukan saja untuk menangani keluhan-keluhan yang ditimbulkan olehnya, namun juga oleh karena diagnosis letak yang tepat perlu sekali guna menyelenggarakan berbagai tindakan pada uterus.5 Prolapsus uteri merupakan bagian dari prolapsus organ panggul. Prolapsus organ panggul terjadi akibat kelemahan atau cedera otot dasar panggul sehingga tidak mampu lagi menyangga organ panggul. Uterus adalah satu satunya organ yang berada diatas vagina. Bila kandung kemih atau usus bergeser maka keduanya akan mendorong dinding vagina. Meskipun prolapsus bukan satu keadaan yang bersifat life threatening, namun keadaan ini menimbulkan rasa tak nyaman dan sangat mengganggu kehidupan penderita.11 Prolapsus uteri adalah keadaan yang terjadi akibat otot penyangga uterus menjadi kendor sehingga uterus akan turun atau bergeser kebawah dan dapat menonjol keluar dari vagina. Dalam keadaan normal, uterus disangga oleh otot panggul dan ligamentum penyangga. Bila otot penyangga tersebut menjadi lemah atau mengalami cedera akan terjadi prolapsus uteri. Pada kasus ringan, bagian uterus turun ke puncak vagina dan pada kasus yang sangat berat dapat terjadi protrusi melalui orifisium vagina dan berada diluar vagina. 11 Prolapsus uteri terjadi pada usia tua dan pada usia muda. Hal ini dapat disebabkan oleh kelemahan dari otot dan struktur fascia sebagai akibat banyak melahirkan.5 Diperkirakan lebih dari 50% wanita yang pernah melahirkan normal akan mengalami keadaan ini dalam berbagai tingkatan, namun oleh karena tidak semua diantara mereka mengeluhkan hal ini pada dokter maka angka kejadian yang pasti sulit ditentukan.11

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 1

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Menurut penelitian yang dilakukan WHO tentang pola formasi keluarga dan kesehatan, ditemukan kejadian prolapsus uteri lebih tinggi pada wanita yang mempunyai anak lebih dari tujuh daripada wanita yang mempunyai satu atau dua anak. Prolapsus uteri lebih berpengaruh pada perempuan di negara-negara berkembang yang perkawinan dan kelahiran anaknya dimulai pada usia muda dan saat fertilitasnya masih tinggi. Peneliti WHO menemukan bahwa laporan kasus prolapsus uteri jumlahnya jauh lebih rendah daripada kasus-kasus yang dapat dideteksi dalam pemeriksaan medic.4

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 2

[PROLAPSUS UTERI]

2011

BAB II ISI
Definisi
Prolapsus uteri adalah rahim turun atau keluar dari tempatnya sehingga menonjol di vagina. Prolapsus uteri adalah pergeseran letak uterus ke bawah sehingga serviks berada di dalam orifisium vagina ,serviks berada di luar orifisium vagina dan seluruh uterus berada di luar orifisium vagina.14 Prolapsus uteri adalah turunnya uterus dari posisinya di dalam tulang panggul ke dalam vagina. Normalnya uterus tertahan pada tempatnya oleh ikatan sendi dan otot yang membentuk dasar panggul. Prolapsus uteri terjadi ketika ikatan sendi atau otot-otot dasar panggul meregang atau melemah, membuat sokongan pada uterus tidak adekuat.7

Gbr.1.Gambar posisi normal dari kandung kemih,rectum,uterus,uretra,vdan vagina

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 3

[PROLAPSUS UTERI]
Klasifikasi
Macam-macam prolapsus adalah:

2011

Klasifikasi prolapsus dikategori sesuai dengan bagian vagina yang terkena yaitu dinding anterior dinding posterior dan bagian atas vagina .11 Prolapsus dinding anterior vagina :
1.

Cystocele ( prolapsus kandung kemih ).11 Karena kendornya fasia dinding depan vagina (mis : trauma obstetrik) sehingga kandung kemih terdorong ke belakang dan dinding depan vagian terdorong ke belakang. 8 Dinding depan vagina menonjol, dalam tonjolan ini terdapat dinding belakang kandung kemih sehingga dapat menimbulkan inkontinensia urin.5

Gbr.2.gambar cystokel (prolapsus kandung kemih)


2. Urethrocele ( prolapsus urethra ).11

Karena uretra ikut dalam penurunan tersebut.8

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 4

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Prolapsus dinding posterior vagina :


1. Enterocele

Karena suatu hemia dari kavum dauglasi yang isinya usus halus atau sigmoid sehingga dinding vagina atas belakang menonjol ke depan.8
2. Rectocele

kelemahan fasia di dinding belakang vagina karena trauma obstetri atau lainnya, sehingga rektum turun ke depan dan menyebabkan dinding vagina atas belakang menonjol ke depan.8 Sehingga Dinding belakang vagina dan dinding depan ampula recti menonjol menimbulkan kesukaran pada defekasi.5

Gbr.3 Gabar rectokel (prolapsus rectum)

Gbr.4.Gambar rektokel dan enterokokel KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 5

[PROLAPSUS UTERI]
Prolapsus bagian atas vagina :
1. Prolapsus uteri

2011

terdiri dari 3 tingkatan yaitu Derajat I uterus sedikit turun kedalam vagina dan biasanya keadaan ini tidak disadari oleh penderita Derajat II uterus turun lebih jauh kedalam vagina sehingga ujung uterus berada di orifisium vaginae Derajat III Sebagian besar uterus sudah keluar dari vagina (keadaan ini disebut sebagai prosidensia uteri.
2. Prolapsus vagina ( vaginal vault )

vaginal vault adalah puncak vagina dan bagian ini dapat turun dengan sendirinya pasca histerektomi. Komplikasi ini terjadi pada 15% pasien pasca histerektomi.11

Gbr.5.Gambar enterokokel,rektokel dan cystokel

Prolapsus uteri merupakan bagian dari prolapsus vagina bagian atas. Macam-macam prolapsus uteri adalah:
1. Prolapsus uteri tingkat I(servik masih berada dalam vagina).3

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 6

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Yaitu serviks tetap di dalam vagina. Pada sebagian pasien keadaan ini biasanya tanpa disertai keluhan, pasien akan memeriksakan keadaannya jika terdapat keluhan dan derajat prolaps bertambah.4

Gbr.6.Gambar prolapsus uteri tingkat I

2. Prolapsus uteri tingkat II(Servik berada diluar vagina tetapi korpus uteri masih

dalam vagina).3 Yaitu portio kelihatan di introitus (pintu masuk) vagina. Keadaan ini disebabkan karena otot-otot yang menopang rahim menjadi lemah dan biasanya terjadi pada wanita yang menginjak usia tua dan mempunyai banyak anak. Gejala-gejala sering timbul setelah menopause ketika otot menjadi lemah, gejala yang dirasakan pasien adalah punggung bagian bawah terasa nyeri dan ada perasaan yang mengganjal pada vagina, bahkan pada sebagiann wanita keadaan ini tidak ada keluhan.4

Gbr.7.gambar prolapsus uteri tingkat II


3. Prolapsus uteri tingkat III(korpus uteri berada diluar vagina).3

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 7

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Disebut juga prosidensia uteri (seluruh rahim keluar dari vulva), dikarenakan otot dasar panggul sangat lemah dan kendor sehingga tidak mampu menopang uterus. Keadaan ini juga terjadi pada wanita dalam masa menopause dikarenakan menurunnya hormon estrogen. Pada kasus ini prolapsus uteri dapat disertai sistokel, enterokel atau rektokel. Keadaan ini juga mengganggu kegiatan seharihari penderita karena keluhan yang dirasakan dan komplikasi yang terjadi.4

Gbr.8.Gambar uteri tingkat III Klasifikasi yang dianjurkan adalah sebagai berikut: Desensus uteri Prolapsus uteri tingkat I introitus vagina. Prolapsus uteri tingkat II : uterus untuk sebagian keluar sampai vagina Prolapsus uteri tingkat III : uterus keluar seluruhnya dari vagina, disertai inversion uteri serng dikenal dengan prosidensia uteri.5 : uterus turun tetapi serviks masih dalam vagina. : uterus turun dengan serviks uteri turun sampai

Anatomi Uterus
Uterus adalah suatu organ yang berbentuk seperti buah pear yang berfungsi untuk menampung hasil konsepsi.Pada keadaan normal uterus berada dalam posisi anteversioflexi dan terletak diantara anus dan kandung kemih. Diantara kornu rahim kanan dan kiri terdapat fundus uteri yaitu bagian yang berperan penting dalam kehamilan. Diantara korpus uteri dan servik uteri terdapat itsmus atau segmen bawah rahim yang penting artinya dalam persalan.

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 8

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Gbr.9.gambar anatomi dari alat kelamin dalam Uterus ini dilapisi oleh 3 lapisan yaitu: Lapisan serosa (perimetrium) lapisan yang paling luar Lapisan otot (miometrium) lapisan tengah Lapisan mukosa (endometrium) lapisan dalam Uterus mempunyai 3 rongga yaitu: Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga Leher rahim (Servik uteri) berbentuk slinder Rongga rahim (Kavum uteri)

Gbr.10. 1. Rongga perut 5. Meatus uretre eksternus 2. Fundus uterus 6. Vagina KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 9

[PROLAPSUS UTERI]

2011

3. Kandung kemih 7. Anus 4. Simfisis 8. Rektum Sikap dan letak rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan dipertahankan oleh: Tonus rahim sendiri Tekanan intra abdominal Otot-otot dasar panggul Ligamen-ligamen, yaitu: Lig.Kardinal kanan dan kiri Lig.Sakro-uterina Lig.Rotundum Lig.Latum Lig.Infundibulo-pelvikum Fungsi rahim adalah: 1.Setiap bulan berfungsi dalam siklus haid 2.Tempat janin tumbuh dan berkembang 3.Berkontraksi terutama sewaktu bersalin dan sesudah bersalin1

Gbr.11. Posisi-posisi ligamentum uterus KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 10

[PROLAPSUS UTERI]
Epidemiologi

2011

Frekuensi prolapsus genitalia di beberapa negara berlainan, seperti dilaporkan di klinik dGynecologie et Obstetrique Geneva insidensinya 5,7%, dan pada periode yang sama di Hamburg 5,4%, Roma 6,7%. Dilaporkan di Mesir, India, dan Jepang kejadiannya tinggi, sedangkan pada orang Negro Amerika dan Indonesia kurang. Frekuensi prolapsus uteri di Indonesia hanya 1,5% dan lebih sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua dan wanita dengan pekerja berat. Dari 5.372 kasus ginekologik di Rumah Sakit Dr. Pirngadi di Medan diperoleh 63 kasus prolapsus uteri terbanyak pada grande multipara dalam masa menopause dan pada wanita petani, dari 63 kasus tersebut 69% berumur diatas 40 tahun. Jarang sekali prolapsus uteri dapat ditemukan pada seorang nullipara.Kejadian prolapsus uteri di Rumah Sakit Dr. Moewardi untuk tahun 2007 yaitu sebanyak 18 kasus. Dari 18 kasus tersebut dua pasien tergolong paritas rendah, sedangkan lainnya adalah pasien dengan paritas tinggi.7

Prolaspsus uteri lebih sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua dan wanita dengan pekerjaan yang berat Kehamilan pada prolapsus total sangat jarang terjadi, mengingat proses koitusnya sukar berhasil, namun kehamilan pada uterus yang mengalami prolapsus parsial lebih sering ditemukan.5

Etiologi
Dasar panggul yang lemah, ok karena kerusakan dasar panggul pada persalinan yang terlampau sering dengan penyulit seperti ruptura perineum atau ok usia lanjut. Dengan adanya persalinan yang sulit, menyebabkan kelemahan pada ligamentum-ligamentum, fasia endopelvik, otot-otot dan fasia dasar panggul karena peningkatan tekanan intra abdominal dan faktor usia. Tarikan pada janin pada pembukaan yang belum lengkap. Ekspresi Crede yang berlebihan pada saat mengeluarkan plasenta. Tekanan abdominal yang meningkat (Asites, tumor-tumor di daerah pelvis, batuk yang kronis dan pengejan).8

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 11

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Bila prolapsus uteri dijumpai pada nullipara, faktor penyebabnya adalah kelainan bawaan berupa kelemahan jaringan penunjang uterus.7 Berkali-kali mengangkat beban yang berat.4 Obesitas Keganasan uterus Diabetes Bronchitis chronis Asma Bronkial.11

Penjahitan perineum yang tidak legal artis Penggunaan prasat crede yang berlebihan dalam mengeluarkan plasenta3 Kelemahan jaringan ikat pada daerah rongga panggul, terutama jaringan ikat
tranversal. Pertolongan persalinan yang tak terampil sehingga meneran terjadi pada saat pembukaan belum lengkap Menopause juga dapat menyebabkan turunnya rahim karena produksi hormon estrogen berkurang sehingga elastisitas dari jaringan ikat berkurang dan otot-otot panggul mengecil yang menyebabkan melemahnya sokongan pada rahim.14

Gbr.12. Faktor resiko terjadinya prolapsus uteri adalah: Banyaknya anak Jenis persalinan Besarnya bobot bayi yang dilahirkan dan Kelainan kolagen (yang ini jarang).10

Patofisiologi
Posisi serta letak uterus dan vagina dipertahankan oleh Tonus rahim sendiri KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 12

[PROLAPSUS UTERI]
Tekanan intra abdominal Otot-otot dasar panggul Ligamen-ligamen.1

2011

a. Ligamen-ligamen yang terletak dalam rongga perut dan ditutupi oleh peritoneum ligamentum rotundum (lig teres uteri) : ligamentum yang menahan uterus dalam antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke daerah inguinal kiri dan kanan. Ligamentum sacrouterina : ligamentum yang juga menahan uterus supaya tidak banyak bergerak, berjalan melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan kanan melalui dinding rektum ke arah os sacrum kiri dan kanan. Ligamentum cardinale (Mackenrodt) : ligamentum yang terpenting untuk mencegah agar uterus tidak turun. Ligamentum ini terdiri atas jaringan ikat tebal dan berjalan dari serviks dan puncak vagina ke arah lateral ke dinding pelvis. Di dalamnya ditemukan banyak pembuluh darah a v uterina. Ligamentum latum : ligamentum yang berjalan dari uterus ke arah lateral dan tidak banyak mengandung jaringan ikat. Sebetulnya ligamentum ini adalah bagian peritoneum visceral yang meliputi uterus dan kedua tuba dan berbentuk sebagai lipatan. Di bagian lateral dan belakang ligamentum ini ditemukan indung telur (ovarium sinistrum dan dekstrum). Untuk memfiksasi uterus ligamentum ini tidak banyak artinya. Ligamentum infundibulopelvikum (lig. Suspensorium ovarii) : ligamentum yang menahan tuba fallopii, berjalan dari arah infundibulum ke dinding pelvis. Didalamnya ditemukan urat saraf, saluran-saluran limfe, a v ovarika. Sebagai alat penunjang ligamentum ini tidak banyak artinya.5 b. Jaringan jaringan yang menunjang vagina Fasia puboservikalis (antara dinding depan vagina dan dasar kandung kemih) membentang dari belakang simfisis ke serviks uteri melalui bagian bawah kandung kencing, lalu melingkari urethra menuju ke dinding depan vagina. Kelemahan fasia ini menyebabkan kandung kencing dan juga uretra menonjol ke arah lumen vagina. Fasia rektovaginalis (antara dinding belakang vagina dan rectum) .Kelemahan fasia ini menyebabkan menonjolnya rektum ke arah lumen vagina.5 KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111) Page 13

[PROLAPSUS UTERI]
c. Otot-otot dasar panggul, terutama otot levator ani

2011

Dasar panggul terdiri dari : 1.Diafragma pelvis otot levator ani : iliokoksigeus, pubokoksigeus dan puborektalis koksigeus fasia endopelvik

Fungsi M.levator ani : Mengerutkan lumen rektum, vagina, urethra dengan cara menariknya ke arah dinding tulang pubis, sehingga organ-organ pelvis diatasnya tidak dapat turun (prolaps). Mengimbangkan tekanan intraabdominal dan tekanan atmosfer, sehingga ligamen-ligamen tidak perlu bekerja mempertahankan letak organ-organ pelvis diatasnya. Sebagai sandaran dari uterus, vagina bagian atas, rectum dan kantung kemih. Bila otot levator rusak atau mengalami defek maka ligamen seperti ligamen cardinale, sacrouterina dan fasia akan mempunyai beban kerja yang berat untuk mempertahankan organ-organ yang digantungnya, sebaliknya selama otot-otot levator ani normal, ligamen-ligamen dan fasia tersebut otomatis dalam istirahat atau tidak berfungsi banyak. Fungsi M. Pubovaginalis : Penggantung vagina. Karena vagina ikut menyangga uterus serta adnexa, vesica urinaria serta urethra dan rectum, maka otot ini merupakan alat penyangga utama organ-organ dalam panggul wanita. Robekan atau peregangan yang berlebihan merupakan predisposisi terjadinya prolapsus cystocele dan rectocele Sebagai sphincter vaginae dan apabila otot tersebut mengalami spasme maka keadaan ini disebut vaginismus

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 14

[PROLAPSUS UTERI]
Fungsi M. puborectalis : Penggantung rectum Mengontrol penurunan feces

2011

Memainkan peranan kecil dalam menahan struktur panggul.

Fungsi M. iliococcygeus : Sebagai lapisan musculofascial 2.Diafragma urogenital Fungsi diafragma urogenital: memberi bantuan pada levator ani untuk mempertahankan organ-organ pelvis 3.Otot penutup genitalia eksterna d. Kantong Douglas Dilapisi peritonium yang berupa kantong buntu yang terletak antara ligamentum sacrouterinum di sebelah kanan dan kiri , vagina bagian atas di depan dan rektum di belakang. Di daerah ini, oleh karena tidak ada otot atau fasia, tekanan intraabdominal yang meninggi dapat menyebabkan hernia (enterokel).5

Gbr.13.Prolapsus uteri tingkat III KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111) Page 15

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa Prolapsus uteri terdapat dalam berbagai tingkat, dari yang paling ringan sampai Prolapsus uteri totalis. Terutama akibat persalinan, khususnya persalinan pervagina yang susah dan terdapatnya kelemahan-kelemahan ligamen yang tergolong dalam fasia endopelvik dan otot-otot serta fasia-fasia dasar panggul. Juga dalam keadaan tekanan intraabdominalyang meningkat dan kronik akan memudahkan penurunan uterus, terutama apabila tonus otot-otot mengurang seperti pada penderita dalam menopouse.13 Secara umum patofisiologi dari prolapsus uteri adalah jika factor-aktor yang menyokong uterus tidak berfungsi dengn baik dikarenakan oleh sebab-sebab

tertentu,sehingga jaringan lemak,oto-otot dan ligamentum tidak berfungsi dengan baik sehingga uterus akan jatuh kebawah atau akan keluar dari dalam tubuh karena tidak ada yang menyangga, ini disebut dengan prosidensia uterus

Gambaran Klinis
Pada awalnya prolapsusu uteri tidak menimbulkan gejala (asimptomatik), tetapi

dengan bertambahnya usia maka kadar hormon estrogen dalam tubuh akan menurun dan akan menyebabkan penurunan fungsi otot sehingga keadaan tersebut menjadi bergejala (biasanya terjadi pada usia menopause).4

Gbr.14.Prolapsus uteri Gejala yang muncul berbeda-beda dan bersifat individual. Kadangkala penderita yang satu dengan prolaps yang cukup berat tidak mempunyai keluhan apapun, sebaliknya penderita lain dengan prolaps ringan mempunyai banyak keluhan.6

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 16

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Keluhan-keluhan yang hampir selalu dijumpai : 1. Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol digenitalia eksterna. 2. Rasa sakit dipanggul dan pinggang. Biasanya jika penderita berbaring, keluhan menghilang atau menjadi kurang. 3. Miksi sering dan sedikit-sedikit. Mula-mula pada siang hari, ke mudian lebih berat juga pada malam hari. 4. Perasaan seperti kandung kencing tidak dapat dikosongkan seluruhnya. 5. Stress incontinence yaitu tidak dapat menahan kencing jika batuk, mengejan. 6. Kadang-kadang dapat terjadi retensio urine pada sistokel yang besar sekali. 7. Gangguan defekasi berupa obstipasi karena feces berkumpul dalam rongga retrokel. 8. Baru dapat defakasi setelah diadakan tekanan pada retrokel dan vagina 9. Pengeluaran servik uteri dari vulva mengganggu penderita waktu berjalan dan bekerja. 10. Gesekan portio uteri oleh celana menimbulkan lecet sampai luka dan dekubitus pada portio uteri. 11. Lekores karena kongesti pembuluh darah di daerah servik dan karena infeksi serta luka pada portio uteri.6 12. Dispareunia.11 13. Sering timbul keputihan karena luka tersebut atau karena sumbatan pembuluh darah didaerah mulut rahim.14 14. Terasa ada benjolan yang bisa dimasukkan, terasa mengganjal seperti menduduki bola, 15. Gangguan senggama (vagina terasa lebih pendek).10 16. Infertilitas karena servicitis.5

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 17

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Diagnosa
Keluhan-keluhan penderita dan pemeriksaan ginekolik umumnya dengan mudah dapat menegakkan diagnosis prolapsus genitalis.13 Cara mendiagnosaatau cara pemeriksaannya adalah Penderita pada posisi jongkok disuruh mengejan dan ditemukan dengan pemeriksaan jari, apakah portio pada normal atau portio sampai introitus vagina atau apakah servik uteri sudah keluar dari vagina. Selanjutnya dengan penderita berbaring pada posisi litotomi, ditentukan pula panjangnya servik uteri. Servik uteri yang lebih panjang dari biasanyadinamakan Elongasio kolli.13

Secara umum prolapsus uteri ditegakkan berdasarkan

Gbr.15.Prosidensia uteri a.Anamnesa Pasien mengeluh rasa tidak enak pada abdomen bagian bawah Pasien merasa seperti ada yang mengganjal,seperti menduduki bola Gangguan pada coitus Miksi sering dan sedikit-sedikit,biasanya lebih parah saat malam hari Sulit defekasi Usia lanjut Riwayat punya anak banyak Riwayat pekerja berat sebelumnya KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 18

[PROLAPSUS UTERI]
b.Pemeriksaan fisik Inspeksi Palpasi

2011

Kadang-kadang langsung tampak uterus diluar vagina Kadangkadang harus dibuka labia mayora baru tampak uterus Kadang-kadang pasien disuruh mengejan baru tampak uteru

Penderita pada posisi jongkok disuruh mengejan dan portio diraba apakah portio pada posisi normal atau portio sampai introitus vagina atau apakah servik uteri sudah keluar dari vagina.

Penderita berbaring pada posisi litotomi, ditentukan pula panjangnya servik uteri. Servik uteri yang lebih panjang dari biasanyadinamakan Elongasio kolli.13

Penanganan
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetukan terapi prolaps ialah Keadaan umum, Umur Masih bersuami atau tidak, Tingkat prolaps.4 Beratnya keluhan Keinginan punya anak lagi dan ingin mempertahankan haid.8

Terapi prlapsusu uteri pada umumnya adalah 1. Non Operatif Pengobatan cara ini tidak seberapa memuaskan tetapi cukup membantu. Cara ini dilakukan pada prolapsus ringan tanpa keluhan penderita masih ingin mendapat anak lagi penderita menolak untuk dioperasi kondisinya tidak mengizinkan untuk dioperasi. 4 Hanya memberikan hasil sementara.5 KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 19

[PROLAPSUS UTERI]
Terapi ini dapat dilakukan dengan cara : Latihan-latihan otot dasar panggul

2011

o Latihan ini sangat berguna pada prolaps yang ringan yang terjadi pasca persalinan yang belum lewat 6 bulan. o Tujuannya adalah untuk menguatkan otot dasar panggul atau otot yang mempengaruhi mictio. o Latihan ini dilakukan selama beberapa bulan. o Caranya: penderita disuruh menguncupkan anus dan jaringan panggul, seperti biasanya setelah BAB, atau penderita disuruh membayangkan seolah-olah sedang mengeluarkan air kencing dan tiba-tiba menghentikannya.
o

Latihan ini bisa menjadi lebih efektif dengan menggunakan perineometer menurut Kegel. Alat ini terdiri dari obsturator yang dimasukkan ke dalam vagina dengan selaput pipa dihubungkan dengan suatu manometer. Dengan demikian kontraksi otot-otot dasar panggul dapat diukur.5

Gbr.16.Prolapsus uteri yang dipasang pessarium Stimulasi otot-otot dengan alat listrik Kontraksi otot-otot dasar panggul dapat ditimbulkan dengan alat listrik, elektrodanya dapat dipasang dalam pessarium yang dimasukkan dalam vagina. 5 pengobatan dengan pessarium (cincin) hanya bersifat pliatif4. Prinsip pemasangan pessarium adalah alat ini mengadakan tekanan pada KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 20

[PROLAPSUS UTERI]

2011

dinding atas vagina sehingga uterus tidak dapat turun melewati vagina bagian bawah. Biasanya dipakai pada keadaan: Prolapsus uteri dengan kehamilan, Prolapsus uteri dalam masa nifas, Prolapsus uteri dengan dekubitus/ulkus, Prolapsus uteri yang tidak mungkin dioperasi tetapi keadaan umum yang jelek.8 Bila penderita belum siap untuk dilakukan operasi Sebagai terapi tes Penderita menolak untuk dioperasi Untuk menghilangkan simpton yang ada sambil menunggu waktu operasi dapat dilakukan.13

Gbr.17.Bantuk-bentuk dari pessarium

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 21

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Gbr.18.Prolapsus denga penanganan pessarium Terapi dengan estrogen Pada penderita post menopause, dan sebagai terapi pendamping pessarim.2 2. Operatif a. Histerektomi vagina Indikasinya : o Kalau ada methroragia, o Patologi portio atau tumor dari uterus, o Pada prolaps uteri tingkat lanjut.5 o Caranya: o Dimulai dengan melakukan insisi serviks pada

sambungancervicovaginal o Cul-de-sac posterior terbuka o Peritoneum cul-de-sac anterior diinsisi o Dasar ligamentum cardinale dan uterosacralis biasanya dijepit dengan dua jepitan o Ligamentum cardinale atas dijepit sebelum transeksi o Fundus uterus dikeluarkan dan hubungan diantara struktur adneksa dan corpus uteri dijepit o Ligamentum dan cuff vagina akan tampak setelah histerektomi. Cuff posterior disetik jahitan seperti cambuk o Teknik resuspensi cuff vagina dan obliterasi cul-de-sac:

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 22

[PROLAPSUS UTERI]
o Penjahitan melalui diekteriorisasi dinding vagina

2011
dan ligamentum yang

o Jahitan pendek dilakukan pada peritoneum o Penjahitan McCall internal yang dimodifikasi o Jahitan dengan benang dikerutkan tinggi untuk menutup cul-desac.4 b. Transposisi operasi dari Watkins (interposisi operasi dari Wertheim Schauta). Prinsipnya ialah menjahit dinding depan uterus pada depan vagina, setelah corpus uteri dilahirkan dengan membuka plica vesico uterine. Corpus uteri dengan demikian terletak antara dinding vagina dan vesica urinaria dalam hyperanteflexio dan extra peritoneal; uterus yang ingin meluruskan diri menyembuhkan sistokel. Di samping itu dilakukan amputasi portio dan perineoplastik. Kalau perlu juga kolporafi anterior dan poterior. Setelah operasi ini, wanita tidak boleh hamil lagi maka sebaiknya dilakukan dalam masa menopaus.4 c. Kolpocleisis (Nugebauer Le Fort) Pada wanita tua yang seksual tidak aktif lagi dapat dilakukan operasi sederhana Caranya dengan menghubungkan dinding vagina depan dengan bagian belakang, sehingga lumen vagina ditiadakan dan uterus terletak diatas vagina yang tertutup itu. Akan tetapi operasi ini dapat mengakibatkan tarikan pada dasar kandung kemih kebelakang, sehingga dapat menimbulkan inkontinensia urine, atau menambah inkontinensia yang telah ada. Coitus tidak mungkin lagi setelah operasi.5 d. Ventrofiksasi Indikasinya pada wanita yang masih tergolong muda dan masih menginginkan anak dilakukan operasi untuk membuat uterus Ventrofiksasi Caranya memendekkan ligamentum Rotundum atau mengikatkan

ligamentum rotundum ke dinding perut atau dengan cara operasi Purandare.5 e. Manchester Fothergill

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 23

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Caranya ialah memendekkan ligamentum Cardinale disamping itu dasar panggul diperkuat ( Perineoplasty ) dan karena sering ada elongasio coli dilakukan amputasi dari portio. 5

Pencegahan
Hal-hal yang disarankan untuk mencegah prolapsusu uteri: Istirahat yang cukup, hindari kerja yang berat dan melelahkan gizi cukup Pimpin yang benar waktu persalinan, seperti : Tidak mengedan sebelum waktunya, Kala II jangan terlalu lama, Kandung kemih kosongkan), Episiolomi jika ada indikasi, Jahit episiotomy dengan baik Bantu kala II dengan FE atau VE.8 Menghindari paksaan dalam mengeluiarkan plasenta (perasat Crede), Mengawasi involusi uterus pasca persalinan tetap baik dan cepat, Mencegah atau mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan tekanan intraabdominal seperti batuk-batuk yang kronik. Menganjurkan agar penderita jangan terlalu banyak punya anak atau sering melahirkan.13 Setelah melahirkan disarankan untuk melakukan exercise (senam) yang dapat menguatkan otot-otot dasar panggul.10

Komplikasi
Komplikasi yang dapat menyertai prolapsus uteri antara lain: 1. Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri Yaitu mukosa vagina dan serviks uteri menjadi tebal serta berkerut dan berwarna keputih-putihan. 2. Dekubitus Disebabkan karena serviks uteri keluar dari vagina dan ujungnya bergesekan dengan paha dan pakaian dalam, hal ini dapat menyebabkan luka dan lambat laun menimbulkan ulkus dekubitus.4 KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111) Page 24

[PROLAPSUS UTERI]

2011

Dalam keadaan demikian perlu dipikirkan kemungkinan karsinoma, lebih-lebih pada penderita berumur lanjut. Biopsi perlu dilakukan untuk mendapatkan kepastian ada tidaknya karsinoma insitu.5 3. Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli. Jika serviks uteri turun ke dalam vagina sedangkan jaringan penahan dan penyokong uterus masih kuat, maka karena tarikan kebawah dibagian uterus yang turun serta pembendungan aliran darah.4 Serviks uteri mengalami hipertrofi dan menjadi panjang pula. Hal yang terakhir ini dinamakan Elongasio Kolli. Hipertrofi ditentukan dengan periksa lihat dan periksa raba sedang pada elongasio kolli serviks uteri pada pemeriksaan raba lebih panjang dari biasa.5
4.

Gangguan miksi dan stress incontinence Disebabkan karena turunya uterus sehingga ureter menyempit.

5. ISK Disebabkan karena adanya retensi air kencing. Sistitis yang terjadi dapat meluas ke atas dan menyebabkan Pielitis dan pielonefritis. Akhirnya hal itu dapat menyebabkan gagal ginjal.5 6. Kemandulan Disebabkan karena serviks uteri turun sampai dekat pada introitus vagina atau sama sekali keluar dari vagina sehingga tidak mudah terjadi kehamilan. 7. Kesulitan pada waktu partus. Jika wanita dengan prolapsus uteri hamil, maka pada waktu persalinan dapat timbul kesulitan dikala pembukaan, sehingga kemajuan persalinan terhalang 8. Hemoroid Terjadi karena feses terkumpul dalam rektokel sehingga timbul obstipasi.
9.

Inkarserasi usus halus. Usus halus yang masuk ke dalam enterokel dapat terjepit dengan kemungkinan tidak dapat direposisi lagi.4

Prolapsus Uteri Dalam Kehamilan


Kehamilan dapat terjadi pada prolapsus uteri tingkat I dan II. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, serviks dan kadang-kadang sebagian korpus uteri dapat menonjol dari KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 25

[PROLAPSUS UTERI]

2011

vulva dengan derajat bervariasi. Namun seiring dengan kemajuan kehamilan, korpus uteri biasanya bergerak ke atas panggul, dan hal ini dapat menarik serviks ke atas bersamanya. Apabila uterus tetap berada dalam posisi prolaps, dapat timbul gejala-gejala inkarserasi pada bulan ketiga atau keempat dan kehamilan akan barahir dengan abortus.

Pada umumnya wanita dengan prolaps tidak mengalami banyak kesulitan dalam kehamilan dan persalinan. Reposisi tanpa atau dengan pessarium atau tampon vaginal dan istirahat mengurangi penderitaan wanita dan kemungkinan uterus bertumbuh secara wajar sampai kehamilan mencapai cukup bulan. Pimpinan persalinan dilaksanakan secara konservatif, pada umumnya persalinan kala I dan kala II tidak mengalami kesulitan, yang disusul dengan lahirnya bayi spontan. Koreksi prolaps dengan cara pembedahan dilakukan secepat-cepatnya 3 bulan setelah bayi lahir.7 Kalau uterus dengan prolapsus parsialis menjadi hamil maka biasanya uterus yang membesar itu keluar dari rongga kecil dan terus tumbuh dalam rongga perut. Kalau uterus naik maka serviks ikut tertarik keatas sehingga prolaps tidak tampak lagi atau berkurang. Jika ada prolaps dalam kehamilan maka baiknya uterus ditahan dengan pessarium sampai bulan keempat, kalau dasar panggul terlalu lemah sehingga pessarium terus jatuh maka pasien dianjurkan istirahat rebah sampai bulan keempat. Istirahat mengurangi penderitaan wanita dan memungkinkan uterus tumbuh secara wajar sampai kehamilan mencapai cukup bulan.5

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 26

[PROLAPSUS UTERI]
BAB III PENUTUP Kesimpulan

2011

Prolapsus uteri adalah keadaan yang jarang terjadi. Kebanyakan terjadi pada wanita usia tua dan grandemultipara pada masa menopause. Hal ini dapat disebabkan oleh kelemahan dari otot dan struktur fascia pada usia yang lebih lanjut. Prolapsus uteri lebih sering dijumpai pada wanita yang telah melahirkan, wanita tua dan wanita dengan pekerjaan berat. Prolapsus uteri dapat disebabkan oleh dasar panggul yang lemah oleh karena partus yang berulang atau dengan penyulit (ruptur perineum atau regangan) atau usai lanjut, retinakulum uteri lemah, tekanan abdominal yang meninggi, ekspresi menurut Crede yang berlebihan untuk mengeluarkan plasenta. Keadaan ini dapat menyebabkan komplikasi seperti keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri, dekubitus, hipertrofi serviks uteri dan elongasio kolli, gangguan miksi dan stress incontinensi, infeksi saluran kemih, kemandulan, kesulitan pada waktu partus, haemorrhoid, inkarserasi usus halus.

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 27

[PROLAPSUS UTERI]

2011

DAFTAR PUSTAKA

1. Moctar,rustam.Sinopsis Obstetri,EGC,Jakarta,1998 2. Kurniawati,desy.Obgynacea,Yogyakarta.tosca enterprise,2009 3. http://boys-chilout.blog.friendster.com/2008/08/prolaps-uteri-obgyn/ 4. http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/150951808201003221.pdf 5. http://ifan050285.wordpress.com/2010/02/21/prolaps-uteri/ 6. http://kamus-kesehatan.blogspot.com/2009/12/prolapsus-uteri.html 7. tp://prematuredoctor.blogspot.com/2009/11/download-area.html 8. http://puskesmastelukpakedai.blogspot.com/2009_12_01_archive.html 9. http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/prolapsus-uteri.html 10. http://theurbanmama.com/ages/moms/1876/turun-rahim-prolapsus-uteri.html 11. http://yulianti-prplapsusuteri.blogspot.com/ 12. http://www.google.co.id/images?hl=id&q=prolapsusuteri&um=1&ie=UTF8&source=univ&sa=X&ei=SO1wTc2XGMXsrAfPnKnSCg&ved=0CFoQsAQ&biw= 1366&bih=578 13. http://www.kti-kebidanan.co.cc/2010/03/prolapsus-uteri.html 14. http://www.scribd.com/doc/29229881/Prolaps-Uteri

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 28

[PROLAPSUS UTERI] STATUS PASIEN

2011

ANAMNESA PRIBADI
Nama Umur Pekerjaan Agama : Ny.Supiani : 57 Tahun : IRT : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan Alamat Tgl. Masuk : SD : Jl.Pinus Lingkungan V :10 Juni 2011 pukul 17:30 Wib

Nama suami : Alm.Kasmat No.RM :04 22 54

ANAMNESA PENYAKIT
KU Telaah : Rahim (peranakan) turun : Os datang ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan

peranakan turun, hal ini dialami os sejak + satu tahun yang lalu, tanpa disertai rasa nyeri dan tanpa perdarahan.Tampak sebesar kepalan tinju Sekarang os mengaku peranakan sudah tampak kemerahan dan kadang disertai rasa nyeri serta keluarnya darah bercampur lendir, hal ini dialami os sejak + 3 hari yang lalu.Baru-baru ini os bekerja mengangkat tanah.

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 29

[PROLAPSUS UTERI]
Riwayat mentruasi sebelumnya: Menarche Siklus Banyak Lamanya HPHT : 14 tahun : 28 hari : 2 kali ganti duk : 7 hari : 2 tahun yang lalu

2011

Riwayat persalinan: Os mempunyai anak 6 orang,semuanya dilahirkan spontan pervaginam tanpa operasi

RPT RPO

: (-) : (-)

PEMERIKSAAN FISIK Status Present


1. Keadaan Umum Sensorium Tekanan darah Respirasi Rate Heart Rate Suhu : Compos Mentis : 100/60 mmHg : 24x/menit : 80x/menit : 36,5 0 C

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 30

[PROLAPSUS UTERI]
2. Keadaan Penyakit Anemia Sianosis Dyspnoe Ikterus Edema : (-) : (-) : (-) : (-) : (-)

2011

Status Lokalisata
1. Kepala Mata Telinga Hidung Leher 2. Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 3. Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi : Massa (-), bekas operasi (-) : Hati tidak teraba, Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (-) : Timpani : Peristaltic usus normal : simetris : Sterm fremitus kanan dan kiri sama : Sonor dikedua lapangan paru : Vesikuler (+/+),suara tambahan (-/-) : conjungtiva palpebra superior pucat (-/-) : dbn : dbn : pembesaran kelenjar getah brning (-/-)

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 31

[PROLAPSUS UTERI]
4. Ektremitas Superior Inferior : dbn : dbn

2011

Status Obstetri dan Ginekologi


1. Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi 2. Genetalia Ekterna Inspeksi: Tampak uterus menonjol keluar sebesar kepalan tinju Servik uteri berada diluar vagina Corpus uteri berada diluar vagina Tidak ada dekubitus Perdarahan pervagina tidak ada Perdarahan bercampur lendir keluar dari uterus 3. Genetalia Interna Pemeriksaan dalam untuk meraba portio tidak dilakukan : Massa (-), bekas operasi (-) : Nyeri tekan abdomen (-) : Timpani : Peristaltik usus normal

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG Dilakukan tanggal 10 Juni 2011, hasilnya : normal

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 32

[PROLAPSUS UTERI]
2. Laboratorium Dilakukan pada tanggal 7 Juni 2011, hasilnya Darah rutin : Hb Leukosit Ht Trombosit Urin rutin Faal hati : (-) : SGOT SGPT Gula darah : Ad random : 126 : 17,3 : 12,0 : 13,2 gr/dl : 8.200 / l : 38,8 % : 320.000 / l

2011

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 33

[PROLAPSUS UTERI] RESUME


ANEMNESA
KU Telaah : Rahim (peranakan) turun : Os datang

2011

ke RSUD.DR.R.M.DJOELHAM dengan keluhan

peranakan turun, hal ini dialami os sejak + satu tahun yang lalu, tanpa disertai rasa nyeri dan tanpa perdarahan. Sekarang os mengaku peranakan tampak kemerahan dan kadang disertai rasa nyeri serta keluarnya darah bercampur lendir, hal ini dialami os sejak + 3 hari yang lalu.Baru-baru ini os bekerja mengangkat tanah.

PEMERIKSAAN FISIK Status present


1. Keadaan Umum Sensorium Tekanan darah Respirasi Rate Heart Rate Suhu : Compos Mentis : 100/60 mmHg : 24x/menit : 80x/menit : 36,5 0 C

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 34

[PROLAPSUS UTERI]
Status Obstetri dan Ginekologi
1. Genetalia Ekterna Inspeksi:

2011

Tampak uterus menonjol keluar sebesar kepalan tinju Servik uteri berada diluar vagina Corpus uteri berada diluar vagina Perdarahan bercampur lendir keluar dari uterus

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. EKG Dilakukan tanggal 10 Juni 2011, hasilnya : normal 2. Laboratorium Dilakukan pada tanggal 7 Juni 2011, hasilnya Darah rutin : Hb Leukosit Urin rutin Faal hati : negatif : SGOT SGPT Gula darah : Ad random : 126 : 17,3 : 12,0 : 13,2 gr/dl : 8.200 / l

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 35

[PROLAPSUS UTERI]
DIAGNOSA KERJA
Prolapsus uteri tingkat III

2011

PENATALAKSANAAN
IVFD RL 20 gtt/ menit

RENCANA
Tindakan Pembedahan (Histerektomi) ,pada hari Sabtu, Tanggal 11 Juni 2011

LAPORAN TINDAKAN PEMBEDAHAN (HISTEREKTOMI)


Dilakukan pada tanggal 11 Juni 2011 pukul 11:30 wib Operator Dokter anestesi Asisten operator : Dr.Sugianto Sp.OG : Dr.Roni.D,Sp.An : Berti dan Idrus

Operator memakai handscoon Operator melakukan teknik sterilisasi Dilakukan anestesi lumbal Sebelumnya infus dan kateter terpasang dengan baik Dilakukan insisi pada abdomen Dilakukan pemotongan dan pengangkatan seluruhnya sampai portio serviks uteri.Termasuk pemotongan adneksa kiri dan kanan ikut diangkat.

Dilakukan penjahitan pada sisa luka bekas pemotongan rahim (reperitonealisasi). Dilakukan penjahitan dinding perut lapis demi lapis.

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 36

[PROLAPSUS UTERI]
TERAPI POST HISTEREKTOMI
IVFD RL 20 gtt / i Inj.Cefotaxim 1 gr / 12 jam Inj.Gentamisin 1 amp / 8 jam Inj.Alinamin f 1 amp / 8 jam Inj.Ketorolak 1 amp / 8 jam Diet MB

2011

LAPORAN CEK ULANG DARAH RUTIN


Dilakukan pada tanggal 11 Juni 2011 pukul 19:30 wib Leukosit Hb Hematokrit Trombosit :15.400 l :12,3 gr/dl :35,7 % :280.000 l

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 37

[PROLAPSUS UTERI] FOLLOW UP


Tanggal/jam KU Kesadaran Keluhan 10-6- 2011 19.30 Wib Baik CM Rahim turun (+) Nyeri perut (-) Darah masih keluar (+) Vital Sign TD : 120/70 mmhg RR : 24 x/i HR : 80 x/i T : 36,5 0 C Terapi IVFD RL 20 gtt/i TD : 100/80 mmHg RR : 24x/i HR : 80 x/i T : 36,5 0 C IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr /12 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.Alinamin 1 ampul/8 jam Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam 11-6-2011 05.30 Wib Baik CM Darah masih keluar (+) Nyeri perut (-)

2011

11-6-2011 13.15 Wib Baik CM Darah masih keluar (+) 1 x ganti doek Daerah operasi masih terasa sakit TD : 120/70 mmHg RR : 24x/i HR : 80x/i T : 36,6 0 C IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr /12 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.linamin 1amp /8 jam Inj.etorolac 1 amp/8 jam

11-6-2011 19.30 WIB Baik CM Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit Baik CM

12-6-2011 05.30 WIB

Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit

TD : 100/70 mmHg RR : 24 x/i HR : 74 x/i T : 36,5 OC IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr /8 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.Alinamin 1amp /8jam Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam

TD : 100/80 mmHg RR : 24 x/i HR : 80 x/i T : 36,5 OC

IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr /8 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.Alinamin 1amp /8jam Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 38

[PROLAPSUS UTERI]
Tanggal/jam KU Kesadaran Keluhan 12-6- 2011 13.30 Wib Baik CM Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit Vital Sign TD : 100/70 mmhg RR : 24 x/i HR : 80 x/i T : 36,5 0 C Terapi IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr /8 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.Alinamin 1 ampul/8 jam Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam 12-6-2011 19.30 Wib Baik CM Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit TD : 120/70 mmHg RR : 24x/i HR : 80 x/i T : 36,5 0 C IVFD RL 20 gtt/i Inj.Cefotaxim 1 gr / 8 jam Inj.Gentamisin 1 ampul / 8 jam Inj.Alinamin 1 ampul/8 jam Inj.Ketorolac 1 amp/8 jam

2011
13-6-2011 05.15 Wib Baik CM Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit TD : 130/70 mmHg RR : 24x/i HR : 80x/i T : 36,6 0 C Ciprofloksasin 500 mg 3x1 Metronidazol 500 mg 3x1 Asam mefenamat 500 mg 3x1 Viferron 1x1 13-6-2011 13.30 WIB Baik CM Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit TD : 110/70 mmHg RR : 24 x/i HR : 74 x/i T : 36,5 OC Ciprofloksasin 500 mg 3x1 Metronidazol 500 mg 3x1 Asam mefenamat 500 mg 3x1 Viferron 1x1 Baik CM 13-6-2011 19.30 WIB

Darah masih keluar (+) Daerah operasi masih terasa sakit TD : 110/80 mmHg RR : 24 x/i HR : 80 x/i T : 36,5 OC

Ciprofloksasin 500 mg 3x1 Metronidazol 500 mg 3x1 Asam mefenamat 500 mg 3x1 Viferron 1x1

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 39

[PROLAPSUS UTERI]
Tanggal/jam 14-6- 2011 05.30 Wib KU Kesadaran Keluhan Vital Sign Baik CM Tidak ada keluhan TD : 110/80 mmhg RR : 22 x/i HR : 82 x/i T : 36,9 0 C Terapi Ciprofloksasin 500 mg 3x1 Metronidazol 500 mg 3x1 Asam mefenamat 500 mg 3x1 Viferron 1x1

2011

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 40

[PROLAPSUS UTERI] KESIMPULAN


2011

Dilakukan tindakan pembedahan (histerektomi) pada tanggal 11 Juni 2011 pukul 13.00 WIB Pada tanggal 14 Juni 2011 pukul 09:23 wib Pasien PBJ Terapi PBJ adalah Ciprofloksasin 500 mg 3x1 Asam Mefenamat 500 mg 3x1 Metronidazol 500 mg 3x1 Vifferon 1x1

Pasien PBJ dalam kondisi rahim tidak keluar lagi (dalam kondisi sehat)

KKS Obstetri & Ginekologi RSUD Dr.RM.Djoelham Binjai Muhammad Iqbal El Mubarak (07171111)

Page 41

Anda mungkin juga menyukai