dari metabolisme protein (purin) Hiperurisemia : konsentrasi asam urat yang larut dalam darah berlebih ( > 6.8 mg/dl)
Akibat overproduksi asam urat atau ekskresi (pengeluaran) yang berkurang Kelainan konsentrasi zat dalam serum yang cukup sering ditemukan
Kaskade Hiperurisemia
Sebab Hiperurisemia
Overproduksi Primer / idiopatik Sekunder Intake tinggi Peningkatan turnover purin Peningkatan degradasi protein Hipoekskresi Primer / idiopatik Sekunder Gangguan fungsi ginjal Hipertensi, hiperparatiroid
Suhu, pH rendah Trauma / injury Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)
Gout
Kondisi yang diakibatkan pengendapan
kristal asam urat pada sendi Ditandai peningkatan asam urat dalam darah & peradangan sendi berulang (artritis) Terbanyak menyerang usia dekadi 4-6 (Pria : 9x dibanding wanita)
Faktor Resiko
Usia & Jenis kelamin Obesitas Alkohol Hipertensi Gangguan Fungsi Ginjal Penyakit-penyakit metabolik Pola diet Obat: Aspirin dosis rendah, Diuretik, obat-obat
TBC
Faktor Pencetus
Dehidrasi Alkohol Overeating Trauma / injury pada sendi Demam Tindakan pembedahan
Diagnosis
Gejala
Inflamasi dan nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari
Nyeri
Hilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan 90% serangan pertama menyerang 1 sendi saja
Diagnosa
Laboratorium
Kadar asam urat bisa normal / tinggi Pemeriksaan cairan sendi Gold Standard
Ditemukan
sendi
Perjalanan Penyakit
Fase Interstisial
Gout Kronis
Perjalanan Penyakit
Gout Kronis
Terjadi dalam beberapa tahun pasca
serangan pertama Disebabkan hiperurisemia yang tidak terkontrol pasca serangan & tidak mendapat pengobatan adekuat endapan kristal bertambah artritis kronis
Gout kronis
Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman
persisten
Kadang-kadang diselingi serangan akut Perubahan bentuk sendi Timbul benjolan berisi endapan asam
Tophi
Faktor Resiko :
Hiperurisemia yang lama dan persisten Gout aktif yang tidak mendapat
Terapi
Mengatasi serangan akut dengan segera
serangan berulang
Batu ginjal Gagal ginjal akut / kronis Hipertensi Payah jantung Diabetes Hiperlipidemia
Kardiovaskuler
Pencegahan
Minum cukup (8-10 gelas / hari) Mengelola Obesitas BB Ideal Kurangi konsumsi alkohol Pola diet sehat
Pola Diet
Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) : Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) : Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) : Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan Bahan makanan yang diperbolehkan : Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah terbatas) Semua jenis buah-buahan Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol Semua macam bumbu
dilarang mengkonsumsi bahan makanan gol.A, sedangkan konsumsi gol.B dibatasi Batasi konsumsi lemak Banyak minum air putih
Contoh:
Pagi : Roti dengan margarin dan selai, Susu/ kopi/ teh manis Jam 10 : Buah pepaya Siang : Nasi putih, pepes ikan, sayur asam, jeruk Jam 16 : Buah pisang Malam: Nasi putih,telur bumbu bali, cah tahu, sayur bening gambas wortel, apel