1. May Lucky U 2. Merry Aprillyana 3. Serlynda Lailatul Awalin 4. Wulan Suci Noviani
Goutarthitris Asam Urat Apa itu Asam urat?
Asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan gejala
nyeri yang tidak tertahankan, pembengkakan, dan rasa panas dipersendian. Meski semua sendi ditubuh bisa terkena asam urat, namun yang paling sering terserang adalah sendi jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Etiologi Asam Urat Etiologi arthritis gout adalah peningkatan kadar asam urat darah yang berasal dari metabolisme purin (senyawa yang menyusun tubuh makhluk hidup dari bagian protein). Peningkatan ini dapat disebabkan oleh penurunan ekskresi maupun overproduksi asam urat. Penurunan ekskresi asam urat dapat terjadi pada keadaan insufisiensi renal, nefropati, dehidrasi, maupun konsumsi alkohol dalam jangka waktu lama. Peningkatan produksi asam urat dapat terjadi pada Sindroma Lesch-Nyhan, defisiensi glukosa-6-fosfat, dan superaktifitas phosphoribosyl pyrophosphate synthetase. Peningkatan asam urat ini akan menimbulkan pembentukan kristal monosodium urat yang terdeposit pada sendi dan saluran kemih. Diagnosis Fisik Asam Urat Pemeriksaan fisik pasien dengan arthritis gout dapat ditemukan tanda radang yaitu pembengkakan, hangat, eritema, dan nyeri pada sendi monoartikuler, namun pada beberapa kasus dapat terjadi pada beberapa sendi. Pada arthritis kronik biasanya ditemukan tofus (endapan kristal urat dibawah kulit) di telinga, jari tangan dan jari kaki, bursa prepatela, olecranon, dan mata. Diagnosis Laboratorioum Asam Urat Seseorang dikatakan menderita asam urat ialah apabila pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar asam urat dalam darah diatas 7 mg/dL untuk pria dan lebih dari 6 mg/dL untuk wanita. Bukti adanya kristal urat dari cairan sinovial (cairan pelumas sendi) atau dari topus (gumpalan kristal) melalui mikroskop polarisasi sudah membuktikan, bagaimanapun juga pembentukan topus hanya setengah dari semua pasien dengan gout. Faktor Resiko Faktor risiko arthritis gout antara lain : Usia tua Asupan senyawa tinggi purin (misalnya pada daging sapi Makanan laut Minuman serta tumbuhan yang tinggi kadar fruktosa) Konsumsi alkohol berlebih, kegemukan Kurangnya aktivitas fisik Hipertensi dan penyakit jantung Serta penggunaan diuretik. Klasifikasi Asam Urat Penggolongan gout doi dasarkan pada penyebabnya di bagi menjadi 2 yaitu : 1. Gout Primer (produksi asam urat berlebihan atau ekskresinya berkurang) 2. Gout Skunder (disebabkan oleh toksin atau obat yang mengakibatkan ekskresi asam urat menurun dn mencetuskan serangan akut seperti obat – obatan golongan salisilat, diuretik, dan timah) Tujuan Terapi Tujuan dari pengobatan asam urat adalah Membatasi serangan akut Mencegah kekambuhan (khususnya serangan gout artritis) Mencegah komplikasi yang terkait dengan pengendapan kristal urat di jaringan Mengurangi rasa nyeri Mempertahankan fungsi sendi Mencegah terjadinya kelumpuhan. Patofisiologi/ Mekanisme Kerja Asam Urat Asam urat merupakan hasil reaksi perombakan akhir dari senyawa purin, salah satu komponen asam nukleat (DNA/RNA) pada inti sel. Asam urat diproduksi ketika purin dioksidasi oleh enzim xanthine oxidase, suatu enzim yang terdapat dalam organel sel peroksisom pada banyak sel. Pada keadaan normal asam urat pada laki – laki meningkat setelah pubertas. Kadar normal asam urat pada laki – laki : 3 sampai 6 mg/dL Pada perempuan kadar asam urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Setelah menopause, kadar asma urat pada perempuan meningkat seperti pada laki – laki. Kadar normal asam urat pada perempuan : 2,6 sampai 5,5 mg/dL Terapi Farmakologi Asam Urat Pengobatan penyakit asam urat dilakukan dengan pemberian obat asam urat. Pemberian obat ini bertujuan untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Untuk meredakan gejala, jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter adalah antiradang, seperti: • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti kalium diklofenak, naproxen, atau celecoxib • Colchicine • Kortikosteroid, seperti prednison, dapat diberikan kepada pasien yang tidak bisa mengonsumsi OAINS atau colchicine. Dokter juga dapat memberikan obat penurun kadar asam urat dalam darah, terutama jika pasien mengalami lebih dari sekali serangan asam urat dalam setahun, atau mengalami nyeri hebat akibat penyakit ini.Tujuan pemberian obat penurun kadar asam urat adalah untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi. Jenis obat yang dapat diberikan, antara lain: • Allupurinol, yang bekerja dengan menghambat produksi asam urat di tubuh • Probenecid, yang bekerja dengan meningkatkan pembuangan asam urat berlebih dari tubuh Terapi Non-Farmakologi Asam Urat Selain dengan obat-obatan, pasien juga disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti: Menghindari makanan berkadar purin tinggi (melinjo, kacang – kacangan) Mengurangi konsumsi minuman tinggi gula dan minuman beralkohol Memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah lemak Berolahraga secara rutin untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal Study Kasus Seorang pria bernama Tn.AM berusia 80 tahun berat badan 51 kg mengeluhkan sakit kepala pada jari-jari sendinya sejak 2 tahun yang lalu, yang berat dalam 3 bulan ini. Nyeri yang dirasakan hanya di tangan kanannya dan tidak menjalar, nyeri kadang hilang saat pasien meminum obat. Jika sedang sakit maka pada jari tangan kanan akan terasa panas terdapat bengkak yang sangat sakit dan kaku pada jari ini. Selain itu pasien juga mengeluhkan kepala terasa tidak nyaman dan tengkuknya terasa tegang sejak 2 tahun yang lalu. Diketahui ibu ibu kandung pasien memiliki riwayat hipertensi dan telah meninggal. Informasi dari anaknya pasien memiliki kebiasaan meminum secangkir kopi setiap pagi dan sore, serta 2 hari yang lalu mengkonsumsi jeroan dan soto babat saat pergi ke pesta pernikahan. Dari data klinis diperoleh hasil tersebut mempunyai tekanan darah 180/100 mmHg, denyut nadi 88 kali per menit, suhu 36,2°C dan kadar asam urat Tn.AM 8,5 mg/dL. Study Kasus Kemungkinan pasien menderita asam urat dan hipertensi Terapi farmakologi - Dexamethasone 0,5 ( diminum 2 x 1 setelah makan) untuk mengobati bengkak - Piroxicam 20mg (diminum 1 x 1 setelah makan ) untuk mengobati nyeri - Allopurinol 100mg (diminum 1 x 1 setelah makan ) untuk mengobati asam urat - Captopril 50mg (diminum 1 x 1 ) untuk hipertensi - Simvastatin 10mg ( diminum 1 x 1 malam sebelum tidur) untuk kolesterol dikarenakan Tn.AM sehabis mengkonsumsi jeroan dan soto babat Study Kasus Terapi non farmakologi : - Pasien disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat - Menghindari makanan berkadar purin tinggi (melinjo, kacang – kacangan) - Mengurangi konsumsi minuman tinggi gula dan minuman beralkohol - Memenuhi asupan protein dengan mengonsumsi susu rendah lemak - Berolahraga secara rutin untuk mencapai dan menjaga berat badan ideal - Istirahat yang cukup TERIMAKASIH