Anda di halaman 1dari 2

Komplikasi Pasca Bedah 1.

Perdarahan Perdarahan ringan dari tulang alveolar normal apabila terjadi 12-24 jam pertama sesudah tindakan bedah dilakukan. Penekanan menggunakan kasa dapat mengontrol perdarahan dan merangsang pembentukan bekuan darah yang stabil. Apabila perdaraahan cukup banyak, lebih dari 450 ml pada 24 jam pertama pada pasien dewasa, harus segera dilakukan tindakan untuk mengurangi perdarahan. Periksa pasien sesegera mungkin,. Tenangkan pasien dan periksa tanda-tanda vital pasien ( denyut nadi, pernafasan, tekanan darah). Jika pasien syok, misalnya ditemukan kondisi berkeringat dengan denyut nadi yang lemah, dan cepat serta pernapasan yang dangkal dan cepat disertai dengan turunnya tekanan darah dan menuju kondisi syok, pasien harus segera dilarikan ke rumah sakit. Jika pasien dalam keadaan stabil, perhatikan bagian yang mengalami perdarahan. Dibutuhkan suction dan penerangan yang baik. Apabila daerah yang mengalami perdarahan sydah ditemukan, anestesi lokal dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit saaat dilakukan perawatan. Control perdarahan bisa dilakukan dengan pengaplikasian sponge gelatin yang dapat diabsorbsi dan dipertahankan di tempatnya dengan jahitan. 2. Hematom Hematom adalah perdarahan setempat yang membeku dan membentuk masa yang padat. Perdarahan bisa diatasi dengan tampon, pembekuan atau keduanya. Hematom biasanya bermula sebagai pembengkakan rongga mulut atau fasial yang sering berwarna merah atau ekhimotik. Seiring dengan berjalannya waktu, akan berubah menjadi noda memar merah. Cara penanganannya adalah dengan memberikan penjelasan kepada pasien mengenai apa yang terjadi dan menunggu resolusi yang memerlukan waktu beberapa hari.

3. Rasa sakit Pengontrolan rasa sakit tergantung pada dosis dan cara pemberian obat serta kerja sama dari pasien. Untuk pasien dewasa, obat pengontrol rasa sakit diminum sesudah makan sebelum rasa sakit tersebut timbul. Pada delapan jam setelah pembedahan, dosis untuk obat analgesic dapat dilipatgandakan. Pasien dengan hati-hati diarahkan untuk mengurangi dosis analgesik secara bertahap. 4. Edema Merupakan kelanjutan normal dari setiap tindakan pembedahan serta merupakan reaksi normal jaringan terhadap adanya cedera. Edema merupakan reaksi individual, dimana trauma dengan intensitas yang sama tidak selalu menakibatkan derajat pembengkakan yang sama pada setiap pasien. Usaha untuk mengontrol edema adalah dengan termal (dingin), fisik (penekanan), dan menggunakan obat-obatan. Aplikasi dingin selama 24 jam setelah pembedahan mampu menurunkan edema. Komplikasi reduksi tuberositas Komplikasi yang mungkin terjadi pada reduksi tuberositas adalah perforasi sinus. Jika terjadi perforasi sinus yang melibatkan terbukanya membrane sinus, dapat digunakan antibiotic pasca operasi dan decongestan sinus. Antibiotic yang menjadi pilihan utama adalah penicillin. Sinus decongestan yang doginakan adalah pseudoepedrine. Antibiotic dan decongestan diberikan 7-10 hari setelah operasi.

Anda mungkin juga menyukai