Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN TEKNIK IRIGASI DAN DRAINASE

TEKNOLOGI IRIGASI TETES PADA GREEN HOUSE DI LABORATORIUM LAPANG CIKABAYAN

1. Yonathan Sugiarto M 2. Ida Nasasari 3. Istiana Fadilah 4. Eko Riyandi G 5. Rizqah Wahidah P

(F44100034) (F44100035) (F44100036) (F44100037) (F44100042)

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

PENDAHULUAN Irigasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengairi suatu lahan yang kekurangan air. Irigasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya irigasi tetes, irigasi curah, dan irigasi permukaan. Salah satu sistem irigasi yang dikembangkan adalah sistem irigasi tetes. Irigasi tetes merupakan teknologi irigasi yang bertujuan untuk memanfaatkan ketersediaan air yang sangat terbatas secara efisien. Teknologi ini cocok diterapkan pada lahan kering dengan topografi relatif landai. Ada beberapa keuntungan menggunakan irigasi tetes, salah satunya adalah menyediakan air selama musim kemarau. Pada irigasi tetes, air langsung ditujukan pada daerah perakaran, sehingga air yang digunakan lebih efisien. Selain itu, dengan menggunakan irigasi tetes ini penggunaan tenaga kerja menjadi berkurang. Kualitas dan kuantitas hasil panen pun meningkat sebagai akibat dari kemampuan irigasi tetes dalam memelihara tanah agar tetap lembab pada daerah perakaran (Yuli, 2012). TUJUAN Praktikum ini dilakukan untuk mengetahui tata cara dan alat-alat yang dibutuhan serta dimensi alat untuk irigasi tetes. PEMBAHASAN Praktikum pengamatan irigasi tetes dilakukan di green house yang ada di laboratorium lapang Cikabayan. Ada beberapa green house di laboratorium tersebut. Sebagian besar green house menggunakan fasilitas irigasi tetes point source untuk tanaman. Terdapat satu green house yang sudah disiapkan untuk penanaman. Alatalat irigasi tetes yang tersedia antara lain : pipa manifold, pipa lateral, selang emiter, polybag, blower (kipas besar), tangki air nutrisi, pompa, dan pressure regulator. Pipa manifold merupakan pipa utama yang akan mengalirkan air dari tangki air nutrisi, yang kemudian akan disalurkan pada pipa-pipa lateral. Pipa lateral adalah pipa-pipa yang berukuran lebih kecil yang akan meneruskan air dari pipa manifold ke tanaman. Pada sistem irigasi tetes point source, pipa lateral akan diberi lubang-lubang yang kemudian dihubungkan pada selang emiter. Selang emiter ini akan menyalurkan air dari pipa lateral ke masing-masing tanaman. Denah green house dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada green house tersebut terdapat satu buah pipa manifold dan empat pipa lateral dengan jarak 1,2 meter. Pada masing-masing pipa lateral terdapat 35 lubang yang dihubungkan pada selang emiter dengan jarak masing-masing emiter 50 cm. Berarti total selang emiter dan polybag adalah 140 buah. Masing-masing polybag membutuhkan air sebanyak 250 cc/15 menit. Pengairan dilakukan sebanyak 3 kali sehari. Satu kali pengairan dilakukan selama 4 jam.

Selain pipa-pipa yang berfungsi untuk menyalurkan air, pada green house tersebut juga terdapat tangki air nutrisi, pompa, dan pressure regulator. Pompa berfungsi untuk menaikkan air dari sumber air ke tangki air nutrisi. Air akan dicampur dengan nutrisi pada tangki air nutrisi. Kemudian air yang sudah mengandung nutrisi di salurkan ke pipa manifold dengan bantuan pressure regulator yang berfungsi untuk mengatur tekanan air yang akan dialirkan. Selain pompa, juga terdapat filter yang berfungsi untuk menyaring air hasil pompaan sebelum masuk ke tangki nutrisi. Jika air pada pipa manifold tidak mengalir berarti telah terjadi penyumbatan. Hal yang perlu dilakukan adalah melepaskan filter kemudian membersihkan kotoran-kotoran yang menyumbat pada filter tersebut. Alat bantu lain yang terdapat pada green house tersebut adalah blower atau kipas angin yang berukuran besar. Blower ini berfungsi untuk mengatur suhu udara dalam green house sehingga tidak terlalu panas. Ketika blower dinyalakan akan keluar semprotan air menyerupai kabut. Semprotan air ini akan menurunkan suhu di dalam green house. KESIMPULAN Irigasi tetes yang dilakukan pada laboratorium Cikabayan adalah irigasi tetes point source. Alat-alat yang diperlukan untuk irigasi tetes ini adalah pipa manifold, pipa lateral, selang emiter, tangki air nutrisi, pompa, pressure regulator, blower, dan polybag. Jarak antar pipa lateral adalah 1,2 meter sedangkan jarak antar selang emiter adalah 50 cm. Terdapat 35 selang emiter pada satu pipa lateral. DAFTAR PUSTAKA Yuli, Nanda Rahma. 2012. Teknologi Irigasi Tetes. [terhubung berkala]. http://ditjenbun.deptan.go.id/perlindungan/index.php?option=com_content& view=article&id=312:teknologi-irigasi-tetes&catid=6:iptek&Itemid=7. (17 Mei 2013).

Lampiran 1: Denah Sistem Irigasi Tetes pada Green House

pompa blower Pipa manifold Bak penampungan air

Pipa lateral

selang emiter

Lampiran 2: Foto Situasi Green House

Gambar 1. Polybag pada pipa lateral

Gambar 2. Polybag dengan emiter

Gambar 3. Bak penampungan air

Gambar 4. Blower

Gambar 5. Pompa

Gambar 6. Filter dalam pompa

Anda mungkin juga menyukai