Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN

DOSEN : Dr. Ir. SUDARMINTO SETYO YUWONO,M.app.Sc

FEBRIANTA V.N
115100100111036
J

PROGRAM STUDI ILMU TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

TABEL KEPUTUSAN PRODUK OLAHAN BIJI KAKAO


Pemilihan Produk
No.

Parameter

Bobot

Kakao
Bubuk

Snack
Kakao

Kakao
Bubuk

Snack
Kakao

Skor (0 100)
1

Modal

0.2

90

85

18

17

Keuntungan

0.15

75

80

11.25

12

Ketersediaan Bahan
Baku

0.15

80

70

12

10.5

Kompetitor

0.1

87

85

8.7

8.5

Jumlah Tenaga Kerja

0.05

85

79

4.25

3.95

Pasar

0.15

78

80

11.7

12

Kebutuhan Alat

0.1

80

79

7.9

Inovasi Produk

0.1

85

84

8.5

8.4

Total

82.4

80.25

Alasan pemberian nilai bobot :


1. Modal (bobot 0,2 ) : Modal merupakan parameter yang sangat penting
pada awal proses produksi. Modal digunakan untuk membeli bahan baku,
peralatan, membayar tenaga kerja, dll. Oleh karena itu, parameter ini diberi
bobot sebanyak 0.2.
2. Keuntungan (bobot 0,15) : Keuntungan merupakan parameter penting
yang akan menentukan kelanjutan proses produksi.
3. Ketersediaan bahan baku (bobot 0,15) : Ketersediaan bahan baku sangat
menentukan keberlangsungan suatu industri.
4. Kompetitor (bobot 0,1) : Kompetitor atau pesaing menyebabkan parameter
ini diberi bobot 0,1. Adanya pesaing tersebut menyebabkan produsen
harus semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah produknya.
5. Jumlah Tenaga Kerja (bobot 0,05) : Dalam proses produksi produk olahan
biji kakao, tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Oleh karena
itu, parameter ini diberi bobot yang relative rendah

6. Pasar (bobot 0,15) : Pasar untuk produk olahan dari biji kakao diberi bobot
0,15. Karena banyak konsumen yang menyukai produk olahan dari biji
kakao. Sehingga lebih memudahkan dalam hal pemasarannya. Semakin
tinggi nilai yang diberikan menunjukkan semakin tingginya jumlah
konsumen pada produk tersebut.
7. Kebutuhan alat (bobot 0,1) : Alat yang canggih dan modern juga
mendukung jalannya proses produksi. Sehingga kebutuhan alat diberi
bobot sebesar 0.1.
8. Inovasi Produk (bobot 0,1) : Inovasi menentukan kelangsungan dari
industri untuk menarik pasar dan mengurangi tingkat persaingan dengan
kompetitor.
Dari table keputusan tersebut, diperoleh bahwa produk olahan yang paling
tepat adalah Kakao bubuk. Hal ini dapat dilihat dari perolehan total score produk
Kakao bubuk yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk olahan lainnya, yaitu
sebesar 82.4.
Pemilihan Lokasi Pabrik
No.

Faktor

Bobot

Jember

Lumajang

Jember

Lumajang

Kedekatan
dengan Pasar

0.2

85

90

17

18

Ketersediaan
Bahan Baku

0.175

78

87

13.65

15.225

Kondisi
Geografis

0.15

70

85

10.5

12.75

Sumber Daya
Listrik,Air /
PDAM, dll

0.175

75

80

13.125

14

Ketersediaan
Tenaga Kerja

0.15

80

78

12

11.7

Pembuangan
Limbah

0.05

76

75

3.8

3.75

Ketersediaan
Transportasi

0.1

79

80

7.9

Sarana Prasarana
Pendukung

0.1

80

87

8.7

85.975

92.125

Total

Alasan pemberian nilai bobot :


1. Kedekatan dengan Pasar (bobot 0,2) : Pasar mendapat bobot nilai 0,2 dikarenakan
parameter ini menentukan banyaknya produk olahan yang akan dijual. Pasar yang
dimaksud disini merupakan banyaknya konsumen di suatu daerah. Sehingga semakin
banyak konsumen yang menyukai produk tersebut, maka semakin menguntungkan
pihak produsen.
2. Ketersediaan Bahan baku (bobot 0,175) : Bahan baku diberi bobot sebesar 0.25
karena termasuk parameter penting yang menentukan keberlangsungan proses
produksi. Oleh karena itu, dipilih lokasi yang dapat menyediakan bahan baku secara
continue.
3. Kondisi Geografis (bobot 0,15) : Pada umumnya, kondisi alam juga perlu
dipertimbangkan dalam memilih lokasi pendirian suatu pabrik. Sehingga parameter
ini diberi bobot sebesar 0.15.
4. Sumber Daya Listrik,Air / PDAM, dll (bobot 0,175) : Sumber daya merupakan
parameter penting dalam pembangunan sebuah pabrik. Sumber daya ini mencakup
ketersediaan air, listrik dll. Tingkat kebersihan air akan berpengaruh pada produk
yang dihasilkan. Sedangkan listrik sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin
atau peralatan yang digunakan. Sehingga parameter ini diberi bobot 0.15.
5. Ketersediaan Tenaga kerja (bobot 0,15) : Tenaga kerja diberi bobot yang relatif
rendah, yaitu 0.1. Hal ini dikarenakan tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terlalu
banyak. Lokasi pendirian suatu pabrik akan menentukan jumlah tenaga kerja dan
kualitas serta gaji yang diberikan.
6. Pembuangan Limbah (bobot 0.05) : Parameter ini dibutuhkan untuk menjaga
kelestarian lingkungan sekitar setelah pembangunan pabrik.
7. Ketersediaan Transportasi (bobot 0.1) : Transportasi yang bagus sangat dibutuhkan
pada suatu proses produksi. Hal ini berkaitan dengan transportasi bahan baku ke
pabrik, maupun transportasi produk ke konsumen atau supplier. Transportasi yang
lancar dapat memberikan dampak positif bagi produsen.
8. Sarana Prasarana Pendukung (bobot 0.1) : Faktor ini mempengaruhi proses
pembangunan pabrik seperti alat alat berat ( Mesin keruk, dll)

Dari table keputusan tersebut, diperoleh bahwa lokasi yang paling tepat untuk
membangun industry Bubuk Kakao adalah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya score yang
diperoleh. Kota Batu mendapatkan total score sebesar 92.125.

DIAGRAM ALIR PEMBUATAN BUBUK INSTAN MINUMAN


COKLAT / KAKAO BUBUK

Biji Kakao

Pengeringan

Sortasi

Pembersihan

Penyangraian

Pemisahan Kulit

Penggilingan

Pengepressan

Bubuk Coklat /
Kakao

Neraca Massa
1. Pengeringan

Uap

Biji Kakao basah

Pengeringan

Biji Kakao kering 92% padatan

1000 kg 60 % padatan

8 % kadar air

40 % kadar air
Kadar Padatan
A (60 %) = B( 0 ) + C (92%)
1000 (0.6) = C (0,92)
C = 652,2 kg
Kadar Air
A (40 %) = B (32 %) + C ( 8 % )
1000 (0,4) = B ( 0,32) + 652,2 (0,08)
B = 347,824 kg ( kehilangan air )

2. Pembersihan

Kotoran dan Air 1 %

Biji Kakao Kotor

Pembersihan

Biji Kakao Bersih

652,2 kg
Kadar Padatan
652,2 - (652,2 x 0,01) = 645,7kg
Kadar Air
Kotoran dan Air = Biji kakao kotor biji kakao bersih
= 652,2 645,7 = 6,5 kg

3. Penyangraian

Uap

Penyangraian

Biji kakao mentah


92 % padatan

Biji kakao matang


97 % padatan

Kadar Padatan
A ( 92 % ) = B ( 0 ) + C ( 97 % )
645,7 ( 0,92 ) = C ( 0.97 )
C = 612,42 kg
Kadar Air
Uap = biji kakao mentah biji kakao matang
= 645,7 612,42 = 33,28 kg
4.

Pemisahan Kulit

Biji Kakao

Kulit, air, lemak 1 %

Pemisahan Kulit

Biji Kakao

612,42 kg
Kadar Padatan
612,42 ( 612,42 x 0.01) = 606,3 kg
Kadar Air
Kulit, air, lemak = 612, 42 606.3 = 6, 12 kg
5. Penggilingan

Biji kakao kasar

Kulit, air, lemak 1 %

Penggilingan

606.3 kg
Kadar Padatan
606,3 kg ( 606,3 x 0,01 ) = 600,23 kg

Biji kakao bubuk

Kadar Air
Bubuk tertinggal di mesin, air, lemak = biji kakao kasar biji kakao bubuk
= 606,3 600,23 = 6,063 kg
6. Pengepresan

Bubuk tertinggal di mesin, air, lemak

Bubuk kakao
97 % padatan

Pengepresan

Bubuk kakao
98% padatan

Kadar Padatan
600,23 (97%) = B (0) + C (98%)
582,22 = C ( 0,98 )
C = 594, 11 kg
Kadar Air
Bubuk tertinggal di mesin, air, lemak = bubuk kakao hasil press
= 600,23 594,11 = 6,12 kg
Hasil akhir pemrosesan yaitu bubuk kakao sebanyak 594, 11 kg

Neraca Panas
45oc = 2,393 Kj/Kg , 347,8 Kg

1. Pengeringan

1000kg, 20oc

Pengeringan

45oc, 652,2 kg

Cbiji kakao = 2,218 Kj / Kgoc


Q masuk

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 1000. 2,218. 20

= 652,2 . 2,218. 45

= 44. 360 Kj

= 65.096,082 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m.

= 65.928, 425 44. 360

= 347,824 . 2,393

=21.568,425 Kj

= 832,343 Kj
Q keluar = 65.096,082 + 832. 343
= 65.928, 425 Kj

Kotoran, Crata rata, 25oc, 6,5 kg

2. Pembersihan

652,2 kg, 25oc

Pembersihan

645, 7 kg, 25oc

Crata rata kotoran = 1674,72 (fat) + 837,36 (SNF) + 4186,8 m


= 1674,72 (0.5) + 837,36 (0,49) + 4186,8 (6,5)
= 837,36 + 410,3 + 27.214,2 = 28,46 Kj

Q masuk

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 652,2. 2,218. 25

= 645,7 . 2,218. 25

= 36. 164,5 Kj

= 35.804.065 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m. ckotoran. T

= 40.428,815 36.164,5

= 6,5. 28,46. 25

= 4264,315 Kj

= 4.624,75 Kj
Q keluar = 35.804.065 Kj
+ 4.624,75 Kj
= 40.428,815 Kj

3. Penyangraian
125oc = 2,189 Kj/kg , 33, 28 kg

25oc, 645,7 kg

Penyangraian

Q masuk

125oc, 612,2 kg

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 645,7. 2,218. 25

= 612,2 . 2,218. 125

= 35.804,065 Kj

= 169.793,445 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m.

= 169.866,295 35.804,065

= 33,28 . 2,189

= 134.062,23 Kj

= 72,85 Kj
Q keluar = 169.793,445 + 72,85
= 169.866,295 Kj

Crata rata, 25oc, 6,12 kg

4. Pemisahan Kulit

25oc, 612,42 kg

25oc, 606,2 kg

Pemisahan Kulit

Crata rata kotoran = 1674,72 (fat) + 837,36 (SNF) + 4186,8 m


= 1674,72 (0.5) + 837,36 (0,49) + 4186,8 (6,12)
= 837,36 + 410,3 + 25.623,21 = 26, 9 Kj
Q masuk

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 612,42. 2,218. 25

= 606,3 . 2,218. 25

= 33. 958,7 Kj

= 33. 619, 34 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m. ckotoran. T

= 37.735,04 33.958,7

= 6,12. 26,9. 25

= 3.776,34 Kj

= 4.115,7 Kj
Q keluar = 33.619,34 Kj
+ 4.115,7 Kj
= 37.735,04 Kj

Crata rata , 6,063 kg, 38oc

5. Penggilingan

25oc, 606,3 kg

Penggilingan

38oc, 600,23 kg

Crata rata kotoran = 1674,72 (fat) + 837,36 (SNF) + 4186,8 m


= 1674,72 (0.5) + 837,36 (0,49) + 4186,8 (6,063)
= 837,36 + 410,3 + 25.384,6 = 26, 6 Kj

Q masuk

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 606,3. 2,218. 25

= 600,23 . 2,218. 38

= 33. 619,34 Kj

= 50.589,785 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m. ckotoran. T

= 56.718,265 33.619,34

= 6,063. 26,6. 38

= 23.098,93 Kj

= 6.128,48 Kj
Q keluar = 50.589,785 Kj
+ 6.128,48 Kj
= 56.718,265 Kj
Crata rata, 6,12 kg, 25oc

6. Pengepresan

25oc,600,23 kg

Penggilingan

25oc, 594,11 kg

Crata rata kotoran = 1674,72 (fat) + 837,36 (SNF) + 4186,8 m


= 1674,72 (0.5) + 837,36 (0,49) + 4186,8 (6,12)
= 837,36 + 410,3 + 25.623,2 = 26, 9 Kj
Q masuk

Q keluar

Q = m. c. T

Q = m. c. T

= 600,23. 2,218. 25

= 594,11 . 2,218. 25

= 33.282,75 Kj

= 32.943,4 Kj

Q ditambahkan = Q keluar Q masuk

Q = m. ckotoran. T

= 37.059,1 33.282,75

= 6,12. 26,9. 25

= 3.776,35 Kj

= 4.115,7 Kj
Q keluar = 32.943,4 Kj
+ 4.115,7 Kj

= 37.059,1 Kj

Mesin mesin yang diperlukan dalam pembuatan bubuk kakao


Alat alat dan Spesifikasinya
1. Mesin Pengering Biji Kakao
Fungsi mesin ini mengeringkan kakau secara efisien dan cepat
Tipe Mesin

KKO-PR500
Kapasitas
proses

00 750 kg /

: 5

Power
: 5
2 Hp ( EM )

.5 Hp ( bensin ) ,

Contak
plat, dasar box
All berlubang

bahan : besi
penampung plat

Pangkon

besi siku
Sumber
kayu / arang

panas : Tungku

Penyebar panas : Blower keong

Dimensi box

: 450 x 120 x 30 cm

Dimensi total

: 550 x 120 x 90 cm

2. Mesin Sortasi Biji Kakao Kering

1. Spesifikasi Teknis
a. Tenaga Penggerak
- Type/Model : Motor Listrik 3 HP, 3 Phase, 220/380 V
- Daya/Putaran Mesin : 16 Rpm
- Bahan Bakar : Solar
b. Dimensi Peralatan
- Panjang : 3,5 m
- Lebar : 0,8 m
- Tinggi : 2 m
c. Kapasitas Kerja : 1000kg/jam biji kakao

2. Mekanisme Kerja/Cara Pengoperasian/Fleksibelitas Pengoperasian


- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar maupun Perkebunan Rakyat.
- Dapat digunakan untuk komoditas lain seperti Jagung, Padi, dll.
- Kapasitas pengoerasian alat dapat diatur sesuai jumlah panen.

3. Mesin Penyangrai Biji Kakao

1. Spesifikasi Teknis
a. Tenaga Penggerak
- Type/Model : Motor Listrik 2 PK, 3 Phase, 380 V; Motor Bakar
- Daya/Putaran Mesin : 940 Rpm
- Bahan Bakar : Minyak tanah atau gas
b. Dimensi Peralatan
- Panjang : 140 cm
- Lebar : 90 cm
- Tinggi : 160 cm
c. Kapasitas Kerja : 25 Kg/jam biji kakao
2. Keunggulan

- Dapat digunakan untuk komoditas lainnya (kopi).


- Mutu biji dan keseragaman biji tersangrai konsisten
- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar atau Perkebunan Rakyat.
- Mudah dipindahkkan ke tempat lain.
- Sumber panas burner berbahan bakar minyak tanah atau gas.

4. Mesin Penghancur Biji dan Pemisah Kulit Biji Kakao

1. Spesifikasi Teknis
a. Tenaga Penggerak
- Type/Model : Motor Listrik 1 PK, 3 Phase, 380 V; Motor Bakar
- Daya/Putaran Mesin : 1440 Rpm
- Bahan Bakar : Minyak tanah atau gas
b. Kapasitas Kerja : 120 Kg/jam biji kakao
2. Keunggulan
- Konsumsi energi rendah
- Harga bersaing
- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar atau Perkebunan Rakyat.

- Mudah dipindahkkan ke tempat lain.


- Perawatan mudah dengan biaya rendah.

5. Mesin Penepung / Penggiling Biji Kakao

1. Spesifikasi Teknis
a. Tenaga Penggerak
- Type/Model : Motor Listrik 1 HP
- Daya/Putaran Mesin : 1440 Rpm
- Bahan Bakar : Solar
- Transmisi : V belt, 3 alur, jenis B
b. Dimensi Peralatan
- Panjang : 67 cm
- Lebar : 60 cm
- Tinggi : 70 cm
c. Kapasitas Kerja : 120 kg/jam

2. Keunggulan
- Dapat digunakan untuk komoditas lainnya (kopi).
- Mutu biji dan keseragaman biji tersangrai konsisten
- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar atau Perkebunan Rakyat.
- Mudah dipindahkkan ke tempat lain.
- Sumber panas burner berbahan bakar minyak tanah atau gas.
6. Mesin Press Biji Kakao

1. Spesifikasi Teknis
Tenaga Penggerak : Kempa Hidraulis
Tinggi Mesin : 140 cm
Lebar Mesin : 50 cm
Langkang Kerja : 15 cm
Dia Hidrolik : 40 mm
Solid Konstruksi Baja
Silinder hidrolik chrme berlapis baja
Pressure Gauge
Winch disesuaikan meja kerja

2. Keunggulan
- Dapat digunakan untuk memisahkan lemak dan pasta kakao
- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Rakyat.
- Mudah dikembangkan oleh bengkel alsintan setempat.

Anda mungkin juga menyukai