Anda di halaman 1dari 2

HERU LESMANA

1363041

Bosch Group in India-Transition to Transnational in India
Dalam kasus yang tertera di artikel Bosch Group in India-Transition to Transnational in
India menceritakan bahwa Bosch Group adalah pemasok global teknologi dan layanan
terkemuka, yang mengkhususkan diri dalam bidang teknologi otomotif, teknologi industri,
barang konsumen dan teknologi bangunan. Top Manajemen di Grup Bosch sangat tertarik bahwa
struktur baru sepenuhnya diimplementasikan dan dipahami dengan baik di India sehingga
mereka dapat mendukung strategi perusahaan di India, dan juga link operasi India yang
beroperasi di negara-negara lain sebagai bagian dari strategi produk global. Vishwanathan tahu
bahwa logika perubahan itu didorong oleh tantangan di pasar yang jauh lebih besar daripada di
India, terutama Eropa dan Amerika Serikat, dan operasi India yang terlalu kecil, meskipun
potensi pertumbuhan, memiliki dampak besar pada perubahan global.
Tapi dalam perubahannya terdapat masalah yang memburuk dikarenakan tugas sederhana
untuk karyawan ataupun management menjadi rumit. Dalam perubahan tersebut terjadi sesuatu
yang seharusnya mudah menjadi rumit dicontohkan dengan: jika ingin bertemu ataupun
menelpon harus melalui regulasi yang rumit dengan memakan waktu kurang lebih 1 bulan oleh
proses persetujuan tersebut. Dalam perubahan ini meskipun ada beberapa perubahan positif
tetapi juga kebingunagn dan konflik meningkat.
Kasus ini menggambarkan perubahan struktural dalam perusahaan Bosch selama
keberadaannya sejak didirikan pada tahun 1886 dengan perubahan terbaru dimulai pada tahun
2007 untuk membuatnya menjadi sebuah organisasi transnasional.
Deskripsi berfokus pada dua jenis alasan untuk perubahan
karena pertumbuhan organisasi dan yang lainnya adalah karena globalisasi. Sampai saat
ini, operasi Bosch yang terstruktur sebagai divisi geografis global.
beberapa peluang dan tantangan yang timbul dalam operasi Bosch India sebagai
konsekuensi dari perubahan global dimulai dan dijelaskan di markas.
Pada tahun 2007, organisasi ini telah memulai program untuk mereorganisasi struktur
sebagai matriks global. Kasus ini dijelaskan secara rinci perubahan terbaru untuk struktur
matriks transnasional dengan fokus pada divisi produk global, bukan penekanan sebelumnya
pada unit geografis di luar Eropa.
Sebelum perubahan terbaru dari Bosch Group di India bekerja seperti perusahaan India
interaksi terbatas lokal lainnya dengan perusahaan dari kelompok lain, dan sedikit gangguan dari
kantor pusat. Mereka juga melakukannya dengan sangat baik, dan manajer dan karyawan tidak
mengharapkan restrukturisasi. Namun, sebagai bagian dari perubahan dengan operasi kantor
pusat global di India harus menjalani perubahan besar struktural dan teknologi-integrasi yang
lebih erat antara kelompok perusahaan di India, dan integrasi yang lebih besar dengan divisi
produk global.

Dalam verticalization adalah untuk memiliki produk yang mendunia yang akan
mengakibatkan jaringan produksinya dengan kapasitas internasional, yang dimana hal tersebut
akan mengubah struktur kerja dalam organisasi yang akan membuat struktur kerja tersebut
menjadi kompleks. Verticalization juga memungkinkan teknologi yang akan dikembangkan dari
yang tadinya bersifat lokal menjadi sebuah teknologi yang bersifat global.
Salah satu tantangan terbesar adalah untuk terus berfungsi sebagai salah satu organisasi
dan proses verticalization tersebut tampaknya akan menciptakan beberapa organisasi di dalam
organisasi yang hal ini memungkinkan terjadinya konflik antar organisasi tersebut. ikatan antar
divisi di budaya organisasi Bosch Group melemah setelah adanya verticalization. Proses
verticalization juga memiliki implikasi lain dalam hal identitas organisasi dan identifikasi
karyawan dengan organisasi yang menempatkan tekanan pada ekspektasi kompensasi dan
praktek sumber daya manusia.
Kasus ini berkaitan dengan masalah dan kemungkinan pelaksanaan perubahan organisasi
pada saat tidak merasa perlu untuk dilakukannya suatu perubahan. Suatu perubahan akan
mengakibatkan hal yang negative jika dalam organisasi tersebut blm siap untuk melakukannya,
walaupun ada juga hal positif yang muncul setelah perubahan itu, tetapi hal tersebut tidak
memungkinkan untuk dilakukan karena adanya ketidaksiapan yang akan menjadikan hasil dalam
perubahan tersebut menjadi negative atau tidk seperti yang diharpakan dari organisasi.
Dalam hal ini jika melakukan perubahan ada beberapa tantangan yang harus diperhatikan
saat melakukan perubahan dan inovasi dalam organisasi, menurut Kreitner & Kinicki dalam
perubahan inovasi ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu: find an idea, develop a solution,
sponsorship and funding, reproduction, reach your potential customer, beat your competitor,
timing, keep the light on. Dari beberapa hal tersebut dalam kasus ini timing tidak tepat untuk
melakukan globalisasi product karena ketidaksiapan dalam organisasi tersebut dalam menerima
perubahan.

Sumber:
R Kreitner and A Kinicki, Organizational Behavior, ninth edition, printed in Singapore.,
2011.
Indian Institute of Management Bangalore: Bosch Group in India-Transition to Transnational
in India by Abhoy K Ojha.

Anda mungkin juga menyukai