menggunakan
model
Location
Quotient
/LQ),
analisa
output/nilai
menganalisis
masyarakat
daerah.
tambah
Basis
atau
ekonomi
kesempatan
dicirikan
oleh
kerja
untuk
karakteristik
Asumsi
yang
digunakan
pada
saat
menganalisis
dengan
sama
dengan
referensinya),
pola
kondisi
ini
permintaan
nasional
mengasumsikan
(daerah
bahwa
pola
mudah
dan
murah,
dibandingkan
apabila
harus
Melihat
seberapa
besar
suatu
sektor
mampu
memenuhi
LQ
pada
suatu
sektor
tertentu
dilakukan
dengan
yaitu wilayah yang lebih luas dari daerah/lokal yang dianalisa atau
supra-daerah). Dimana jika nilai share sektor di daerah lebih besar dari
pada share sektor pada tingkat nasional maka porsi kelebihannya
tersebut dapat menjelaskan tentang besarnya nilai ekspor (dikirim ke
daerah lain) yang terjadi.
Jadi, dalam prakteknya, data yang digunakan untuk analisis LQ
bisa bermacam-macam, tergantung pada keperluannya. Data nilai
output atau nilai tambah dari suatu sektor tertentu dapat digunakan
apabila
analisa
dimaksudkan
untuk
mengatahui
tentang
aspek
dari
waktu
ke
waktu
dari
sektor-sektor
dalam
SiN
SR
SN
dimana:
SiR : jumlah PDRB sektor i pada daerah R
S R : jumlah total PDRB pada daerah R
SiN
SN
tingkat
spesialisasi
antar
daerah
di
suatu
sistem
Dimana :
SIjk : Indeks Spesialisasi Daerah j dan k
Ejk : PDRB Sektor i pada Daerah j
Ej
sektor
yang
memiliki
spesialisasi.
Untuk
melihat
tinggi
perekonomian
sekitarnya,
misalnya
saja
perekonomian
shift-share tidak
yang
digunakan
pada
analisis
shift-share
adalah
nasional;
(2)
komponen
pertumbuhan
proporsional
menggunakan
pertumbuhan
nasional
sektoral
dengan
dan
(3)
komponen
pergeseran
pertumbuhan
diferensial
G R S p Sd
dimana:
G = Perubahan total di daerah
R = Regional share
S p = Proporsional shift
Sd = Differential shift
perubahan
dibandingkan
dengan
agregat
perubahan
secara
pada
sektoral
sektor
yang
di
daerah
sama
di
terhadap
perekonomian
nasional.
Proportional
shift
(nasional).
Pengukuran
ini
memungkinkan
untuk
mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada sektorsektor yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perekonomian
dimana :
X menunjukkan data statistik yang digunakan.
n menunjukkan simbol nasional.
r menunjukkan simbol regional
i menunjukkan simbol sektor.
t menunjukkan simbol tahun observasi yang terakhir.
0 menunjukkan simbol tahun observasi awal.
Dari
perumusan
tersebut,
untuk
menentukan
keunggulan
perekonomian
daerah
(propinsi)
terhadap
perekonomian nasional.
dan
sektor
pertambangan
dan
penggalian)
masih
Lapangan Usaha
2003
1999
2003
1 Pertanian
7,454,610.87 7,908,906.31
14.01
12.50
3,534,283.41 3,005,026.27
20,951,080.1 24,528,735.0
6.64
39.37
4.75
38.78
10
8
2
1,626,739.53 2,124,092.22
1,816,529.80 2,182,379.61
10,855,948.6
3.06
3.41
3.36
3.45
8,495,511.02
8
2,567,222.45 3,495,539.06
15.96
4.82
17.16
5.53
8 Perushn
9 Jasa-jasa
2,083,220.55 3,007,163.16
4,686,988.06 6,142,134.06
3.91
8.81
4.75
9.71
53,216,185 63,249,924
.88
meningkat.
11
aktivitas
perekonomian
akan
menghasilkan
tambahan
Lapangan Usaha
Pertanian
3
4
5
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
12
6
7
Jasa-jasa
5 8.14
15.9 10.5
5
15.5
metode
dekomposisi
analisa
shift-share,
dimana
shift-share
Jawa
Barat
dilakukan
dengan
1999
Rp. Juta
Perubaha
n
Tahun
2003
Rp. Juta
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
7,454,610.87
3,534,283.41
20,951,080.1
1.06
0.85
7,908,906.31
3,005,026.27
24,528,735.0
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
8
1,626,739.53
1,816,529.80
1.17
1.31
1.20
2
2,124,092.22
2,182,379.61
10,855,948.6
8,495,511.02
2,567,222.45
1.28
1.36
8
3,495,539.06
2,083,220.55
1.44
3,007,163.16
13
Jasa-jasa
4,686,988.06
1.31
53,216,18
5.88
1.19
6,142,134.06
63,249,924
.39
Tabel 4
PDB Indonesia Atas Dasar Harga Konstan 1993
Menurut Lapangan Usaha Tahun 1999 dan 2003
Tahun
Lapangan Usaha
1999
2003
Rp. Milyar
Pertanian
Tahun
Perubaha
Rp. Milyar
64,985.30
36,865.80
99,058.50
6,112.90
22,035.60
60,093.70
26,772.10
1.08
1.10
1.17
1.32
1.23
1.18
1.40
70,374.40
40,590.80
115,900.70
8,052.20
27,196.20
70,891.30
37,475.50
26,244.60
37,184.00
1.24
1.11
32,512.50
41,459.90
1.17
444,453.50
379,352.5
Bruto
Tabel 5
Hasil Analisis Shift-Share Jawa Barat Tahun 1999 2003
(Rp. Juta)
Growth
G=
10,033,738.51
Regional
Share
Shift
9,132,474.20
:R=
901,264.31
:S=
No
Sektor
Pertanian
Sp
Sd
1,279,292.
- 454,295.44
01 661,096.1 163,900.4
5
2
606,521.33
- -529,257.14
249,409.7 886,368.7
1
7
14
Industri Pengolahan
Bangunan
Jasa-jasa
3,595,432.
40 33,271.84
279,166.13 236,912.3
2
311,736.20 113,683.7
4
1,457,921. 68,546.57
76
440,563.19 585,804.1
4
357,503.22 140,024.5
8
804,337.94
265,367.0
9
15,494.27 3,577,654.84
- 497,352.69
18,725.76
- 365,849.81
59,570.14
833,969.3 2,360,437.66
3
- 928,316.61
98,050.72
426,414.8 923,942.61
1
916,175.1 1,455,146.00
4
9,132,474.
- 965,437.7 10,033,738.5
20 64,173.43
5
1
Sumber: Jawa Barat Dalam Angka dan Statistik Indonesia, diolah.
LQ
pada
Jawa
Barat
diterapkan
dengan
Nilai LQ
1999
2003
Sektor
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Transportasi dan Komunikasi
Keuangan,
Persewaan
dan
Perusahaan
Jasa-jasa
0.82
0.68
1.51
1.90
0.59
1.01
0.68
0.79
0.52
1.49
1.85
0.56
1.08
0.66
0.57
0.90
0.65
1.04
Jasa
16
sektor
andalan
sebelumnya
yang
masih
tetap
bertahan,
17
Lapangan Usaha
Pertanian
0.1380
0.1234
0.0664
0.0475
3
4
5
6
7
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan. Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa
0.1771
0.1768
0.0103
0.0778
0.0772
0.0462
0.0120
0.0707
0.0716
0.0459
8
9
Perusahaan
Jasa-jasa
0.1825
0.1750
0.0082
0.0035
0.7837
0.7265
18