PEDOMAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN SPIP
SUB UNSUR
AKUNTABILITAS TERHADAP SUMBER
DAYA DAN PENCATATANNYA
(3.10)
NOMOR : PER-1326/K/LB/2009
TANGGAL : 7 DESEMBER 2009
KATA PENGANTAR
dan
Pembangunan
(BPKP),
sesuai
dengan
pengendalian
intern,
yang
menjadi
tanggung
jawab
langkah-langkah
yang
perlu
dilaksanakan
dalam
Teknis
Penyelenggaraan
SPIP
Sub
Unsur
bagi
instansi
pemerintah
pusat
dan
daerah
dalam
Kuswono Soeseno
NIP 19500910 197511 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................
BAB IV PENUTUP
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),
para
menteri/pimpinan
lembaga/gubernur/bupati/walikota
pemerintahan
tersebut
dilaksanakan
dengan
harus
dibangun
dan
dilaksanakan
dalam
rangka
Akuntabilitas
terhadap
Sumber
Daya
dan
Pencatatannya.
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya
merupakan pengendalian yang penting, sebagai perwujudan
pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi dalam
mengelola sumber daya yang diberikan/dikuasakan kepadanya
dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan penyelenggaraan sub
unsur pengendalian intern tersebut, diharapkan terwujudnya
pertanggungjawaban atas sumber daya serta adanya umpan
balik bagi perbaikan instansi pemerintah.
Pedoman ini disusun dengan tujuan agar tersedia standar
acuan yang memberi arah bagi instansi pemerintah pusat dan
daerah dalam penyelenggaraan sistem pengendalian intern pada
sub
unsur
Akuntabilitas
Pencatatannya.
Ruang
terhadap
lingkup
Sumber
penggunaan
Daya
dan
pedoman
ini
penjabaran
Pedoman
Teknis
Umum
Penyelenggaraan SPIP.
B. Sistematika Pedoman
Sistematika
penyajian
pedoman
teknis
sub
unsur
Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang perlunya pedoman,
hubungan dengan pedoman sebelumnya, tujuan dan
ruang lingkup pedoman, serta sistematika pedoman.
Bab II
Gambaran Umum
Bab ini menguraikan pengertian, maksud, tujuan dan
manfaat,
peraturan
terkait
yang
berlaku,
serta
parameter penerapannya.
Bab III
Langkah-langkah Penyelenggaraan
Bab ini menguraikan langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan
dalam
Akuntabilitas
terhadap
menerapkan
Sumber
sub
Daya
unsur
dan
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Pengertian
Kegiatan Pengendalian adalah tindakan yang diperlukan
untuk mengatasi risiko, serta penetapan dan pelaksanaan
kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif. Kebijakan
dan prosedur harus ditetapkan, serta dilaksanakan untuk
membantu
meyakinkan
bahwa
tindakan-tindakan
yang
kegiatan
pengendalian
berupa
kecukupan
pengendalian
tersebut
penggunaan
Penyelenggaraan
sumber
akuntabilitas
daya
yang
tersebut
tidak
sedapat
tepat.
mungkin
Namun
demikian,
harus
diperhatikan
bahwa
pelaksanaannya,
penyelenggaraan
kegiatan
SPIP
bertujuan
untuk
memberikan
yang
efektif
dan
efisien,
keandalan
pelaporan
dari
penyelenggaraan
sub
unsur
Akuntabilitas
kebijakan
dan
prosedur
dalam
rangka
Nomor
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
Menteri
Klasifikasi
Keuangan
dan
Nomor-18/KMK.018/1999
Kodifikasi
Barang
Inventaris
Milik/Kekayaan Negara;
8. Keputusan
Menteri
Keuangan
Nomor-01/KMK.12/2001
tentang
Pedoman
Umum
D. Parameter Penerapan
Parameter penerapan sub unsur Akuntabilitas terhadap
Sumber Daya dan Pencatatannya sebagai cerminan bahwa sub
unsur tersebut telah diselenggarakan adalah Pimpinan Instansi
Pemerintah menugaskan pegawai yang bertanggung jawab
3.10 Akuntabilitas Terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya
berkala
antara
akuntabilitas
sumber
dilakukan
daya
untuk
dengan
menentukan
Instansi
mengomunikasikan
Pemerintah
tanggung
menginformasikan
jawab
atas
dan
akuntabilitas
meyakinkan
bahwa
petugas
tersebut
memahami
bahwa
penerapan
tanggung jawabnya.
Namun
demikian,
perlu
diperhatikan
10
11
BAB III
LANGKAH-LANGKAH PENYELENGGARAAN
dan
rencana
penyelenggaraan,
memberikan
yang
meliputi
pembangunan
infrastruktur
dan
langkah-langkah
12
A. Tahap Persiapan
1. Penyiapan Peraturan/Kebijakan, Sumber Daya Manusia,
dan Rencana Penyelenggaraan
Tahap
ini
dimaksudkan
peraturan/kebijakan
yang
untuk
mendasari
menyiapkan
pelaksanaan
akuntabilitas
pencatatannya.
Satgas
terhadap
tersebut
sumber
terlebih
daya
dan
dahulu
diberi
2. Pemahaman (Knowing)
Tahapan
pemahaman
dan
penyamaan
persepsi,
13
unsur
Akuntabilitas
terhadap
Sumber
Daya
dan
dengan
menggunakan
multimedia
interaktif;
4) penyampaian yang menggunakan majalah atau buku
saku;
5) penyampaian dengan penggunaan saluran komunikasi
yang umum; dan
6) pemberian akses ke jaringan informasi (network),
dengan menggunakan password.
Sosialisasi
dilaksanakan
oleh
instansi
pemerintah
Penyelenggaraan
SPIP
(pada
instansi
14
3. Pemetaan (Mapping)
Setelah terbentuk pemahaman yang utuh, instansi
pemerintah perlu melakukan pemetaan sistem pengendalian
intern yang ada. Dengan pemetaan ini akan diketahui kondisi
apa saja yang memerlukan perbaikan (areas of improvement)
agar SPIP yang diharapkan dapat terbangun secara utuh.
Pemetaan
atas
penyelenggaraan
sub
unsur
telah sesuai
berdasarkan
hasil
pemetaan,
dengan
15
selama
proses
penilaian
risiko.
Langkah-langkah
yaitu
dalam
Pedoman
Pemetaan/Diagnostic
Assessment.
B. Tahap Pelaksanaan
Setelah tahap persiapan dilaksanakan, tahap berikutnya
adalah tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan ini,
termasuk
di
dalamnya
adalah
tahap
membangun
pelaksanaan
Apabila
sangat
berdasarkan
ditentukan
hasil
oleh
pemetaan
hasil
ternyata
16
diperlukan
dalam
rangka
penyelenggaraan
untuk
akuntabilitas
mengemban
sumber
tanggung
daya
dan
jawab
atas
pencatatannya.
daya
dan
pencatatannya
telah
memenuhi
kebijakan
masa
pengenalan/orientasi
17
sumber
daya,
serta
pemutakhiran
kebijakan
pelaksanaan
pembandingan
pelaksanaan
ketidaksesuaian
audit
antara
dalam
sumber
hal
terdapat
daya
dengan
pencatatannya.
2. Internalisasi (Forming)
Tahap
internalisasi
adalah
suatu
proses
untuk
sehari-hari.
yang
harus
Langkah-langkah
dilakukan
internalisasi
dalam
rangka
18
kegiatan
penyampaian
informasi
dan
pencatatannya
yang
mencakup
penyimpanan,
SOP
penyimpanan,
penggunaan,
dan
pencatatan sumber daya dalam aktivitas instansi seharihari, serta aktivitas monitoring atas penyelenggaraan SOP
tersebut.
f. Penyusunan
dan
pertanggungjawaban
pencatatannya
secara
penyampaian
penyimpanan
periodik
oleh
laporan
sumber
petugas
daya
yang
bertanggungjawab.
3.10 Akuntabilitas Terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya
19
penyimpanan sumber
dan
penyebabnya,
bertangung
permasalahan
bagaimana
terjadinya
siapa
melakukan,
jawab
yang
dan
tersebut
bagaimana
yang
selisih,
apa
siapa
yang
penyelesaian
seharusnya
ditempuh,
pengendalian
intern
akan
memerlukan
20
unsur
Akuntabilitas
terhadap
Sumber
Daya
dan
SPIP
telah
berjalan
dengan
baik,
yang
diperlukan
berkelanjutan
atas
dalam
penyelenggaraan
pengendalian
didokumentasikan
untuk
periodik,
efektivitas
penerapan
kegiatan
pengendalian dievaluasi;
d. Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, area-area
yang memerlukan perbaikan diidentifikasi dan dijadikan
umpan balik bagi pengembangan dan peningkatan
kegiatan pengendalian lebih lanjut.
21
C. Tahap Pelaporan
Setelah tahap pelaksanaan selesai, seluruh kegiatan
penyelenggaraan
sub
unsur
perlu
didokumentasikan.
pemetaan
keberadaan
dan
penerapan
penyusunan
kebijakan,
prosedur,
dan
kebijakan,
prosedur,
dan
mekanisme
22
pemantapan
penyelenggaraan
sistem
bahwa
pegawai
yang
ditunjuk
telah
yang
menyebabkan
kegiatan
tersebut,
tidak
penyebabnya
tercapainya
dijelaskan
tujuan
penyebab
terjadinya hambatan.
3. Saran
Saran
diberikan
pelaksanaan
masalah agar
berkaitan
kegiatan
dengan
yang
adanya
memerlukan
hambatan
pemecahan
23
ini
laporan
merupakan
berkala
bahan
dan
dukungan
tahunan
bagi
(penjelasan
pimpinan
instansi
pemerintah
sebagai
bentuk
24
25
BAB IV
PENUTUP
Penyelenggaraan Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan
Pencatatananya merupakan bagian dari penyelenggaraan SPIP
yang dilaksanakan oleh manajemen instansi pemerintah sebagai
bentuk kegiatan pengendalian atas risiko yang dihadapi.
Penyelenggaraan Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan
Pencatatannya
diawali
dengan
Pembangunan
infrastruktur
pemahaman
yang
bersama.
dibutuhkan
untuk
di
instansi
penyelenggaraan
pemerintah
Akuntabilitas
terkait.
terhadap
Selanjutnya,
Sumber
Daya
agar
dan
instansi
pemerintah
dalam
membangun
dan
26
27