Jembatan gantung adalah jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban
lalu lintas yang melewati jembatan tersebut, terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku,
batang penggantung, kabel pemikul dan pagar pengaman. Seluruh beban lalu lintas dan gayagaya yang bekerja dipikul oleh sepasang kabel pemikul yang menumpu diatas 2 pasang
menara dan 2 pasang blok angkur. (Surat Edaran Menteri PU, 2010)
Jembatan gantung merupakan jenis konstruksi jembatan yang menggunakan kabelkabel baja sebagai penggantungnya, dan terentang di antara menara-menara. Setiap ujung
kabel-kabel penggantung tersebut ditanamkan pada jangkar yang tertanam di pinggiran
pantai. Jembatan gantung menyangga bebannya dengan cara menyalurkan beban tersebut
(dalam bentuk tekanan oleh gaya-gaya) melalui kabel-kabel baja menuju menara penyangga.
Kemudian, gaya tekan tersebut diteruskan oleh menara penyangga ke tanah. Jembatan
gantung ini memiliki perbandingan antara kekuatan terhadap berat jembatan yang paling
besar, jika dibandingkan dengan jenis jembatan lainnya. Oleh karena itu, jembatan gantung
dapat dibuat lebih panjang, seperti Jembatan Akashi-Kaikyo di Jepang yang memiliki panjang
rentang antarmenara 1780 m.
Tipe jembatan ini sering digunakan untuk jembatan bentang panjang. Pertimbangan
pemakaian tipe jembatan gantung adalah dapat dibuat untuk bentang panjang tanpa pilar
ditengahnya. Jembatan gantung terdiri atas pelengkung penggantung dan batang penggantung
(hanger) dari kabel baja, dan bagian yang lurus berfungsi mendukung lalulintas (dek
jembatan)
Selain bentang utama, biasanya jembatan gantung mempunyai bentang luar (side span)
yang berfungsi untuk mengikat atau mengangkerkan kabel utama pada balok angker.
Walaupun pada kondisi tertentu terdapat keadaan dimana kabel utama dapat langsung
diangkerkan pada ujung jembatan dan tidak memungkinkan adanya bentang luar, bahkan
kadangkala tidak membutuhkan dibangunnya pilar.
Jembatan Ampera yang terdapat di Sumatra Selatan ini menggunakan konstruksi jembatan gantung
dengan dua menara
Berkaitan dengan bentang luar (side span) terdapat bentuk struktur jembatan gantung
sebagai berikut:
1. Bentuk batang luar bebas (side span free)
Pada batang luar kabel utama tidak menahan/dihubungkan dengan lantai jembatan oleh
hanger, jadi tidak terdapat hanger pada batang luar. Disebut juga dengan tipe straight
backstays atau kabel utama pada bentang luar berbentuk lurus.
2. Bentuk bentang luar digantungi (side span suspended)
Pada bentuk kabel ini kabel utama pada bentang luar menahan struktur lantai jembatan
dengan dihubungkan oleh hanger.
Sistem Kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan gantung. Karakteristik
kabel kaitannya dengan struktur jembatan gantung antara lain:
parabola,
Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang beban
mendatar.
Schodek (1991) menyatakan bahwa kabel bersifat fleksibel cenderung berubah bentuk
drastis apabila pembebanan berubah. Dalam hal pemakaiannya kabel berfungsi sebagai
batang tarik.
Menara (Tower)
Menara pada sistem jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama. Beban yang
dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke menara yang kemudian disebarkan ke tanah
melalui pondasi. Konstruksi menara dapat juga berupa konstruksi cellular, yang terbuat dari
pelat baja lembaran, baja berongga, atau beton bertulang.
2. Pylon
Menara pada system jembatan gantung akan menjadi tumpuan kabel utama
(diagonally braced frame). Beban yang dipikul oleh kabel selanjutnya diteruskan ke
3. Hanger
Mampu menahan gaya aksial tarik yang berasal dari lantai kendaraan maupun dari
berat konstruksi itu sendiri.
4. Anchorage block
Anchorage block merupakan sebuah beton raksasa yang massif dimana ujung-ujung
kabel utama ditambatkan. Anchorage block harus didesain sedemikian rupa sehingga
mampu menahan gaya vertical yang berusaha mengangkat blok ke atas dan gaya
horizontal yang akan menarik blok ke arah pusat jembatan.
5. Deck
Deck pada jembatan gantung merupakan deck jembatan dengan pengaku.
Saat ini jembatan gantung yang terpanjang adalah Jembatan Akashi-Kaikyo, di Jepang, dengan
panjang total mencapai 4 km, dan panjang bentang 1990 meter.