Anda di halaman 1dari 12

ACARA V

PENGENALAN EKOSISTEM TEGALAN


I.
TUJUAN
1. Mempelajari macam-macam bentuk ekosistem.
2. Mengetahui struktur dan komponen pembentuk ekosistem.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dengan
lingkungannya. Istilah ekosistem dikemukakan oleh ahli biologi Inggris bernama Sir Alfred
Tansley. Ekosistem adalah kumpulan organisme dan lingkungan dalam suatu satuan spasial.
Bagian terpenting dari sistem alami adalah lingkungan (organik dan anorganik) dalam spasial
unit yang mendukung perkembangan organisme dan saling berinteraksi secara timbal balik
(Soeprobowati, 2011).
Menurut Odum (1971), ekosistem merupakan tingkat organisme yang lebih tinggi
daripada komunitas, atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungan dimana
terjadi hubungan antar komponen didalamnya. Didalam ekosistem setiap spesies mempunyai
suatu niche atau relung ekologi yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat dengan faktorfaktor lingkungan yang khas yaitu disuatu habitat tertentu, sehingga ekosistem seperti halnya
dengan komunitas, tidak mempunyai batas-batas ruang dan waktu.
Jika dilihat dari fungsinya ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu komponen
autotrof (mampu mensintesis makanannya sendiri dengan mengikat energi dan membentuk
senyawa kompleks) dan komponen heterotrof ( memanfaatkan bahan-bahan organik yang
disediakan oleh organisme lain).sedangkan jika dilihat dari segi penyusunnya dibedakan
menjadi 4, yaitu abiotik (benda tak hidup), produsen (organisme autotrof), konsumen
(organisme heterotrof), dan pengurai (Pratiwi et al., 1996).
Tanaman yang sering ditanam petani di tegalan ialah tanaman pangan seperti ubi
kayu, jagung, padi, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, dan kekacangan lain. Selain itu juga
tegalan dapat ditanami dengan tembakau dan tebu. Kesemua tanaman ini tergolong tanaman
setahun. Umurnya di lapangan tidak lebih dari setahun, walaupun tebu dapat berumur lebih
dari setahun. Permasalahan yang dihadapi di tegalan ialah lekasnya tanah itu menjadi kurus
kalau ditanami terus menerus sepanjang tahun (Hakim dan Nasoetion, 1995).
Suatu ekosistem tidak pernah terisolir dari suatu ekosistem lainnya. Ekosistem
bersifat kompleks dan dinamis. Ekosistem terintegrasi oleh arus energi dan benda benda
diantaranya organisme dan lingkungan. Ekosistem dengan piramida biomasa terbaik harus
1

didukung oleh turnovertime secara tepat pada tingkat trofik yang rendah. Sebuah ekosistem
memperoleh energi dari suatu sumber, energi tersebut dapat disimpan atau diubah ke dalam
bentuk kerja (Warall,2001).
Komponen-komponen ekosistem saling mengadakan interaksi timbal balik dan
membentuk suatu konfigmasi struktur yang spesifik. Di dalam konfigmasi struktur tersebut
masing-masing komponen menunjukkan saling ketergantungan satu dengan yang lain yang
sangat besar. Interaksi dari komponen-komponen tersebut dapat menghasilkan daur materi
dan terjadinya arus energi (Kormondy, 1976).
Kornponen-kornponen penyususn ekosistern secara garis besar terdiri atas
kornponen biotik dan abiotik. Organisme yang mernbentuk suatu kornunitas dan ekosistem
rnerupakan satu kesatuan dan membentuk suatu jaring-jaring kehidupan yang saling
berhubungan dan kompleks. Sebuah ekosistem dapat dikatakan juga sebagai level yang
paling kompleks dari sebuah organisasi alam. Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan
lingkungan abiotiknya seperti iklim, tanah, air, udara, nutrien dan energi (Katilt, 2008).
Ekosistem merupakan sebuah organisasi dimana tidak hanya mencakup serangkaian
tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi dan energi yang
melakukan siklus dalam sistem itu. Sinar matahari merupakan sumber energi dari ekosistem
yang pada umumnya digunakan untuk fotosintesis.Pembentukan jaringan hidup selanjutnya
bergantung pada kemampuan tumbuhan untuk menyerap berbagai tahanan mineral yang
nantinya akan diolah pada proses metabolisme (Hidayat,2008).

III.

METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Praktikum Dasar-Dasar Ekologi Acara 5 yang berjudul Pengenalan Ekosistem


dilaksanakan pada Jumat, 10 Mei 2013. Pada praktikum ini praktikan melakukan pengamatan
tehadapa ekosistem yang telah ditentukan sebelumnya yaitu ekosistem Tegalan. Praktikum ini
2

dilaksanakan di Desa Trini, Trianggo, Sleman, Yogyakarta. Adapun alat yang digunakan
dalam praktikum ini yaitu kamera dan alat tulis. Sementara bahan yang digunakan adalah
semua komponen biotik dan abiotik penyusun ekosistem Tegalan.
Adapun cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini, yaitu pertama, diamati seluruh
ekosistem Tgalan. Kedua, komponen-komponen penyusun ekosistem diidentifikasi dan
diamati satu-persatu. Kemudian komponen-komponen tersebut difoto.

IV.

HASIL PENGAMATAN

DAUR MATERI DAN ARUS ENERGI

Konsumen I (Ulat,
belalang, kupukupu, nyamuk,
laba-laba, semut)

Produsen
V.
( tumbuhan hijau )

VI.

Konsumen II
(ayam)

Sampah Organik Dari


Tumbuhan & Hewan Mati

Pembusukan Oleh
Mikroba Tanah

VII.
Bahan
Mineral
VIII.Siap

Keterangan:

Mineralisasi Menjadi
Bahan Mineral

: Daur materi
: Arus energi
V.

PEMBAHASAN

Ekosistem adalah hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dengan makhluk
hidup, maupun makhluk hidup dan makhluk tidak hidup (abiotik). Ekosistem terbagi menjadi
dua, yaitu ekosistem teresterial (daratan) dan ekosistem akuatik (perairan). Dalam ekosistem
teresterial terdapat ekosistem tegalan, hutan, padang rumput, dan lain-lain. Sedangkan dalam
ekosistem aquatik terdapat ekosistem kolam, pesisir, sungai dan lain-lain. Pada praktikum ini,
kelompok 3 mengamati ekosistem teristerial, yaitu ekosistem tegalan. Ekosistem tegalan
4

adalah suatu daerah dengan lahan kering yang bergantung pada pengairan air hujan, ditanami
tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam sekitar rumah.
A. Komponen Penyusun Ekosistem
a. Komponen Autotrof
Autotrof adalah organisme yang mampu membuat makanan sendiri, dengan jalan
mengikat energi matahari membentuk senyawa kompleks. Di dalam ekosistem tegalan ini
yang tergolong sebagai komponen autotrof antara lain berupa tumbuhan-tumbuhan hijau
seperti pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong
(Manihot esculenta), pohon mlinjo ( Gnetum gnemon), pohon kelapa( Cocos nucifera), pohon
jati (Tectona grandis), tanaman jahe ( Zingiber officinale) , tumbuhan liar dan rumputrumputan.
b. Komponen Heterotrof
Heterotrof adalah organisme yang memanfaatkan senyawa kompleks dari autotrof.
Pada ekosistem tegalan ini yang tergolong sebagai komponen heterotrof antara lain laba-laba
(Arachnoida), semut, kumbang, ulat, belalang (Orthoptera), kupu-kupu, nyamuk (Diptera),
dan ayam.
c. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen hidup yang terdapat di dalam suatu ekosistem.
Yang termasuk adalah komponen autotrof dan komponen heterotrof yang ada di ekosistem
tersebut.
d. Komponen Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen tak hidup yang terdapat di suatu ekosistem.
Dalam ekosistem tegalan ini yang termasuk dalam komponen abiotik antara lain tanah, batu,
kayu, udara, cahaya matahari, suhu, dan kelembaban udara.
e. Pengurai (decomposer)
Pengurai yang terdapat di wilayah tegalan yang kami amati adalah mikroba yang
terdapat di ekosistem tegalan daerah tersebut.
B. Komponen Struktur Biologi
1.
Produsen
Produsen adalah komponen biotik yang dapat menghasilkan makanan sendiri dan
menyediakan energi bagi komponen lainnya. Produsen mendapat energinya dari matahari.
Yang termasuk dalam komponen produsen adalah tumbuhan hijau. Dalam pengamatan yang
dilakukan kelompok di daerah tegalan ditemukan produsen sebagai berikut: pohon pisang
(Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong (Manihot esculenta),
5

pohon mlinjo ( Gnetum gnemon), pohon kelapa( Cocos nucifera), pohon jati (Tectona
grandis), tanaman jahe ( Zingiber officinale) , tumbuhan liar dan rumput-rumputan.
2.
Konsumen
Kosumen adalah komponen biotik yang mendapatkan energi dari tingkatan trofik
di bawahnya (produsen atau konsumen setingkat di bawahnya). Kosumen dibedakan menjadi
berbagai tingkatan sesuai dengan rantai makanan yang terjadi dalam suatu ekosistem. Dari
pengamatan ditemukan konsumen sebagai berikut : adalah kupu-kupu, belalang (Orthoptera),
semut hitam, ulat bulu, nyamuk (Diptera), laba-laba (Arachnoida), ayam.
3.
Abiotik
Komponen abiotik adalah istilah untuk menyebut komponen dalam ekosistem baik
fisik dan kimia yang berada di sekitar organisme. Komponen abiotik ini sangat berpengaruh
pada kehidupan organisme dalam suatu ekosistem. Yang termasuk dalam komponen abiotik
adalah

tanah,

batu,

udara,

cahaya

matahari,

suhu,

dan

kelembaban.

a. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup organisme dalam suatu ekosistem. Karakteristik
suatu tanah dipengaruhi oleh banyak hal, seperti struktur tanah, tekstur, kandungan bahan
organik, konsistensi, kandungan bahan kimia dalam tanah dan lain-lain. Semua komponen ini
nantinya berpengaruh pada karakteristik yang nantinya juga dapat mempengaruhi organisme
yang dapat hidup dalam ekosistem di mana tanah itu berada.

b. Batu
Batu yang ada di daerah pengamatan berguna sebagai bahan induk untuk nantinya
menjadi tanah. Proses bahan induk untuk menjadi tanah membutuhkan waktu yang lama dan
banyak hal yang berpengaruh agar suatu batu bisa menjadi tanah.
c. Udara
Udara merupakan komponen penting dalam suatu ekosistem. Udara terdiri dari
berbagai gas antara lain oksigen, nitrogen, dan gas-gas lainnya. Oksigen merupakan bagian
penting dalam kehidupan makhluk hidup di bumi. Oksigen digunakan oleh makluk hidup
untuk porses respirasi dan menghasilkan tenaga. Gas nitrogen dalam udara sebelumnya
didaur oleh Rhibozium sp. untuk nantinya digunakan oleh tanaman.
d. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi.
Tumbuhan hijau memanfaatkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Hasil dari fotosintesi
nantinya digunakan oleh organisme lain dengan cara makan-memakan. Pada daerah
6

pengamatan, cahaya matahari yang didapatkan banyak karena tidak banyak terdapat pohon
rimbun di daerah pengamatan.
e. Suhu
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan organisme. Suhu mempengaruhi
berjalannya berbagai reaksi kimia dalam suatu makhluk hidup.
f. Kelembaban udara
Kelembaban udara adalah standar untuk menggambarakan kandungan air dalam
udara di suatu tempat.
C. Rantai Makanan, Daur Materi, dan Arus Energi
Rantai makanan adalah proses makan-memakan antara komponen penyusun
suatu ekosistem. Proses makan-memakan ini berguna untuk mendapat energi dari tingkatan
trofik di bawahnya. Walaupun memakan seluruh individu, energi yang dipindahkan tidak
pernah 100% dengan energi yang sebenarnya terkandung dalam suatu individu.
Pada daerah pengamatan, sudah ditemukan komponen-komponen biotik
seperti yang dijelaskan di atas. Dari komponen-komponen biotik tersebut, disusun rantai
makanan seperti di atas. Tanaman pada ekosistem tegalan yang diamati berfungsi sebagai
produsen. pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon
singkong, pohon mlinjo, pohon kelapa, pohon jati, tanaman jahe, tumbuhan liar dan rumputrumputan dimakan oleh ulat, khusunya pada bagian daun. Pada tanaman akan menghasilkan
bunga. Bunga akan menghasilkan nektar yang nantinya diincar oleh kupu-kupu, semut, dan
nyamuk jantan. kumbang sebagai serangga predator yang memakan serangga yang lebih
kecil, yaitu nyamuk. Belalang dan ulat sebagai konsumen tingkat 1, sedangkan ayam sebagai
konsumen tingkat 2. Yang kemudian belalang dan ulat akan dimakan oleh ayam. Semua
organisme yang meninggal nantinya akan diuraikan oleh organisme pengurai. Organisme
pengurai yang ditemukan pada ekosistem adalah mikroba.
Daur materi adalah siklus perubahan dan perpindahan materi dalam suatu
rantai makanan. Materi yang berpindah adalah nutrisi. Nutrisi yang berpindah adalah protein,
karbohidrat, dan lain-lain. Secara umum dari pengamatan yang dilakukan di tegalan
ditemukan tingkatan trofik : produsen, konsumen I, konsumen II, dan pengurai. Peristiwa ini
dinamakan daur karena dapat dilihat dari gambar di atas bahwa materi yang ada di alam
diputar terus dalam suatu siklus. Material yang berasal dari tumbuhan didapatkan oleh
konsumen I, dan konsumen II. Ketika semuanya sudah mati, maka dekomposer mengurai
jasad mati menjadi materi-materi yang sederhana kembali sehingga dapat dimanfaatkan

kembali oleh produsen. Proses perputaran materi ini akan terjadi begini secara terus dan
menerus.
Arus energi merupakan perpindahan energi melalui rantai makanan. Proses
perpindahan ini berasal dari matahari produsen konsumen I konsumen II
dekomposer. Dalam arus energi matahari diserap oleh produsen dan digunakan untuk
mensintesis bahan organik dari bahan anorganik. Energi panas matahari yang sampai ke bumi
tidak seluruhnya diserap oleh produsen dan telah mengalami pengurangan, begitu pula energi
yang tersimpan dalam tubuh produsen produsen yaitu jagung salah satu contoh produsen
yang ada di ekosistem tegalan. Energi tersebut akan pindah ke konsumen I (ulat dan belalang)
saat konsumen I mengkonsumsi produsen, namun jumlah energinya juga mengalami
pengurangan. Karena energi yang diambil oleh konsumen I dari produsen telah mengalami
pengurangan, maka energi yang dipindahkan dari konsumen I ke konsumen II (ayam) juga
berkurang. Hal ini sesuai dengan Hukum Termodinamika dan kaidah 10%. Hukum tersebut
menyebutkan bahwa setiap perubahan energi tidak akan efisien 100% dan hanya sekitar 10%
energi kimia yang berkualitas tinggi yang tersedia dalam satu tingkat tanaman yang
dipindahkan dan disimpan dalam bentuk digunakan dalam tubuh organisme pada tingkat
makanan berikutnya. Namun saat penguraian oleh mikroba tanah, energi tersebut akan hilang
dan tidak akan kembali ke ekosistem.

KESIMPULAN
1. Terdapat dua macam ekosistem, yaitu ekosistem teresterial (daratan) yang terdiri dari
ekosistem tegalan, hutan, dan padang rumput dan lain-lain, dan ekosistem akuatik
(perairan) yang terdiri dari ekosistem kolam, sungai, pesisir, dan lain-lain.
2. Struktur dan komponen yang terdapat pada ekosistem tegalan adalah komponen abiotik
yang ditemukan dalam ekosistem tegalan, yaitu cahaya, suhu, batu, tanah, kelembaban,
dan udara. Sedangkan komponen biotik yang ditemukan dalam ekosistem tegalan, yaitu
pohon pisang (Musa paradisiaca), pohon bambu (Bambusa vulgaris), pohon singkong,
pohon mlinjo, pohon kelapa, pohon jati, tanaman jahe, tumbuhan liar dan rumputrumputan yang digolongkan sebagai produsen, ulat, belalang, kupu-kupu, dan semut
digolongkan sebagai konsumen I, ayam digolongkan sebagai konsumen II, dan
pengurainya merupakan mikroba di ekosistem tegalan.

DAFTAR PUSTAKA
9

Hakim, A. dan A. Nasoetion. 1995. Matahari, Manusia, dan Makanan. Balai Pustaka, Jakarta.
Hidayat. 2008. Kajian faktor cekaman lingkungan pada tanaman padi di lokasi rasau jaya.
Agr UMY (Jurnal Ilmu Pertanian) 10:37-38.
Katilt, Abubakar Sidik. 2008. Penurunan Jasa (servis) Ekosistem Sebagai Pemicu
Meningkatnya
Perubahan Iklim Global. Jurnal Pelangi Ilmu 1: 13.
Kormondy, E. J. 1976. Concept of Ecology. Eglewood Cliffs Prentice Hall Excellent
Introduction, New Jersey.
Soeprobowati, Tri Retnaningsih. 2011. Ekologi Bentang Lahan. julnal Bioma 13:46.
Warall, M. 2001. Oxford Encyclopedia. Oxford University Press. Oxford.
Odum, E. D.. 1971. Fundamental of ecology. Reinhart and Winston Inc., New York.
Pratiwi, D. A., S. Maryati, Srikini, dan Suharno. 1996. Biologi I. Erlangga, Jakarta.

LAMPIRAN

10

11

12

Anda mungkin juga menyukai