I.
Tujuan
1. Mampu menghitung energi HOMO LUMO dari senyawa turunan fenol
dengan melihat reaktivitas dan kestabilan suatu senyawa terhadap jarak
HOMO LUMO.
2. Mengetahui hubungan antara energi HOMO LUMO dengan reaktivitas
suatu senyawa.
Page 1
Pemberian elektron pada spesies yang lain paling mudah terjadi pada
HOMO.
Penerimaan elektron dari spesies yang lain paling mudah terjadi pada
LUMO.
HOMO yang lebih tinggi (energi ionisasi yang lebih kecil) memberikan
kemampuan yang lebih kuat untuk memberikan elektron pada spesies yang
lain.
LUMO yang lebih rendah (afinitas elektron yang lebih besar) memberikan
kemampuan yang lebih kuat untuk menerima elektron dari spesies yang lain.
Page 2
LUMO yang lebih tinggi dan HOMO yang lebih rendah akan
memberikankemampuan yang lebih rendah pada kemampuan untuk
menerima atau memberikan elektron.
Bilangan okupasi elektron dalam sebuah orbital elektron yang tidak
Page 3
III.
Hasil Pengamatan
a. Berikut merupakan struktur kimia dan model tiga dimensi dari derivat
fenol.
Substituen
Struktur Kimia
Model 3D
HO
H
phenol
HO
4-Me
4-methylphenol
OH
4-C2H5
4-ethylphenol
OH
4-C3H7
4-propylphenol
Page 4
OH
4-C4H9
4-butylphenol
4-C5H11
HO
4-pentylphenol
OH
4-C7H15
4-heptylphenol
OH
4-C8H17
4-octylphenol
4-C9H19
HO
4-nonylphenol
OH
4-C(CH3)3
4-isobutylphenol
Page 5
HO
OH
4-OH
4-hydroxylphenol
OH
4-OCH3
4-methoxylphenol
O
OH
4-CHO
4-hydroxybenzaldehyde
OH
4-CN
4-hydroxybenzonitrile
Substituen
E HOMO
E LUMO
E LUMO - E
(X)
(eV)
(eV)
HOMO
-9,490
0,05
9,540
4-Me
-9,404
-0,012
9,392
4-C2H5
-9,449
-0,021
9,428
4-C3H7
-9,400
-0,004
9,396
4-C4H9
-9,348
0,033
9,381
4-C5H11
-9,440
-0,008
9,432
4-C8H17
-9,445
-0,008
9,437
4-C9H19
-9,349
0,033
9,382
Page 6
10
4-C(CH3)3
-9,437
0,001
9,438
11
4-OH
-9,207
-0,002
9,205
12
4-OCH3
-9,432
-0,147
9,285
13
4-CHO
-9,633
-0,542
9,091
14
4-CN
-9,859
-0,469
9,39
Substituen
E HOMO
E LUMO
GAP
(X)
(eV)
(eV)
E LUMO - EHOMO
1.
-9,490
0,05
9,540
2.
4-C(CH3)3
-9,437
0,001
9,438
3.
4-C8H17
-9,445
-0,008
9,437
4.
4-C5H11
-9,440
-0,008
9,432
5.
4-C2H5
-9,449
-0,021
9,428
6.
4-C3H7
-9,400
-0,004
9,396
7.
4-Me
-9,404
-0,012
9,392
8.
4-CN
-9,859
-0,469
9,390
9.
4-C9H19
-9,349
0,033
9,382
10.
4-C4H9
-9,348
0,033
9,381
11.
4-OCH3
-9,432
-0,147
9,285
12.
4-OH
-9,207
-0,002
9,205
13.
4-CHO
-9,633
-0,542
9,091
Page 7
IV.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan mengenai energi HOMO - LUMO
serta reaktivitas senyawanya, yang bertujuan dapat menghitung salah satu
parameter elektronik HOMO - LUMO dari senyawa turunan fenol dan dapat
mengetahui hubungan energi HOMO - LUMO dengan reaktivitas
senyawanya. HOMO - LUMO merupakan pasangan orbital yang memiliki
energi paling berdekatan dari kedua molekul yang berikatan paling
membangkitkan keduanya berinteraksi. Diantara orbital molekul terisi
HOMO dan molekul tidak terisi LUMO terdapat grandgap yaitu selisih
HOMO dan LUMO.
Pada prinsip HOMO-LUMO adalah interaksi antara sebuah orbital
kosong dan sebuah pasangan elektron terjadi secara efektif antara sebuah
HOMO dari suatu spesies dan sebuah LUMO dari spesies lain. Perbandingan
yang dilakukan terhadap interaksi HOMO-LUMO pada berbagai senyawa
mengindikasikan bahwa HOMO yang lebih tinggi dan LUMO yang lebih
rendah memberikan pemisahan energi yang lebih kecil untuk menjadi sebuah
kombinasi penerima elektron dan pemberi elektron untuk transfer muatan
atau transfer elektron.
Dari parktikum diperoleh hasil dari perhitungan dengan senyawa
turunan fenol. Nilai tertinggi HOMO ke nilai terendah HOMO, pada senyawa
4-OH dan nilai terendah pada senyawa 4-CN.Dalam hal ini senyawa HOMO
lebih memungkinkan sebagai donor elektron dan pendorong elektron, karena
HOMO yang lebih tinggi memiliki energi ionisasi yang lebih kecil sehingga
memberikan kemampuan yang lebih kuat untuk memberi elektron pada
spesies yang lain.
Berdasarkan hal tersebut pada tabel, maka dapat disimpulkan selisih
energi yang orbital HOMO - LUMO memudahkan menggambarkan suatu
sistem berlaku untuk mengalami keadaan elektronik yang lebih tinggi. Selisih
Page 8
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Senyawa yang memiliki nilai GAP tertinggi hingga terendah adalah
hidroksi fenol, 4-isobutil fenol, 4-nonil fenol, 4-pentil fenol, 4-propil
fenol, 4-metanol fenol, 4-hidroksibenzonitril, 4-nonil fenol, 4-butil fenol,
4-metoksi fenol, 4-hidroksi fenol dan 4-hidroksilbenzaldehid.
Endhayanti Oktovia Hermanto
Page 9
2. HOMO yang lebih tinggi memiliki energi ionisasi yang lebih kecil
sehingga memberikan kemampuan yang lebih kuat untuk memberi
elektron pada spesies yang lain. Sedangkan LUMO terendah memiliki
afinitas yang lebih besar, sehingga memberikan kemampuan yang lebih
kuat untuk menerima elektron dari spesies lain.
VI.
Daftar Pustaka
1. Dwi Pranowo, Harno. 2002. Pengantar Kimia Komputasi Austrian Indonesian Centre for Computational Chemistry (AIC). Yogyakarta : Kimia
FMIPA UGM.
2. Moffett, T., M. 2007. Molecular Orbital Theory. Platsburgh USA :
SUNY Plattsburgh.
3. Siswandono dan Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal. Surabaya : Airlangga
University Press.
4. Tos s e l l , J . A . 1 9 8 6 . Quantum Mechanics.Maryland USA: University
of Maryland.
Page 10